Anda di halaman 1dari 20

MODUL

DASAR PERANCANGAN MIKROTIK

(Hanya Untuk Siswa TKJ SMK Negeri 1 Pacet)

Penyusun
Tubagus Nurridwan ES, ST

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


SMK NEGERI 1 PACET
TAHUN 2021
Mikrotik RouterBoard
1.1. Default Mikrotik
Dimana untuk menyeting IP address dari modem ke router dan dari router ke client, mikrotik
tersendiri memiliki default IP yang telah tersedia secara otomatis dengan memiliki IP address
192.168.88.1 seperti yang tertera pada gambar 1.1 dibawah ini

Gambar 1.1 Default Winbox Mikrotik

Gambar tersebut menerangkan bahwa mikrotik berada pada posisi default, terlihat dengan
terlihatnya IP Address 192.168.88.1 yang terletak pada Neighbors. Untuk pertama yang menggunakan
mikrotik akan sedikit kebingungan bagai mana caranya untuk masuk kedalam interface winbox
mikrotik itu sendiri, pertama anda harus mengklik bagian MAC address dan menekan tombol
Connect, seperti terlihat pada gambar 1.2 dibawah ini.

Gambar 1.2 Cara Masuk Interface Winbox


Setelah masuk kedalam Interface Mikrotik maka akan muncul tampilan seperti gambar 1.3
dibawah ini, jika muncul tampilan seperti gambar 1.3 maka disarankan untuk menekan tombol
Remove Configuration.

Gambar 1.3 Interface Winbox Mikrotik


Interface mikrotik terbagi 2 (dua) yaitu GUI (graphical user interface) dan CLI (Command Line
Interface). Dengan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Gambar 1.4 Default Configuration


Dimana dalam kasus ini akan muncul pada saat mikrotik berada dalam posisi default disarankan untuk
menekan tombol Remove Configuration, untuk mempermudah dalam pengkonfigurasian mikrotik.
2. Konfigurasi Mikrotik
2.1. Dasar Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP addres menggunakan GUI sangatlah mudah dimana hal pertama adalah
merencanakan IP yang akan digunakan dan topologi yang akan digunakan dalam konfigurasi tersebut.
seperti dalam kasus ini kita akan menggunakan kasus dalam soal PSKK SMK Negeri 1 Pacet sebagai
berikut :
a. IP Address untuk Ether 2 (Client Lokal) : 192.168.20.1/24
b. IP Address untuk Wlan (Wireless) : 192.168.10.1/24
*Pertanyaan : Pak untuk Ether1 apakah harus dibuat manual IP address nya ? “Tidak Usah
dikarenakan akan dibuat Otomatis menggunakan Client Server”
Pertama tama-tama kita akan membuat IP Address untuk Ether2 seperti gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 Konfigurasi Port Ether 2

Pertama-tama anda menekan tombol IP selanjutnya menekan tombol setelah itu menekan
tanda (+) dan masukan IP yang akan digunakan pada bagiaan nomor 4 (empat) pada gambar 2.1
contoh memasukan IP nya adalah dengan menuliskan seperti gambar 2.2 dibawah ini.
Gambar 2.2 Memberikan IP address di Ether 2
Mengisi Address dengan memasukan IP 192.168.20.1/24 pada menu Address dan jangan lupa
pada menu interface untuk memilih port yang akan digunakan setelah selesai maka akan seperti yang
ada pada gambar 2.2 diatas.
2.1.1. Konfigurasi Port WLAN
Untuk Mengisi Port Wlan anda diwajibkan untuk sudah mengaktifkan dahulu Port WLAN
seperti gambar 2.3 dibawah dan IP Konfigurasi Seperti gambar 2.5 dibawah ini.

Gambar 2.3 Mengaktifkan Port Wlan

Petama-tama menekan tombol Wireless yang berada pada winbox setelah itu tekan interface
wlan seperti pada nomor 2 (dua) yang ditunkukan pada gambar 2.3 diatas dan tekan tombol Ceklis
maka setelah menekan tombol ceklis otomatis port wlan aktif.
2.1.2. Pengaturan Wireless

Pengaturan nama wifi sangat lah mudah seperti gambar 2.3 dan gambar 2.4 dibawah ini.
Gambar 2.3 Konfigurasi Wireless

Untuk konfigurasi wireless cukup mengklik 2 (dua) kali pada interface wlan seperti terlihat pada
gambar 2.3 diatas dengan menekan 2 (dua) kali pada yang dilingkari merah maka akan mucul tab
interface wlan, untuk konfigurasi nya, jika kurang jelas maka anda bisa mengikuti gambar 2.4
dibawah ini.
Gambar 2.4 Konfigurasi Wireless
Dengan menekan tab wireless maka akan muncul tampilan seperti gambar 2.4 diatas. Untuk
penjelasan nya sebagai berikut:
1. Mode : Pilih Ap Bridge
2. Band : Pilih 2GHz b/g/n
3. Frekuensi : Bebas (lebih bagus sesuai kursi pada saat ujian diakrenakan meminimalisisr
tabrakan data)
4. SSID : Berikan nama sesuai yang ada pada soal
Untuk konfigurasi yang lain biarkan saja dikarenakan kita tidak memerlukan password pada wlan
karena akan di atur pada konfigurasi hotspot, setelah itu tekan apply terus Ok. Selesai konfigurasi
maka jangan sampai lupa untuk memberikan IP pada wlan hampir sama seperti gambar 2.2 anda
tinggal merubah bagian interface dan IP yang digunakan untuk wlan adalah 192.168.10.1/24.
*Peringatan Cek terlebih dahulu di handphone apakah Wireless sudah ada, dengan cara
pencarian wifi pada pengaturan Handphone masing-masing.
2.1.3. Konfigurasi Client Server
Konfigurasi Client server dimana router meminta koneksi internet pada modem, dengan cara router
meminta IP Dhcp pada modem. Studi kasus router meminta IP Dhcp otomatis pada modem seperti

gambar 2.5 dibawah ini.


Gambar 2.5 Konfigurasi DHCP Client
Untuk memulai konfigurasi DHCP Client anda bisa mengikuti gambar diatas dengan urutan
nomor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), kenapa demikian dikarenakan konfigurasi Dhcp Client pada
kasus ini kita menggunakan sistem otomatis pada pembuatan Dhcp Client nya. Setelah menekan

tombol OK pada winbox maka hasil nya akan seperti gambar 2.6 dibawah ini.
Gambar 2.6 Hasil Dari DHCP Client
Pastikan bahwa hasil anda dan gambar sama, Dhcp Client terkoneksi dengan modem ditandai dengan
tulisan pada status bound, jadi pastikan kembali harus sesuai dengan gambar 2.6 diatas.
*catatan : IP address bisa berbeda-beda jangan terpaku pada gambar 2.6 tapi pastikan pada status
yang muncul.
2.1.4. Konfigurasi DNS
Untuk melakukan konfigurasi DNS (Domain Name System) anda bisa menggunakan DNS nawala
atau DNS Google seperti dibwah ini:
1. DNS Nawala : 180.131.144.144
180.131.145.145
2. DNS Google : 8.8.8.8
8.8.4.4
Atau juga bisa menggabung dua-duanya seperti dibwah ini:
3. DNS Nawala Google : 180.131.144.144

8.8.4.4
Untuk mendapatkan nilai yang maksimal merekomendasikan menggunakan DNS Nawala
untuk penggunaan nya atau menggunakan DNS penggabungan untuk konfigurasi bisa dilihat pada
gambar 2.7 dibawah ini.

Gambar 2.7 Konfigurasi DNS

Pada gambar 2.7 diatas menjelaskan bahwa untuk konfigurasi DNS diawali dengan menekan
tab IP dilanjutkan dengan menekan tombol DNS dan akan muncul tampilan tab DNS Setting seperti
gambar diatas, supaya tidak pusing anda hanya harus mengikuti alur dari 1 (satu) sampai 5 (lima).

2.1.5. Konfigurasi DHCP Server


DHCP Server berguna untuk membuat client mendapakan IP secara dhcp (otomatis). Studi
kasus dimana untuk konfigurasi DHCP Server menggunakan IP yang sudah diberikan dan user setiap
port (Wlan dan Ether 2) hanya memiliki 99 (sembilan puluh sembilan) untuk prefix range nya. Untuk
konfigurasi bisa dilihat pada gambar 2.8 dibawah ini.

Gambar 2.8 Konfigurasi DHCP Server


Pada gambar 2.8 diatas seperti biasa anda hanya cukup untuk mengikuti alur dari nomor 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) maka sisanya tinggal anda klik next-next terus sampai selesai seperti
gambar 2.10 dibawah ini, studi kasus pada gambar 2.8 dengan penomoran nomor 4 (empat) disitu
diisi dengan port yang akan digunaka yaitu pada ether 2 atau pun wlan untuk konfigurasi nya hampir
sama yang membedakan adalah prefix range untuk pengkonfigurasian prefix range (tab yang
bertuliskan Addressses To Give Out) nya bisa dilihat pada gambar 2.9 dibawah ini

Gambar 2.9 Addresses to Give Out


Gambar 2.9 di atas adalah pembeda dari semua konfigurasi terlihat pada yang di tandai
dengan warna merah, anda tinggal merubah nya menjadi 100 (seratus) dikarenakan dalam studi kasus
dari konfigurasi ini client hanya mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) Client/ Prefix. Sisanya
anda tinggal next lagi sampai muncul tampilan seperti gambar 2.10 dibawah ini.
Gambar 2.10 DHCP Server Sukses Di Buat
*catatan : Untuk Pembuatan DHCP Server untuk wlan hampir sama anda tinggal mengulang lagi
dan merubah port yang dari ether2 ke wlan dan klik next kembali sampai muncul seperti gambar
2.9 dan diakhiri seperti gambar 2.10.
2.1.5. Konfigurasi Akses Firewall Nat
Untuk selanjutnya kita akan membuat supaya akses router kepada internet bisa terhubung

dengan cara seperti gambar 2.11 dibawah ini.


Gambar 2.11 Firewall Akses Internet
Pada gambar di atas dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Klik IP
2. Klik Firewall
3. Klik Nat
4. Klik tanda (+)
5. Chain Rubah Menjadi Scrnat
6. Out Interface Menjadi Ether 1
7. Klik Action
8. Action Rubah Menjadi Masquerade
9. Klik OK
Firewall Nat ini bertujuan supaya router mendapatkan akses kepada internet terbukti dengan bagian
nomor 8 (delapan).

2.1.6 Konfigurasi Hotspot


Dimana bertujuan untuk membagi-bagi akses kepada client, untuk konfigurasi nya bisa dilihat
di gambar dibawah ini.
Gambar 2.12 Konfigurasi Hotspot

Untuk konfigurasi hotspot anda akan diarahkan seperti sebelumnya untuk mengikuti panduan dari
nomor 1 (satu) sampai (3) dan dilanjutkan seperti gambar dibawah.

Gambar 2.13 Hotspot Setup

Disini pilih hotspot interface nya ke wlan atau ke port mana pun tapi untuk sekarang anda
bisa masuk ke port Ether 2 jika ingin, client yang memerlukan login hotspot hanya untuk user wireless
maka anda pilih port Wlan1, setelah itu klik Next.
Gambar 2.14 Local Address Of Network

Pada gambar 2.14 ini anda disarankan tidak merubah nya.

Gambar 2.15 Address Pool Of Network

Untuk bagian ini anda disarankan untuk merubah prefix range nya dikarenakan dalam studi
kasus bahwa router hanya mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) user maka cukup merubah angka
254 (dua ratus lima puluh empat) menjadi 100 (seratus) setelah itu klik Next.

Gambar 2.16 DNS Name

Pada bagian ini bapa melakukan next terus sampai muncul tampilan yang bertuliskan DNS
Name terlihat pada gambar 2.16 anda bebas menuliskan nama domain nya, ada baiknya sesuaikan
nama dns nya dengan yang tertera pada soal yang diberikan atau studi kasus yang kalian hadapi.
Gambar 2.17 Pembuatan Admin Hotspot

Setelah anda mengklik next terus menerus maka akan muncul tampilan seperti gambar 2.17
dimana gambar tersebut anda hanya menuliskan password admin anda, ada baiknya menuliskan saja
password yang mudah di ingat oleh anda missal 123.

Gambar 2.18 Hotspot Setup Success

Ini adalah tampilan terakhir setelah anda mengklik next pada hotspot setup.

2.1.7 Pembuatan User Profil Hotspot


Disini kita akan membagi user menjadi Guru dan Siswa dimana user tersebut memiliki kecepatan
nya masing-masing sebagai berikut:

a. Guru : Speed 1M
b. Siswa : Speed 512K
Atau sesuaikan dengan kebutuhan dari pada user yang akan menggunakan jaringan anda. Untuk
konfigurasi nya bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.19 User Profil Hotspot

Seperti sebelumnya user harus memiliki profil yang berbeda-beda, ingat beda user dan user
profil, user hanya untuk list client yang akan menggunakan jaringan dan user profil adalah untuk
membedakan atau memanage suatu jaringan. Terlihat alur pada penomoran yaitu.
1. Anda berapa pada tab User Profil
2. Klik tanda (+)
3. Name rubah menjadi user profil Guru atau Siswa
4. Ingat address pool harus sesuai port yang anda gunakan maka dari itu saya sarankan
untuk mengecek terlebih dahulu pada DHCP Server supaya memudahkan mana port yang
dituju.
5. Share user ditujukan berapa user dengan nama yang sama bisa login
6. Rate Limit yaitu berapa kecepatan user profil, ingat sesuai dengan studi kasus yang
dilakukan.
7. Setelah semua selesai maka klik OK
Dari semua itu untuk pembuatan user Profil selanjutnya anda bisa mengulang lagi dari awal,

*catatan : 1 (satu) user Profil hanya berlaku untuk 1 (satu) Grup saja misal Guru dan Murid
berarti anda harus membuat 2 user profil.

2.1.8. Pembuatan User


Setelah kita tadi membuat user profil saatnya kita membuat user atau client, pertama disini
kita menggunakan studi kasus guru dan siswa, untuk konfigurasi bisa dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 2.20 Pembuatan User atau Client

Masih seperti sebelumnya anda diharuskan mengikuti alur terlihat pada gambar 2.20 terlihat
penomoran dari 1 (satu) sampai dengan 7 (tujuh), untuk lebih mengerti kita akan jabarkan satu
persatu.
1. Setelah anda mengklik tab Users
2. Klik (+) untuk membuat user maka akan muncul tab New Hotspot User
3. Server anda pilih saja All atau terserah sesuaikan dengan studi kasus
4. Name adalah untuk nama user atau client kalian
5. Password untuk password user kalian seperti biasa bapa menyarankan yang gampang dan
mudah di ingat
6. Profil pilih sesuai studi kasus dimana apakah user tersebut masuk ke katagori mana guru atau
siswa
7. Setelah selesai klik OK.

Untuk pembuatan user lainnya anda hanya cukup mengulang kembali dari awal.

2.1.9. Konfigurasi SNTP dan Clock


Konfigurasi waktu pool dan jam bertujuan untuk membuat supaya router memiliki waktu
sesuai dengan waktu server internet. Disini beguna untuk studi kasus pembuatan bloking waktu akses
internet untuk siswa. Untuk konfigurasi anda bisa melihatnya pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.21 SNTP Client

Sama seperti sebelum nya pada gambar 2.21 diatas anda arus mengikuti alur dari penomoran
1 (satu) sampai 6 (enam) untuk melakukan konfigurasi SNTP Client anda membutuhkan Sntp Pool,
anda bisa menggunakan link ini https://www.pool.ntp.org/zone/id , atau anda menuliskannya di
google dengan mencari dengan kode pencarian SNTP Pool Indonesia di google.

Gambar 2.22 Pengaturan Clock

Pada gambar 2.22 diperlihatkan konfigurasi clock, seperti biasa anda diwajibkan mengikuti
alur penomoran dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), yang berbeda adalah pada setingan nomor 3
(tiga) yaitu pada nomor 3 (tiga) anda diwajibkan mencari regional Asia/Jakarta.

2.1.10 Blocking Ping


Pada studi kasus client tidak boleh bisa melakukan ping terhadap router contoh nya adalah
client dengan IP address 192.168.10.1-192.168.50 tidak boleh bisa ping kepada router, maka dari itu
untuk ping dengan menggunakan Firewall Rules dengan Chain Forward dan Protocol icmp seperti
gambar dibawah ini.

Gambar 2.23 Bloking Ping ICMP

Seperti biasa anda diharuskan mengikuti alur sesaui dengan gambar 2.23 di atas sesaui dari 1 (satu)
sampai 12 (dua belas).

2.1.11 Bloking Website Linux


Disini ada banyak cara untuk melakukan pemblokiran ada cara yang mudah sampai cara yang
susah, cara pertama ada cara menggunakan Content, Address List, Layer7, Web Proxy, LTS
A. Bloking Content
Pada dasarnya bloking content pada firewall rules hanya bisa memblokir per 1 (satu) content saja,
bilamana ingin memblokir lebih dari pada 2 (dua) content maka harus membuat terus menerus (copy)
konfigurasi yang telah kita buat, pengertian content di sini bisa meliputi website dan path (extensi
file). Untuk lebih jelas bisa di lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.24 Bloking Content [1]

Gambar 2.25 Bloking Content [2]


Pada gambar 2.24 dan 2.25 mejelaskan seperti biasa anda harus mengikuti alur dari pada penomoran
dari 1 (satu) sampai dengan 13 (sepuluh).
1. Klik IP
2. Klik Firewall
3. Klik Tab Filter Rules
4. Klik Simbol (+)
5. Rubah Chain Menjadi Forward
6. Isi Scr. Address menjadi IP mana yang akan melakukan Pemblokiran
7. Rubah Protocol menjadi TCP
8. Isi Dst. Port menjadi 443 (HTTPS) dan 80 (HTTP)
9. Rubah In. Interface dengan jalur port yang akan kita blok, contoh kasus saya menggunakan
port Ether2, kalau ingin menggunakan port yang lain sesuaikan saja
10. Pindah ke Tab Advance
11. Pada bagian Content anda masukan extensi atau website yang akan anda blokir, contoh kasus
memblokir linux.org dan .mp3, Mkv. Anda tinggal menuliskan satu persatu.
12. Klik Tab Action dan rubah action menjadi Drop.
13. Klik Tombol OK

*catatan : untuk membuat bloking content anda harus melakukan nya per 1 (rules) dikarenakan
kelemahan dari pembuatan bloking content hanya bisa membuat 1 (satu) buah rules per content.

B. Address List
Pada bloking menggunkan address list sangatla mudah dengan cara seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.26 Bloking Address List [1]


Pada gambar diatas anda hanya
C. Layer 7
D. Web Proxy
E. LTS

Anda mungkin juga menyukai