ABSTRACT
The purpose of this study is describe the perceptions, attitudes and preferences consumers of
pineapple chips Kualu Nenas village production Tambang district kampar district. This study
was conducted in Pekanbaru city, which started from June 2016 until January 2018 with the
number of respondents as much as 120 respondents. Data were analyzed skala likert. The results
concluded that: perceptions, attitudes and preferences are sufficient to influence the consumers
of pineapple chips Kualu Nenas village production Tambang district kampar district.
PENDAHULUAN
Agroindustri merupakan solusi untuk tahun 2010 mencapai 23.250 Ton dengan
peningkatan nilai produk pertanian. Salah produksi paling tinggi di Desa Kualu Nenas
satu produk pertanian yang dapat diolah yaitu 15.750 Ton (BPS Kabupaten
menjadi produk agroindustri adalah nenas. Kampar, 2016).
Keripik nenas merupakan produk olahan Pada tahun 2001 jumlah pengrajin
yang paling banyak dikembangkan oleh agroindustri keripik nenas berjumlah 2
pengrajin keripik nenas di Desa Kualu orang kemudian pada tahun 2016 jumlah
Nenas karena memberikan keuntungan yang pengrajin meningkat menjadi 14 orang.
lebih jika dibandingkan dengan produk Berdasarkan peningkatan jumlah
olahan nenas lainnya. agroindustri keripik nenas perlu dilakukan
Desa Kualu Nenas Kecamatan kajian mengenai perilaku konsumen untuk
Tambang Kabupaten Kampar merupakan mengetahui persepsi, sikap dan preferensi
salah satu sentra produksi nenas di Riau. konsumen dalam melakukan pembelian
Produksi nenas di Kabupaten Kampar pada keripik nenas di Desa Kualu Nenas.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota yang jawabannya terdiri dari; 1) Sangat
Pekanbaru. Penelitian dilaksanakan pada Tidak Setuju; 2) Tidak Setuju; 3) Cukup
Bulan Juni 2016 sampai dengan Bulan Setuju; 4) Setuju; 5) Sangat Setuju.
Januari 2018, dengan tahapan kegiatan
penyusunan proposal, pengambilan data, HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis data, penulisan skripsi dan seminar. Identitas Responden
Jenis kelamin
Metode Pengambilan Sampel dan Data Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan
Metode penelitian yang digunakan jenis kelamin
adalah metode survei. Populasi penelitian ini Jenis Jumlah Persentase
yaitu konsumen keripik nenas produksi Desa No Kelamin (Orang) (%)
Kualu Nenas. Pengambilan sampel 1 Laki-laki 38 31,67
dilakukan secara accidental sampling 2 Perempuan 82 68,33
dibeberapa lokasi penjualan keripik nenas Total 120 100
produksi desa Kualu Nenas. Penentuan
lokasi ditetapkan secara purposive di
Distribusi responden berdasarkan jenis
beberapa tempat yaitu: di sentra oleh-oleh
kelamin menunjukkan bahwa kebanyakan
khas Riau yaitu di kios Pasar Bawah, Mega
responden yang membeli keripik nenas
Rasa dan Cik Puan serta di kios-kios yang
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
menjadi sentra penjualan keripik nenas Desa
82 orang dengan persentase 68,33 % sisanya
Kualu Nenas yaitu di Sakinah 1, Sakinah 2,
38 orang dengan peresntase 31,67 %
Dua Saudara dan Berkat Bersama.
berjenis kelamin laki-laki.
Pengambilan sampel dilakukan secara
Suku
serentak selama satu minggu dengan jumlah
Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan
sampel yaitu 120 responden.
suku
Penelitian ini menggunakan data
No. Suku/Etnis Jumlah Pesentase
primer. Data primer dikumpulkan dengan
(orang) (%)
metode wawancara secara langsung.
1. Banjar 6 5
2. Batak 18 15
Metode Analisis Data
3. Jawa 34 28,33
Untuk menjawab tujuan penelitian ini
4. Melayu 43 35,8
dilakukan dengan analisis skala likert.
5. Minang 15 12,5
Metode analisis skala likert digunakan untuk
6. Tionghoa 4 3,34
mendapatkan skor jawaban terhadap
variabel-variabel penelitian. Skala Likert Total 120 100
Faktor Eksternal
Faktor eksternal mendapatkan skor mudah dibawa dan disimpan, serta dapat
3,43 dengan kategori “Setuju” artinya, dinikmati kapan saja membuat keripik
respoden setuju bahwa faktor eksternal merupakan salah satu makanan yang populer
telah mempengaruhi dalam melakukan di masyarakat.
pembelian keripik nenas. Faktor eksternal Indikator adanya label halal pada
konsumen sudah baik mempengaruhi kemasan memperoleh skor 3,45. Skor ini
konsumen dalam melakukan pembelian menjelaskan bahwa responden “Setuju”
melalui keluarga dan kelas sosial walaupun label halal merupakan salah satu faktor yang
faktor budaya dan kelompok referensi belum mempengaruhi konsumen dalam melakukan
terlalu mempengaruhi konsumen hal ini pembelian. Responden memberikan
berarti dalam melakukan pembelian tanggapan yang cukup tinggi terhadap
responden lebih dipengaruhi oleh hal yang variabel label halal pada keripik nenas,
berkaitan langsung dengan diri responden artinya tanggapan responden menunjukkan
seperti pendapatan, jumlah anggota bahwa label halal pada keripik nenas
keluarga, pendidikan dan wewenang merupakan sesuatu yang di anggap penting.
keluarga dalam memutuskan pembelian. Indikator sebagai oleh-oleh
Budaya memperoleh skor 3,10. Skor ini menjelaskan
Faktor eksternal budaya memperoleh bahwa responden “Cukup Setuju” membeli
skor 3,35 dengan kategori “Cukup Setuju”. keripik nenas untuk dijadikan oleh-oleh.
Berdasarkan tiga indikator dalam budaya, Kabupaten Kampar merupakan salah satu
indikator praktis di konsumsi mendapatkan sentra produksi nenas di Riau. Potensi
skor tertinggi, diikuti dengan label halal dan tersebut membuat masyarakat sekitar
sebagai oleh-oleh. Hal ini mengindikasi mengolah nenas menjadi keripik nenas, hal
bahwa praktis untuk dikonsumsi inilah yang menjadikan keripik nenas
menentukan budaya responden dalam menjadi oleh-oleh khas Riau. Keripik nenas
melakukan pembelian. dijadikan oleh-oleh untuk responden
Indikator praktis untuk dikonsumsi dikarenakan saat ini keripik nenas
memperoleh skor 3,49. Skor ini menjelaskan merupakan oleh-oleh khas Riau yang cukup
bahwa responden “Setuju” membeli keripik populer sehingga responden membelinya.
nenas karena kepraktisannya. Pengolahan Kelas Sosial
buah nenas segar menjadi keripik nenas Faktor eksternal kelas sosial
memang menjadi solusi yang bagus dalam memperoleh skor 3,43 dengan kategori
memperluas segmen pasar hasil dari “Setuju”. Berdasarkan tiga indikator dalam
komoditas pertanian buah. Olahan nenas kelas sosial, indikator pendapatan
sebagai keripik digemari masyarakat sebagai mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan
camilan atau makanan ringan karena rasanya pendidikan dan jumlah anggota keluarga.
yang tidak jauh berbeda dari buah aslinya. Hal ini mengindikasi bahwa pendapatan
Teksturnya yang renyah, tahan lama, praktis, yang menentukan kelas sosial konsumen
keripik nenas Desa Kualu Nenas.
Indikator tetangga memperoleh skor nenas. Hal ini karena responden laki-laki
3,14. Skor ini menjelaskan bahwa yang sudah berkeluarga membeli keripik
responden “Cukup Setuju” membeli keripik nenas tidak membawa istrinya. Indikator
nenas karena memerhatikan saran dari wewenang bersama memperoleh skor 3,48.
tetangga, hal ini berarti sebagian responden Skor ini menjelaskan bahwa respoden
memiliki tetangga yang sudah pernah “Setuju” bahwa membeli keripik nenas
membeli keripik nenas, karena respon merupakan wewenang bersama hal ini
tetangga cukup baik mengenai keripik dikarenakan bagi responden yang sudah
nenas maka responden menjadi tergiur berkeluarga mereka membawa suami atau
untuk membeli keripik nenas juga. istrinya.
Keluarga
Faktor eksternal keluarga memperoleh Faktor Internal
skor 3,62 dengan kategori “Setuju”. Skor Faktor internal yang ada pada
tertinggi peranan keluarga dalam responden keripik nenas Desa Kualu Nenas
melakukan pembelian keripik nenas memperoleh skor 3,10 dengan kategori
terdapat pada wewenang istri dengan skor “Cukup Setuju”. Faktor internal responden
3,73. Hal ini dikarenakan diantara anggota dalam melakukan pembelian cukup baik
keluarga, ibu rumah tangga adalah pembeli dari segi motivasi konsumen maupun dari
utama bagi keluarga. Biasanya ibu rumah segi pembelajaran yang didapat konsumen.
tangga yang memegang uang dan mengatur Hal ini dikarenakan ada beberapa atribut
pengeluaran. Ibu rumah tangga tidak hanya yang kurang memotivasi responden untuk
menentukan dan membeli barang-barang melakukan pembelian seperti keutuhan
yang dibutuhkan keluarga sehari-hari, tetapi keripik nenas dan kemasan yang ada pada
juga barang-barang yang di butuhkan oleh keripik nenas serta pembelajaran yang
suami dan anak-anak. wewenang didapat belum terlalu mempengaruhi
memutuskan pembelian antara suami dan responden dalam melakukan pembelian
istri tergantung pada tipe keluarganya keripik nenas.
(Swastha dan Handoko, 2016). Motivasi
Indikator wewenang istri memperoleh Faktor internal motivasi memperoleh
skor 3,73. Skor ini menjelaskan bahwa skor 3,01 dengan kategori “Cukup Setuju”.
responden “Setuju” bahwa membeli keripik Berdasarkan tiga indikator dalam motivasi
nenas istrilah yang dominan dalam indikator kesukaan terhadap nenas
pengambilan keputusan pembelian keripik mendapatkan skor lebih tinggi, diikuti
nenas. Hal ini dikarenakan pada saat dengan keutuhan bentuk keripik nenas dan
pembelian bisa saja suami tidak ikut. kemasan. Hal ini mengindikasi bahwa
Indikator wewenang suami memperoleh kesukaan terhadap nenas yang menentukan
skor 3,65. Skor ini menjelaskan bahwa motivasi responden dalam melakukan
responden “Setuju” bahwa wewenang pembelian.
suami dominan dalam pembelian keripik
Indikator kesukaan terhadap nenas reaksi puas dari orang lain yang membeli
memperoleh skor 3,03. Skor ini keripik nenas dan reaksi puas orang yang
menjelaskan bahwa responden “Cukup diberi oleh-oleh keripik nenas. Hal ini
Setuju” membeli keripik nenas karena mengindikasi bahwa indikator reaksi puas
kesukaannya terhadap nenas. Buah nenas diri sendiri terhadap keripik nenas yang
cukup digemari karena rasanya enak, menentukan pembelajaran konsumen dalam
rasanya yang segar saat dikonsumsi, melakukan pembelian.
kandungan vitaminnya banyak, serta nilai Indikator reaksi diri sendiri terhadap
kalorinya tinggi yang baik untuk kesehatan. keripik nenas memperoleh skor 3,45. Skor
sehingga responden termotivasi untuk ini menjelaskan bahwa responden “Setuju”
mencicipi salah satu olahan dari nenas yaitu membeli keripik nenas karena merasa puas
keripik nenas. dengan pembelian yang dilakukan pada
Indikator keutuhan bentuk keripik periode sebelumnya. Rasa puas disini bisa
nenas memperoleh skor 3,02. Skor ini diartikan bahwa keripik nenas yang dibeli
menjelaskan bahwa responden “Cukup sebelumnya telah memenuhi keinginan
Setuju” membeli keripik nenas karena konsumen misalnya seperti teksturnya yang
keripik nenas memiliki bentuk yang cukup renyah dan harganya yang tidak terlalu
utuh, hal ini berarti bahwa keripik nenas mahal, adanya BPOM, label halal dan
yang di jual memiliki kualitas yang cukup tanggal kadaluarsa.
bagus dalam arti nenas yang digunakan Indikator reaksi dari orang lain yang
memiliki kualitas yang cukup bagus membeli keripik nenas memperoleh skor,
sehingga keripik nenas yang dijual memiliki 3,21. Skor ini menjelaskan bahwa
bentuk yang cukup utuh. responden “Cukup Setuju” membeli keripik
Indikator kemasan memperoleh skor nenas karena melihat reaksi puas dari
2,98. Skor ini menjelaskan bahwa orang-orang yang sudah pernah membeli
responden “Cukup Setuju” membeli keripik keripik nenas. Reaksi puas dari orang lain
nenas mempertimbangkan kemasan. ini karena kualitas dari keripik nenas,
Kemasan pada keripik nenas sudah cukup kualitas disini seperti teksturnya yang
menjamin daya tahan dari keripik nenas. renyah, dan harganya yang tidak terlalu
Kemasan pada keripik nenas ada dua jenis mahal.
yaitu kemasan plastik kaca dan kotak. Indikator reaksi orang yang diberi
Diperkirakan kemasan plastik kaca dapat oleh-oleh keripik nenas memperoleh skor
bertahan sampai 3 bulan jika di simpan 2,93. Skor ini menjelaskan bahwa
dengan baik. responden “Cukup Setuju” membeli keripik
Pembelajaran nenas, karena orang yang telah diberi oleh-
Faktor internal pembelajaran oleh sebelumnya cukup suka dengan
memperoleh skor 3,20 dengan kategori pemberian responden sehingga responden
“Cukup Setuju”. Berdasarkan tiga indikator melakukan pembelian ulang. Untuk orang
dalam pembelajaran, indikator reaksi puas yang telah diberi oleh-oleh keripik nenas
diri sendiri terhadap keripik nenas biasanya rasa puas ini lebih memperhatikan
mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan dari segi rasa dan tekstur.
DAFTAR PUSTAKA
Schiffman dan Kanuk. 2013. Costumer
Audean N. 2016. Pengaruh Bauran behaviour, Internasional Edition.
Pemasaran (Produk, Harga, Prentice Hall.
Promosi, Tempat, Distribusi)
Terhadap Volume Penjualan Setiadi J.N. 2010. Perilaku Konsumen.
Agroindustri Keripik Nenas Di Desa Kencana Prenada Media Group.
Kualu Nenas Kabupaten Kampar. Jakarta
Skripsi. Jurusan Agribisnis. Fakultas
Pertanian. Universitas Riau. Sihaloho L. 2014. Analisis Kepuasan
Pekanbaru. Konsumen terhadap Rumah Makan
Vegetarian di Kota Pekanbaru.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar. Skripsi. Fakultas Pertanian
2016. Kampar Dalam Angka. Universitas Riau. Pekanbaru.
Bangkinang.
Sugiyono. 2015. Statistika Untuk
Fadilah D dan S.L.Z. Ridho. 2013. Perilaku Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Konsumen. Citra Books Indonesia.
Palembang. Simamora B. 2004. Panduan Riset
Perilaku Konsumen. PT. Pustaka
Ferdinand A. 2002. Structural Equation Umum. Jakarta.
Modeling dalam penelitian
manajemen. Badan Penerbit Undip. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen :
Semarang. Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
Ghozali. 2004. Model Persamaan
Struktural. Universitas Diponegoro. Sumarsono S. 2003. Ekonomi Manajemen
Semarang. Sumber Daya Manusia dan
Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Ketenagakerjaan. Graha Ilmu.
Multivariate dengan program SPSS. Yogyakarta.
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
CV. Alfabeta. Bandung
Irawan H. 2003. Prinsip-Prinsip Kepuasan
Pelanggan. Elek Media Komputindo. Swastha B dan H.T. Hani. 2016.
Jakarta. Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. BPFE.
Kotler P. dan Keller K.L. 2010. Manajemen Yogyakarta.
Pemasaran. Jilid 1. Erlangga Jakarta.