Anda di halaman 1dari 8

ESSAY SUNTIKAN INSULIN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stasi Keperawatan Medikal Bedah
Pada Program Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi

Disusun Oleh:
LUSIANA LESTARI
C1AB19012

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2021
Instrumen Penilaian Prosedur Suntikan Insulin

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


YA TIDAK
A PENGETAHUAN AWAL (10%)
1. Pengetahuan tentang tujuan √
2. Pengetahuan tentang indikasi/sasaran √
3. Pengetahuan tentang prinsip langkah dan indicator penilaian hasilnya √
B FASE ORIENTASI (20%)
1. Mengucapkan salam √
2. Memperkenalkan diri √
3. Kontrak waktu √
4. Menjelaskan tujuan tindakan √
5. Menanyakan kesiapan klien √
B FASE KERJA (60%)
1. Mencuci tangan √
2. Memakai sarung tangan bersih sebagai alat proteksi diri. √
Siapkan obat dalam spuit :
3. Mengusap tutup vial dengan kapas alkohol. √
4. Mengambil udara sejumlah insulin yang akan diberikan dan suntikkan ke √
dalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial.
5. Setelah memasukkan insulin ke alat suntik, lalu memeriksa apakah √
mengandung gelembung udara.
6. Mengganti jarum suntikan dengan yang baru. √
7. Membantu klien untuk mengambil posisi yang nyaman bergantung pada √
tempat suntikan yang dipilih dan anjurkan untuk relaksasi.

8. Memasang perlak+alas. √
9. Membersihkan area yang akan disuntik dengan kapas alkohol dengan arah √
memutar, biarkan sampai kering.
10. Melepas tutup dari jarum, tarik dengan arah lurus. √
11. Memegang spuit dengan benar, memegangnya seperti memegang anak √
panah.
12. Dengan tangan yang non dominan meregangkan atau mencubit kulit, √
kemudian menyuntikkan jarum dengan tangan dominan secara subkutan
dengan sudut 45º.
13. Mengaspirasi, kemudian menyuntikan insulin secara perlahan-lahan, jika √
diaspirasi terlihat ada darah di spuit, menarik jarum,mem buang insulin
dan spuit, dan mengganti dengan yang baru.
14. Menarik jarum sambil mengusap kapas alkohol di tempat injeksi. √
15. Menyimpan spuit ke dalam bak instrumen. √
16. Membantu klien untuk kembali ke posisi yang nyaman. √
17. Membereskan alat. √
18. Membuka sarung tangan dan membuangnya ke bengkok. √
19. Mencuci tangan. √
D FASE TERMINASI (10%)
1. Melakukan evaluasi √
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut √
3. Berpamitan √
4. Ketenangan selama tindakan. √
5. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan. √
6. Tanggap terhadap reaksi pasien √
7. Menjaga keamanan klien/perawat √
TOTAL
(Sumber : SOP Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi)
ANALISIS PERBANDINGAN VIDEO DENGAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

A. Link Video
https://www.youtube.com/watch?v=ux-w5XAPTaU

B. Definisi Tindakan
Injeksi insulin subkutan adalah tindakan untuk memberikan insulin eksogen
secara subkutan kepada subyek diabetes untuk mengontrol kadar glukosa darah.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi
(hiperglikemia), sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar glukosa
terlalu rendah (hipoglikemia)

C. Indikasi
1. Diabetes melitus tipe 1
2. Diabetes melitus tipe 2 dengan infeksi, hamil, tidak terkontrol dengan obat anti-
hiperglikemia, gangguan hati dan ginjal

D. Kontra Indikasi
Alergi terhadap insulin

E. Kelebihan
1. Adanya pengetahuan awal
Dalam vidio tersebut dijelaskan tentang tujuan, indikasi/sararan serta prinsip
dan indikator penilaian hasilnya. Perawat yang mengetahui pengetahuan awal
akan jauh lebih paham dan mengerti tentang keadaan pasien yang akan dihadapi.
Karena perawat mengetahui tentang indikasi yang dilakukan penyuntikan insulin
dan juga kontra penyuntikan insulin.
2. Fase Kerja
Dalam vidio ini prosedur kerja dilakukan semuanya mulai dari persiapan
menyiapkan insulin sampai pada pemberian insulin sesuai dengan perhitungan
rumus yang telah dihitung sebelumnya. Pemberian injeksi insulin dilakukan pada
pagi hari sebelum makan, hal ini sesuai dengan Gamayanti, Ni Luh dan Agha
(2018) menjelaskan bahwa terapi insulin yang dianjurkan adalah saat pagi hari
sebelum sarapan, dua jam setelah makan dan malam hari sebelum tidur. Lokasi
penyuntikan insulin yang dijelaskan yaitu di daerah bokong, lengan atas, perut.
Hal ini sesuai dengan Ogurtsova K, et al. (2017) bahwa lokasi penyuntikan insulin
memengaruhi kadar glukosa darah. Insulin masuk ke aliran darah dengan
kecepatan berbeda jika disuntikkan di tempat yang berbeda; paling cepat jika
disuntikkan di perut. Insulin masuk ke aliran darah sedikit lebih lambat jika
disuntikkan di lengan atas dan lebih lambat lagi jika disuntikkan di paha dan
bokong.
3. Fase Terminasi
Dalam vidio tersebut dilakukan fas terminasi dilakukan secara baik dan sesuai
dengan standar operasional prosedur

F. Kekurangan
Kekurangan pada vidio ini hanya ada dalam tahap kerja saja, yaitu;
1. Tidak mencuci tangan sesudah tindakan
Mencuci tangan harusnya dilakukan dalam 5 moment. Yaitu sebelum kontak
dengan pasien, sebelum tindakan asepsis, susudah kontak dengan pasien, sesudah
bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, sesudah bersentuhan dengan lingkungan
sekitar pasien. Jika 5 moment cuci tangan tidak dilakukan maka yang akan terjadi
adalah terjadi infeksi nosokomial di lingkungan rumah
PEMBAHASAN

Insulin diperlukan untuk penderita diabetes melitus (DM) tipe 1 dan terkadang juga
untuk penderita DM tipe 2. American Diabetes Association (2020) menjelaskan bahwa
Penderita DM tipe 1 tidak menghasilkan cukup hormon ini, sehingga bergantung pada insulin
eksogen. Penderita DM tipe 2 tidak bergantung pada insulin eksogen; namun seiring waktu,
banyak penderita DM tipe 2 akan mengalami penurunan produksi insulin, sehingga
memerlukan insulin eksogen untuk kontrol glukosa darah yang memadai, terutama selama
masa stres atau sakit. Terapi insulin juga diberikan pada penyandang DM tipe lain dan DM
gestasional.

Lukito (2020) menjelaskan bahwa ada beberapa tipe insulin yang bermanfaat untuk
terapi DM. Masing-masing memiliki karakter yang berbeda dari aspek mula kerja, durasi
efek, saat puncak; semuanya akan berpengaruh pada kapan dan berapa kali pemberian.
Sebagai contoh, insulin reguler bekerja paling baik jika diberikan 30 menit sebelum makan.2
Dosis insulin perlu disesuaikan dengan kondisi setiap pasien untuk mencapai target sasaran
individual yang ditetapkan. Lukito pun menjelaskan bawa penggunaakn insulin perlu diingat
CERMAT. Cermati jenis dan dosis insulin. Edukasi memakai alat insulin. Rotasi lokasi
penyuntikan insulin. Mandiri memantau gula darah. Aturan penyimpanan insulin

Jenis pemakaian insulin yang dijelaskan oleh Ogurtsova K, etal (2017) bahwa ke
dalam lapisan lemak di bawah kulit. Insulin dapat diberikan melalui syringe, pen insulin,
ataupun pompa insulin khusus. Jenis pen insulin: 1). Pen yang dapat diganti cartridge
insulinnya. Pen dapat dipakai berulang (reuseable pen). 2). Pen yang tidak dapat diganti
cartridge insulinnya (pre-filled pen). Pen jenis ini tidak dapat diisi ulang. Komponen, fitur,
cara pakai dapat bervariasi tiap jenis/merk produk. Penderita DM perlu mengenal dan
mempelajari alat suntik insulin yang digunakannya.

Lokasi penyuntikan insulin memengaruhi kadar glukosa darah. Insulin masuk ke


aliran darah dengan kecepatan berbeda jika disuntikkan di tempat yang berbeda; paling cepat
jika disuntikkan di perut. Insulin masuk ke aliran darah sedikit lebih lambat jika disuntikkan
di lengan atas dan lebih lambat lagi jika disuntikkan di paha dan bokong. Pemberian insulin
dengan jadwal yang sama sebaiknya disuntikkan pada area yang sama untuk hasil terbaik.
Misalnya, injeksi insulin sebelum sarapan di perut dan injeksi insulin sebelum makan malam
di paha setiap hari akan memberikan hasil kontrol glukosa darah yang konstan.
Pemantauan kadar gula darah dan gejala kadar gula darah terlalu rendah/tinggi secara
mandiri penting dilakukan oleh pengguna insulin. Perlu juga dipahami bagaimana olahraga,
emosi, atau makanan memengaruhi kadar glukosa darah pengguna insulin. Informasi ini
bermanfaat bagi dokter dalam memutuskan dosis insulin, makanan, dan aktivitas pasien.

Penyimpanan insulin disimpan di lemari es dengan suhu tertentu, namun tidak boleh
beku. Penyuntikan insulin yang dingin kadang-kadang dapat menyebabkan nyeri. Untuk
menghindari hal ini, sebaiknya simpan insulin yang sedang digunakan pada suhu kamar.
Insulin yang disimpan pada suhu kamar akan bertahan sekitar 1 bulan. Periksa tanggal
kedaluwarsa dan kondisi insulin sebelum digunakan. Jangan gunakan apabila didapatkan
partikel, endapan, perubahan warna, atau kristal di dalam cairan insulin.
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. Insulin Routines. (2020) [Cited 2021 July 26]. Available
from https://www.diabetes.org/diabetes/medication-management/insulin-other
injectables/insulin-routines

Gamayanti, Ni Luh dan Agha. (2018). Pola penggunaan insulin pada pasien diabetes mellitus
tipe 2 di poli penyakit dalam RSU Negara Periode Juli – Agustus 2018. Intisari Sains
Medis 2018, Volume 9, Number 3: 68-73

Lukito, Johan Indra. (2020). Gunakan Insulin dengan CERMAT. CDK-289/ vol. 47 no. 8 th.
2020

Ogurtsova K, Fernandes JDD, Huang Y, Linnenkamp U, Guariguata L, Cho NH, et al. IDF
Diabetes Atlas : Global estimates for the prevalence of diabetes for 2015 and 2040.
Diabetes Research and Clinical Practice. (2017) ;128:40-50

Willady Rasyid, Busjra M Nur, Diana Irawati, Fitrian Rayasari. (2019). Efektivitas Waktu
Injeksi Insulin Terhadap Kadar Glukosa Darah 2 Jam Setelah Makan Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Keperawatan Silampari 2 (2) 39-5

Anda mungkin juga menyukai