ETIOLOGI
DOSEN PENGAMPU:
DWI YOGO BUDI P, S.Kep.,Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
Nama : Kristiani A. Timbuleng
Nim : 19180036
Tingkat 2/Semester 1V
A. .Genetik
Jerawat (acne vulgaris) ditemukan lebih sering pada individu yang memiliki riwayat
keluarga yang sama. Peningkatan risiko menderita jerawat pada individu dengan
riwayat keluarga adalah 1.7 kali lipat dibandingkan individu yang tidak memiliki
riwayat keluarga dengan acne. Selain itu, dilaporkan juga bahwa semakin banyak
jumlah keluarga dengan riwayat acne, maka semakin tinggi kemungkinan menderita
penyakit ini.
Usia
Telah banyak studi yang melaporkan bahwa usia berkaitan dengan risiko terjadinya
jerawat (acne vulgaris). Diketahui bahwa usia remaja memiliki prevalensi lebih tinggi
menderita penyakit ini, dengan tingkat keparahan lebih tinggi pada remaja usia ≤ 16
tahun dibandingkan usia ≥17 tahun.
Jenis Kulit
Gaya Hidup
Beberapa makanan yang dikaitkan dengan timbulnya jerawat adalah makanan pedas,
coklat, makanan manis, produk susu, dan telur. Namun, banyak pula studi yang
menyangkal keterlibatan makanan dalam proses timbulnya jerawat.
Kosmetika
B. Ras/ancle
Sebum dan sel-sel kulit mati dari folikel rambut seharusnya keluar melalui
pori-pori di kulit. Namun, jika sebum, sel kulit mati, dan bakteri menumpuk
dan menyumbat jalan keluar ini, sebum yang terus dihasilkan oleh kelenjar
minyak jadi tidak bisa keluar dan terbendung di dalam. Akhirnya, terjadilah
jerawat atau acne vulgaris.
C. Hormonal
Gangguan hormonal terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam
tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan
kurang atau justru terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu
terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.
D. Stres
Saat stres, kita cenderung makan makanan manis dan tinggi lemak,
karena makanan ini dapat menstimulasi otak mengeluarkan zat kimia
yang mengurangi stres. Makanan tersebut dapat menyebabkan
“ketagihan”. Semakin sering mengkonsumsi makanan tinggi gula dan
lemak, berat badan akan semakin bertambah.
Solusinya untuk mencegah berat badan akibat stres hanyalah satu, yaitu
mencegah stres dan mengontrol stres. Semakin kita jauh dari stres, semakin
mudah untuk kita mengatur kehidupan dan lebih mudah juga untuk mengatur
pola makan dan gaya hidup sehat.
E. Iklim/suhu kelembapan
A. Iklim
Besarnya curah hujan di musim kemarau dari April/Mei – Oktober/Nopember sangat
bervariasi, sedangkan di musim penghujan hanya sedikit variasinya. Selama musim
kemarau, seluruh kawasan menerima curah hujan rata-rata sekitar 2,000 mm per
tahun, yang berarti sedikit di bawah rata-rata curah hujan di kawasan pegunungan
Sumatera yang berkisar antara 4.500 – 5.000 mm per tahun.
Pada periode sepuluh tahunan, antara 1975 – 1984 menunjukan rata-rata curah
hujan adalah 2.496 mm per tahun. Curah hujan maksimum adalah 3.448 mm dan
minimum adalah 1,548 mm pada tahun 1977. rata-rata dalam satu periode, musim
kemarau dalam satu tahun adalah 3 bulan, sedangkan musim penghujan adalah 8
bulan. Bulan Agustus dan September adalah musim kemarau relatif panas dibanding
bulan lainnya.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, kawasan Taman Nasional Way
Kambas dan sekitarnya termasuk dalam tipe iklim B, dengan musim kemarau secara
umum berlangsung selama dua bulan (dapat berlangsung sampai enam bulan, yang
terjadi sekali dalam dua puluh tahun).
F. Kosmetik
Kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan
atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari
beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan
kebanyakan dari bahan sintetis.
G. Diet
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisne
tertentu[1]. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau
keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya
adalah ominovora suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi
atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia
kata diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan
berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Artikel ini akan membahas
mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Menurunkan Berat (massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang
ingin menjaga penampilannya.
Meningkatkan Berat massa Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet
binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes
(rendah karbohidrat (glukosa) dan kalori).
H. Obat- obatan
Dalam farmakologi, obat adalah zat kimia, biasanya struktur kimianya
diketahui, yang ketika diberiaan pada organisme hidup akan
menghasilkan efek biologis Obat farmasi, juga disebut medimasi atau
obat dalam pemahaman masyarakat umum, adalah zat kimia yang
digunakan untuk menggobati menyembuhkan mencegahkan
atau mendiagnosis suatu penyakit atau untuk
meningkatkan kesejahteraan Secara tradisional, obat-obatan diperoleh
melalui ekstraksi tumbuhan obat, tetapi baru-baru ini juga melalui
sintesis organik. Obat-obatan farmasi dapat digunakan dalam jangka
waktu terbatas, atau secara teratur untuk gangguan kronis
Obat-obatan farmasi (medikasi) sering dibagi menjadi
beberapa kelompok ; pengelompokan obat dilakukan
berdasarkan srumtur kimia yang serupa, mekanisme aksi yang sama
(mengikat pada target biologis yang sama), mofe aksi terkait, dan
yang digunakan untuk mengobati penyakit yang sama. sistem
klasifikasi terapeotik anatomi (ATC) merupakan sistem klasifikasi obat
yang paling banyak digunakan, yang memberikan masing-masing
obat yang unik, berupa kode alfanumerik yang menempatkan obat
tersebut ke kelompok obat tertentu dalam sistem ATC. Sistem
klasifikasi utama lainnya adalah sistem klasifikasi biotomi. Sistem ini
mengelompokkan obat berdasarkan sifat kelarutan dan
permeabilitasnya atau daya serapnya
Obat spikoatig adalah zat kimia yang memengaruhi fungsi sistem saraf
pisat, mengubah persepsi suasana hati, atau kesadaran Obat-obatan ini
dibagi menjadi beberapa kelompok berbeda
seperti: stimulusan, fepresan , antidepresan , ansiolitik, antispikotik,
dan halusinogen. Obat-obatan psikoaktif ini telah terbukti bermanfaat
dalam mengobati berbagai kondisi medis termasuk gangguan
mental di seluruh dunia. Obat-obatan yang paling banyak digunakan di
dunia di antaranya kafein nikotin, dan alkohol yang juga dianggap
sebagai obat reaksi, karena mereka digunakan untuk kesenangan
dibandingkan untuk tujuan pengobatan Penyalahgunaan beberapa
obat psikoaktif dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau
fisik. Perlu dicatat bahwa semua obat dapat memiliki efek
samping Penggunaan stimulan yang berlebihan dapat
meningkatkan spikotik stimukuan. Banyak obat rekreasional
berstatus elegal dan perjanjian internasional seperti konfrensi
tunggal dibuat untuk melarangnya.