Anda di halaman 1dari 5

Studi Kasus dalam Konseling Dasar

Shannia adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Saat ini dia kelas 7 di salah satu SMP Swasta di
kotanya. Setiap hari dia selalu membantu orangtuanya memasak, mencuci pakaian dan
mencuci piring. Dia juga kadang-kadang bermain dengan teman-temannya. Saat pulang
sekolah  dia selalu belajar mengulang kembali materi yang disampaikan oleh gurunya
sehingga prestasi di sekolahannyavpun bagus dan selalu masuk 10 besar.

            Kakak pertama Shannia adalah Asmara, saat ini dia berusia 20 tahun dan adiknya
laki-lakinya berumur  9 tahun kelas 4 SD. Setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk
menjadi TKI di Taiwan, kini Shannia tinggal dengan adik dan kakaknya.

            Shannia sebenarnya tidak suka jika kakaknya setiap hari membawa pacarnya untuk
menginap dirumahnya. Dan pada suatu malam sekitar pukul 11 malam, Kakaknya pulang
dengan pacarnya, Kakaknya tampak lemas dan tidak sadar seperti mabuk. Malam itu ketika
semua sudah tertidur tiba-tiba pacar kakaknya Shannia menghampiri Shannia mencoba
merayu dan memegang rambutnya. Dengan kaget Shannia berteriak namun dengan cepat
Shannia dipukul dan tidak sadarkan diri.

            Keesokan harinya saat Shannia bangun,ia melihat gumpalan darah dicelananya.Ia pun
kaget karena dia juga tidak sedang mengalami menstruasi. Sejak kejadian malam itu ia mulai
berubah, Shannia tampak murung dan sedih. Ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya
lagi. Disekolah prestasinya menurun. Saat ditanya oleh gurunya kenapa beberapa hari tidak
masuk? Ia hanya menjawab sedang sakit dan tidak mau menceritakan tentang masalah yang
sedang dialaminya.

            Dua bulan berlalu Shannia pun akan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada
kakaknya karena sudah satu bulan lebih ia tidak mengalami menstruasi. Ternyata saat
kakaknya mengajaknya untuk periksa ke dokter, ternyata Shannia hamil. Kehidupan Shannia
pun berubah. Ia dikeluarkan dari Sekolah, aetelah orang tuanya mengetahui bahwa Shannia
hamil tanpa seorang suami karena laki-laki yang menghamili Shannia telah melarikan diri
setelah kakaknya juga dihamili oleh dia. Kini keluarga Asmara menjadi berantakan, Ayah
dan ibunya tidak perah pulang lagi ke Indonesia karena malu mempunyai 2 anak yang sedang
hamil tanpa suami. Adik Asmara pun menjadi liar dan ikut bergabung dengan geng-geng
nakal. Sehingga ia juga dikeluarkan dari sekolah.
Identifikasi Masalah

 Gejala yang nampak


1. anak menjadi minder
2. anak menjadi murung
3. berdiam diri tidak mau menceritakan apaa yang terjadi
4. keadaan fisiknya mulai berubah
5. prestasi belajarnya menurun

Diagnosis

Jenis masalah dan Bentuk masalah (Faktor)

 Keluarga                                                                 
1. kurangnya perhatian dari orangtua
2. orangtua malah meninggalkannya ketika ia sedang membutuhkan bantuan
3. kurang akrab dengan kakaknya
 Lingkungan                                                                 
1. dikeluarkan dari sekolah
2. menjadi minder dan pendiam

Akar masalah

Kurangnya control orang tua terhadap anak

PROGNOSIS

            Dalam permasalahan ini bentuk bantuannya dengan menggunakan strategi interaktif.


Dilaksanakan dalam bentuk interaksi langsung antar siswa dengan anak yang menghadapi
masalah,baik dengan pendekatan individual maupun kelompok.Bentuk bantuan ini misalnya
nasihat,konseling,konsultasi atau pengajaran individual.Tapi tidak dengan strategi interaktif
saja tetapi juga membutuhkan bantuan yang disebut referral atau alih tangan.Pada kasus ini
yaitu anak yang mengalami gangguan moral dan mental maka penanganannya diserahkan ke
dokter dan psikolog. Langkah-langkahnya dapat ditempuh sebagai berikut:
1.      Jenis masalah : masalah keluarga

   Bentuk masalah: kurangnya perhatian keluarga

2. Intensitas masalah yang lebih besar adalah Asmara dan kakaknya hamil dan ditinggal oleh
orangtuanya.

3. Urutan prioritas sesuai dengan intensitas masalah.

a. Setelah ditinggal orangtuanya anak kurang perhatian

b. Setelah kejadian pemerkosaan itu anak menjadi minder

c. Perubahan fisik anak yang drastis

d. Dikucilkan keluarganya dan lingkungannya

e. Hidupnya menjadi berantakan

4. Alternatif yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan masalah tersebut.

a. Dengan pendekatan agar anak itu mau berbicara tentang masalah yang sedang dihadapinya

b. Mengajak anak untuk konsultasi di bimbingan konseling yang ada disekolahnya

5. a. Dengan melakukan pendekatan karena dengan cara ini anak akan lebih diperhatikan dan
mau memberitahukan tentang apa yang sedang dialaminya.

b. Dengan mengajak anak konsultasi membuat anak semakin terbuka dan membantu untuk
memecahkan masalahnya.

6. Rencana pemberian bantuan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

a. Kapan dilaksanakannya?

            Saat jam pulang sekolah guru dapat memberikan pendekatan terhadap anak sehingga
anak akan lebih terbuka
b. Dimana tempatnya?

Diruang BK yang khusus untuk konsultasi

c. Siapa yang melaksanakan?

Anak yang mempunyai masalah dan guru Bk maupun wali kelas

d. Bagaimana pengelolaannya?

Guru melakukan pendekatan terhadap anak,lalu mencoba memecahkan masalahnya dengan


berbagai strategi yang dilakukan dan beberapa pendekatan interaksi setelah itu dilakukan
konferensi kasus.

4. PEMBERIAN BANTUAN

            Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pemberian bantuan antara
lain:

a.       Perencanaan program

            Program apa saja yang harus dilakukan oleh guru BK dalam menangani kasus
tersebut.

            Seperti  program temu wali murid untuk mendekatkan siswa dengan orangtua serta
teman-temannya.

b.      Pengorganisasian

            Sistem organisasinya harus jelas  agar pelaksanaan pemberian bantuan dapat


mencapai hasil yang maksimal.

c.       Pengaturan dan pembagian tugas diantara personal yang terkait

Pembagian tugas harus jelas diantara para personal yang akan menghadapi berbagai macam
masalah.
d. Pendekatan dan teknik yang digunakan
            Dengan menggunakan pendekatan dan teknik emosional  gejala jiwa yang ada di
dalam diri seseorang.Emosi berhubungan dengan masalahnperasaan.Seseorang yang
mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu,baik perasaan jasmaniah maupun
perasaan rohaniah.Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual,perasaan
estetis,perasaan etis,perasaan social,dan perasaan harga diri.

d.      Koordinasi

            Dengan melakukan pembagian dan koordinasi yang jelas diantara personil yang
terkait.

e.       Pemantauan dan evaluasi

            Melakukan evaluasi setelah permasalahan itu diselesaikan apakah masih berdampak


pada anak ataupun tidak.

5.EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

            Langkah evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan


tindakan dan hasil pelaksanaan bantuan yang diberikan pada kasus tersebut sehingga setelah
permasalahan itu selesai dapat diketahui sejauh mana upaya dan pemberian bantuan itu dapat
mencapai hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai