Anda di halaman 1dari 116

Teknik Pembukaan lahan, Pembibitan dan penanaman

kelapa sawit

Oleh : Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc.


Ernawati, S.P, M. MA

PRODI AGRIBISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 1


Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 2
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 3
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 4
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 5
TATA RUANG atau Plantation Design

• Lokasi pemukiman untuk satuan luas tertentu misalnya


800 ha untuk 1 afdeling. Lokasi ini harus dekat dengan
sumber air minum dan letaknya terpusat dari areal.
• Batas areal dari kebun maupun tiap afdeling.
• Jaringan jalan terutama untuk jalan penghubung (masuk
dan keluar lokasi) atau jalan utama, jalan produksi, Jalan
Koleksi dan lain-lain.
• Lokasi pembibitan.
• Lokasi pabrik dan kantor pusat kebun.
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 28 6
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 6
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 7
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 8
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 9
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
LC untuk Replanting

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Penanaman

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


PEMBIBITAN
KELAPA SAWIT

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10


Flow of Work

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11


Objective :

Mengerti tentang proses pembibitan,


sistem pembibitan, penyimpangan, rawat dan
pemberantasan hama

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12


Defenisi :
Adalah tempat untuk menumbuhkan
kecambah hingga menjadi semai / bibit dan
memeliharanya sampai bibit siap ditanam ke
areal / lapangan

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13


Tujuan :
Menyiapkan bibit kelapa sawit
sesuai standar dan tepat waktu untuk
ditanam ke lapangan

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14


Sistem Pembibitan
Single stage nursery (satu tahap)
Penanaman kecambah dilakukan langsung di
pembibitan utama
Double stage nursery (dua tahap)*
1. Pre nursery = 3 bulan di polybag kecil
2. Main nursery = 9 -12 bulan sampai bibit
siap tanam

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


Keuntungan double stage
• Kemudahan dalam pengawasan dan
pemeliharaan
• Tersedia waktu untuk mempersiapkan
• pembibitan utama
• Bibit lebih terjamin karena terdapat proses
• seleksi
• Seleksi yang ketat dapat mengurangi
• penggunaan tanah dan polybag

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


AKTIVITAS PEMBIBITAN

Persiapan pembibitan

Pembibitan Awal Pembibitan Utama


Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17
1. PERSIAPAN PEMBIBITAN

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Aktivitas penting pada Persiapan Pembibitan :

a. Pemilihan Lokasi
b. Luas Pembibitan
c. Bahan Tanaman
d. Kebutuhan Kecambah
e. Media Tanam
f. Tempat Pembibitan Awal
g. Naungan

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10


a. Pemilihan Lokasi


• Topografi rata (< 15 %)
• Dekat dengan sumber air
• Akses jalan yang baik
• Aman dari gangguan hama, ternak, manusia

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11


b. Luas Pembibitan

Areal pembibitan = 1 – 1.5 % dari luas areal


pertanaman yang direncanakan
• Perlu memperhitungkan pemakaian jalan
• Untuk 1 ha pembibitan diperlukan jalan
pengawasan 200 m x 5 m

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12


c. Bahan Tanaman
Bahan tanaman dari sumber resmi
Kebutuhan kecambah = 140 % dari jumlah bibit yang
akan ditanam
• Seleksi kecambah = 2,5 %
• Seleksi di pre nursery = 10 %
• Seleksi di main nursery = 15 %
• Cadangan penyisipan = 5 %
• Kecambah = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x 100/95
= 1,40 x jumlah pohon/ha

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13


d. Kebutuhan Kecambah
Kerapatan tanam Jumlah kecambah
130 = 1,40 x 130 180
143 = 1,40 x 143 200

Pemesanan kecambah sebaiknya 3 – 6 bulan sebelum


pembibitan dimulai
Kecambah yang diterima langsung ditanam (maksimal 3-5
hari setelah penerimaan)
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14
e. Media Tanam
• Tanah bagian atas (top soil)
• Gembur, bebas dari OPT
• Tanah yang kurang gembur dapat
dicampur dengan pasir (3:1)
• Tanah diayak dengan ayakan 2 cm
• Polybag yang digunakan

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


Polybag

Pre nursery :
• Ukuran 23 x 15 cm, tebal 0,07 mm,
hitam/putih, berlubang Ø 0,3 cm 24 buah
Main nursery :
• Ukuran 60 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam,
berlubang Ø 0,5 cm 60 buah
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16
f. Tempat Pembibitan Awal
Bedengan
Bedengan ukuran 1,2
m x 8 m dapat memuat
1000 bibit PN
8m Bagian dasar
0,8 m
bedengan dibuat lebih
tinggi dari permukaan

1,2 m Kayu pembatas tinggi 20 cm

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


g. Naungan
• Mencegah masuknya sinar matahari langsung
• Menghindari terbongkarnya tanah akibat hujan
• Pengaturan intensitas naungan
Umur (bulan) Naungan (%)
0 – 1,5 100
1,5 – 2,5 50
> 2,5 Naungan dihilangkan bertahap

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Naungan

Atap daun
sawit

± 2,5 m
± 3,2 m

Parit

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10


2. PEMBIBITAN AWAL

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11


Aktivitas penting pada Pembibitan Awal :
1. Pengisian Tanah Polybag
2. Penanaman Kecambah
3. Pemeliharaan Pembibitan Awal (
Penyiraman, Weeding, Konsolidasi dan
Pemupukan )
4. Seleksi Bibit
5. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12


1. Pengisian Tanah Polybag

• Tanah merupakan tanah topsoil, bukan subsoil atau tanah sorongan/galian


• Bebas dari kayu-kayuan, sisa akar dan sampah
• Tanah tidak boleh dalam bentuk gumpalan
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14
2. Penanaman Kecambah
• Kecambah diusahakan segera
ditanam, karena keterlambatan
dapat menyebabkan :
 Plumula dan radikula memanjang
sehingga menyulitkan
penanaman
 Kecambah rusak oleh jamur
 Kecambah akan menjadi
kering/mati

Maksimal 5 hari setelah penerimaan


Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16
Teknis Penanaman Kecambah
• Penanaman kecambah dapat dilakukan
beregu (3 orang) dengan tugas :
 Membuat lubang kecambah kedalaman 3 cm
 Memasukkan kecambah ke dalam lubang
 Menutup dan memadatkan tanah di
sekeliling kecambah

Penanaman dilakukan sesuai


dengan persilangan/ kelompok
benih
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17
Hal yang Perlu Diperhatikan
Saat Penanaman
• Kecambah harus ditanam secara benar,
dengan radikula menghadap ke bawah, dan
plumula tertutup oleh lapisan tanah
• Jangan memadatkan tanah terlalu keras
• Kantong bekas kecambah sebaiknya
dikembalikan untuk keperluan administrasi

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Hal yang Perlu Diperhatikan
…(lanjutan)
• Kecambah harus disiram segera setelah
penanaman selesai
• Data benih yang ditanam (persilangan,
jumlah kantong, tenaga penanam, jumlah
baris) dicatat oleh pengawas pembibitan
pada saat selesai penanaman

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10


3. PEMELIHARAAN PEMBIBITAN AWAL
• Penyiraman
 2 kali sehari
 Setiap bibit memerlukan
 0,5 – 2 ltr / polybag
• Penyiangan (pengendalian gulma) / Weeding
 Penyiangan secara manual untuk rumput atau gulma
lain
( 2 minggu sekali )
• Konsolidasi Bibit
 Menambah tanah yang kurang
 Menegakkan polybag yang miring
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11
Pemupukan

• Pupuk urea 2 gram / ltr air untuk 100 bibit


• Pupuk majemuk 2,5 gr / polybag
• Frekuensi seminggu sekali…..( Lihat Lampiran)

Catatan :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian pupuk pada bibit adalah : Pupuk
harus merata, pupuk tidak boleh menggumpal
dan untuk Pupuk tertentu tidak boleh mengenai
pohon / daun.

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12


4. Seleksi Bibit
• Menghindari terangkutnya bibit abnormal ke
tahap selanjutnya
• Bibit abnormal : faktor genetis, kesalahan
kultur teknis, atau serangan HPT
• Tanaman normal : umur 3 bulan memiliki 3-5
helai daun

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13


Bibit Abnormal di Pre Nursery :

• Bibit yang anak


daunnya sempit dan
memanjang

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14


• Bibit yang
pertumbuhannya
berputar (twisted)
karena kesalahan
penanaman

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


normal
kerdil

• Bibit yang tumbuh


kerdil (dwarfish)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


• Bibit yang anak
daunnya bergulung

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


• Bibit yang anak
daunnya kusut
(crinkled)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


• Bibit yang ujung
daunnya membulat
seperti mangkok
(collante)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10


5. Pemberantasan hama dan penyakit

Pengamatan harian untuk hama dan penyakit


• Hama utama PN : semut, jangkrik, belalang, tikus
• Penyakit : Helminthosporium, Antrachnosa, blast

Catatan :
Pengendalian dengan bahan kimia harus ekstra hati-hati.
Penanggulangan penyakit pada tanaman adalah dengan cara
mencabut bibit yang sakit dan membuangnya.

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11


3. PEMBIBITAN UTAMA

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12


Aktivitas penting pada Pembibitan Utama :

1. Persiapan Areal
2. Persiapan Media Tanaman
3. Pemeliharaan Pembibitan Utama (
Penyiraman, Weeding, Pemberian Mulsa dan
Pemupukan )
4. Seleksi Bibit
5. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13


1. Persiapan Areal
Areal yang telah dibuka dibersihkan dan
diratakan
• Pembuatan drainase mengikuti pipa
sekunder dari jaringanpenyiraman
• Pembuatan pagar keliling

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14


Instalasi Penyiraman
• Kapasitas harus cukup untuk mengairi
seluruh pembibitan sekali dalam waktu
kurang dari 24 jam
• Sistem penyiraman :
 OSS ( Overhead Sprinker System )
 Pipa sprinker lay-flat
 Penyiraman manual
 Travelling irrigator

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


Penggunaan sistem sprinker :
–Distribusi air lebih merata
pipa sprinker
–Biaya operasional lebih rendah
–Investasi cukup mahal
–Kebutuhan air lebih banyak
–Memungkinkan penggenangan bila drainase
kurang baik

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


• Pemancangan
– Pemancangan dilakukan bila instalasi penyiraman
telah selesai dibuat
– Jarak tanam 90 x 90 x 90 cm

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


2. Persiapan Media Tanaman
• Pembuatan Lubang pada Polybag
 Lubang dibuat sesuai dengan ukuran polybag kecil
 Media tanam perlu disiram hingga jenuh sehari sebelum
transplanting
 Pada setiap lubang diberi NPK Mg 15-15-6-4 sebanyak 5
gr.
• Pengisian Media
Pengisian tanah dilakukan
 sampai 3 cm dari permukaan polybag
Bobot polybag 20 kg
Media perlu disiram air setiap hari,
 7-10 hari sebelum transplanting
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Penanaman
Pengaturan letak bibit disesuaikan dengan
jenis persilangan
nomor persilangan

- Diusahakan dalam satu hari penanaman


dilakukan untuk 1-2 jenis persilangan
- Setelah tanam, pengawas pembibitan melakukan
pemetaan bibitan
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 10
3. PEMELIHARAAN PEMBIBITAN UTAMA
• Penyiraman
 2 kali sehari
 Kebutuhan air = 2 ltr/hari/polybag
• Penyiangan
 Penyiangan dalam polybag (membersihkan
gulma dan mencegah terbentuknya lapisan
kedap air)
 Penyiangan di sekitar polybag untuk
membersihkan vegetasi selain bibit kelapa
sawit
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 11
PEMELIHARAAN …
Pemberian Mulsa
• Mengurangi penguapan
• Mulsa diberikan dalam bentuk sisa tanaman atau
cangkang sawit

Pemupukan
• Menggunakan pupuk Majemuk NPKMg 15-15-6-4 dan
12-12-17-2 …..( Lihat Lampiran)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 12


4. Seleksi Bibit
• Perbedaan pertumbuhan dapat
disebabkan oleh faktor genetis
maupun kultur teknis
• Penentuan tingkat pertumbuhan
mengacu kepada standar
pertumbuhan

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 13


Standar Pertumbuhan Bibit
Jumlah T Diameter
pelepah batang (cm)
3 3,5 20,0 1,3
4 4,5 25,0 1,5
5 5,5 32,0 1,7
6 8,5 35,9 1,8
7 10,5 52,2 2,7
8 11,5 64,3 3,6
9 13,5 88,3 4,5
10 15,5 101,9 5,5
11 16,5 114,1 5,8
12 18,5 126,0 6,0

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 14


Bibit abnormal di main nursery :

• Bibit yang tumbuh


meninggi dan kaku dengan
sudut pelepah yang kecil
(tajuk tegak)
• Faktor genetik
• Sering menghasilkan
tanaman yang steril

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


• Bibit yang permukaan
tajuknya rata
• Pelepah muda lebih
pendek
• Faktor genetik

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


•Bibit yang terserang
penyakit tajuk
(crown disease)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


•Bibit yang anak
daunnya tidak
membelah
(juvenil form)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


•Bibit yang anak
daunnya sempit
(narrow pinnate)

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


normal
•Bibit kerdil

kerdil

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


Faktor yang Dapat Memperbesar
Jumlah Bibit Abnormal
• Kesalahan penanaman
• Penyiraman yang kurang merata
• Kesalahan dalam pemberian pupuk,
herbisida/bahan kimia lain
• Penempatan jarak tanam yang terlalu
rapat
• Terlalu cepat atau terlalu lambat
transplanting ke main nursery
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17
5. Pemberantasan hama dan penyakit

Pengamatan harian untuk hama dan penyakit


• Hama utama PN : semut, jangkrik, belalang, tikus
• Penyakit : Helminthosporium, Antrachnosa, blast

Catatan :
Pengendalian dengan bahan kimia harus ekstra hati-hati. Penanggulangan
penyakit pada tanaman adalah dengan cara mencabut bibit yang sakit dan
membuangnya.

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Lampiran-lampiran :
1. Dosis Pemupukan
2. Kebutuhan Tenaga Kerja di Pembibitan Awal
3. Kebutuhan Tenaga Kerja di Pembibitan Utama

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


Umur (minggu) Jenis dan dosis pupuk (gr/bibit)
Urea 15.15.6.4 12.12.17.2 Kieserit
Dosis Pembibitan awal :
4 - 12 2 gr/liter 2,5 gr - -
pemupukan Pembibitan utama :
14 - 2,5 - -
15 - 2,5 - -
15 - 5,0 - -
16 - 5,0 - -
17 - 7,5 - -
18 - 7,5 - -
20 - 10,0 - -
22 - 10,0 - -
24 - - 10,0 -
26 - - 10,0 5,0
30 - - 10,0 -
32 - - 10,0 5,0
34 - - 15,0 -
36 - - 15,0 7,5
38 - - 15,0 -
40 - - 15,0 7,5
42 - - 20,0 -
44 - - 20,0 10,0
46 - - 20,0 -
48 - - 20,0 10,0
50 - - 25,0 -
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16
52 - - 25,0 10,0
Kebutuhan Tenaga Kerja di Pembibitan Awal
No. Uraian Kebutuhan Rotasi
1 Membersihkan areal : Tenaga Kerja
Manual 20 HK/ha
Mekanik 6 JKT/ha
2 Membuat bedengan 1,2 x 1,5 HK/bed -
3 10 m
Menabur pasir 0,2 HK/bed -
4 Meracun serangga 0,03 HK/bed -
5 Membuat naungan 1 HK/bed -
6 Mengumpul tanah
Manual 1,5 m3/ HK -
Mekanis 8 JKT/ha -
7 Mengisi Polibag 400 unit/HK -
8 Menyusun di bedengan 1000 unit/HK -
9 Menanam kecambah 1000 unit/HK -
10 Menyiram 16 bed/HK 2x/ hari
11 Menyiang 4 bed/HK 1x/2 mgg
12 Memupuk 10 bed/HK 1x/mgg
13 Konsolidasi bibit 3 bed/HK 1x/bl
14 Pengendalian 10 bed/ HK *
15 Drainase
hama/penyakit 6-8 ha/HK 1x/mgg
16 Seleksi ke P. Utama 5000/HK
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17
Kebutuhan Tenaga Kerja di Pembibitan Utama
No. Uraian Kebutuhan Tenaga Rotasi
Kerja
1 Membersihkan areal :
Manual 20 HK/ha
Mekanik 6 JKT/ha
2 Mengumpul tanah -
Manual 1,5 m3/ HK -
Mekanis 8 JKT/ha -
3 Mengayak 3 m3/HK -
4 Memancang 1000/HK
5 Mengisi Polibag 100 unit/HK -
6 Menyusun polibag 100 – 150 unit/HK -
7 Melubangi polybag 250 unit/HK -
8 Mengangkut bibit 700/HK
9 Menanam bibit 100/HK
10 Menyiram 2500/HK 2x/ hari
11 Menyiang 0,7 HK/ha 1x/2 mgg
12 Memupuk 3000/HK 1x/mgg mulai minggu
ke-2
13 Pengendalian hama/penyakit 3000/ HK *
14 Konsolidasi polibag 2000/HK 1x per bulan
15 Seleksi 5300/HK 1 x per 3 bulan
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16
Objektive :
Mengerti tentang proses Penanaman :
Penanaman LCC, Pancang, Lubang Tanam dan
Penanaman Kelapa Sawit, serta perlindungan
pokok sawit terhadap hama

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


Aktivitas Tanam
1. Penanaman LCC
2. Pancang
3. Pembuatan Lubang Tanam
4. Penanaman Kelapa Sawit
5. Perlindungan serangan hama

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


1. Penanaman LCC
- Legume Cover Crop ( LCC ), adalah tanaman dari jenis kacangan
yang berfungsi sebagai penutup tanah
- Jenis dan Pemakaiannya :
a. Calopogonium Muconoides (CM) = 6 Kg/Ha
b. Pureria Javanica (PJ) = 3 Kg/Ha
- Penanaman :
* Dicampur dengan Pupuk TSP ( 6 Kg CM+3 Kg PJ+9
Kg TSP ) per hektar
* Ditanam dalam larikan pada gawangan ketika musim
hujan
* Ditanam sebelum penanaman kelapa sawit
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15
PJ 3 Kg/Ha

Pupuk TSP
9 Kg/Ha

CM 6 Kg/Ha

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


Barisan tanaman Kacangan PJ + CM :

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
2. Pancang
Standard :
• Jarak tanam 9,2 m segitiga samasisi ( 136
pancang / Ha )
• Pancang membentuk barisan lurus pada
lima arah ( mata lima )

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


Jenis-jenis Pancang :
1. Pancang Utama
2. Pancang Induk
3. Pancang Hidup
4. Pancang Mati

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18
Penyimpangan Pancang
• Ada barisan tidak lurus
• Ada barisan yang “beranak”

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15


3. Pembuatan Lubang Tanam
Standar :
- Ukuran Lubang 60 x 60 x
60 cm

- Tanah bekas galian


dipisahkan
antara top soil dan sub soil

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


…Lubang Tanam

- Pekerja harus membawa mal


( ukuran permanen dari kayu,
bambu atau besi )

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


…Lubang Tanam

- Pemberian Pupuk pada Lubang Tanam


Lubang dibiarkan terbuka selama
+/- 2 Minggu, kemudian masukkan
top soil dicampur pupuk lubang

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Contoh Penyimpangan :

• Ukuran lubang tidak standar karena dibuat dengan


tidak menggunakan ukuran. Untuk itu pada waktu
tanam, lubang harus di standarkan terlebih dahulu
• Tanah bekas galian tidak dipisahkan. Untuk itu
pada waktu menimbun, tanah yang digunakan harus
yang tidak menggumpal

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


4. Penanaman Kelapa Sawit
Standar :
- Bibit yang ditanam harus berumur
10 – 14 bulan
- Polybag harus dibuka, tidak boleh
ikut ditanam

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


Penanaman…

- Timbun pakai top soil dulu,


baru sub soil, lalu padatkan
- Penanaman pada musim
hujan
- Tanam dengan Blok Tuntas

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18


Penyimpangan dalam penanaman

• Lubang tidak di pupuk TSP


• Bibit yang ditanam usianya > 14 bulan, oleh
sebab itu lakukan pemangkasan daun sebanyak 40
%
• Penanaman beserta polybag-nya karena ingin
cepat
• Penanaman tidak dilakukan blok per blok ( bukan
Blok tuntas)
• Tanaman mati > 5%
Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 15
Contoh Blok Tanam ( Tuntas dan Belum Tuntas )

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 16


5. Perlindungan terhadap
Hama

- Untuk perlindungan tanaman, plastik


polybag ex-bibit dapat di ikatkan pada
pangkal batang pokok sawit.
- Pagar Individu juga dapat melindungi
pokok dari serangan hama
- Hama yang sering mengganggu pokok
sawit : Orang utan, babi, tikus

Plastik Polybag ex-bibit

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 17


TERIMA KASIH

Resti Utari Wahyudi, S.P., M. Sc. 18

Anda mungkin juga menyukai