Anda di halaman 1dari 8

Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Terhadap Lingkungan | Kimia Kelas 11


Fahri Abdillah Jan 4, 2018 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Kimia XI

Saat berpergian menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki di kota, pernah nggak
sih RG Squad merasa sesak dan kesal karena begitu banyak asap berbau nggak enak?
Tahu nggak kalian asap-asap itu munculnya dari mana? Bener banget, kebanyakan asap
itu keluar dari kendaraan-kendaraan bermotor, seperti angkutan umum, mobil pribadi,
motor, dan kendaraan bermotor lainnya.
Gambar. Asap mengebul dari kendaraan bermotor

Sumber: http://www.cidadessustentaveis.org.br

Perlu kalian ketahui bahwa pembakaran bahan bakar minyak akan menghasilkan gas-
gas sisa pembakaran. Kandungan utama bahan bakar minyak adalah hidrokarbon, serta
sedikit senyawa belerang, nitrogen dan oksigen. Pembakaran sempurna
hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Sementara
itu pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan partikel padat yang dikenal
dengan asap dan berisi butiran-butiran halus dari karbon (jelaga), karbon monoksida,
karbon dioksida, dan uap air.

Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya
adalah oktana (C8H18).
Jika kita perhatikan reaksi pembakaran sempurna (reaksi 1) dan tidak sempurna (reaksi 2
dan 3), dapat disimpulkan bahwa pembakaran dapat berlangsung sempurna atau
tidaknya, ditentukan oleh perbandingan jumlah (volume) bensin (C8H18) dengan
volume gas oksigen (O2). Semakin terbatas jumlah oksigen, semakin tidak sempurna
pembakaran yang terjadi, dan semakin banyak jelaga (C) yang dihasilkan.

Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global, sedangkan gas karbon monoksida akan berikatan dengan
hemoglobin sehingga mengganggu fungsi hemoglobin dalam mengikat oksigen.
Akibatnya, pada kadar tertentu dapat menyebabkan kematian. Sementara itu, jelaga
merupakan serbuk halus dari karbon (C) yang jika terhirup dapat merusak alat
pernafasan.
Selain gas karbon dioksida dan karbon monoksida, dampak pembakaran bahan bakar
dalam mesin kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas belerang dioksida (SO2)
karena di dalam minyak bumi terdapat senyawa belerang, serta gas oksida nitrogen
(NOx) karena untuk membakar bahan bakar (bensin) dalam mesin digunakan udara
sebagai sumber oksigen dan udara mengandung gas nitrogen.

Belerang dari minyak bumi dapat teroksidasi menjadi gas belerang dioksida (SO2)

S(s) + O2(g) → SO2(g)

Ketika di udara gas SO2 ini dapat teroksidasi mejadi gas SO3.

SO2(g) + O2(g) → SO3(g)

Gas SO3 ini sangat mudah bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat, sehingga gas
SO3 ini dapat menyebabkan hujan asam.

SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)

Pada suhu tinggi, di dalam mesin kendaraan bermotor dapat terjadi reaksi antara
nitrogen dan oksigen.

N2(g) + O2(g) → NOx(g)


Gas oksida nitrogen dalam kadar tinggi dapat menyebabkan iritasi pada mata sehingga
menyebabkan mata perih dan merah. Selain itu, dampak pembakaran bahan bakar yang
menghasilkan gas oksida nitrogen merupakan salah satu gas penyebab terjadinya efek
rumah kaca (greenhouse effect) yang berdampak pada pemanasan global (peningkatan
suhu bumi).

Baca Juga: Proses Pengolahan Minyak Bumi

Sekarang kalian tahu kan dari mana dan bagaimana asap-asap di jalanan itu muncul.
Selain itu kalian juga tahu kandungan-kandungan apa saja pada asap kendaraan
bermotor itu. Tetap berhati-hati ya, karena kandungan-kandungan asap tersebut sangat
berbahaya bagi kesehatan RG Squad semua. Oke deh, kalian juga bisa mengetahui lebih
banyak lagi materi-materi pelajaran kimia di ruangbelajar. Ruangbelajar akan
menyajikan berbagai video animasi dengan materi pelajaran yang lengkap dan sesuai
kurikulum terbaru.

 
Beri Komentar
Riski wahyu sejati

 
4/13/2020, 10:07:47 AM

Dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan cara


mengatasinya
Dampak pembakaran bahan bakar
Pemakaian TEL (tetra ethyl lead)/timbal pada bensin, selain mampu mempercepat
pembakaran bensin ternyata juga memberikan dampak negatif yaitu menghasilakn
partikulat Pb (timbal) dari knalpot yang mengakibatkan pencemaran udara, menganggu
pernafasan, gigi rapuh, kerusakan tulang belakang, terhambatnya kerja enzim, dan
terganggunya pembentukan hemoglobin. Untuk mengganti TEL digunakan MTBE (metil
tersier butil eter), namun perlu diketahui bahwa memakai timbal atau bukan timbal,
bensin tetap merupakan penyebab polusi udara terbesar karena merupakan sumber
utama gas CO2 yang dihasilakn dari proses pembakaran sempurna. Reaksi pembakaran
sempurna tersebut adalah.
2C8H18 + 25O2 → 16CO2 + 18H2O
Selain itu, pembakaran bensin juga menghasilakn gas CO2 yang beracun dan dapat
berikatan dengan hemoglobin dalam darah dan menghalangi ikatan O2 dengan
hemoglobin. Berikut reaksinya. C8H18 + 172 O2 → 8CO + 9H2O
Bila gas O2 yang tersedia cukup, reaksi tersebut akan berjalan sempurna. Namun, jika
tidak akan terjadi pembakaran tidak sempurna yang menghasilakn gas CO. gas CO
dapat berikatan dengan hemoglobin yang seharusnya berfungsi mengikat O2, tetapi
karena kemampuan CO untuk mengikat tersebut lebih kuat, maka Hb yang telah
berikatan dengan CO menjadi HbCO tidak bisa lagi mengikat O2 sehingga tubuh akan
kekurangan O2. Ambang batas CO di udara adalah <100 ppm (part per
milion)/(konsentrasi zat terlarut dan pelarutnya). Udara dengan kadar CO>100 ppm
menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah. Adapun pada kadar CO>750 ppm dapat
menyebabkan kematian, maka jangan menyalakan mesin di ruang tertutup.
Pembakaran bensin yang mengandung belerang secara terus menerus dan oksida
belerang yang dilepas ke udara dalam jumlah banyak akan menimbulkan hujan asam.
Selain itu, CO2 yang terlalu banyak di udara akan menyebabkan peningkatan suhu bumi
(green house effect).

Dari dampak pembakaran bahan bakar di atas tentukan 14 point menurut pendapat
kalian bagaimana Cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai