“ Barang siapa mengasihi Allah ia harus mengasihi sesamanya” ini adalah tema pemberitaan kita disaat ini. Tema ini mau mengingatkan kita tentang kasih, kasih yang harus diwujudkan dalam perbuatan nyata. Seperti kisah tentang raja Daud dan Mefiboset, adalah wujud kasih yang menembus tembok kekuasaan dan permusuhan . Dalam bacaan kita 2 Samuel 9 : 1 – 13, dikisahkan bahwa : ketika Raja Saul dan anaknya Yonatan mati ditangan musuh mereka, dan Daud kemudian menjadi Raja di Isreal. Daud ingat akan perjanjiannya dengan Yonatan, bahwa : janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunan ku sampai selama – lamanya ( 1 Samuel 20 : 15 ), karena itu Daud menyuruh orang untuk mencari tahu apakah masih ada orang dari keluarga Saul yang masih hidup, lewat Ziba, seorang hamba dari keluarhga Saul. Diketahui bahwa ada seorang anak dari Yonatan yang masih hidup bersama kelurganya dialah Mefiboset, kemuadian Daud menyuruh memanggil Mefiboset dan keluarganya untuk tinggal bersama dengan dia, bahkan Daud mengembalikan seluruh harta milik keluarga Saul kepada Mefiboset
Saudara – saudari kekasih Kristus !
Kisah tentang Daud dan Mefiboset adalah wujud perbutan kasih menembus tembok kekuasaan dan permusuhan. Kasih yang diwujudkan dalam perbuatan nyata. Perbuatan Kasih seperti inilah yang harus terus dikerjakan secara nyata dalam kehidupan setiap orang percaya. Saat ini, sepertinya telah terjadi pergeseran nilai – nilai kasih persaudaraan, persahabatan, kebersamaan dan saling membantu. Banyak orang lebih memilih hidup untuk diri sendiri, saling membenci, saling mendendam dan mengabaikan nilai kasih sayang. Padahal sebagai orang percaya, kita adalah orang – orang yang diselamatkan Allah dalam Yesus Kritus, yang rela mengorbankan seluruh hidupnya untuk kita manusia. Karena itu kita dituntunt untuk belajar dari kisah hidup Daud, yang hidup dalam kasih Allah dan mewujudkan kasih itu kepada Mefiboset cucu Saul. Ada seorang penulis bernama Alfred Plummer, ia pernah menulis : bahwa membalas kebaikan dengan kejahatan merupakan sikap iblis, membalas kebaikan dengan kebaikan itu adalah hal yang manusiawi, tetapi membalas kejahatan dengan kasih merupakan sikap kasih, merupakan sikap moral yang sempurna seperti yang Allah lakukan kepada kita manusia, karena itu Firman Tuhan katakan dalam 1 Yohanes 4 : 19, bahwa kita mengasihi, karena Allah lebih dulu mengasihi kita. Apa yang Daud lakukan bukan karena hebat dan kebaikannya sendiri, melainkan karena tuntunan Tuhan semata – mata. Ia telah lebih dulu mengalami pertolongan dan kebaikan Tuhan yang begitu melimpah, sehingga ia pun dapat menyalurkan kebaikan itu kepada Mefiboset, seorang yang hidup dalam ketakutan, hilang rasa percaya diri, mengalami trauma karena semua keluarganya dilenyapkan oleh musuh mereka.
Saudara – saudari yang di kasihi Tuhan !
Bila saat ini situasi kita sulit seperti Mefiboset, maka jangan pernah merasa hidup kita tidak berharga, ingat bahwa ada satu pribadi yang sangat memperhatikan dan mengerti kita, yaitu Tuhan Yesus, kita diminta merespons kasih Allah itu dengan mengasihi setiap orang seperti saudara bahkan diri kita sendiri. Tuhan Yesus tolong kita semua. Amin