Usus
Bakteri normal (E. coli) akan
menghambat pertumbuhan
mikroorgan-isme pendatang
3. PERTAHANAN SELULER
Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh melalui proses penelanan dan
pencernaan mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke dalam tubuh (
FAGOSITOSIS ).
Dilakukan oleh :
1. SEL-SEL FAGOSITIK (neutrophil, monosit / makrofag, eosinophil )yang
bergerak secara kemotaksis (dipengaruhi oleh zat kimia).
2. MAKROFAG
Makrofag jaringan ikat (histiosit)
Makrofag dan prekursornya (monosit)
Sistem makrofag mononukleus
3. SEL PEMBUNUH ALAMI ( NATURAL CELL KILLER)
4. SEL MAST
Beredar dalam aliran darah untuk mengenali
adanya zat asing dalam tubuh. Fungsinya
Neutrofil menelan dan mencerna bakteri (fagositosis).
bakteri
ditelan
bakteri
makrofag
pseudopod
bergerak
menangkap
bakteri
4. PERTAHANAN HUMORAL
Interferon: protein antivirus yang berfungsi menghalangi multiplikasi
virus. Interferon membatasi infeksi virus ke sel-sel tubuh yang lain dan
mengaktifkan sel fagosit untuk melakukan proses fagositosis
Sel plasma
Sel B Sel B
Bakteri Bakteri
Sel B menemukan antigen yang Sel memori
Sel B diaktifkan oleh sel T
cocok dengan reseptornya penolong Sel B membelah menghasilkan sel
plasma dan sel memori
Sel makrofag
Antibodi
Sel plasma
Bakteri Sel memori
Sel plasma menghasilkan antibodi Sel makrofak memakan bibit Sel memori mengingat antibodi
penyakit yang telah ditandai untuk bakteri tertentu
5. Mekanisme Respons Imunitas Humoral (Diperantarai
Antibodi)
Antigen masuk ke tubuh dibawa ke limfosit B.
Aktivasi limfosit B proliferasi menghasilkan dua klon
sel B.
1. Klon sel B berdiferensiasi sel plasma sekresi
antibodi dibawa ke lokasi infeksi.
Kompleks antigen-antibodi menginaktifkan antigen.
2. Klon sel B yang tidak berdiferensiasi menetap di
jaringan limfoid dan menjadi sel B memori, yang
berfungsi dalam respos imunitas sekunder dika terjadi
pajanan antigen yang sama secara berulang.
6. Mekanisme Respons Imunitas Seluler (Diperantarai
Sel)
Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag)
Antigen ditelan makrofag. Makrofag mengandung fragmen protein dari
antigen.
Makrofag membentuk MHC II dan dibawa ke permukaan makrofag.
MHC II membawa peptida antigen ke permukaan, menyebabkan sel T
penolong mengaktifasi makrofag untuk menghancurkan antigen yang ditelan.
Intraseluler (jika antigen menginfeksi sel)
Antigen megninfeksi sel tubuh sehingga mengandung fragmen protein antigen.
Sel tubuh membentuk MHC I, membawa fragmen protein ke permukaan sel,
menyebabkan sel sitotoksik teraktivasi dan berdiferensiasi menjadi sel
pembunuh aktif yang akan menghancurkan sel yang terinfeksi.
Respons imunitas humoral dan imunitas seluler
IV. GANGGUAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH
1. Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas atau
reaktivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan sebelumnya.
Terjadi pada beberapa orang saja dan tidak terlalu membahayakan
tubuh.
2. Penyakit Autoimun, adalah kegagalan sistem imunitas untuk
membadakan sel tubuh dengan sel inang sehingga sistem imunitas
menyerang sel tubuh sendiri.
3. Imunodefisiensi, adalah kondisi menurunnya keefektifan sistem
imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon
antigen. Contoh: defisiensi imun kongenital dan AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome)