Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU KONSUMEN KERIPIK NENAS PRODUKSI DESA KUALU NENAS

KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR


CONSUMER BEHAVIOR OF PINEAPPLE CHIPS KUALU NENAS VILLAGE
PRODUCTION TAMBANG DISTRICT KAMPAR DISTRICT
Edni Astrina Widya Ningrum1, Jum'atri Yusri 2, Roza Yulida2
Agribusiness Study Program, Department of Agribusiness
Faculty of Agriculture, University of Riau, Zip Code 28293, Pekanbaru
Eastrina22@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is describe the perceptions, attitudes and preferences consumers of
pineapple chips Kualu Nenas village production Tambang district kampar district. This study
was conducted in Pekanbaru city, which started from June 2016 until January 2018 with the
number of respondents as much as 120 respondents. Data were analyzed skala likert. The results
concluded that: perceptions, attitudes and preferences are sufficient to influence the consumers
of pineapple chips Kualu Nenas village production Tambang district kampar district.

Keywords: pineapple chips, consumer, influence

PENDAHULUAN
Agroindustri merupakan solusi untuk tahun 2010 mencapai 23.250 Ton dengan
peningkatan nilai produk pertanian. Salah produksi paling tinggi di Desa Kualu Nenas
satu produk pertanian yang dapat diolah yaitu 15.750 Ton (BPS Kabupaten
menjadi produk agroindustri adalah nenas. Kampar, 2016).
Keripik nenas merupakan produk olahan Pada tahun 2001 jumlah pengrajin
yang paling banyak dikembangkan oleh agroindustri keripik nenas berjumlah 2
pengrajin keripik nenas di Desa Kualu orang kemudian pada tahun 2016 jumlah
Nenas karena memberikan keuntungan yang pengrajin meningkat menjadi 14 orang.
lebih jika dibandingkan dengan produk Berdasarkan peningkatan jumlah
olahan nenas lainnya. agroindustri keripik nenas perlu dilakukan
Desa Kualu Nenas Kecamatan kajian mengenai perilaku konsumen untuk
Tambang Kabupaten Kampar merupakan mengetahui persepsi, sikap dan preferensi
salah satu sentra produksi nenas di Riau. konsumen dalam melakukan pembelian
Produksi nenas di Kabupaten Kampar pada keripik nenas di Desa Kualu Nenas.

1. Mahasiswa Program studi Agribisnis


2. Dosen program studi Agribisnis

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


2

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota yang jawabannya terdiri dari; 1) Sangat
Pekanbaru. Penelitian dilaksanakan pada Tidak Setuju; 2) Tidak Setuju; 3) Cukup
Bulan Juni 2016 sampai dengan Bulan Setuju; 4) Setuju; 5) Sangat Setuju.
Januari 2018, dengan tahapan kegiatan
penyusunan proposal, pengambilan data, HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis data, penulisan skripsi dan seminar. Identitas Responden
Jenis kelamin
Metode Pengambilan Sampel dan Data Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan
Metode penelitian yang digunakan jenis kelamin
adalah metode survei. Populasi penelitian ini Jenis Jumlah Persentase
yaitu konsumen keripik nenas produksi Desa No Kelamin (Orang) (%)
Kualu Nenas. Pengambilan sampel 1 Laki-laki 38 31,67
dilakukan secara accidental sampling 2 Perempuan 82 68,33
dibeberapa lokasi penjualan keripik nenas Total 120 100
produksi desa Kualu Nenas. Penentuan
lokasi ditetapkan secara purposive di
Distribusi responden berdasarkan jenis
beberapa tempat yaitu: di sentra oleh-oleh
kelamin menunjukkan bahwa kebanyakan
khas Riau yaitu di kios Pasar Bawah, Mega
responden yang membeli keripik nenas
Rasa dan Cik Puan serta di kios-kios yang
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
menjadi sentra penjualan keripik nenas Desa
82 orang dengan persentase 68,33 % sisanya
Kualu Nenas yaitu di Sakinah 1, Sakinah 2,
38 orang dengan peresntase 31,67 %
Dua Saudara dan Berkat Bersama.
berjenis kelamin laki-laki.
Pengambilan sampel dilakukan secara
Suku
serentak selama satu minggu dengan jumlah
Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan
sampel yaitu 120 responden.
suku
Penelitian ini menggunakan data
No. Suku/Etnis Jumlah Pesentase
primer. Data primer dikumpulkan dengan
(orang) (%)
metode wawancara secara langsung.
1. Banjar 6 5
2. Batak 18 15
Metode Analisis Data
3. Jawa 34 28,33
Untuk menjawab tujuan penelitian ini
4. Melayu 43 35,8
dilakukan dengan analisis skala likert.
5. Minang 15 12,5
Metode analisis skala likert digunakan untuk
6. Tionghoa 4 3,34
mendapatkan skor jawaban terhadap
variabel-variabel penelitian. Skala Likert Total 120 100

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


3

Distribusi responden berdasarkan suku No. Tingkat Jumlah Persentase


(etnis) menunjukkan bahwa jumlah suku Pendidikan (orang) (%)
(etnis) yang mendominasi dalam pembelian 1. SD 11 9,17
keripik nenas adalah suku Melayu yaitu 2. SMP 14 11,67
sebanyak 43 orang dengan persentase 35,8 3. SMA 35 29,16
persen hal ini dikarenakan suku Melayu 6. Sarjana 60 50
merupakan suku asli di Riau. Ada beberapa Total 120 100
suku (etnis) pendatang juga mengkonsumsi
keripik nenas seperti Banjar, Batak, Jawa, Distribusi responden berdasarkan
Minang, dan Tionghoa. Hal ini tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa
menunjukkan bahwa keripik nenas diminati sebagian besar responden berpendidikan
oleh berbagai suku (etnis). Sarjana yaitu sebanyak 60 orang (50
Agama persen). Persentase terendah yaitu berada
Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan pada tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak
agama 11 orang (9,17 persen). Secara keseluruhan
No. Agama Jumlah Pesentase tingkat pendidikan yang ditempuh oleh
(orang) (%) kosumen tergolong baik.
1. Budha 4 3,33 Jumlah anak
2. Islam 102 85 Tabel 10. Distribusi responden berdasarkan
3. Kristen 14 11,67 jumlah anak
Total 120 100 No. Jumlah Jumlah Persentase
Anak (orang) (%)
Distribusi responden berdasarkan 1. 0 32 26,67
agama menunjukkan bahwa responden yang 2. 1 13 10,83
mendominasi dalam pembelian keripik 3. 2 30 25
nenas yaitu beragama islam sebanyak 102 4. 3 25 20,83
orang dengan persentase 85 persen hal ini 5. 4 12 10
dikarenakan penduduk Pekanbaru mayoritas 6 5 8 6,67
beragama Islam. Responden yang beragama Total 120 100
Kristen sebanyak 14 orang dengan
persentase 11,67 persen dan selanjutnya Distribusi responden berdasarkan
yang beragama Budha sebanyak 4 orang jumlah anak memperlihatkan bahwa ada
dengan persentase 3,33 persen. sebanyak 26,67 persen tidak memiliki anak
Tingkat pendidikan hal ini kemungkinan responden tersebut
Tabel 9. Distribusi responden berdasarkan belum menikah/baru menikah dan
tingkat pendidikan selanjutnya kebanyakan responden
memiliki jumlah anak 2 yaitu sebanyak 30
orang dengan persentase 25 persen.

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


4

Usia persentase 33,34 persen. Konsumen yang


Tabel 11. Distribusi responden berdasarkan paling sedikit membeli keripik nenas adalah
usia wiraswasta yang berjumlah 5 orang dengan
No. Usia Jumlah Persentase persentase 4,16 persen.
(orang) (%)
1 20-30 44 33,67 Pendapatan
2 31-40 63 52,5 Tabel 13. Distribusi responden berdasarkan
3 > 40 13 10,83 pendapatan
Total 120 100 No. Pendapatan Jumlah Persentase
(orang) (%)
Hasil pengolahan data terlihat bahwa 1. < Rp. 8 6,66
mayoritas pembeli keripik nenas berada 500.000
pada range usia 31-40 tahun dengan 2. > Rp. 27 22,5
persentase sebesar 52,5 persen hal ini 500.000 -
menunjukkan bahwa keripik nenas pada Rp.
umumnya lebih diminati oleh orang dewasa. 1.000.000
Selanjutnya dengan usia 20-30 tahun 3. Rp. 17 14,17
sebesar 33,67 persen dan responden yang 1.000.000 -
berusia lebih dari 41 tahun sebesar 10,83 Rp.
persen. 2.000.000
Pekerjaan 4. Rp. 26 21,67
Tabel 12. Distribusi responden berdasarkan 5. 2.000.000 - 42 35
pekerjaan Rp.
No. Pekerjaan Jumlah Persentase 3.000.000
(orang) (%) > Rp.
1. Mahasiswa 13 10,83 3.000.000
2. PNS 40 33,34 Total 120 100
3. Karyawan 17 14,17
Swasta Rata-rata pendapatan responden
4. Wiraswasta 5 4,16 adalah Rp. 2.439.467. Jika dilihat dari
5. Petani 26 21,67 distribusi pendapatan, pendapatan responden
6. Karyawan 19 15,83 tertinggi yaitu sebesar Rp. 10.000.000
Honorer dengan jumlah responden 1 orang.
Total 120 100 Sedangkan jumlah pendapatan terendah
yaitu Rp. 300.000 berjumlah 2 orang dengan
Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan sebagai honorer. Sehingga
pekerjaan dapat diketahui bahwa responden dapat diketahui bahwa keripik nenas lebih
yang paling banyak melakukan pembelian diminati oleh konsumen dengan pendapatan
keripik nenas adalah responden yang bekerja menengah keatas.
sebagai PNS sebanyak 40 orang dengan

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


5

Faktor Eksternal
Faktor eksternal mendapatkan skor mudah dibawa dan disimpan, serta dapat
3,43 dengan kategori “Setuju” artinya, dinikmati kapan saja membuat keripik
respoden setuju bahwa faktor eksternal merupakan salah satu makanan yang populer
telah mempengaruhi dalam melakukan di masyarakat.
pembelian keripik nenas. Faktor eksternal Indikator adanya label halal pada
konsumen sudah baik mempengaruhi kemasan memperoleh skor 3,45. Skor ini
konsumen dalam melakukan pembelian menjelaskan bahwa responden “Setuju”
melalui keluarga dan kelas sosial walaupun label halal merupakan salah satu faktor yang
faktor budaya dan kelompok referensi belum mempengaruhi konsumen dalam melakukan
terlalu mempengaruhi konsumen hal ini pembelian. Responden memberikan
berarti dalam melakukan pembelian tanggapan yang cukup tinggi terhadap
responden lebih dipengaruhi oleh hal yang variabel label halal pada keripik nenas,
berkaitan langsung dengan diri responden artinya tanggapan responden menunjukkan
seperti pendapatan, jumlah anggota bahwa label halal pada keripik nenas
keluarga, pendidikan dan wewenang merupakan sesuatu yang di anggap penting.
keluarga dalam memutuskan pembelian. Indikator sebagai oleh-oleh
Budaya memperoleh skor 3,10. Skor ini menjelaskan
Faktor eksternal budaya memperoleh bahwa responden “Cukup Setuju” membeli
skor 3,35 dengan kategori “Cukup Setuju”. keripik nenas untuk dijadikan oleh-oleh.
Berdasarkan tiga indikator dalam budaya, Kabupaten Kampar merupakan salah satu
indikator praktis di konsumsi mendapatkan sentra produksi nenas di Riau. Potensi
skor tertinggi, diikuti dengan label halal dan tersebut membuat masyarakat sekitar
sebagai oleh-oleh. Hal ini mengindikasi mengolah nenas menjadi keripik nenas, hal
bahwa praktis untuk dikonsumsi inilah yang menjadikan keripik nenas
menentukan budaya responden dalam menjadi oleh-oleh khas Riau. Keripik nenas
melakukan pembelian. dijadikan oleh-oleh untuk responden
Indikator praktis untuk dikonsumsi dikarenakan saat ini keripik nenas
memperoleh skor 3,49. Skor ini menjelaskan merupakan oleh-oleh khas Riau yang cukup
bahwa responden “Setuju” membeli keripik populer sehingga responden membelinya.
nenas karena kepraktisannya. Pengolahan Kelas Sosial
buah nenas segar menjadi keripik nenas Faktor eksternal kelas sosial
memang menjadi solusi yang bagus dalam memperoleh skor 3,43 dengan kategori
memperluas segmen pasar hasil dari “Setuju”. Berdasarkan tiga indikator dalam
komoditas pertanian buah. Olahan nenas kelas sosial, indikator pendapatan
sebagai keripik digemari masyarakat sebagai mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan
camilan atau makanan ringan karena rasanya pendidikan dan jumlah anggota keluarga.
yang tidak jauh berbeda dari buah aslinya. Hal ini mengindikasi bahwa pendapatan
Teksturnya yang renyah, tahan lama, praktis, yang menentukan kelas sosial konsumen
keripik nenas Desa Kualu Nenas.

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


6

Indikator pendapatan memperoleh membeli keripik nenas dengan ukuran rata-


skor 3,75. Skor ini menjelaskan bahwa rata 100 gram sedangkan untuk responden
responden “Setuju” membeli keripik nenas jumlah anak 1, 2, 3, 4, dan 5 membeli
karena menyesuaikan dengan kondisi keripik nenas dengan ukuran rata-rata > 100
keuangan mereka, hal ini berarti gram.
pendapatan mempengaruhi dalam proses Kelompok Referensi
pengambilan keputusan. Pendapatan Faktor eksternal kelompok referensi
mempengaruhi atas kemampuan membeli memperoleh skor 3,33 dengan kategori
konsumen, dengan pendapatan terbatas “Cukup Setuju”. Berdasarkan tiga indikator
konsumen akan mengadakan pemilihan atas dalam kelompok referensi, indikator teman
makanan yang dapat memberikan kepuasan mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan
maksimum (Kotler dan Keller, 2010). rekan kerja dan tetangga. Hal ini
Berdasarkan rata-rata porsi pembelian mengindikasi bahwa teman yang
(Lampiran 9) dapat dilihat bahwa responden menentukan kelompok referensi dalam
dengan pendapatan ≤ Rp.500.000 membeli melakukan pembelian.
keripik nenas dengan ukuran rata-rata 100 Indikator teman memperoleh skor
gram sedangkan untuk responden 3,48. Skor ini menjelaskan bahwa
penghasilan > Rp.500.000 membeli keripik responden “Setuju” membeli keripik nenas
nenas dengan ukuran rata-rata > 100 gram. karena memperhatikan saran dari teman, hal
Indikator pendidikan memperoleh ini karena interaksi dengan seorang teman
skor 3,49. Skor ini menjelaskan bahwa sering dilakukan secara tatap muka
responden “Setuju” bahwa pendidikan sehingga seseorang akan mudah
mempengaruhi dalam membeli keripik terpengaruh oleh temannya untuk membeli
nenas. Berdasarkan tingkat pendidikan sesuatu dan terkadang nasehat teman lebih
sebagian besar responden berpendidikan berpengaruh dari pada iklan pada media
Sarjana yaitu sebanyak 60 orang (50 cetak maupun elektronik. Teman
persen). Konsumen dengan tingkat memberikan kita pengalaman tentang ilmu
pendidikan lebih tinggi cenderung memilih pengetahuan, perilaku, kerpribadian dan
makanan yang terjamin aman misalnya tentang lainnya yang bermanfaat, termasuk
tidak adanya bahan berbahaya, adanya menjadi pelopor opini dalam mengambil
nomor BPOM dan adanya label halal dalam keputusan dalam melakukan pembelian.
kemasan. Tinggi rendahnya pendidikan Indikator rekan kerja memperoleh
akan ikut berpengaruh terhadap cakrawala skor 3,38. Skor ini menjelaskan bahwa
berpikirnya dalam memutuskan sesuatu. responden “Cukup Setuju” membeli keripik
Indikator jumlah angota keluarga nenas karena memperhatikan saran dari
memperoleh skor 3,06. Skor ini rekan kerja. Responden keripik nenas
menjelaskan bahwa responden “Cukup memiliki pekerjaan yang paling dominan
Setuju” bahwa porsi pembelian ditentukan adalah PNS ini berarti ikatan kekeluargaan
oleh jumlah anggota keluarga yang ada di yang terjalin antara mereka cukup kuat
rumah. Berdasarkan rata-rata porsi sehingga responden cukup memperhatikan
pembelian (Lampiran 10) dapat dilihat saran dari rekan kerja.
bahwa responden yang tidak memiliki anak

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


7

Indikator tetangga memperoleh skor nenas. Hal ini karena responden laki-laki
3,14. Skor ini menjelaskan bahwa yang sudah berkeluarga membeli keripik
responden “Cukup Setuju” membeli keripik nenas tidak membawa istrinya. Indikator
nenas karena memerhatikan saran dari wewenang bersama memperoleh skor 3,48.
tetangga, hal ini berarti sebagian responden Skor ini menjelaskan bahwa respoden
memiliki tetangga yang sudah pernah “Setuju” bahwa membeli keripik nenas
membeli keripik nenas, karena respon merupakan wewenang bersama hal ini
tetangga cukup baik mengenai keripik dikarenakan bagi responden yang sudah
nenas maka responden menjadi tergiur berkeluarga mereka membawa suami atau
untuk membeli keripik nenas juga. istrinya.
Keluarga
Faktor eksternal keluarga memperoleh Faktor Internal
skor 3,62 dengan kategori “Setuju”. Skor Faktor internal yang ada pada
tertinggi peranan keluarga dalam responden keripik nenas Desa Kualu Nenas
melakukan pembelian keripik nenas memperoleh skor 3,10 dengan kategori
terdapat pada wewenang istri dengan skor “Cukup Setuju”. Faktor internal responden
3,73. Hal ini dikarenakan diantara anggota dalam melakukan pembelian cukup baik
keluarga, ibu rumah tangga adalah pembeli dari segi motivasi konsumen maupun dari
utama bagi keluarga. Biasanya ibu rumah segi pembelajaran yang didapat konsumen.
tangga yang memegang uang dan mengatur Hal ini dikarenakan ada beberapa atribut
pengeluaran. Ibu rumah tangga tidak hanya yang kurang memotivasi responden untuk
menentukan dan membeli barang-barang melakukan pembelian seperti keutuhan
yang dibutuhkan keluarga sehari-hari, tetapi keripik nenas dan kemasan yang ada pada
juga barang-barang yang di butuhkan oleh keripik nenas serta pembelajaran yang
suami dan anak-anak. wewenang didapat belum terlalu mempengaruhi
memutuskan pembelian antara suami dan responden dalam melakukan pembelian
istri tergantung pada tipe keluarganya keripik nenas.
(Swastha dan Handoko, 2016). Motivasi
Indikator wewenang istri memperoleh Faktor internal motivasi memperoleh
skor 3,73. Skor ini menjelaskan bahwa skor 3,01 dengan kategori “Cukup Setuju”.
responden “Setuju” bahwa membeli keripik Berdasarkan tiga indikator dalam motivasi
nenas istrilah yang dominan dalam indikator kesukaan terhadap nenas
pengambilan keputusan pembelian keripik mendapatkan skor lebih tinggi, diikuti
nenas. Hal ini dikarenakan pada saat dengan keutuhan bentuk keripik nenas dan
pembelian bisa saja suami tidak ikut. kemasan. Hal ini mengindikasi bahwa
Indikator wewenang suami memperoleh kesukaan terhadap nenas yang menentukan
skor 3,65. Skor ini menjelaskan bahwa motivasi responden dalam melakukan
responden “Setuju” bahwa wewenang pembelian.
suami dominan dalam pembelian keripik

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


8

Indikator kesukaan terhadap nenas reaksi puas dari orang lain yang membeli
memperoleh skor 3,03. Skor ini keripik nenas dan reaksi puas orang yang
menjelaskan bahwa responden “Cukup diberi oleh-oleh keripik nenas. Hal ini
Setuju” membeli keripik nenas karena mengindikasi bahwa indikator reaksi puas
kesukaannya terhadap nenas. Buah nenas diri sendiri terhadap keripik nenas yang
cukup digemari karena rasanya enak, menentukan pembelajaran konsumen dalam
rasanya yang segar saat dikonsumsi, melakukan pembelian.
kandungan vitaminnya banyak, serta nilai Indikator reaksi diri sendiri terhadap
kalorinya tinggi yang baik untuk kesehatan. keripik nenas memperoleh skor 3,45. Skor
sehingga responden termotivasi untuk ini menjelaskan bahwa responden “Setuju”
mencicipi salah satu olahan dari nenas yaitu membeli keripik nenas karena merasa puas
keripik nenas. dengan pembelian yang dilakukan pada
Indikator keutuhan bentuk keripik periode sebelumnya. Rasa puas disini bisa
nenas memperoleh skor 3,02. Skor ini diartikan bahwa keripik nenas yang dibeli
menjelaskan bahwa responden “Cukup sebelumnya telah memenuhi keinginan
Setuju” membeli keripik nenas karena konsumen misalnya seperti teksturnya yang
keripik nenas memiliki bentuk yang cukup renyah dan harganya yang tidak terlalu
utuh, hal ini berarti bahwa keripik nenas mahal, adanya BPOM, label halal dan
yang di jual memiliki kualitas yang cukup tanggal kadaluarsa.
bagus dalam arti nenas yang digunakan Indikator reaksi dari orang lain yang
memiliki kualitas yang cukup bagus membeli keripik nenas memperoleh skor,
sehingga keripik nenas yang dijual memiliki 3,21. Skor ini menjelaskan bahwa
bentuk yang cukup utuh. responden “Cukup Setuju” membeli keripik
Indikator kemasan memperoleh skor nenas karena melihat reaksi puas dari
2,98. Skor ini menjelaskan bahwa orang-orang yang sudah pernah membeli
responden “Cukup Setuju” membeli keripik keripik nenas. Reaksi puas dari orang lain
nenas mempertimbangkan kemasan. ini karena kualitas dari keripik nenas,
Kemasan pada keripik nenas sudah cukup kualitas disini seperti teksturnya yang
menjamin daya tahan dari keripik nenas. renyah, dan harganya yang tidak terlalu
Kemasan pada keripik nenas ada dua jenis mahal.
yaitu kemasan plastik kaca dan kotak. Indikator reaksi orang yang diberi
Diperkirakan kemasan plastik kaca dapat oleh-oleh keripik nenas memperoleh skor
bertahan sampai 3 bulan jika di simpan 2,93. Skor ini menjelaskan bahwa
dengan baik. responden “Cukup Setuju” membeli keripik
Pembelajaran nenas, karena orang yang telah diberi oleh-
Faktor internal pembelajaran oleh sebelumnya cukup suka dengan
memperoleh skor 3,20 dengan kategori pemberian responden sehingga responden
“Cukup Setuju”. Berdasarkan tiga indikator melakukan pembelian ulang. Untuk orang
dalam pembelajaran, indikator reaksi puas yang telah diberi oleh-oleh keripik nenas
diri sendiri terhadap keripik nenas biasanya rasa puas ini lebih memperhatikan
mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan dari segi rasa dan tekstur.

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


9

Persepsi nenas yang memiliki bentuk yang cukup


Persepsi konsumen memperoleh skor utuh itu sebelumnya melalui proses
2,73 dengan kategori “Cukup Setuju”. pengolahan yang cukup bagus.
Berdasarkan empat indikator dalam persepsi Indikator warna yang seragam
indikator kemasan dengan info lengkap memperoleh skor 2,71. Skor ini
mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan menjelaskan bahwa responden “Cukup
keutuhan bentuk keripik nenas, warna yang Setuju” membeli keripik nenas karena
seragam dan rasa manis keripik nenas. Hal warnanya yang cukup seragam pada keripik
ini mengindikasi bahwa kemasan dengan nenas. Keripik nenas memiliki warna agak
info yang lengkap yang menentukan kecoklatan, warna keripik nenas
persepsi konsumen dalam melakukan menandakan bahwa pengolahan keripik
pembelian. nenas dilakukan dengan cukup baik, mulai
Indikator kemasan dengan info yang dari pemilihan nenas yang matang,
lengkap memperoleh skor 3,03. Skor ini pemotongan yang cukup seragam dan
menjelaskan bahwa responden “Cukup penggorengan yang cukup baik sehingga
Setuju” bahwa informasi yang ada pada hasil dari pengolahan tersebut akan terlihat
kemasan sudah cukup lengkap, karena cukup bagus.
dalam kemasan sudah terdapat merek pada Indikator rasa manis keripik nenas
kemasan, nomor BPOM (Badan memperoleh skor 2,28. Skor ini
Pengawasan Obat dan Makanan), tanggal menjelaskan bahwa persepsi responden
kadaluarsa, dan komposisi. Fungsi kemasan terhadap keripik nenas yang ada di desa
tidak hanya sebagai pembungkus tetapi juga Kualu Nenas tidak manis. Hal ini
sebagai alat pemasaran. dikarenakan nenas yang digunakan tidak
Indikator keutuhan bentuk keripik memiliki kematangan yang sempurna dan
nenas memperoleh skor 2,91. Skor ini nenasnya bukan nenas yang berasal dari
menjelaskan bahwa responden cukup setuju Desa Kualu Nenas.
membeli keripik nenas karena keutuhannya.
Perilaku membeli timbul karena didahului Sikap
oleh adanya minat membeli, minat untuk Sikap konsumen memperoleh skor
membeli muncul salah satunya disebabkan 3,26 dengan kategori “Cukup Setuju”.
oleh persepsi yang didapatkan bahwa Berdasarkan empat indikator dalam sikap,
produk tersebut memiliki kualitas yang indikator kemudahan dalam memperoleh
baik. Saat melihat bentuknya yang cukup mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan
utuh akhirnya konsumen termotivasi untuk ukuran kemasan, daya tahan, dan tidak
membelinya. Keutuhan bentuk dari keripik mengandung bahan berbahaya. Hal ini
nenas yang cukup utuh menandakan bahwa mengindikasi bahwa kemudahan dalam
keripik nenas tersebut merupakan produk memperoleh yang menentukan sikap
yang cukup berkualitas, karena keripik konsumen dalam melakukan pembelian.

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


Indikator kemudahan dalam menjelaskan bahwa responden “Cukup
memperoleh keripik nenas disemua sentra Setuju” membeli keripik nenas karena tidak
penjualan mendapat skor 3,48. Skor ini adanya bahan berbahaya (bahan pengawet
menjelaskan bahwa responden “Setuju” berbahaya dan pewarna buatan berbahaya)
membeli keripik nenas karena mudah yang digunakan dalam pembuatan keripik
diperoleh disemua sentra penjualan keripik nenas, hal ini dapat dilihat bahwa daya
nenas dan tokoh oleh-oleh khas Riau. Di tahan keripik nenas memiliki ketahanan
kota Pekanbaru tidaklah sulit menemukan yang cukup untuk produk sejenis keripik
keripik nenas karna tersedia disemua sentra sedangkan untuk warna keripik nenas tidak
penjualan keripik nenas dan tokoh oleh-oleh bewarna kuning cerah hal ini cukup
khas Riau termasuk di pelabuhan Sei Duku mengindikasi bahwa keripik nenas tidak
jadi jika ingin menjadikannya sebagai oleh- memakai pewarna yang berbahaya.
oleh, keripik nenas ini mudah untuk
diperoleh. Jika ingin membeli dalam jumlah Preferensi
banyak responden bisa langsung Preferensi konsumen memperoleh
membelinya di Desa Kualu Nenas yang skor 2,79 dengan kategori “Cukup Setuju”.
dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih Berdasarkan empat indikator dalam
35 menit dari pusat kota. preferensi, indikator sebagai oleh-oleh
Indikator ukuran kemasan keripik mendapatkan skor tertinggi, diikuti dengan
nenas memperoleh skor 3,26. Skor ini kepopuleran nenas, kemudahan dalam
menjelaskan bahwa responden “Cukup memperoleh keripik nenas, dan ukuran
Setuju” membeli keripik nenas keripik nenas. Hal ini mengindikasi bahwa
mempertimbangkan ukuran kemasannya sebagai oleh-oleh yang menentukan
karena, dengan beraneka ragam jenis preferensi konsumen dalam melakukan
ukuran pada keripik nenas cukup pembelian.
mempermudah konsumen dalam Indikator sebagai oleh-oleh
menyesuaikan kondisi keuangan responden. memperoleh skor 2,92. Skor ini menjelaskan
Indikator daya tahan keripik nenas bahwa responden “Cukup Setuju” membeli
memperoleh skor 3,24. Skor ini keripik nenas untuk dijadikan oleh-oleh,
menjelaskan bahwa responden “Cukup karena repsonden cukup sering membeli
Setuju” bahwa daya tahan keripik nenas keripik nenas untuk dijadikan sebagai oleh-
cukup tahan lama yaitu selama 3 bulan. oleh di bandingkan keripik lain seperti
Kemasan pada keripik nenas yang dilapisi keripik singkong dan keripik pisang. Keripik
plastik kaca mampu bertahan sampai 3 nenas sering dijadikan untuk oleh-oleh
bulan saj,a jika dilapisi dengan alimunium karena memang keripik nenas ini merupakan
foil ketahanan keripik nenas bisa mencapai salah satu oleh-oleh khas Riau. Keripik
12 bulan. merupakan makanan ringan yang cukup
Indikator tidak mengandung bahan digemari oleh masyarakat.
berbahaya memperoleh skor 3,08. Skor ini

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


11

Indikator kepopuleran nenas di konsumsi. Keripik nenas mempunyai


memperoleh skor 2,91. Skor ini bentuk seperti bunga dan bentuknya yang
menjelaskan bahwa responden “Cukup agak kecil lebih mudah untuk dikonsumsi.
Setuju” membeli keripik nenas karena
keripik nenas produksi Desa Kualu Nenas
cukup terkenal. Nenas dari Desa Kualu KESIMPULAN DAN SARAN
Nenas cukup terkenal dengan rasanya yang Kesimpulan
manis dibandingkan dengan nenas desa lain 1. Persepsi, sikap dan preferensi cukup
karena nenas yang dibudidayakan di Desa mempengaruhi konsumen keripik nenas
Kualu Nenas merupakan varietas produksi Desa Kualu Nenas Kecamatan
Queen/Moris yaitu nenas yang mempunyai Tambang Kabupaten Kampar.
rasa manis dan sedikit asam, serta seratnya
Saran
yang rendah.
Indikator kemudahan dalam 1. Bagi pengrajin keripik nenas
memperoleh keripik nenas dengan keripik Untuk mempertahankan konsumen agar
jenis lain memperoleh skor 2,76. Skor ini tetap membeli keripik nenas, maka
menjelaskan bahwa responden “Cukup diperlukan beberapa peningkatan seperti
Setuju” membeli keripik nenas karena meningkatkan kualitas dari atribut keripik
cukup mudah diperoleh karena keripik dan semua pengrajin keripik nenas
nenas ini hanya bisa diperoleh di tokoh melakukan promosi agar keripik nenas Desa
oleh-oleh khas Riau dan di sentra penjualan Kualu Nenas lebih dikenal masyarakat
keripik nenas sepertinya keripik nenas ini secara luas
memang hanya difokuskan untuk dijadikan 2. Bagi konsumen
oleh-oleh tidak seperti keripik lainnya yang Sebaiknya konsumen sebelum membeli
bisa ditemukan di pasar tradisional maupun keripik nenas memiliki informasi yang
pasar modern. banyak mengenai keripik nenas terutama
Indikator ukuran keripik nenas dari seseorang yang sudah membeli
memperoleh skor 2,56. Skor ini sebelumnya agar nantinya konsumen tidak
menjelaskan bahwa responden cukup setuju kecewa dengan pembelian yang
membeli keripik nenas karena ukuran dilakukannnya.
keripik nenas relatif mudah untuk langsung

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018


12

DAFTAR PUSTAKA
Schiffman dan Kanuk. 2013. Costumer
Audean N. 2016. Pengaruh Bauran behaviour, Internasional Edition.
Pemasaran (Produk, Harga, Prentice Hall.
Promosi, Tempat, Distribusi)
Terhadap Volume Penjualan Setiadi J.N. 2010. Perilaku Konsumen.
Agroindustri Keripik Nenas Di Desa Kencana Prenada Media Group.
Kualu Nenas Kabupaten Kampar. Jakarta
Skripsi. Jurusan Agribisnis. Fakultas
Pertanian. Universitas Riau. Sihaloho L. 2014. Analisis Kepuasan
Pekanbaru. Konsumen terhadap Rumah Makan
Vegetarian di Kota Pekanbaru.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar. Skripsi. Fakultas Pertanian
2016. Kampar Dalam Angka. Universitas Riau. Pekanbaru.
Bangkinang.
Sugiyono. 2015. Statistika Untuk
Fadilah D dan S.L.Z. Ridho. 2013. Perilaku Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Konsumen. Citra Books Indonesia.
Palembang. Simamora B. 2004. Panduan Riset
Perilaku Konsumen. PT. Pustaka
Ferdinand A. 2002. Structural Equation Umum. Jakarta.
Modeling dalam penelitian
manajemen. Badan Penerbit Undip. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen :
Semarang. Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
Ghozali. 2004. Model Persamaan
Struktural. Universitas Diponegoro. Sumarsono S. 2003. Ekonomi Manajemen
Semarang. Sumber Daya Manusia dan
Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Ketenagakerjaan. Graha Ilmu.
Multivariate dengan program SPSS. Yogyakarta.
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
CV. Alfabeta. Bandung
Irawan H. 2003. Prinsip-Prinsip Kepuasan
Pelanggan. Elek Media Komputindo. Swastha B dan H.T. Hani. 2016.
Jakarta. Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. BPFE.
Kotler P. dan Keller K.L. 2010. Manajemen Yogyakarta.
Pemasaran. Jilid 1. Erlangga Jakarta.

JOM FAPERTA VOL. 5 Edisi 1 Januari - Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai