Anda di halaman 1dari 7

MENJAWAB TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI DENGAN

MENERAPKAN “SIM WA”


Oleh: Dwi Sutrisniwati, S.Pd.SD
Kepala UPTD SDN Cabeyan 01 Bendosari
Email: dwis71tris@gmail.com

Abstrak
Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa di masa pandemi Covid-19.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk menguraikan penerapan strategi SIM WA dalam
menjawab berbagai tantangan yang dihadapi di era pandemi Covid-19 di SDN Cabeyan 01.
Subjek dari penulisan artikel ini adalah seluruh warga sekolah di SDN Cabeyan 01. Penulisan
artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan informasi
dilakukan dengan menggunakan metode obserwasi dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi SIM WA mampu menjawab tantangan di era pandemi Covid-19
dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Tahapan penerapan strategi SIM WA ada lima,
yaitu menyusun RKAS dengan melibatkan seluruh warga sekolah, mengidentifikasi
kemampuan warga sekolah, memanfaatkan whatsapp group untuk mengontrol, melakukan
supervisi, mengevaluasi dan memberikan tindak lanjut terhadap kegiatan guru dan siswa,
memasang wifi di sekolah, dan mengambil tugas ke sekolah bagi siswa yang tidak mampu
mengikuti kegiatan secara online.
Kata Kunci: Tantangan, Covid-19, Strategi SIM WA

Pendahuluan
Mendengar kata “Covid” akan membuat hati siapapun merasa geram. Bagaimana
tidak? Kedatangannya yang tiba-tiba sangat mengguncang seluruh dunia. Pandemi Covid-19
ini memberikan dampak pada semua aspek kehidupan, termasuk di dalamnya adalah dunia
pendidikan. Seluruh kegiatan menjadi melemah karena penerapan social distancing guna
memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ujian sekolah terpaksa tidak dapat
diselenggarakan, anak-anak lulus dengan gelar baru, yaitu “Alumni Era Covid-19”. Dan hal
itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang perjalanan hidupnya.

Bagi dunia pendidikan, pandemi ini menjadi tantangan tersendiri yang harus segera
dicarikan solusinya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan
berbagai upaya penyesuaian pembelajaran selama masa pandemi. Salah satu kebijakan yang
diambil adalah menerapkan work from home (WFH) sejak tanggal 16 Maret 2020. Kebijakan
ini merekomendasikan para guru untuk melakukan pembelajaran secara online atau
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Berdasarkan hasil pengamatan dan melakukan wawancara dengan seluruh warga
sekolah diperoleh beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak
jauh secara online, antara lain: 1) tidak ada alokasi anggaran untuk membeli alat-alat
kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran virus covid-19; 2) ada beberapa siswa/ orang
tua yang tidak memiliki gawai pintar (android); 3) ada sebagian guru yang belum mampu
memanfaatkan IT berbasis internet dalam pembelajaran; 4) tidak adanya jaringan internet/
signal yang mendukung; dan 5) paket data yang cepat habis.
Kepala sekolah memiliki peran yang sigifikan untuk menjalankan
kepemimipinannya di situasi krisis (Murfi, 2020). Sebagai implementasi dari kebijakan
Kemendikbud serta untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi, maka penulis selaku
kepala sekolah di SDN Cabeyan 01 menerapkan strategi SIM WA. Strategi tersebut terdiri
dari lima tahapan, yaitu: 1) susun RKAS, 2) identifikasi kemampuan warga sekolah, 3)
memanfaatkan whatsapp group, 4) wifi sekolah, dan (5) mengambil materi dan tugas ke
sekolah.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang
dikemukakan oleh penulus adalah “Bagaimanakah penerapan strategi SIM WA dalam
menjawab berbagai tantangan di era pandemi Covid-19 di SDN Cabeyan 01?”
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
menguraikan penerapan strategi SIM WA dalam menjawab berbagai tantangan di era pandemi
Covid-19 di SDN Cabeyan 01.
Manfaat yang diharapkan dari penulisan artikel ini adalah: (1) secara teoretis, untuk
mengembangkan konsep teori penerapan strategi SIM WA di masa pandemic Covid-19; (2)
secara praktis, untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi di masa pandemi; serta
meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan IT.

Kajian Teori
Tantangan menurut KBBI adalah hal atau objek yang menggugah tekad untuk
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah; rangsangan (untuk bekerja lebih giat dsb);
hal atau objek yang perlu ditanggulangi (https://kbbi.web.id/tantang).
Letko (dalam Sutrisno, 2020: 98-99) menjelaskan bahwa istilah Covid-19 berasal
dari Corona-virus Disease-2019, yaitu virus jenis baru yang bernama Severe Acute Respi-
ratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Virus tersebut bermula dari Wuhan China
pada Desember 2019. Selanjutnya virus ini menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Gejala umum dari penyakit ini adalah demam dengan suhu tubuh 38⁰c, lelah dan batuk
kering.
Strategi SIM WA adalah sebuah strategi yang digunakan oleh penulis selaku kepala
sekolah untuk menghadapi tantangan di era pandemi Covid-19 di SDN Cabeyan 01. SIM WA
merupakan singkatan dari Susun RKAS, Identifikasi kemampuan warga sekolah,
Memanfaatkan WhatsApp Group, Wifi sekolah, dan Ambil tugas ke sekolah.

Pembahasan
Strategi pemecahan masalah yang digunakan untuk tantangan yang dihadapi oleh
guru dan siswa di masa pandemi Covid-19 adalah strategi SIM WA. Strategi ini dilaksanakan
dengan lima tahapan, yaitu: (1) menyusun RKAS era pandemi, (2) mengidentifikasi
kemampuan guru dan siswa, (3) memanfaatkan whatsapp group, (4) memasang wifi sekolah,
dan (5) mengambil materi/ tugas ke sekolah.
Tahap pertama adalah menyusun RKAS era Pandemi. Setelah adanya pandemi,
penulis sebagai kepala sekolah bersama dengan dewan guru serta komite sekolah menyusun
perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) disesuaikan dengan situasi dan
kondisi terkini. Selain itu kepala sekolah juga harus mencari alokasi lainnya untuk memenuhi
kebutuhan anggaran sekolah selama pandemi. Sebagian anggaran sekolah dialokasikan untuk
membeli alat-alat kesehatan seperti: thermogun, faces shield, masker, cairan disinfektan, hand
sanitizer, dan lain-lain.
Tahap kedua adalah mengidentifikasi kemampuan guru dan siswa. Setelah adanya
pandemi guru harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan IT berbasis
internet. Penulis melakukan pengamatan dan pendataan terhadap kemampuan guru. Ternyata
dari 10 guru masih ada 3 guru yang belum mampu memanfaatkan IT. Jangankan mengikuti
meeting melalui zoom, cisco webex, teams atau google classroom, untuk mengoperasikan
perangkat laptop saja masih harus didampingi dan dipandu.
Penemuan tersebut membuat penulis perlu melakukan pemetaan dengan
mengumpulkan kekuatan siapa saja guru yang sudah bisa mengoperasikan laptop, dan bisa
melakukan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan aplikasi berbasis internet. Guru-
guru yang sudah bisa tersebut diminta untuk menjadi tutor sebaya, membantu teman guru
yang belum bisa sehingga semua kegiatan dapat berjalan lancar.
Tahap ketiga adalah memanfaatkan whatsapp group. Pada awal tahun pelajaran
2020/2021 penulis mengadakan pertemuan dengan dewan guru, komite sekolah dan wali
murid untuk membahas persiapan kegiatan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021. Dalam
pertemuan tersebut berhasil dibentuk Paguyuban Orang tua Siswa (POS). Penulis
menyampaikan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pelaksanaan
PJJ.
Selanjutnya dilakukan pendataan orang tua siswa/ siswa. Dari keseluruhan siswa di
SDN Cabeyan 01 (65 siswa) hanya 45 siswa yang memiliki android. Kemudian masing-
masing guru kelas membuat grup WA agar siap mengikuti PJJ secara online. Bagi orang tua
siswa/ siswa yang belum memiliki android maka dilaksanakan pembelajaran secara tatap
muka baik dengan cara home visit atau datang ke sekolah dengan jadwal yang terpisah serta
mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Tahap keempat adalah memasang wifi sekolah. Datangnya pandemi covid-19
mengubah semua tatanan kehidupan. KMB yang biasanya dilakukan secara tatap muka di
kelas kini harus dilakukan dari rumah. Sekolah kemudian memasang wifi agar guru dapat
melakukan pembelajaran jarak jauh secara online di sekolah. Karena keadaan keuangan
sekolah dari BOS sangat minim, maka penulis mengajak para guru yang sudah menerima
tunjangan sertifikasi untuk bersama-sama berbagi beban dengan cara iuran untuk pembiayaan
memasang wifi sekolah. Selain itu, juga untuk membelikan kuota para guru yang masih
honorer guna membantu kelancaran saat melaksanakan pembelajaran online di rumah.
Tahap kelima adalah memfasilitasi orang tua siswa yang tidak memiliki gawai pintar
untuk mengambil materi/ tugas ke sekolah. Penulis membangun kerja sama yang baik dengan
orang tua siswa, seperti memintanya untuk mengambil materi, tugas, dan lembar kerja peserta
didik di sekolah. Pada waktu yang bersamaan penulis dapat membantu memberikan panduan/
bimbingan terhadap kesulitan yang dialami dalam mendampingi belajar siswa di rumah.

Penutup
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi SIM WA yang diterapkan penulis mampu
menjawab tantangan yang dihadapi di era pandemi Covid-19. Hadirnya Covid-19 mengukir
kisah tersendiri. Ada banyak tantangan yang dihadirkan, diantaranya: minimnya dana yang
tersedia, tidak adanya sarana, ketidakmampuan memanfaatkan teknologi, lemahnya jaringan,
dan paket data yang tidak mendukung. Kepala sekolah sebagai garda depan sebuah satuan
pendidikan dituntut untuk mampu menghadapi semua tantangan tersebut. Akhirnya dengan
strategi SIM WA (susun RKAS, identifikasi kemampuan guru dan siswa, manfaatkan
whatsapp group, wifi sekolah serta ambil tugas/ materi kesekolah) diterapkan untuk
menjawab semua tantangan.

.
Kepala sekolah memegang per anan penting dalam menggerakkan seluruh elemen
sekolah. Jadikan setiap kendala yang ada sebagai tantangan untuk menempa kemampuan diri,
kemudian beraksi mencari solusi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Salam PGRI!
Hidup Guru!
Hidup PGRI!
Solidaritas, Yes!
Daftar Pustaka

Murfi, Ali, dkk. 2020. “Kepemimpinan Sekolah dalam Situasi Krisis Covid-19 di Indonesia”.
Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.
Hartanto, Wiwin. 2015. “Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran”. Jurnal.
Jember: FKIP UNEJ.
KBBI. https://kbbi.web.id/tantang. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2020 pukul 16.15 WIB.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Panduan Pembelajaran Jarak Jauh bagi
Guru Selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid-19 dengan Semangat Merdeka
Belajar. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah
Selama Darurat Bencana Covid-19 di Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Satori, D., dan A. Komariah. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Siahaan, Sudirman. 2003. “E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu
Alternatif Kegiatan Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 042-
Mei 2003. Jakarta: Depdiknas.
Sutrisno (99). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Online dengan
Google Classroom di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Guru.
Biodata Penulis:
Nama : DWI SUTRISNIWATI, S.Pd.SD
NIP : 19711006 200701 2 010
Unit kerja : SD Negeri Cabeyan 01 Bendosari
Jabatan : Kepala Sekolah
Email : dwis71tris@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai