Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer)

manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

kebutuhan dasar (basic human needs) karena merupakan unsur yang harus

dipenuhi guna menjamin kelangsungan hidup manusia.

Cara pemenuhan kebutuhan dasar ini pun yang kemudian akan menentukan

taraf kesejahteraan sekaligus kualitas hidup manusia itu sendiri. Karena itu, suatu

hunian pada hakekatnya juga akan dapat mempengaruhi kualitas kehidupan

orang-orang yang tinggal di dalamnya.

Jakarta sebagai Ibukota Negara memiliki luas wilayah sebesar 604 km2 (luas

wilayah terkecil) dengan tingkat kepadatan penduduk (menurut Sensus 2005)

sebesar 13.344 jiwa / km2, merupakan provinsi dengan penduduk terpadat

dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. (sumber: www.datastatistik-

indonesia.com).

Melihat data tersebut, tidak salah jika untuk memenuhi kebutuhan akan

tempat tinggal di Jakarta yang memiliki masalah keterbatasan lahan, muncul

suatu bentuk pemukiman yang bentuknya vertikal (memanjang ke atas atau

bertingkat) agar dapat dicapai pemanfaatan lahan yang efisien dan optimal.

Tugas Akhir | 1  

 
Di Indonesia tempat tinggal bersusun memiliki istilah yang berbeda untuk

masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah. Gejala ini terjadi karena

kesenjangan gaya hidup antara lapisan masyarakat cukup tinggi. Perumahan

untuk golongan masyarakat yang menengah diperkenalkan dengan istilah

apartemen, sedangkan untuk masyarakat bawah diperkenalkan dengan istilah

rumah susun (Rusun).

Dengan keberadaan Rusun, diharapkan masyarakat kelas menengah-bawah

dapat memperoleh akses terhadap perumahan yang tidak hanya sehat dan layak

huni, namun juga memiliki kualitas standar dengan harapan akan dapat

meningkatkan kualitas masyarakat menengah-bawah itu sendiri.

Para penghuni rumah susun tersebut tentunya mempunyai kegiatan ekonomi

yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Salah satu wadah kegiatan

ekonomi yang dekat dengan masyarakat menengah-bawah itu adalah pasar.

Karena itu muncul konsep Mixed Use Building, dimana lokasi pasar berada di

dalam area Rusun.

Saat ini, dunia juga sedang dihadapkan pada isu pemanasan global yang

dampaknya telah dirasakan secara langsung oleh manusia sehingga tidak lagi

dapat dipandang sebelah mata. Karena itu perencanaan bangunan dengan tema

“Hemat Energi” merupakan bagian dari peran serta Arsitek dalam mengatasi isu

pemanasan global secara aktif.

Tugas Akhir | 2  

 
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan Rumah Susun dan Pasar di

Jakarta ini adalah:

• Menyediakan hunian bagi masyarakat kelas menengah-bawah dengan

lahan yang terbatas.

• Menyediakan hunian yang aman dan nyaman dengan fasilitas yang

memadai.

• Menyediakan hunian yang mampu mendukung kegiatan

perekonomian masyarakat penghuni rumah susun.

• Melatih masyarakat menengah-bawah untuk beradaptasi dengan gaya

hidup baru.

1.3 Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dari perencanaan Rumah Susun dan Pasar di Jakarta ini

meliputi:

• Perletakan dan bentuk bangunan dalam tapak sehingga tercipta suatu

kesatuan yang sinergis dan mampu mewakili fungsi bangunan.

• Perencanaan sirkulasi manusia dan keselarasan di dalam maupun di

luar tapak sehingga tercipta keadaan yang nyaman dan aman.

• Kebutuhan ruang dan fasilitas yang diperlukan, yang sesuai dengan

golongan sosial masyarakat menengah-bawah.

Tugas Akhir | 3  

 
• Penerapan tema hemat energi dalam kaitannya dengan penggunaan

bangunan dan aktivitas manusia di dalamnya.

1.4 Sistematika Pembahasan

Penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini dibagi dalam beberapa bab, yaitu:

BAB 1: PENDAHULUAN

Berisi tentang gambaran umum mengenai latar belakang proyek, maksud

dan tujuan proyek, lengkap dengan pembahasan dan kerangka berpikir.

BAB 2: TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

Berisi tentang tinjauan umum dari proyek (pengertian pasar, rumah

susun, dll), tinjauan khusus terhadap tapak, tinjauan khusus mengenai

topik dan tema yang dipilih, dan studi banding (lapangan dan literatur).

BAB 3: PERMASALAHAN

Berisi tentang peng-identifikasi-an masalah dari aspek manusia,

lingkungan, dan bangunan.

BAB 4: ANALISIS

Berisi tentang analisa permasalahan dari aspek manusia, lingkungan, dan

bangunan.

BAB 5: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisi tentang konsep-konsep perancangan sehubungan dengan hasil

analisa dari permasalahan yang ada.

Tugas Akhir | 4  

 
1.5 Kerangka Pembahasan
MAKSUD DAN TUJUAN
JUDUL PROYEK - Menyediakan hunian bagi masyarakat
Rumah Susun dan kelas menengah-bawah dengan lahan
Pasar di Jakarta yang terbatas.
- Menyediakan hunian yang aman dan
nyaman dengan fasilitas yang
memadai.
LATAR BELAKANG - Menyediakan hunian yang mampu
- Keterbatasan lahan di mendukung kegiatan perekonomian
Jakarta masyarakat penghuni rumah susun.
- Minimnya hunian - Melatih masyarakat menengah-bawah
sederhana dengan fasilitas untuk beradaptasi dengan gaya hidup
memadai baru.

PERMASALAHAN SURVEY
- Aspek Manusia: kapasitas penghuni dan - Lapangan
kegiatan penghuni. - Literatur
- Aspek Lingkungan: sirkulasi dan tata
ruang luar sehingga tercipta keselarasan
dan kenyamanan.
TOPIK
- Aspek Bangunan: bentuk dan orientasi
Topik: Hemat Energi
bangunan, penerapan hemat energi pada
bangunan dan aktivitas manusia.

ANALISA

KONSEP

SKEMATIK DESAIN

PERANCANGAN

Skema 1. Kerangka Pembahasan

Tugas Akhir | 5  

 
1.6 Kerangka Berpikir
JUDUL PROYEK
Rumah Susun dan
Pasar di Jakarta

LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN


- Keterbatasan lahan di - Menyediakan hunian bagi masyarakat kelas
Jakarta menengah-bawah dengan lahan yang
- Minimnya hunian terbatas.
sederhana dengan fasilitas - Menyediakan hunian yang aman dan
memadai nyaman dengan fasilitas yang memadai.
- Menyediakan hunian yang mampu
mendukung kegiatan perekonomian
masyarakat penghuni rumah susun.
- Melatih masyarakat menengah-bawah untuk
beradaptasi dengan gaya hidup baru.

PERMASALAHAN
- Aspek Manusia: kapasitas penghuni dan
SURVEY
kegiatan penghuni.
- Lapangan
- Aspek Lingkungan: sirkulasi dan tata
- Literatur
ruang luar sehingga tercipta keselarasan
- Sosial
dan kenyamanan.
- Aspek Bangunan: bentuk dan orientasi
bangunan, penerapan hemat energi pada
bangunan.

ANALISA

KONSEP

SKEMATIK DESAIN
Skema 2. Kerangka Berpikir

Tugas Akhir | 6  

Anda mungkin juga menyukai