Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ETIOLOGI

DOSEN PENGAMPU:
DWI YOGO BUDI P, S.Kep.,Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Kristiani A. Timbuleng
Nim : 19180036
Tingkat 2/Semester 1V

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO


Maret 2021/2022
A. Genetik
B. Ras
C. Hormonal
D. Sres
E. Iklim/suhu/ kelembapan
F. Kosmetik
G. Diet
H. Obat-obatan

A. .Genetik

Jerawat (acne vulgaris) ditemukan lebih sering pada individu yang memiliki riwayat
keluarga yang sama. Peningkatan risiko menderita jerawat pada individu dengan
riwayat keluarga adalah 1.7 kali lipat dibandingkan individu yang tidak memiliki
riwayat keluarga dengan acne. Selain itu, dilaporkan juga bahwa semakin banyak
jumlah keluarga dengan riwayat acne, maka semakin tinggi kemungkinan menderita
penyakit ini.

Usia

Telah banyak studi yang melaporkan bahwa usia berkaitan dengan risiko terjadinya
jerawat (acne vulgaris). Diketahui bahwa usia remaja memiliki prevalensi lebih tinggi
menderita penyakit ini, dengan tingkat keparahan lebih tinggi pada remaja usia ≤ 16
tahun dibandingkan usia ≥17 tahun.

Jenis Kulit

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tipe kulit berminyak atau seborrhoic


memiliki risiko lebih tinggi menderita jerawat (acne vulgaris) dibandingkan tipe kulit
normal ataupun kering.

Gaya Hidup

Beberapa faktor menyangkut gaya hidup dilaporkan berhubungan dengan timbulnya


jerawat (acne vulgaris). Kebanyakan faktor ini masih kontroversial, dengan hasil studi
yang berlawanan satu sama lain. Faktor gaya hidup yang diduga berhubungan dengan
timbulnya jerawat diantaranya adalah merokok, konsumsi makanan tertentu, berat
badan, stres, olahraga, dan kecukupan tidur.

Beberapa makanan yang dikaitkan dengan timbulnya jerawat adalah makanan pedas,
coklat, makanan manis, produk susu, dan telur. Namun, banyak pula studi yang
menyangkal keterlibatan makanan dalam proses timbulnya jerawat.

Kosmetika

Penggunaan kosmetik yang mengandung zat-zat komedogenik dikatakan


meningkatkan risiko timbulnya jerawat (acne vulgaris). Keterlibatan kosmetik dalam
menyebabkan acne inilah yang kemudian memunculkan istilah ‘acne socmetica’.
Sebuah studi kasus kontrol melaporkan bahwa penggunaan kosmetik meningkatkan
risiko timbulnya jerawat hingga 5 kali lipat. [7-10]

B. Ras/ancle

Ras/ancle vulgaris adalah istilah medis yang merujuk pada berbagai jenis jerawat, mulai


dari komedo hitam (blackhead), komedo putih (whitehead), papula, pustula, nodul, dan
kista. Acne vulgaris umumnya tumbuh di wajah, dada, bahu, dan punggung. Acne
vulgaris atau jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum.
Umumnya acne vulgaris terjadi pada masa pubertas. Pada masa ini, hormon
androgen akan meningkat dan membuat kelenjar minyak yang menempel
pada folikel rambut memproduksi sebum (minyak) lebih banyak dari biasanya.

Sebum dan sel-sel kulit mati dari folikel rambut seharusnya keluar melalui
pori-pori di kulit. Namun, jika sebum, sel kulit mati, dan bakteri menumpuk
dan menyumbat jalan keluar ini, sebum yang terus dihasilkan oleh kelenjar
minyak jadi tidak bisa keluar dan terbendung di dalam. Akhirnya, terjadilah
jerawat atau acne vulgaris.

Saat memasuki masa dewasa awal, hormon androgen akan menurun


sehingga acne vulgaris akan berkurang. Kendati demikian, ada juga
beberapa faktor yang bisa menyebabkan acne vulgaris di masa ini, antara
lain:

 Perubahan hormon saat menstruasi atau hamil


 Konsumsi obat tertentu
 Penggunaan kosmetik yang tidak bersih
 Udara lembap
 Keringat berlebih
 Stres
 Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

C. Hormonal
Gangguan hormonal terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam
tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan
kurang atau justru terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu
terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.

Gangguan hormon dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah


penyakit, tergantung hormon atau kelenjar apa yang mengalami
gangguan. Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, Anda
bisa mengalami masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan
fungsi ginjal.

D. Stres

Saat stres, kita cenderung makan makanan manis dan tinggi lemak,
karena makanan ini dapat menstimulasi otak mengeluarkan zat kimia
yang mengurangi stres. Makanan tersebut dapat menyebabkan
“ketagihan”. Semakin sering mengkonsumsi makanan tinggi gula dan
lemak, berat badan akan semakin bertambah.

Selain itu, hotmon kortisol juga dapat menyebabkan penumpukan lemak,


terutama lemak viseral (lemak perut), yang sangat berbahaya dan dapat
menimbulkan sindrom metabolik, penyakit diabetes, hipertensi, jantung dan
pembuluh darah.

Solusinya untuk mencegah berat badan akibat stres hanyalah satu, yaitu
mencegah stres dan mengontrol stres. Semakin kita jauh dari stres, semakin
mudah untuk kita mengatur kehidupan dan lebih mudah juga untuk mengatur
pola makan dan gaya hidup sehat.

Saat stres menyerang, lakukanlah manajemen stres dengan baik, berupa:

 Kenali tanda stres seperti cemas, mudah tersinggung, kekakuan otot,


badan lemas, sulit berkonsentrasi.
 Agar tidak terjadi peningkatan berat badan, sebelum makan, tanyakan
kepada diri sendiri kenapa Anda makan, apakah karena lapar atau
karena stres? Jangan lupa untuk sarapan
 Jauhkan makanan tinggi gula dan lemak dari rumah atau kantor
 Mencoba mengatasi masalah yang dihadapi
 Lakukan relaksasi, seperti yoga, pijat, meditasi, dan sebagainya
 Cukup tidur
 Lakukan olahraga secara teratur
 Meminta dukungan dari teman dan keluarga

Jika manajemen stres yang Anda lakukan tidak berhasil, konsultasikan


masalah Anda dengan dokter agar dapat dilakukan konseling atau
psikoterapi.

E. Iklim/suhu kelembapan
A. Iklim
Besarnya curah hujan di musim kemarau dari April/Mei – Oktober/Nopember sangat
bervariasi, sedangkan di musim penghujan hanya sedikit variasinya. Selama musim
kemarau, seluruh kawasan menerima curah hujan rata-rata sekitar 2,000 mm per
tahun, yang berarti sedikit di bawah rata-rata curah hujan di kawasan pegunungan
Sumatera yang berkisar antara 4.500 – 5.000 mm per tahun.
Pada periode sepuluh tahunan, antara 1975 – 1984 menunjukan rata-rata curah
hujan adalah 2.496 mm per tahun. Curah hujan maksimum adalah 3.448 mm dan
minimum adalah 1,548 mm pada tahun 1977. rata-rata dalam satu periode, musim
kemarau dalam satu tahun adalah 3 bulan, sedangkan musim penghujan adalah 8
bulan. Bulan Agustus dan September adalah musim kemarau relatif panas dibanding
bulan lainnya.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, kawasan Taman Nasional Way
Kambas dan sekitarnya termasuk dalam tipe iklim B, dengan musim kemarau secara
umum berlangsung selama dua bulan (dapat berlangsung sampai enam bulan, yang
terjadi sekali dalam dua puluh tahun).

B. Suhu dan kelembaban


Suhu dan kelembaban berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain,
tergantung pada tipe vegetasi. Di daerah hutan primer, hanya terdapat sedikit variasi
baik pada musim kemarau maupun musim penghujan. Namun pada kawasan terbuka
seperti alang-alang dan hutan sekunder, terjadi variasi yang cukup tinggi. Demikian
juga untuk variasi suhu hariannya. Pada siang hari suhu relatif lebih tinggi
dibandingkan di malam hari. Suhu yang tinggi ini menyebabkan vegetasi alang-alang
cepat berkurang kandungan airnya sehingga mudah sekali terbakar. Suhu yang tinggi
menyebabkan tanah mudah sekali kehilangan air akibat evaporasi langsung

F. Kosmetik
Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan
atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari
beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan
kebanyakan dari bahan sintetis.

G. Diet
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisne
tertentu[1]. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau
keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya
adalah ominovora suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi
atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia
kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan
berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Artikel ini akan membahas
mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Menurunkan Berat (massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang
ingin menjaga penampilannya.
 Meningkatkan Berat massa Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet
binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
 Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes
(rendah karbohidrat (glukosa) dan kalori).

Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap massa tubuhnya.

Pola makan yang seimbang akan memberikan kecukupan nutrisi yang


dibutuhkan oleh tubuh kita, sehingga tubuh kita akan berfungsi dengan baik.
sayangnya hal ini menjadi tantangan yang sulit terpecahkan oleh sebagian
besar orang di dunia. sebuah semangat dan komitmen merupakan hal yang
utama dalam diet.

H. Obat- obatan
 Dalam farmakologi, obat adalah zat kimia, biasanya struktur kimianya
diketahui, yang ketika diberiaan pada organisme hidup akan
menghasilkan efek biologis Obat farmasi, juga disebut medimasi atau
obat dalam pemahaman masyarakat umum, adalah zat kimia yang
digunakan untuk menggobati menyembuhkan mencegahkan
atau mendiagnosis  suatu penyakit atau untuk
meningkatkan kesejahteraan Secara tradisional, obat-obatan diperoleh
melalui ekstraksi tumbuhan obat, tetapi baru-baru ini juga melalui
sintesis organik. Obat-obatan farmasi dapat digunakan dalam jangka
waktu terbatas, atau secara teratur untuk gangguan kronis
 Obat-obatan farmasi (medikasi) sering dibagi menjadi
beberapa kelompok ; pengelompokan obat dilakukan
berdasarkan srumtur kimia  yang serupa, mekanisme aksi yang sama
(mengikat pada target biologis  yang sama), mofe aksi  terkait, dan
yang digunakan untuk mengobati penyakit yang sama. sistem
klasifikasi terapeotik anatomi (ATC) merupakan sistem klasifikasi obat
yang paling banyak digunakan, yang memberikan masing-masing
obat  yang unik, berupa kode alfanumerik yang menempatkan obat
tersebut ke kelompok obat tertentu dalam sistem ATC. Sistem
klasifikasi utama lainnya adalah sistem klasifikasi biotomi. Sistem ini
mengelompokkan obat berdasarkan sifat kelarutan dan
permeabilitasnya atau daya serapnya
 Obat spikoatig adalah zat kimia yang memengaruhi fungsi sistem saraf
pisat, mengubah persepsi suasana hati, atau kesadaran Obat-obatan ini
dibagi menjadi beberapa kelompok berbeda
seperti: stimulusan, fepresan , antidepresan , ansiolitik, antispikotik,
dan halusinogen. Obat-obatan psikoaktif ini telah terbukti bermanfaat
dalam mengobati berbagai kondisi medis termasuk gangguan
mental di seluruh dunia. Obat-obatan yang paling banyak digunakan di
dunia di antaranya kafein nikotin, dan alkohol yang juga dianggap
sebagai obat reaksi, karena mereka digunakan untuk kesenangan
dibandingkan untuk tujuan pengobatan Penyalahgunaan beberapa
obat psikoaktif dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau
fisik. Perlu dicatat bahwa semua obat dapat memiliki efek
samping Penggunaan stimulan yang berlebihan dapat
meningkatkan spikotik stimukuan. Banyak obat rekreasional
berstatus elegal dan perjanjian internasional seperti konfrensi
tunggal dibuat untuk melarangnya.

Anda mungkin juga menyukai