Anda di halaman 1dari 186

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Kurikulum Pelatihan Bagi
Pelatih Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Tenaga Kesehatan Puskesmas. Terima
kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi dalam penyusunan
dan penyempurnaan Kurikulum ini.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Tenaga
Kesehatan Puskesmas ini merupakan acuan bagi Pengelola Program Kesehatan Lanjut
Usia dan atau tim Fasilitator di Pusat dan Provinsi dalam memberikan Pelatihan Bagi Pelatih
untuk tim Fasilitator tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penyusunan kurikulum ini telah
diinisiasi sejak tahun 2010, namun karena berbagai kendala teknis serta adanya
reorganisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan, maka kurikulum ini baru terselesaikan
pada tahun ini.

Kami menyadari bahwa Kurikulum ini belum sempurna dan dapat diperbaiki karena
ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. Untuk itu masukan dan saran sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan buku ini di masa yang akan datang. Kami harapkan
Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih Kesehatan Lanjut Usia untuk Tenaga Puskesmas ini, dapat
digunakan oleh Pengelola Program Lanjut Usia dan atau tim Fasilitator dalam melakukan
pelatihan bagi pelatih kepada calon tim Fasilitator ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
dengan melibatkan profesi geriatrik. Tim Fasilitator yang dilatih diharapkan mampu
melakukan pelatihan kembali bagi Petugas Puskesmas, sehingga dapat memberikan
pelayanan kesehatan lanjut usia dan geriatric yang berkualitas.

Akhirnya harapan kami mudah-mudahan Kurikulum ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dalam upaya meningkatkan kualitas hidup Lanjut Usia.

Jakarta, Februari 2017


Direktur Kesehatan Keluarga,

dr. Eni Gustina, MPH


NIP. 19630820 199412 2 2003
Kata Pengantar ........................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Filosofi .............................................................................................................. 2

BAB II PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI ................................................................. 4


A. Peran ................................................................................................................. 4
B. Peran, Fungsi Dan Kompetensi......................................................................... 4
C. Kompetensi ....................................................................................................... 4

BAB III TUJUAN PELATIHAN ........................................................................................... 6


A. Tujuan Umum ................................................................................................... 6
B. Tujuan Khusus .................................................................................................. 6

BAB IV STRUKTUR PROGRAM ....................................................................................... 7


BAB V GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN ..................................... 9
BAB VI DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN ................................................ 30
BAB VII PESERTA DAN PELATIH/FASILITATOR ....................................................... 33
BAB VIII PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN ....................... 34
BAB IX EVALUASI ........................................................................................................... 35
A. Evaluasi Peserta .............................................................................................. 35
B. Evaluasi Pelatih/Fasilitator ............................................................................. 35
C. Evaluasi Penyelenggaraan .............................................................................. 35

BAB X SERTIFIKASI ....................................................................................................... 36


CONTOH JADWAL PELATIHAN ......................................................................................... 44
LEMBAR PENUGASAN ......................................................................................................... 41
A. Materi Inti 1: Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri ....................................... 41
B. Materi Inti 2: Penatalaksanaan Sindroma Geriatri .......................................... 49
C. Materi Inti 3: Pelayanan Penyakit Degeneratif dan Geripause ....................... 53
D. Materi Inti 4: Pelayanan Gigi dan Mulut pada Lanjut Usia ............................ 59
E. Materi Inti 5: Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Intelegesia pada Lanjut Usia .. 65
F. Materi Inti 6: Pelayanan Gizi pada Lanjut Usia.............................................. 76
G. Materi Inti 7: Pelayanan Rehabilitasi Medik pada Lanjut Usia ...................... 91
H. Materi Inti 8: Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut Usia ............................ 101
I. Materi Inti 9: Perawatan Kesehatan Lanjut Usia di Rumah ......................... 103
J. Materi Inti 10: Komunikasi, Informasi & Edukasi Kesehatan Pd Lanjut Usia ....... 117
K. Materi Inti 11: Pencatatan dan Pelaporan Program Kesehatan Lanjut Usia . 123
L. Materi Inti 12: Teknik Melatih ..................................................................... 138
M. Materi Penunjang 1: Membangun Komitmen Belajar .................................. 144
N. Materi Penunjang 2: Rencana Tindak Lanjut ............................................... 148
O. Lembar Penugasan Praktik Lapangan ........................................................... 152
P. Evaluasi Peserta ............................................................................................ 160
Q. Evaluasi Pelatihan ......................................................................................... 174
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia


mengatakan bahwa Lanjut Usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial Lanjut Usia
diarahkan agar Lanjut Usia tetap dapat diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan
pembangunan serta terselenggaranya pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial Lanjut Usia.

Sejalan dengan hal tersebut, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan
berkelanjutan. Setiap upaya untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan
investasi bagi pembangunan negara. Pasal 138 Undang-undang Kesehatan menyebutkan
bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi Lanjut Usia ditujukan untuk menjaga agar tetap
hidup sehat dan produktif secara sosial dan ekonomis; dan Pemerintah wajib menjamin
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan bagi Lanjut Usia agar tetap dapat hidup mandiri
dan produktif secara sosial dan ekonomis.

Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para Lanjut Usia mengalami
kemunduran fisik dan mental. Kesehatan merupakan aspek sangat penting yang perlu
diperhatikan pada kehidupan para Lanjut Usia. Salah satu permasalahan yang sangat
mendasar pada Lanjut Usia adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan upaya
menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya kelompok pra
Lanjut Usia dan Lanjut Usia serta upaya pembinaan dan pelayanan yang terus menerus.

Penyakit terbanyak pada lanjut usia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
adalah hipertensi (57,6%), artritis (51,9%), Stroke (46,1%), masalah gigi dan mulut (19,1%),
penyakit paru obstruktif menahun (8,6%) dan DM (4,8%). Sementara itu, dengan
bertambahnya usia gangguan fungsional akan meningkat dengan ditunjukkan terjadinya
disabilitas. Dilaporkan bahwa disabilitas ringan yang diukur berdasarkan kemampuan
melakukan aktivitas hidup sehari hari atau Activity of Dayly Living (ADL) dialami sekitar 51%
lanjut usia. Terdapat peningkatan prevalensi lanjut usia dengan disabilitas ringan dari
sekitar 51% pada usia 55-64 tahun menjadi 62% pada usia 65 ke atas. Sedangkan

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 1


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
disabilitas berat dialami sekitar 7 % dari yang berusia 55-64 tahun, meningkat menjadi 10%
pada usia 65–74 tahun, serta 22 % pada usia 75 tahun ke atas.

Pelayanan Kesehatan kepada lanjut usia dilakukan mulai dari tingkat masyarakat di
kelompok-kelompok lanjut usia, dan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas dengan pelayanan yang ramah terhadap lanjut usia dengan sistem rujukannya
ke Rumah Sakit. Pelayanan di Puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif bagi lanjut usia yang mempunyai
masalah kesehatan. Puskesmas merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan
masyarakat, di mana Puskesmas dapat menyentuh langsung masyarakat sampai ke tatanan
keluarga dan masyarakat, dengan adanya jejaring Puskesmas di masyarakat seperti
Posyandu, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.

Pelayanan kesehatan lanjut usia ini di Puskesmas harus dilakukan oleh tim yang
minimal terdiri dari dokter dan perawat/bidan. Jika tenaga lain tersedia juga dapat melibatkan
ahli gizi, tenaga promosi kesehatan, dan lain-lain. Agar petugas di Puskesmas ini dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat maka mereka harus dibekali
dengan kemampuan teknis baik secara teori maupun praktek di lapangan. Pembekalan
kepada petugas di Puskesmas ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan teknis
program. Untuk mempercepat jumlah petugas kesehatan yang dilatih maka perlu dilakukan
pelatihan bagi pelatih pelayanan kesehatan Lanjut usia dan geriatri untuk petugas
Puskesmas, sehingga pelatihan dapat dilakukan di tingkat provinsi dan kabupaten kota
secara berjenjang.

Sehubungan dengan perlunya pelatihan tersebut maka diperlukan adanya kurikulum


dan modul pelatihan sebagai acuan untuk melakukan pelatihan. Kurikulum dan Modul ini
nantinya dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih
pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan geriatri untuk petugas Puskesmas.

B. Filosofi

Pelatihan pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan geriatri bagi petugas Puskesmas mengacu
pada filosofi pelatihan sebagai berikut :

1. Prinsip andragogi, antara lain selama pelatihan peserta berhak untuk:

a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kesehatan Lanjut Usia di


Puskesmas

2 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.

c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan oleh peserta.

2. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta berhak untuk:

a. Mendapatkan paket bahan belajar yaitu yaitu buku acuan dan panduan peserta
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan pelatihan bagi pelatih
pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan geriatri bagi petugas Puskesmas.

b. Mendapatkan pelatih/fasilitator profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai


metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang disampaikan dalam
pelatihan

c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik secara visual,
auditorial maupun kinestetik (gerak).

d. Belajar dengan menggunakan modal pengetahuan yang sudah dimiliki individu


tentang pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri di Puskesmas

e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.

f. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih/fasilitator dan penyelenggara) dan dievaluasi


tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam melakukan pelatihan bagi pelatih
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk petugas Puskesmas

3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:

a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi


yang diharapkan dalam pelatihan.

b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang


diharapkan pada akhir pelatihan.

4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:

a. Berkesempatan menerapkan hasil pembelajaran materi pelatihan pada praktek


lapangan di wilayah Puskesmas serta mengambil manfaat dari praktek tersebut.

b. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan


menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab, penugasan,
diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun kelompok.

c. Melakukan pengulangan atau perbaikan yang dirasa perlu.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 3


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB II.

PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. PERAN :

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta berperan sebagai pelatih bagi pelatihan
pelayanan kesehatan lanjut usia dan geriatri untuk petugas Puskesmas.

B. FUNGSI:

Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi :

1. Melakukan pengkajian paripurna pasien geriatri

2. Melakukan penatalaksanaan sindroma geriatri

3. Melakukan penatalaksanaan penyakit degeneratif dan geripause pada lanjut usia

4. Menjelaskan penatalaksanaan kesehatan gigi dan mulut pada lanjut usia

5. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan jiwa dan inteligensia pada lanjut


usia

6. Melakukan pelayanan gizi pada lanjut usia

7. Melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada lanjut usia

8. Melakukan bimbingan latihan fisik pada lanjut usia

9. Melakukan perawatan kesehatan lanjut usia di rumah (Home Care)

10. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan pada lanjut usia

11. Melakukan pencatatan dan pelaporan program kesehatan lanjut usia

12. Melatih pada Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas
Puskesmas

C. KOMPETENSI

Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi dalam:

1. Melakukan pengkajian paripurna pasien geriatri

2. Melakukan penatalaksanaan sindroma geriatri

3. Melakukan penatalaksanaan penyakit degeneratif dan geripause pada lanjut usia

4. Menjelaskan penatalaksanaan kesehatan gigi dan mulut pada lanjut usia

4 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
5. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan jiwa dan inteligensia pada lanjut
usia

6. Melakukan pelayanan gizi pada lanjut usia

7. Melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada lanjut usia

8. Melakukan bimbingan latihan fisik pada lanjut usia

9. Melakukan perawatan kesehatan lanjut usia di rumah (Home Care)

10. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan pada lanjut usia

11. Melakukan pencatatan dan pelaporan program kesehatan lanjut usia

12. Melatih pada Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas
Puskesmas

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 5


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB III.

TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum:

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melakukan pelatihan pelayanan


kesehatan lanjut usia dan geriatri untuk petugas Puskesmas

B. Tujuan Khusus:

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :

1. Melakukan pengkajian paripurna pasien geriatri

2. Melakukan penatalaksanaan sindroma geriatri

3. Melakukan penatalaksanaan penyakit degeneratif dan geripause pada lanjut usia

4. Menjelaskan penatalaksanaan kesehatan gigi dan mulut pada lanjut usia

5. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan jiwa dan inteligensia pada lanjut


usia

6. Melakukan pelayanan gizi pada lanjut usia

7. Melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada lanjut usia

8. Melakukan bimbingan latihan fisik pada lanjut usia

9. Melakukan perawatan kesehatan lanjut usia di rumah (Home Care)

10. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan pada lanjut usia

11. Melakukan pencatatan dan pelaporan program kesehatan lanjut usia

12. Melatih pada Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas
Puskesmas

6 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB IV.

STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi pelatihan yang akan
diberikan secara rinci seperti pada tabel dibawah ini:

Waktu
NO MATERI Jumlah
T P PL

A. Materi Dasar:
1 Kebijakan Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan 1 0 0 1
Lanjut Usia di Puskesmas

Jumlah 1 0 0 1
B. Materi Inti:
1 Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri 1 2 1 4
2 Penatalaksanaan Sindroma Geriatri 1 2 1 4
3 Pelayanan Penyakit Degeneratif dan Geripause pada 2 1 1 4
Lanjut Usia
4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lanjut 2 1 0 3
Usia
5 Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Inteligensia pada 2 3 1 6
Lanjut Usia
6 Pelayanan Gizi pada Lanjut Usia 1 3 1 5
7 Pelayanan Rehabilitasi Medik pada Lanjut Usia 2 2 2 6
8 Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut Usia 1 2 0 3
9 Perawatan kesehatan Lanjut Usia di Rumah (Home 1 2 0 3
Care)
10 Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan Pada 1 2 0 3
Lanjut Usia
11 Pencatatan dan Pelaporan Program Kesehatan 1 1 0 2
Lanjut Usia
12 Teknik Melatih 5 9 0 14
Jumlah 20 30 7 57

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 7


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
C. Materi Penunjang:

1. Membangun Komitmen Pembelajaran/ Building 0 2 0 2


Learning Commitment (BLC)

2. Rencana Tindak Lanjut 0 2 0 2


3. Anti Korupsi 2 0 0 2
Jumlah 2 4 0 6
Total Jumlah 23 34 7 64

Keterangan:
T = Penyampaian Teori
P = Penugasan
PL/OL = Praktik Lapangan atau Observasi Lapangan
1 JPL = 45 menit

8 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB V.
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : Materi Dasar


Materi : Kebijakan Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas
Waktu : 1 JPL (T =1, P = 0, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kebijakan
Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

Pokok Bahasan dan Sub Alat Bantu dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Pokok Bahasan Media

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:


1. Menjelaskan kebijakan kesehatan lanjut 1. Kebijakan kesehatan lanjut  Ceramah  Tayangan  Kemenkes RI, 2015,
usia usia Tanya power point Permenkes No 67 tahun
2. Menjelaskan pengertian pelayanan 2. Pengertian pelayanan Jawab  Notebook 2015, tentang
kesehatan santun lanjut usia di Puskesmas kesehatan santun lanjut (CTJ) Penyelenggaraan
 LCD Pelayanan Kesehatan
usia di Puskesmas  Curah projector
pendapat Lanjut Usia di
3. Menjelaskan prinsip pelayanan kesehatan 3. Prinsip pelayanan
Puskesmas
santun lanjut usia di Puskesmas kesehatan santun lanjut
usia di Puskesmas  Kemenkes RI, RAN
4. Kegiatan pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
4. Menjelaskan kegiatan pelayanan kesehatan
kesehatan lanjut usia di
lanjut usia di Puskesmas
Puskesmas
5. Indikator pelayanan
5. Menjelaskan indikator pelayanan kesehatan kesehatan lanjut usia di
lanjut usia di Puskesmas Puskesmas

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 9


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 1
Materi : Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
Waktu : 3 JPL (T: 1; P: 2; PL: 1)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengkajian paripurna pasien
geriatri (P3G).

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:  CTJ  Tayangan  Kemenkes RI, 2015,
1. Menjelaskan pengertian dan 1. Pengertian dan karakteristik  Curah powerpoint Permenkes No 67
karakteristik pasien geriatri pasien geriatri pendapat  Notebook tahun 2015, tentang
2. Menjelaskan pengertian, tujuan dan Penyelenggaraan
2. Pengertian, tujuan dan  Latihan Kasus  LCD Pelayanan
manfaat P3G manfaat P3G pengkajian  Projector screen Kesehatan Lanjut
3. Menjelaskan prinsip P3G 3. Prinsip P3G paripurna
 Flipchart Usia di Puskesmas
a. Spektrum model hubungan pasien geriatri
kerja antar disiplin (TPK 4)  White board
b. Telaah cost effectiveness  Praktek  Spidol
P3G Lapangan  Panduan Latihan
4. Pengkajian multidimensi pada Kasus
4. Melakukan pengkajian multidimensi
pada P3G di Puskesmas P3G di Puskesmas dan di  Lembar kasus
rumah  Formulir P3G
a. Status fisik
b. Status fungsional
c. Status mental dan kognitif
d. Status nutrisi
e. Status sosial pasien
geriatric

10 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 2
Materi : Penatalaksanaan Sindroma Geriatri
Waktu : 4 JPL (T: 1; P: 2; PL: 1)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan sindroma
geriatri.

Pokok Bahasan dan Alat Bantu dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Sub Pokok Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian dan jenis 1. Pengertian dan jenis  CTJ  Tayangan  Kemenkes RI, 2015, Permenkes
Sindroma Geriatri Sindroma Geriatri  Curah powerpoint No 67 tahun 2015, tentang
2. Melakukan penatalaksanaan Sindroma 2. Penatalaksanaan pendapat  Notebook Penyelenggaraan Pelayanan
Geriatri yang sering terjadi Sindroma Geriatri Kesehatan Lanjut Usia di
 Latihan  LCD Puskesmas
yang sering terjadi:
kasus (TPK  Whiteboard
a. Diagnosis dan 2)  Grey JE, Harding KG, Enoch S.
penatalaksanaan  Spidol Pressure ulcer. BMJ
 Praktek 2006;332:472-5.
inkontinensia
lapangan  Flipchart
b. Diagnosis dan  Petunjuk  Evan LG, Williams TF, Beattie
penatalaksanaan Latihan Kasus BL, Michel JP, Wilcock GK, eds.
instabilitas Oxford Textbook of Geriatric
 Lembar kasus Medicine. New York: Oxford
postural & jatuh
c. Diagnosis dan  Panduan PL University Press. 2000.
penatalaksanaan  Pathy MSJ, Sinclair AJ, Morley
Imobilisasi JE. Eds. Principles and Practice
Diagnosis dan of Geriatric Medicine. 4th ed.
penatalaksanaan London: John Wiley & Sons, Ltd.
Infeksi 2006
(Pneumonia dan
ISK)

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 11


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 3
Materi : Pelayanan Penyakit Degeneratif dan Geripause
Waktu : 4 JPL (T: 2; P: 1; PL: 1)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan penyakit
(TPU) degeneratif dan geripause pada Lanjut Usia.

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Bahasan dan Media

Setelah mengikuti materi ini peserta


mampu:
1. Melakukan penatalaksanaan penyakit 1. Penatalaksanaan penyakit  CTJ  Tayangan  Kemenkes RI, 2015,
degeneratif degeneratif: powerpoint Permenkes No 67 tahun 2015,
 Curah
a. osteoarthrosis Pendapat  Notebook tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut
b. osteoporosis  Latihan  LCD
Usia di Puskesmas
c. diabetes melitus kasus (TPK  Whiteboard
d. penyakit jantung koroner 1,2,3)
 Spidol
e. hipertensi  Praktek
 Flipchart
lapangan
f. penyakit paru obstruktif kronik  Petunjuk
Latihan
2. Melakukan penatalaksanan 2. Penatalaksanaan geripause Kasus
geripause
a. Pengertian geripause  Lembar
b. Diagnosis dan tatalaksana kasus
geripause  Panduan PL

3. Melakukan pengelolaan secara 3. Pengelolaan secara khusus


khusus penyakit degeneratif pada penyakit degeneratif pada lanjut
lanjut usia usia

12 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 4
Materi : Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lanjut Usia
Waktu : 3 JPL (T: 2; P: 1; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami penatalaksanaan kesehatan
gigi dan mulut pada lanjut usia.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu


Metode Referensi
Khusus (TPK) Bahasan dan Media
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan masalah 1. Masalah kesehatan gigi dan mulut  CTJ  Tayangan 1. Depkes RI,
kesehatan gigi dan mulut pada Lanjut Usia: powerpoint Petunjuk
pada Lanjut Usia  Curah
a. Kerusakan pada jaringan keras pendapat  Notebook Pemeliharaan
gigi Kesehatan Gigi
 Pemutaran  LCD dan Mulut Keluarga
b. Kelainan pada jaringan video  Whiteboard Seri Usia Lanjut,
penyangga gigi:
 Latihan Kasus  Spidol 1996
c. Kelainan pada jaringan lunak (TPK 3)
 Flipchart 2. Anton Rahardjo,
mulut dan otot
Usaha Kesehatan
d. Hubungan gigi dan mulut  CD Video Gigi Masyarakat
dengan kesehatan umum pada  Panduan (UKGM) Inovatif “
lansia Latihan Promosi
2. Pencegahan penyakit gigi dan Kasus Kesehatan gigi-
2. Menjelaskan pencegahan mulut di Posbindu’
mulut pada Lanjut Usia  Lembar
penyakit gigi dan mulut Universitas
a. Cara menyikat gigi yang baik Kasus
pada Lanjut Usia Indonesia, 2010
dan benar serta waktu menyikat
gigi. 3. Linda S Kusdhany ,
b. Menggunakan alat-alat bantu Peran Kesehatan
pembersih gigi. Gigi Dan Mulut
Dalam
c. Makanan yang berpengaruh

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 13


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
terhadap kesehatan gigi dan Meningkatkan
mulut . Kualitas Hidup
Lansia, Center For
Ageing Studies ,
3. Menjelaskan diagnosis dan 3. Diagnosis dan tatalaksana Universitas
tatalaksana penyakit gigi penyakit gigi dan mulut pada Indonesia, 2013
dan mulut pada Lanjut Usia Lanjut Usia:
4. WHO, Oral Health
a. Karies gigi for Elderly People,
b. Radang gusi 2006
c. Gigi ompong (edetulous) 5. Scully C, Cawson
d. Xerostomia R.A, Alih Bahasa
e. Atrofi gusi dan pengeroposan Yuwono L, Atlas
tulang penyangga Kedokteran Gigi :
Penyakit Mulut,
Cet. II
6. Kepmenkes No. 62
tahun 2015 tentang
Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter
Gigi
7. PMK No. 89 tahun
2015 tentang
Upaya Kesehatan
Gigi dan Mulut

14 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 5
Materi : Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Inteligensia pada Lanjut Usia
Waktu : 6 JPL (T: 2; P: 3; PL: 1)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tatalaksana masalah kesehatan
jiwa dan inteligensia pada lanjut usia

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu dan
Metode Referensi
Khusus (TPK) Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu :
1. Melakukan deteksi dan 1. Depresi pada Lanjut Usia:  CTJ  Tayangan  Kemenkes RI, 2015,
tatalaksana depresi pada powerpoint Permenkes No 67
Lanjut Usia
a. Gejala  Curah
b. Cara deteksi pendapat  Notebook tahun 2015, tentang
Penyelenggaraan
c. Tatalaksana dan rujukan  Bermain peran  LCD Pelayanan
d. Pencegahan depresi pengisian  White board Kesehatan Lanjut
instrumen
2. Demensia dan gangguan
GDS, AMT,  Flipchart Usia di Puskesmas
2. Melakukan deteksi dan
tatalaksana demensia dan
perilaku:
MMSE dan  Spidol  Depkes. 2004, Buku
a. Gejala Pedoman Upaya
gangguan perilaku pada pemeriksaan  Layar
Lanjut Usia b. Cara deteksi mini cog dan Pembinaan
Transparan
clock drawing Kesehatan Jiwa
c. Tatalaksana dan rujukan  Petunjuk Lanjut Usia
test (TPK
d. Pencegahan demensia bermain peran
1,2,3)  Depkes. 1999, Buku
3. Melakukan deteksi dan 3. Insomnia  Instrumen GDS Pedoman Pelayanan
 Praktek
tatalaksana insomnia pada a. gejala  Instrumen AMT Kesehatan Lanjut
Stimulasi
Lanjut Usia Usia (Psikogeriatrik)
b. cara deteksi Kognitif /  Instrumen
c. tatalaksana dan rujukan senam MMSE di Puskesmas.
4. Mengidentifikasi masalah 4. Identifikasi masalah kesehatan vitalisasi Otak  Instrumen  Depkes. 2003, Buku
kesehatan mental mental emosional lain (TPK 5) Pemeriksaan Pedoman Kesehatan
emosional lain pada Lanjut Jiwa (Pegangan Bagi

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 15


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Usia 5. Deteksi Dini dan Stimulasi Mini Cog dan Kader Kesehatan).
kognitif pada lanjut usia Clock Drawing  Kemenkes 2015,
5. Melakukan deteksi dini
Test Pedoman stimulasi
dan stimulasi kognitif pada a. Deteksi Dini Kesehatan
Lanjut Usia Intelegensi pada Lanjut Usia  Daftar tilik kognitif pada lanjut
b. Stimulasi Kognitif pada pengamatan usia. PIK,
Lanjut Usia bermain peran
 Kertas dan alat
tulis
 Panduan
Praktek
Stimulasi
Kognitif (senam
vitalisasi otak)
 Video stimulasi
kognitif bagi
lanjut usia
(senam
vitalisasi otak)
 Panduan PL

16 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 6
Materi : Pelayanan Gizi pada Lanjut Usia
Waktu : 5 JPL (T: 1; P: 3; PL: 1)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan gizi pada Lanjut
Usia.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu dan
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan perubahan 1. Perubahan fisiologi pada lanjut  Ceramah  Tayangan 1. Direktorat Bina
fisiologis pada lanjut usia usia: Tanya Jawab powerpoint Gizi Kemenkes,
a. Saluran cerna (CTJ)  Notebook Pedoman
 Curah Pelayanan Gizi
b. Jantung dan pembuluh darah  LCD
Pendapat Lansia, 2014
c. Sistem pernafasan  Whiteboard 2. Kementerian
d. Ginjal dan urogenital  Simulasi (TPK
 Pointer Kesehatan RI,
4 dan 5)
e. Sistem endokrin  Panduan Pedoman Gizi
 Latihan Kasus
f. Sistem otot dan saraf simulasi Seimbang,
(TPK 3) 2014.
 Lembar
2. Menjelaskan perubahan  Praktek 3. Wellman NS,
2. Perubahan komposisi tubuh Pengamatan
komposisi tubuh pada lanjut lapangan Kamp BJ.
pada lanjut usia: Simulasi
usia Nutrition in
a. Massa otot  Timbangan
aging. Dalam:
b. Massa lemak injak atau
Escott-Stump S.
digital
c. Jumlah cairan tubuh Krause’s Food
 Pengukur Berat and the

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 17


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
3. Menjelaskan masalah gizi 3. Masalah gizi pada lanjut usia: Badan Nutrition Care
pada lanjut usia secara umum a. Kegemukan  Microtoise Process. Edisi
ke-13. 2012.
b. Kurang energi kronik (KEK)  Mistar kayu 2
Missouri:
c. Kurang zat gizi mikro meter
Elsevier.
(anemia, osteoporosis)  Bangku duduk Saunders. Hal:
d. Penyakit degeneratif (35 cm dan 40 442-59.
(Penyakit jantung cm)
4. Nelms M,
koroner, hipertensi,  Tabel Habash D.
Klasifikasi IMT Nutrition
diabetes melitus,
osteoarthritis, Gout artritis,  Kartu penilaian assessment:
status gizi foundation of
stroke, kanker dan the nutrition
lanjut usia pada
penyakit paru obstruksi kondisi khusus care process.
kronik)  Kalkulator Dalam: Nelms
M, Sucher K,
 Formulir MNA
Lacey K, Roth
4. Melakukan penentuan dan 4. Penentuan dan penilaian status  Panduan RL. Nutrition
penilaian status gizi pada lanjut gizi pada lanjut usia: Latihan Kasus Therapy and
usia a. Berbagai cara pengukuran
 Lembar Kasus Pathophysiolog
antropometri untuk menilai y. Edisi ke-2.
status gizi lanjut usia.  Panduan
praktek 2011.
b. Penentuan status gizi lanjut Wadsworth
lapangan
usia. Cengange
Learning. Hal:
5. Pelayanan gizi Lansia: 34-63.
5. Melakukan Pelayanan Gizi
a. Pelayanan gizi individu 5. Santoso BI,
lanjut usia
Pardede SO,
b. Pelayanan gizi masyarakat
Harimurti K,

18 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Hidrasi pada
kondisi khusus.
Dalam:
Permadhi I,
Bardosono S,
Chandra DN,
editor. Status
Hidrasi pada
Kondisi Umum
dan Khusus.
2014. Bdan
Penerbit
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia. Hal:
34–59.
6. WHO, 2011
7. Gibson, 2005

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 19


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 7
Materi : Pelayanan Rehabilitasi Medik pada Lanjut Usia
Waktu : 6 JPL (T: 2; P: 2; PL: 2)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan Rehabilitasi Medik
pada pasien lanjut usia di Puskesmas

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok


Metode Alat Bantu dan Media Referensi
(TPK) Bahasan
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:

1. Melakukan deteksi dan tata 1. Deteksi dan tatalaksana  CTJ  Tayangan  Kemenkes RI, 2015,
laksana gangguan gerak Gangguan Gerak powerpoint Permenkes No 67
 Curah pendapat
2. Melakukan penilaian kemampuan 2. Aktifitas Kehidupan Sehari-  Notebook tahun 2015, tentang
Aktifitas Kehidupan Sehari-hari  Simulasi (TPK 1) Penyelenggaraan
hari
(AKS)  Latihan Kasus  LCD Pelayanan Kesehatan
3. Menjelaskan dampak Immobilisasi (TPK 2, 3, 6)  White board Lanjut Usia di
3. Dampak Imobilisasi Puskesmas
4. Menjelaskan pengaturan posisi  Praktek lapangan  Spidol
4. Pengaturan Posisi Tubuh,  Buku- buku tentang
tubuh, mobilisasi dan latihan
Mobilisasi dan Latihan  Flipchart
berpindah tempat (transfer dan Rehabilitasi Medik
Berpindah Tempat (Transfer  Layar pada Lanjut Usia
modifikasinya)
dan Modifikasinya)  Video
5. Menjelaskan penggunaan alat
5. Latihan Penggunaan Alat  Petunjuk Simulasi
bantu jalan
Bantu Jalan
6. Melakukan pencegahan terjadinya  Lembar kasus
6. Pencegahan Terjadinya Jatuh
jatuh  Formulir penilaian
risiko jatuh
 Formulir barthel
index

20 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 8
Materi : Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut Usia
Waktu : 3 JPL (T: 1; P: 2; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan bimbingan aktivitas fisik dan
latihan fisik

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu dan
Metode Referensi
Khusus (TPK) Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan aktivitas fisik 1. Aktivitas Fisik dan Latihan Fisik  Ceramah  Tayangan 1. Pedoman Pembinaan
dan latihan fisik bagi Lanjut powerpoint Kesehatan Lanjut Usia bagi
a. Pengertian Tanya jawab
Usia Petugas Kesehatan,
b. Klasifikasi dan jenis  Curah Pendapat  Notebook
Depkes RI, 2001
c. Manfaat  Praktek Latihan  LCD
2. Pedoman Kesehatan
2. Komponen Kebugaran Jasmani Fisik (TPK 3)  White board Olahraga, Proyek
2. Menjelaskan komponen
kebugaran jasmani bagi
bagi Lanjut Usia  Alat tulis Strengthening of
Lanjut Usia 3. Bimbingan latihan fisik bagi Lanjut  Modul Community Urban Health,
Usia Kerja sama Pemerintah
3. Melakukan bimbingan  Panduan praktek Spanyol dan Depkes RI,
latihan fisik bagi Lanjut Usia a. Hal-hal yang Perlu latihan fisik 2002
Diperhatikan bagi Lanjut Usia
 Kursi 3. Panduan Kesehatan
(Pasien Lanjut usia dg kondisi
medis khusus harus dirujuk  2 botol plastik berisi Olahraga bagi Petugas
untuk mendapatkan program air masing-masing Kesehatan ”Ayo Bergerak
latihan fisik) 600ml/barbel dan Berolahraga”, Depkes
seberat 500 gram RI, 2002
b. Kontraindikasi latihan fisik
c. Jenis latihan fisik yang tidak  Tikar 4. Materi dari Fifth
International Course
dianjurkan  Tensimeter
Physical Activity & Public
d. Kaidah latihan fisik bagi Lanjut  Pengukur waktu Health, Kuala Lumpur
Usia
5. Pedoman Upaya Kesehatan
e. Tahapan Latihan Fisik bagi Olahraga di Puskesmas,
Lanjut Usia Depkes RI, 06

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 21


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 9
Materi : Perawatan Kesehatan Lanjut Usia di Rumah (Home Care)
Waktu : 3 JPL (T: 1; P: 2; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan perawatan kesehatan lanjut
usia di rumah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Alat Bantu dan


Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Referensi
(TPK) Media
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian perawatan lanjut usia di rumah  CTJ  Tayangan 1. Depkes. RI (2007)
perawatan lanjut usia di rumah powerpoint Panduan
 Curah
2. Menjelaskan komponen pendapat  Notebook Keperawatan
2. Komponen perawatan kesehatan lanjut usia di
perawatan kesehatan lanjut usia Kesehatan di
di rumah
rumah:  Latihan  LCD rumah
a. Komponen pokok : Klien, pengasuh, kasus (TPK  Whiteboard 2. Depkes. RI (2008)
koordinator kasus, pramusila. 4)
 Spidol Modul Pelayanan
b. Komponen penunjang Keperawatan
 Flipchart
c. Hubungan antar komponen Kesehatan Lansia
3. Menjelaskan langkah-langkah  Petunjuk di Rumah
3. Langkah-langkah perawatan kesehatan Kasus
perawatan kesehatan lanjut usia
Lanjut Usia di rumah: 3. Depkes RI (2003)
di rumah  Lembar kasus
a. Perencanaan Pedoman
perawatan
b. Pelaksanaan kesehatan usia
c. Pemantauan dan Penilaian lanjut di rumah
4. Melakukan perawatan
kesehatan lanjut usia di rumah 4. Perawatan kesehatan Lanjut Usia di rumah:
a. Pemilihan pramusila/ pendamping lansia
b. Lingkup pelayanan perawatan lansia di
rumah (pengkajian, diagnosa keperawatan,
rencana tindakan, strategi intervensi
keperawatan)

22 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 10
Materi : Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan pada Lanjut Usia
Waktu : 3 JPL (T: 1; P: 2; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan komunikasi, informasi dan
edukasi kesehatan pada lanjut usia.

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu: 1. Konsep dasar KIE Kesehatan  Ceramah  Tayangan 1. Burhan Bungin, Sosiologi
1. Menjelaskan konsep dasar Lanjut Usia: tanya jawab powerpoint Komunikasi, Jakarta, 2006.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi a. Pengertian  Curah  Notebook
Kesehatan Lanjut Usia 2. Alo Liliweri, Dasar-Dasar
b. Fungsi pendapat  LCD Komunikasi Kesehatan,
c. Tujuan  Bermain  White board 2006.
d. Unsur-unsur peran (TPK
2)  Spidol 3. Kemenkes, Modul Pelatihan
e. Jenis-Jenis  Bahan tayang Komunikasi Perubahan
 Petunjuk Perilaku, Jakarta 2014
2. Melakukan KIE kesehatan pada
2. Pelaksanaan KIE Kesehatan pada Bermain Peran 4. Kemenkes, Modul Pelatihan
Lanjut Usia
Lanjut Usia
 Skenario Komunikasi Tim Mobil Klinik,
a. Analisis Situasi bermain peran Jakarta, 2011.
b. Strategi KIE Kesehatan Lanjut  Daftar tilik 5. Kemenkes, Modul pelatihan
Usia bermain peran Jabfung PKM, Jakarta,
c. Konseling pada lanjut usia 2011.
- Tujuan dan manfaat
Konseling
- Aspek dan Teknik Konseling
- Langkah-langkah konseling
(persiapan, pelaksanaan dan
menyimpulkan)

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 23


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 11
Materi : Pencatatan dan Pelaporan Program Kesehatan Lanjut Usia
Waktu : 2 JPL (T: 1; P: 1; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan
Program Kesehatan Lanjut Usia.

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Alat Bantu dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Menjelaskan Pengertian, tujuan, 1. Pengertian, tujuan, manfaat  Ceramah Tanya  Laptop  Kemenkes RI,
manfaat pencatatan dan pelaporan pencatatan dan pelaporan Jawab 2015, Permenkes
 LCD
 Curah pendapat No 67 tahun 2015,
 Format pencatatan tentang
2. Melakukan Pencatatan dan 2. Pencatatan dan Pelaporan  Latihan dan pelaporan Penyelenggaraan
Pelaporan Program Kesehatan Program Kesehatan Lanjut Usia pengisian  Petunjuk Latihan Pelayanan
Lanjut Usia
format pengisian format Kesehatan Lanjut
pencatatan Usia di Puskesmas
pelaporan (TPK  Data-data program
2) kesehatan Lansia  Pedoman
di Puskesmas Pengelolaan
masing-masing Kegiatan
 Pensil, penghapus Kesehatan di
Kelompok Lanjut
Usia
 Pedoman
Pembinaan
Program
Kesehatan Lanjut
Usia

24 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Inti 12
Materi : Teknik Melatih
Waktu : 14 JPL (T: 5; P: 9; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan teknik melatih pada peserta
latih

Pokok Bahasan dan Sub Alat Bantu dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Pokok Bahasan Media
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :
1. Melakukan Pembelajaran Orang 1. Konsep Pembelajaran  Curah pendapat  Tayangan  Depkes RI, 2006,
Dewasa (POD) orang dewasa powerpoint Tekhnik Melatih.
 Ceramah Tanya
a. Cara Belajar Orang Jawab  Notebook Depkes RI-
Dewasa (CBOD) Kerjasama
 Microteaching  LCD Pusdiklat dengan
b. Peran sebagai
 Projector screen Dit Keperawatan &
Pelatih/Fasilitator
 Flipchart Keteknisan Medik.
c. Perancang pelatihan Jakarta.
fasilitator Kelas Ibu  Whiteboard
2. Menyusun Satuan Acara  Depkes RI, 2006,
Pembelajaran (SAP) 2. Satuan Acara  Spidol Modul Pelatihan
Pembelajaran (SAP)  Petunjuk Tenaga pelatih
3. Metode, Media dan Alat Microteaching Program
3. Memilih metode, media dan alat bantu
Bantu Pembelajaran Kesehatan (TPPK).
pembelajaran  Daftar tilik
a. Metode pembelajaran Microteaching Pusdiklat. Jakarta
b. Media dan alat bantu  Anderson, R.H;
pembelajaran Pemilihan dan
4. Melakukan teknik presentasi efektif Pengembangan
4. Teknik presentasi
interaktif Media untuk
Pembelajaran,

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 25


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Penunjang 1
Materi : Membangun Komitmen Pembelajaran/ Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 2 JPL (T: 0; P: 2; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komunitas belajar yang efektif

Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
1. Mengenal sesama warga pembelajar pada proses 1. Perkenalan  CTJ
pelatihan  Curah pendapat  Tayangan  Buku Panduan
2. Menyiapkan diri untuk belajar bersama secara 2. Pencairan (ice  Permainan powerpoint Dinamika
aktif dalam suasana yang kondusif breaking)  Notebook Kelompok (LAN
3. Merumuskan harapan- harapan yang ingin dicapai 3. Harapan-harapan  CTJ 2010 dan
 LCD Pusdiklat
bersama baik dalam proses pembelajaran dalam proses  Curah pendapat
 Flipchart/ Aparatur)
maupun hasil yang ingin dicapai di akhir pembelajaran dan hasil  Diskusi kelompok
pelatihan. yang ingin dicapai papan tulis  Depkes
4. Merumuskan kesepakatan norma kelas yang 4. Norma kelas dalam  CTJ  Spidol RI,Pusdiklat
harus dianut oleh seluruh warga pembelajar pembelajaran  Curah pendapat  Meta plan Kesehatan, 2004,
selama pelatihan berlangsung  Diskusi kelompok  Jadwal dan
Kumpulan
selama pelatihan berlangsung. Games dan
alur
5. Merumuskan kesepakatan bersama tentang 5. Kontrol kolektif dalam  CTJ Energizer,
Pelatihan
kontrol kolektif dalam pelaksanaan norma kelas pelaksanaan norma  Curah pendapat Jakarta.
kelas  Diskusi kelompok  Norma/tata  Munir, Baderal,
6. Membentuk organisasi kelas 6. Organisasi kelas  Diskusi kelompok tertib 2001, Dinamika
standar Kelompok,
pelatihan Penerapannya
 Panduan Dalam
permainan Laboratorium
Ilmu Perilaku,
Jakarta

26 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Penunjang 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut
Waktu : 2 JPL (T: 0; P: 2; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan
pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskemas masing-masing

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Alat Bantu Referensi
(TPK) Pokok Bahasan

Setelah mengikuti materi ini


peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian dan 1. RTL:  Ceramah Tanya  Tayangan


ruang lingkup RTL. Jawab powerpoint
a. Pengertian RTL
b. Ruang lingkup RTL  Notebook
 LCD
2. Menjelaskan langkah-langkah 2. Langkah-langkah penyusunan  Ceramah Tanya  Flipchart
penyusunan RTL RTL. Jawab  Spidol
 Meta plan
3. Menyusun RTL untuk kegiatan 3. Penyusunan RTL untuk  Diskusi kelompok  Kain tempel
yang akan dilakukan kegiatan yang akan dilakukan
 Lembar/Format RTL

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 27


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Nomor : Materi Penunjang 3
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 2 JPL (T: 2; P: 0; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Anti Korupsi

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan


Metode Alat Bantu dan Media Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu:

1. Menjelaskan Konsep Korupsi 1. Konsep Korupsi  Ceramah tanya  Tayangan 1. Undang-undang Nomor
a. Definisi Korupsi jawab powerpoint 20 Tahun 2001 tentang
 Notebook Perubahan Atas
b. Ciri-ciri Korupsi
Undang-undang Nomor
c. Bentuk/Jenis Korupsi  LCD 31 Tahun 1999 tentang
d. Tingkatan Korupsi  Papan dan kertas Pemberantasan Tindak
e. Penyebab Korupsi flipchart Pidana Korupsi
f. Dasar Hukum tentang  White board 2. Instruksi Presiden
Korupsi  Spidol 3. Nomor 1 Tahun 2013
2. Menjelaskan Anti Korupsi 2. Anti Korupsi  Film dokumenter/ 4. Keputusan Menteri
a. Konsep Anti Korupsi kartun animasi Kesehatan Nomor
b. Nilai-nilai Anti Korupsi 232/MENKES/SK/VI/201
c. Prinsip-prinsip Anti 3 tentang Strategi
Korupsi Komunikasi Pekerjaan
3. Menjelaskan Upaya 3. Upaya Pencegahan  Ceramah tanya dan Budaya Anti Korupsi
Pencegahan Korupsi dan Korupsi dan jawab
Pemberantasan Korupsi Pemberantasan Korupsi  Pemutaran film
a. Upaya Pencegahan
Korupsi
b. Upaya Pemberantasan
Korupsi
c. Strategi Komunikasi Anti
28 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Korupsi
4. Menjelaskan Tata Cara 4. Tata Cara Pelaporan
Pelaporan Dugaan Dugaan Pelanggaran
Pelanggaran Tindak Pidana Tindak Pidana Korupsi
Korupsi a. Laporan
b. Pengaduan
c. Tata Cara Penyampaian
Pengaduan
5. Menjelaskan Gratifikasi 5. Gratifikasi
a. Pengertian Gratifikasi
b. Aspek Hukum
c. Gratifikasi merupakan
Tindak Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 29


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB VI.
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN

Pembukaan

Pre Test

Building Learning Commitment (BLC)

Wawasan: Pembekalan Kemampuan:


E Materi dasar 1. Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
V 1. Kebijakan 2. Penatalaksanaan Sindroma Geriatri
Penyelenggaraan 3. Pelayanan Penyakit Degeneratif dan Geripause
A
Pelayanan Lanjut 4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada
L Usia di Lanjut Usia
U Puskesmas 5. Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Inteligensia
A 2. Budaya Anti pada Lanjut Usia
S Korupsi 6. Pelayanan Gizi pada Lanjut Usia
I 7. Pelayanan Rehabilitasi Medik pada Lanjut Usia
Metode: CTJ, Curah 8. Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut Usia
Pendapat, 9. Perawatan kesehatan Lanjut Usia di Rumah
(Home Care)
10. Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan
Pada Lanjut Usia
11. Pencatatan dan Pelaporan Program Kesehatan
Lanjut Usia
12. Teknik Melatih

Metode:
 Ceramah,Tanya jawab
 Curah Pendapat
 Diskusi
 Studi Kasus
 Praktek di Kelas
 Simulasi

Praktek Lapangan

Rencana Tindak Lanjut

Post Test dan Evaluasi Penyelenggaraan

Penutupan

30 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PROSES DAN METODA PEMBELAJARAN

Dari gambar di atas dapat disampaikan bahwa proses pelatihan dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut:

1. Pembukaan

Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:

a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan dan penjelasan program pelatihan.


b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya pelatihan dan
dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi pelatih pelayanan
kesehatan lanjut usia dan geriatri untuk petugas Puskesmas.

2. Pelaksanaan Pre Test

Pelaksanaan pre tes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal
peserta terhadap materi yang akan diberikan pada proses pembelajaran.

3. Pencairan, pengaktifan dan penggalian harapan peserta melalui Building Learning


Commitment (BLC).
Proses ini bermaksud untuk menggali harapan, tujuan yang ingin diperoleh melalui
pelatihan ini kaitannya dengan pelaksanaan dan peningkatan Program Kesehatan Lanjut
Usia.

4. Pembahasan materi di kelas

Dalam setiap pembahasan materi, peserta dilibatkan secara aktif sepenuhnya dalam
kegiatan pembelajaran.

Pola umum kegiatan pembelajaran untuk setiap materi pelatihan adalah:

a. Mempersiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

b. Penjelasan tujuan pembelajaran

c. Penyampaian materi dengan metode ceramah tanya jawab dan curah pendapat

d. Penugasan antara lain diskusi kelompok, studi kasus, simulasi, dan lain-lain sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.

e. Penyajian hasil penugasan

f. Umpan balik dan kesimpulan.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 31


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
5. Praktek lapangan

Tujuan praktek lapangan adalah agar peserta mendapat pengalaman belajar yang nyata
dengan cara memberi kesempatan kepada peserta untuk mempraktekkan pengetahuan
yang didapat yang berkaitan dengan Upaya Kesehatan Lanjut Usia .

Lokasi praktek lapangan:

 Puskesmas

6. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut hasil pelatihan berupa rencana
pelaksanaan yang akan dilakukan oleh peserta di institusi masing-masing.

7. Pelaksanaan Post test


Post tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap materi selama
pelatihan.

8. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari
(refleksi) dan terhadap fasilitator.
a. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan
proses pembelajaran selanjutnya.
b. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat fasilitator telah mengakhiri
materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi
terhadap fasilitator.

9. Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang
penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

10. Penutupan

Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta
ke penyelenggara dan pelatih untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.

32 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB VII.
PESERTA DAN PELATIH / FASILITATOR

A. Peserta

a. Kriteria

1) Peserta latih terdiri dari:

 Rumah Sakit: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatri atau Spesialis
Penyakit Dalam, 1 orang

 Puskesmas: Dokter Umum, 1 orang

 Pengelola program Kesehatan Lanjut Usia di Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/


Kota: 1 orang (pendidikan minimal D3 Kesehatan)

2) Diutamakan memiliki pengalaman melatih.

3) Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh

4) Memiliki komitmen untuk menjadi pelatih pada pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas di Provinsi/Kabupaten/Kota

b. Jumlah peserta

Jumlah peserta pelatihan per kelas maksimal 30 orang

B. Pelatih / Fasilitator.

Kriteria pelatih / Fasilitator:

a. Sudah mengikuti TOT (Dokter, Widyaiswara, Pengelola Program, S1 Gizi/ Nutrisionis/


Dietisien, D3 Vokasi), dan/ atau

b. Dokter Spesialis (Penyakit Dalam Konsultan Geriatri/Penyakit Dalam, Rehabilitasi Medik,


Gizi Klinis, Kedokteran Jiwa)

c. Penanggung jawab program Kesehatan Lanjut Usia Pusat/Dinas Kesehatan Provinsi (khusus
materi kebijakan)

d. Dokter gigi (khusus materi pelayanan kesehatan gigi dan mulut)

e. Menguasai subtansi pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri

f. Memahami kurikulum pelatihan bagi pelatih pelayanan kesehatan Lanjut Usia dan geriatri
untuk Petugas Puskesmas

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 33


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB VIII.
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara pelatihan

Penyelenggara Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan geriatri bagi petugas
Puskesmas terdiri dari :Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota bekerjasama dengan Balai
Pelatihan Kesehatan Provinsi/Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit/Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi

B. Tempat Pelatihan

Tempat penyelenggara Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan geriatri bagi
petugas Puskesmas adalah Balai Pelatihan Kesehatan / Instansi Penyelenggara Pelatihan
yang memiliki sarana dan fasiitas yang memenuhi persyaratan untuk pelatihan

34 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB IX.
EVALUASI

A. Evaluasi Peserta

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta melalui post test (yang
sebelumnya diawali dengan pre test) serta pengamatan dan penilaian selama proses
pembelajaran

B. Evaluasi Pelatih/Fasilitator

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan pelatih/fasilitator dalam menyampaikan


materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dapat dipahami oleh
peserta

C. Evaluasi Penyelenggaraan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Objek evaluasi adalah
pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi:
 Tujuan pelatihan
 Relevansi program pelatihan dengan tugas
 Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
 Manfaat pelatihan bagi peserta/ instansi
 Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
 Pelayanan sekretariat terhadap peserta
 Pelayanan akomodasi dan lainnya
 Pelayanan konsumsi
 Pelayanan komunikasi dan informasi.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 35


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
BAB X.
SERTIFIKASI

Sertifikat diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan minimal kehadiran
95% dari keseluruhan jam pelajaran. Jumlah jam pelajaran sebanyak 64 JPL sehingga
mendapatkan sertifikat dengan nilai sebesar 1 angka kredit. Sertifikat pelatihan diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan RI yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia
penyelenggara.

36 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Lampiran 1.

CONTOH

JADWAL
PELATIHAN BAGI PELATIH
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT
USIA DAN GERIATRI BAGI TENAGA
KESEHATAN PUSKESMAS

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 37


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
JADWAL
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI UNTUK
PETUGAS PUSKESMAS

FASILITATOR /
WAKTU KEGIATAN / MATERI JPL
PEMBICARA
Hari I
12.00 -15.00 Registrasi Peserta Panitia
15.00-15.30 Pembukaan Pertemuan Dinas Kesehatan
Sambutan Direktur Kesehatan Keluarga
15.30 - 16.15 Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan 1 Dinas Kesehatan
Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas
16.15 - 16.30 Rehat Sore
16.30 - 17.15 Pre Test Peserta
17.15 - 18.00 Membangun Komitmen Belajar (BLC) 1 MOT
18.00 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 19.45 Lanjutan Membangun Komitmen Belajar (BLC) 1 MOT
19.45 - 20.15 Gambaran Umum Pelatihan Dinas Kesehatan
20.15 - selesai Tugas Baca Peserta

Hari II
08.00 - 08.15 Refleksi Peserta
08.15 - 09.00 Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri 1 Fasilitator
09.00 - 09.15 Rehat Pagi
09.15 - 11.00 Lanjutan Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri 2 Fasilitator
11.00 - 11.45 Penatalaksanaan Sindrom Geriatri 1 Fasilitator
11.45 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 14.30 Lanjutan Penatalaksanaan Sindrom Geriatri 2 Fasilitator
14.30 - 16.00 Pelayanan penyakit Degeneratif dan Geripause 2 Fasilitator
16.00 - 16.15 Rehat Sore
16.15 - 17.00 Lanjutan Pelayanan penyakit Degeneratif dan 1 Fasilitator
Geripause
17.00 - 17.45 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada 1 Fasilitator
Lanjut Usia
17.45 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 20.30 Lanjutan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2 Fasilitator
pada Lanjut Usia
20.30 - selesai Tugas Baca Peserta

38 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FASILITATOR /
WAKTU KEGIATAN / MATERI JPL
PEMBICARA
Hari III
07.45 - 08.00 Refleksi Peserta
08.00 - 09.30 Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Inteligensia 2 Fasilitator
pada Lanjut Usia
09.30 - 09.45 Rehat Pagi
09.45 - 11.15 Lanjutan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan 2 Fasilitator
Inteligensia pada Lanjut Usia
11.15 - 12.00 Lanjutan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan 1 Fasilitator
Inteligensia pada Lanjut Usia (senam vitalisasi
otak)
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 16.00 Pelayanan Gizi pada Lanjut Usia 4 Fasilitator
16.00 - 16.15 Rehat Sore
16.15 - 17.45 Pelayanan Rehabilitasi Medik pada Lanjut Usia 2 Fasilitator
17.45 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 20.30 Lanjutan Pelayanan Rehabilitasi Medik pada 2 Fasilitator
Lanjut Usia
20.30 - selesai Tugas Baca Peserta
Hari IV
07.45 - 08.00 Refleksi Peserta
08.00 - 09.30 Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut Usia 2 Fasilitator
09.30 - 09.45 Rehat Pagi
09.45 - 10.30 Lanjutan Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut 1 Fasilitator
Usia
10.30 - 12.00 Perawatan Kesehatan Lanjut Usia di Rumah 2
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 13.45 Perawatan Kesehatan Lanjut Usia di Rumah 1 Fasilitator
13.45 - 16.00 Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan 3 Fasilitator
pada Lanjut Usia
16.00 - 16.15 Rehat Sore
16.15 - 17.45 Pencatatan dan Pelaporan Program Kesehatan 2 Fasilitator
Lanjut Usia
17.45 - 18.00 Penjelasan Praktek Lapangan Fasilitator
18.00 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 20.30 Tehnik Melatih 2 Fasilitator (WI)
20.30 - selesai Tugas Baca Peserta

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 39


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FASILITATOR /
WAKTU KEGIATAN / MATERI JPL
PEMBICARA
Hari V
07.00 - 08.00 Menuju lokasi praktek
08.00 - 12.00 Praktek ketrampilan klinis bagi peserta di 4 Peserta
Puskesmas
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 15.15 Lanjutan Praktek ketrampilan klinis bagi peserta 3 Peserta
di Puskesmas
15.15 - 15.30 Rehat Sore
15.30 - 17.45 Tehnik Melatih 3 Fasilitator (WI)
17.45 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 21.00 Persiapan Microteaching Peserta
Hari VI
07.45 - 08.00 Refleksi Peserta
08.00 - 09.30 Micro Teaching 2 MOT dan Fasilitator (WI)
09.30 - 09.45 Rehat Pagi
09.45 - 12.00 Lanjutan Micro Teaching 3 MOT dan Fasilitator (WI)
12.00 - 13.15 ISHOMA
13.15 - 16.15 Lanjutan Micro Teaching 4 MOT dan Fasilitator (WI)
16.15 - 16.30 Rehat Sore
16.30 - 17.15 Post Test Fasilitator
17.15 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 20.30 Anti Korupsi 2 MOT
Hari VII
07.45 - 08.00 Refleksi Peserta
08.00 - 09.30 Rencana Tindak Lanjut 2 Dinas Kesehatan
09.30 - 09.45 Rehat Pagi
09.45 - 10.45 Penutupan Dinas Kesehatan

40 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 1
PENGKAJIAN PARIPURNA
PASIEN GERIATRI

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 41


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu memahami pengkajian multidimensi pada P3G di
Puskesmas dan di rumah

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus P3G
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok kecil dengan cara menghitung : 1, 2, 3 setiap peserta yang
menyebut angka 1 (satu) berkumpul menjadi satu kelompok, yang menyebut angka 2 (dua)
berkumpul menjadi satu, demikian selanjutnya.
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus yang sama pada setiap kelompok
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 10 menit
5. Masing-masing kelompok secara bergiliran mengemukakan pendapat terkait pertanyaan yang
diajukan dan pada saat bersamaan kelompok lain menanggapi
6. Fasilitator membagikan beberapa Lembar Isian untuk dikenali dan mengetahui cara
pengisiannya.
7. Masing-masing kelompok memaparkan simpulan hasil latihan kasus P3G dan tiap peserta
dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang belum dipahami.
8. Fasilitator memberikan tanggapan tentang hasil diskusi.

Bahan dan Alat :


A. Lembar Kasus P3G
B. Lembar Isian terkait P3G
C. Spidol
D. Whiteboard
E. Flipchart

Waktu :
2 jpl @ 45 menit = 90 menit

42 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS P3G

Kasus
Ny S, 78 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk disertai sesak yang memberat
sejak 2 (dua) hari terahir. Batuk berdahak dan ada demam. Pasien diketahui memiliki Hipertensi
sejak 20 tahun yang lalu, namun saat periksa bulan yang lalu tekanan darah normal; 130/90.

Tugas:
1. Apakah diperlukan data lain untuk menyelesaikan masalah Ny. S diatas ?
2. Apakah data kasus diatas sudah memenuhi P3G ?
Bila sudah; apa masalah Ny.S ?
Bila belum; data apa yang seharusnya ada pada kasus diatas agar memenuhi P3G ?

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 43


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Jawaban :

1. Masih diperlukan data lain

2. Data tersebut, belum memenuhi P3G

A. Data yang perlu diengkapi :

1. Identitas
Nama : Ny S
Usia : 78 tahun
Alamat : Jakarta Pusat
Suku : Jawa
Status pernikahan : Janda
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pedagang kue
Jumlah anak :4
Pembiayaan : JKN

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

10 bulan 7 bulan 5 bulan 3 bulan 2 hari

x x x x x
(r. inap) (r. inap) (r. inap) (r. inap) (r. jalan)

 Keluhan Utama : batuk dan sesak memberat 2 hari sebelum berobat


 Sebelum sakit (2 tahun sebelum berobat) aktivitas mandiri
 2 tahun terakhir pasien mobilisasi dengan kursi roda karena bila aktivitas terlalu lelah
menyebabkan pasien sesak.
 Riwayat jatuh (-)
 Pikun (-). Gangguan tidur (-)
 Pasien masih dapat menahan BAB dan BAK
 Pasien diketahui menderita hipertensi sejak 20 tahun SMRS. TD berkisar 130/90 mmHg
Th/ : amlodipin 1 x 5 mg.

3. Riwayat Sosial Kemasyarakatan

44 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
 Pasien kadang pergi ke mesjid (melakukan kegiatan keagamaan), silatuhrami dengan
anak dan cucu pasien.
 Pasien jarang pergi berekreasi dengan keluarga
 Kegemaran pasien: memasak dan menonton TV (saat ini jarang dilakukan).
 Saat ini kegiatan lebih banyak di rumah saja.

4. Pemeriksaan Fisik
 TSB, CM, TD: 150/80 mmHg TB/BB: 162 cm/54 kg
 Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup
 Napas : 28 x/menit, regular, ekspirasi memanjang
 Suhu : 37,9 OC
 Mulut : oral higiene buruk
 Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
 Leher : JVP 5-2 cmH20
 KGB : tidak teraba pembesaran
 Paru : vesikuler, rh +/+ wh+/+, ekspirasi memanjang.
 Jantung : BJ I dan II normal, murmur-, gallop –
 Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
 Ekstremitas : akral hangat, cap refill < 2 detik.

a. Pemeriksaan ADL Barthel

Jenis Kegiatan 1 2 3

Mengendalikan rangsang pembuangan tinja 2 2 2


Mengendalikan rangsang berkemih 2 2 2
Membersihkan diri 1 1 0
Menggunakan jamban 2 2 0
Makan 2 2 1
Berubah sikap dari berbaring ke duduk 3 3 2
Berpindah/berjalan 3 2 0
Memakai baju 2 2 1
Naik turun tangga 2 1 0
Mandi 1 1 0
Total 20 18 8

Keterangan : - 1: sebelum sakit

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 45


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
- 2: 3 bulan SMRS
- 3: Saat MRS

b. Pemeriksaan GDS

GDS = 1
c. Pengkajian Status Mini Mental

46 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
d. Pengkajian Status Gizi (MNA)
Penapisan : 8
Pengkajian: 20 --- > (risiko malnutrisi

B. Daftar Masalah :
 Pneumonia
 PPOK eksaserbasi akut
 Oral hygiene buruk
 Risiko malnutrisi
 Hipertensi terkontrol
 Imobilisasi

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 47


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
DAFTAR TILIK
PENILAIAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA PADA P3G

Lengkapi dengan tanda yang sesuai seperti berikut ini pada kolom penilaian
Mampu – memahami pertanyaan dan pendapatnya sesuai dengan kajian
multidimensi P3G tanpa memerlukan bantuan pelatih.
Belum mampu – memahami pertanyaan dan pendapatnya sesuai dengan kajian
multidimensi P3G tapi masih memerlukan bantuan pelatih.
T/S Tidak Sesuai – belum memahami atau memahami yang tidak sesuai dengan kajian
multidimensi P3G

KAJIAN MULTIDIMENSI P3G


No KOMPONEN P3G KETERANGAN
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3
1 Status fisik
2 Status fungsional
3 Status mental dan kognitif
4 Status nutrisi
5 Status sosial pasien
geriatri

48 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 2
PENATALAKSANAAN
SINDROMA GERIATRI

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 49


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
PENATALAKSANAAN SINDROMA GERIATRI

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan Sindroma Geriatri
sesuai kewenangan Puskesmas

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus penatalaksanaan
sindroma geriatri
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok kecil dengan cara menghitung : 1, 2, 3 setiap peserta yang
menyebut angka 1 (satu) berkumpul menjadi satu kelompok, yang menyebut angka 2 (dua)
berkumpul menjadi satu, demikian selanjutnya.
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus yang sama pada setiap kelompok
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 20 menit
5. Masing-masing kelompok secara bergiliran mengemukakan pendapat terkait pertanyaan yang
diajukan. dan pada saat bersamaan kelompok lain menanggapi
6. Masing-masing kelompok memaparkan simpulan hasil latihan kasus penatalaksanaan
sindroma geriatri dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal
yang belum dipahami.
7. Fasilitator memberikan tanggapan tentang hasil diskusi.

Bahan dan Alat :


A. Lembar Kasus penatalaksanaan sindroma geriatri
B. Spidol
C. Whiteboard
D. Flipchart

Waktu :
2 jpl @ 45 menit = 90 menit

50 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS
PENATALAKSANAAN SINDROMA GERIATRI

Kasus
Ny S, 78 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk disertai sesak yang memberat
sejak 2 (dua) hari terahir.
Dan ditegakkan masalahnya:
1 Pneumonia
2 PPOK eksaserbasi akut
3 Oral hygiene buruk
4 Risiko malnutrisi
5 Hipertensi terkontrol
6 Imobilisasi

Tugas:
1. Adakah yang termasuk pada Sindroma Geriatri pada masalah diatas ?
2. Jelaskan alasan atas jawaban anda diatas ?
3. Apa usulan tatalaksana

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 51


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Jawaban :

1. Ada;

2. Alasan : hal yang mudah untuk diingat terkait sindroma geriatri adalah 14 i

Pada kasus ini adalah Immobilisasi yaitu :

• Berkurangnya kemampuan gerak atau ketidakmampuan untuk bergerak

• Tirah baring lebih dari 3 hari

• Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi gejala pertama yang dikeluhkan
oleh pasien atau keluarga

 kunci untuk mengetahui masalah atau penyakit

Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, gagal


jantung, osteoartritis, osteoporosis, depresi, malnutrisi, Peripheral Arterial
Disease / PAD, keganasan / kanker, anemia, efek obat, dan lain lain

• Akibat atau dampak juga fatal, seperti tromboemboli paru, pneumonia orthostatik, infeksi
saluran kemih, ulkus dekubitus, atrofi otot, gangguan metabolik seperti balans nitrogen
negatif, toleransi glukosa terganggu inkontinensia, dan lain - lain

3. Usulan tata laksana adalah dengan mengatasi penyebab, mengobati penyakit. mencegah
komplikasi.

Pada kasus ini :

Pengelolaan adalah dengan mengobati penyakit atau masalah yang menjadi penyebab,
rehabilitasi dengan fisioterapi dan pencegahan terjadinya komplikasi atau dampak

Misalnya : sekarang sudah rutin diberikan antikoagulan pada pasien rawat yang
mengalami imobilitas lebih dari 3 hari.

52 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 3
PELAYANAN PENYAKIT
DEGENERATIF DAN GERIPAUSE

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 53


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
PENATALAKSANAAN PENYAKIT DEGENERATIF DAN GERIPAUSE

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu
1. Melakukan penatalaksanaan penyakit degeneratif.
2. Melakukan penatalaksanaan geripause.
3. Melakukan pengelolaan secara khusus penyakit degeneratif pada lanjut usia

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus pelayanan penyakit
degeneratif dan geripause
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok kecil dengan cara menghitung : 1, 2, 3 setiap peserta yang
menyebut angka 1 (satu) berkumpul menjadi satu kelompok, yang menyebut angka 2 (dua)
berkumpul menjadi satu, demikian selanjutnya.
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus yang sama pada setiap kelompok
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 10 menit
5. Masing-masing kelompok secara bergiliran mengemukakan pendapat terkait pertanyaan yang
diajukan. dan pada saat bersamaan kelompok lain menanggapi
6. Masing-masing kelompok memaparkan simpulan hasil latihan kasus pelayanan penyakit
degeneratif dan geripause dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab
tentang hal yang belum dipahami.
7. Fasilitator memberikan tanggapan tentang hasil diskusi.

Bahan dan Alat :


A. Lembar Kasus pelayanan penyakit degeneratif dan geripause
B. Spidol
C. Whiteboard
D. Flipchart

Waktu :
1 jpl @ 45 menit = 90 menit

54 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS
PENATALAKSANAAN PENYAKIT DEGENERATIF DAN GERIPAUSE

Kasus
Ny S, 78 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk disertai sesak yang
memberat sejak 2 (dua) hari terahir. Dan sudah diketahui menderita hipertensi sejak 20
tahun.
Dan ditegakkan masalahnya:
1 Pneumonia
2 PPOK eksaserbasi akut
3 Oral hygiene buruk
4 Risiko malnutrisi
5 Hipertensi terkontrol
6 Imobilisasi

Tugas:
1. Adakah dari masalah diatas yang dikelompokkan sebagai penyakit degeneratif ?
Jelaskan alasan atas jawaban anda diatas ?
2. Bagaimana penatalaksanaan masalah degeneratif tersebut ?

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 55


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Jawaban Kasus:

1. Berdasarkan materi yang sudah dipelajari penyakit yang termasuk penyakit degneratif
adalah : Osteoarthrosis
 Osteoporosis
 Diabetes Melitus
 Penyakit Jantung Koroner
 Hipertensi
 Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Pada kasus ini, masalah yang dapat dikelompokkan sebagai penyakit degeneratif yaitu :
PPOK eksaserbasi akut dan Hipertensi terkontrol.
2. Penatalaksanaan masalah degeneratif tersebut adalah :
a. Tatalaksana Hipertensi
Promotif
Melakukan penyuluhan mengenai:
1) Penyakit hipertensi, faktor-faktor risiko, dan komplikasinya.
2) Cara hidup sehat: diet yang sehat, aktivitas fisik teratur, hindari atau stop merokok,
istirahat cukup, hindari stres.
3) Pentingnya penatalaksanaan hipertensi yang menyeluruh dan terus menerus pada
mereka yang sudah mengalaminya.
4) Upaya menjaga status kesehatan dan kemandirian pada mereka yang telah
mengalami berbagai komplikasi kronik akibat penyakit hipertensi.

Preventif
1) Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya hipertensi.
2) Memodifikasi faktor risiko bila ditemukan
3) Deteksi dini timbulnya hipertensi, dengan pemeriksaan tekanan darah berkala setiap
6 bulan pada mereka yang belum mengalami hipertensi dan mempunyai faktor risiko
4) Melakukan evaluasi secara berkala; komplikasi akibat hipertensi.

Kuratif
1) Melanjutkan upaya modifikasi dari faktor risiko.
2) Pengobatan yang bertujuan pengendalian tekanan darah senormal mungkin secara
terus-menerus; menggunakan obat antihipertensi yang tersedia di Puskesmas.
3) Melakukan pengobatan awal terhadap kondisi yang diduga merupakan komplikasi
kronik hipertensi.

56 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
4) Melakukan rujukan pada kondisi-kondisi tertentu; hipertensi yang tidak/sulit
terkendali, komplikasi kronik hipertensi yang memerlukan pelayanan kesehatan
sekunder atau tersier.

Rehabilitatif
1) Mengidentifikasi disabilitas yang muncul akibat komplikasi kronik hipertensI.

2) Menentukan status fungsional saat ini dan target status fungsional yang ingin
dicapai.
3) Merancang program latihan yang sesuai.
4) Menyediakan tempat latihan khusus
5) Tetap melakukan upaya preventif, promotif, dan kuratif sesuai dengan beratnya
hipertensi dan komplikasi yang sudah terjadi

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 57


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
b. Tata laksana PPOK

Promotif
1) Edukasi mengenai penyakit, faktor risiko, dan komplikasi
2) Edukasi mengenai gaya hidup sehat

Preventif:

1) Pencegahan primer (bila belum terjadi PPOK): mengentikan merokok dan mengatasi
faktor risiko lain
2) Pencegahan sekunder (bila PPOK sudah terjadi): jangan terjadi eksaserbasi 
mencegah infeksi saluran napas dan paru
3) Pencegahan tersier: jangan sampai terjadi disabilitas

Kuratif:
1) Aktivitas fisik
2) Diet
3) Obat-obatan untuk mengontrol penyakit dan mengatasi eksaserbasi

Rehabilitatif:
1) Latihan pernapasan yg efektif
2) Mengidentifikasi disabilitas yang terjadi dan mempertahankan/memperbaiki status
fungsional dengan berbagai latihan

58 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 4
PELAYANAN GIGI DAN MULUT
PADA LANJUT USIA

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 59


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
KESEHATAN GIGI DAN MULUT LANJUT USIA

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu memahami tatalaksana kesehatan gigi dan mulut
lanjut usia

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus kesehatan gigi dan
mulut lanjut usia
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus pada setiap kelompok
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 15 menit
5. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pembahasan kelompok selama masing-masing
10 menit dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang
belum dipahami.
6. Fasilitator memberikan tanggapan dan kesimpulan mengenai kesehatan gigi dan mulut lanjut
usia.

Bahan dan Alat :


• Petunjuk latihan kasus kesehatan gigi dan mulut lanjut usia
• Lembar kasus kesehatan gigi dan mulut lanjut usia
• Spidol
• Whiteboard
• Flipchart

Waktu :
1 jpl @ 45 menit = 45 menit

60 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS
KESEHATAN GIGI DAN MULUT LANJUT USIA

Kasus 1

Seorang Ibu umur 71 tahun datang dengan keluhan gusi mudah berdarah disertai kegoyangan
gigi anterior rahang bawah (insisivus rahang bawah) tapi tidak terlalu parah kegoyangannya.

Tindakan apa yang dapat saudara dapat lakukan kepada Ibu tersebut?

Kasus 2

Seorang Bapak berumur 80 tahun mengeluh kesakitan pada waktu menggunakan gigi tiruannya
dan gigi tiruan longgar, mengalami pembusukan gigi yang luas, terdapat candidiasis, kesulitan
dalam berbicara, makan dan menelan, luka di dalam mulut, perubahan indera perasa di lidah.

Apa yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya

Kasus 3

Seorang Ibu 78 th datang dengan keluhan terjadi kondisi kemerahan, peradangan, dan ulkus
pada jaringan mukosa mulut dibawah gigi tiruan.

Apa yang dialami oleh ibu tersebut, sebutkan penatalaksanaan yang harus dilakukan untuk
menanggulangi masalah tersebut?

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 61


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
JAWABAN:

Kasus 1

Radang gusi dengan periodontitis ini dapat disebabkan oleh faktor lokal maupun faktor
sistemik. Peradangan jaringan periodontium yang lebih dalam yang merupakan lanjutan dari
peradangan gingival.

 Faktor lokal diantaranya karang gigi, bakteri, sisa makanan(plak), pemakaian sikat gigi yang
salah
 Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis.
 Faktor sistemik meliputi Diabetes mellitus (DM), ketidakseimbangan hormon (saat
menstruasi, kehamilan, menopause, pemakaian kontrasepsi), keracunan logam, dan
sebagainya

Penatalaksanaan
a. Karang gigi yang berada pada saku gigi beserta impaksi makanan dan penyebab lokal
lainnya harus dibersihkan/diperbaiki.
b. Antibiotik amoksilin, metronidazol atau antibiotik lainnya (250 – 500mg) dengan tetap
menanyakan riwayat alergi terhadap penggunaan antibiotik sebelumnya, diberikan 3 x
sehari selama 5 hari.
c. Penderita dianjurkan berkumur selama ½ - 1 menit dengan obat kumur seperti larutan
povidon atau khlorheksidin dilakukan 3 kali/hari.

Pemeliharaan:
 Sikat gigi teratur.
 Hindari luka.
 Obat kumur.
 Pemeliharaan GT.
 Diet seimbang.

62 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kasus 2
Xerostomia
Keadaan menurunnya jumlah air liur.
Prevalensi 30% pada lansia menderita xerostomia.
Penyebab : kurangnya kelenjar liur, karena proses penuaan, dengan pemakaian obat obatan:
golongan anti depresi, antihistamin, anti hipertensi, diuretik, anti parkinson, atau anti kejang.
Xerostomia, dapat mengakibatkan:
 Karies gigi
 Halitosis
 Timbul banyak candidiasis
 Penelanan terganggu
 Tidak ada retensi pada gigi tiruan dan menjadi kurang pas/ longgar.
Tatalaksana mengatasi mulut kering :
 Minum air putih 6-8 gelas/hari
 Makan sayuran berserat dan buah segar
 Senam mulut (terlampir)
 Pemberian obat obatan yang dapat menstimulasi produksi saliva seperti pilokarpin 5 mg.
Stimulasi saliva juga dapat dilakukan dengan mengunyah permen mint tanpa gula.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 63


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kasus 3

Denture stomatitis: akibat pemakaian gigi tiruan


Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya pembersihan gigi tiruan yang tidak
optimal sehingga menimbulkan koloni mikroba pada gigi tiruan, yang paling sering adalah
koloni candida albicans.
Pemakaian gigi tiruan dalam waktu lama tanpa pernah dilakukan pemeriksaan/kontrol periodik
juga mengakibatkan penyusutan tulang alveolar dan trauma pada jaringan mukosa pendukung
gigi tiruan. Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya denture stomatitis.

Penatalaksanaan :
 Kontrol pembersihan gigi tiruan dan pemeliharan kebersihan mulut pasien disertai anjuran
pasien untuk melepas gigi tiruan lepasan saat tidur malam. Pada saat itu gigi tiruan lepasan
di rendam dalam larutan khlorheksidin.
 Kontrol kondisi gigi tiruan apakah masih sesuai dengan jaringan penyangga gigi tiruan. Bila
perlu dilakukan penggantian gigi tiruan
 Bila kondisi disebabkan oleh candida albicans maka berikan pengobatan atas candida
menggunakan antifungi topikal dan obat kumur seperti khlorheksidin. Jika perlu dapat
ditambah dengan antifungi secara oral.

64 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 5
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DAN
INTELIGENSIA PADA LANJUT USIA

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 65


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK BERMAIN PERAN
UNTUK PENGISIAN GDS, AMT, MMSE, MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST

Tujuan :
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu melakukan pengisian GDS, AMT, MMSE, Mini
Cog dan Clock Drawing Test

Petunjuk :

1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk pengisian GDS, AMT, MMSE, Mini
Cog dan Clock Drawing Test sesuai dengan panduan pengisian masing-masing instrument
dan memberikan kesempatan bertanya
2. Fasilitator memberikan contoh cara pengisian setiap instrument dengan bantuan salah
seorang peserta sebagai pasien
3. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok untuk latihan pengisian setiap instrument.
Di dalam setiap kelompok tiap peserta diberikan kesempatan mencoba
4. Pada saat latihan pengisian instrument, setiap kelompok membagi diri ada yang menjadi
pasien, pemeriksa, dan pengamat (dilengkapi dengan lembar observasi)
5. Setiap kelompok melakukan pengisian instrument untuk kasus depresi dan demensia
6. Selama proses latihan, fasilitator mengamati dan membimbing tiap kelompok secara
bergantian
7. Fasilitator menggali kesulitan-kesulitan selama pengisian instrument dan memberikan umpan
balik terhadap pengisian instrumen
8. Fasilitator merangkum proses pengisian instrumen

Bahan dan Alat :


Petunjuk bermain peran GDS, AMT, MMSE, Mini Cog dan Clock Drawing Test
 Instrumen GDS
 Instrumen AMT
 Instrumen MMSE
 Instrumen Mini Cog
 Instrumen Clock Drawing Test
 Lembar pengamatan
Waktu :
2 jpl @ 45 menit = 90 menit

66 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
INSTRUMEN
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) 15

Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan Anda selama dua
minggu terakhir.

No Pertanyaan Skor
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda? YA TIDAK
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak kegiatan dan YA TIDAK
minat /kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? YA TIDAK
4 Apakah anda sering merasa bosan? YA TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat baik setiap saat? YA TIDAK
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada YA TIDAK
anda?
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup YA TIDAK
anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDAK
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke YA TIDAK
luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan YA TIDAK
daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? YA TIDAK
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda YA TIDAK
saat kini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? YA TIDAK
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada YA TIDAK
harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya YA TIDAK
dari anda?
TOTAL SKOR

Catatan: jika responden ingin mengisi sendiri (diperbolehkan) maka berikan lembar GDS yang
jawaban (Ya Tidak) tidak perlu dicetak tebal tipis!

Panduan pengisian instrumen GDS

a. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa akan menanyakan keadaan perasaannya dalam
dua minggu terakhir, tidak ada jawaban benar salah, jawablah ya atau tidak sesuai
dengan perasaan yang paling tepat akhir-akhir ini.
b. Bacakan pertanyaan nomor 1 – 15 sesuai dengan kalimat yang tertulis, tunggu jawaban
pasien. Jika jawaban kurang jelas, tegaskan lagi apakah pasien ingin menjawab ya atau
tidak. Beri tanda (lingkari) jawaban pasien tersebut.
c. Setelah semua pertanyaan dijawab, hitunglah jumlah jawaban yang bercetak tebal.
Setiap jawaban (ya/tidak) yang bercetak tebal diberi nilai satu (1).
d. Jumlah skor diantara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar ada gangguan depresi.
e. Jumlah skor 10 atau lebih menunjukkan ada gangguan depresi

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 67


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
ABBREVIATED MENTAL TEST (AMT)

Tanggal : ……………….
Nama : ………………… Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / ....................

Salah = 0 Benar = 1

A Berapakah umur Anda?

B Jam berapa sekarang?

C Di mana alamat rumah Anda?

D Tahun berapa sekarang?

E Saat ini kita sedang berada di mana?

F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat?

G Tahun berapa Indonesia merdeka?

H Siapa nama presiden RI sekarang?

I Tahun berapa Anda lahir?

j Menghitung mundur dari 20 sampai 1

Jumlah skor:

K Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi pasien


1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas

Petunjuk pengisian:
1. Minta subyek untuk menjawab pertanyaan di bawah ini, beri tanda centang (V) pada nilai nol
(0) jika salah dan satu (1) jika benar
2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.
3. Interpretasi :
 Skor 8-10 menunjukkan dalam batas normal,
 skor 4-7 gangguan daya ingat sedang
 skor 0-3 gangguan daya ingat berat

68 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
INSTRUMEN
EVALUASI STATUS MENTAL MINI (MMSE)
Nomor identifikasi :
Nama Responden :………………………………... Umur : ………………. Tahun: …..
Pendidikan : ………………………………………… Dominansi hemisfer : kinan / kidal*
Pemeriksa : ……………………………………….... Tgl …………………………………..

NILAI NILAI
BUTIR TES
MAKS

ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (gedung), (ruang) 5
(tanyakan pada responden)

REGISTRASI
3 Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya selang 1 detik 3
(misal apel, uang, meja), responden diminta mengulanginya. Nilai 1 untuk
tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai responden dapat
menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
4 Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 untuk tiap jawaban 5
yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau responden diminta
mengeja terbalik kata “ WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar
sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
5 Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di atas 3
BAHASA
6 Responden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan 2
(perlihatkan pensil dan jam tangan )
7 Responden diminta mengulang kalimat:” tanpa kalau dan atau tetapi” 1
8 Responden diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan 3
anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”.

9 Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya: 1


“Pejamkanlah mata anda”
10 Responden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan 1
11 Responden diminta menyalin gambar 1

Skor Total 30
Tandailah tingkat kesadaran responden pada garis aksis:

Sadar Somnolen Stupor Koma

Catatan pemeriksa:
Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 69
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK PENGGUNAAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

Orientasi
(1) Tanyalah tanggal, bulan dan tahun. Kemudian tanyalah juga hari dan musim. Satu angka
untuk tiap jawaban yang benar.
(2) Tanyalah berturut-turut sebagai berikut: "Dapatkah Anda menyebut nama rumah
sakit/institusi ini?" Kemudian tanyalah lantai/ tingkat/nomor; kota, kabupaten dan propinsi
tempat rumah sakit/ institusi tersebut terletak.

Registrasi
Tanyalah responden bila Saudara dapat menguji ingatannya. Katakan 3 nama benda yang satu
sama lain tidak ada kaitan, dengan terang dan perlahan, kira-kira 1 detik untuk tiap nama
benda. Sesudah menyebut ketiga nama benda tersebut, mintalah responden mengulangnya.
Pengulangan penyebutan ketiga nama benda tersebut yang pertama kali diberi skor 0-3. Bila
responden tidak dapat menyebutnya dengan benar, ulanglah sampai responden dapat
melakukannya. Jumlah maksimal pengulangan 6 kali. Bila responden masih tidak dapat
menghapalnya, maka fungsi mengingat di bawah tidak dapat diukur secara bermakna.

Atensi Dan Kalkulasi


Mintalah responden menghitung selang 7 mulai dari 100 ke bawah. Hentikanlah setelah 5 kali
pengurangan (93, 86, 79, 72, 65). Hitunglah skor dari jumlah jawaban yang benar.
Bila responden tidak dapat melakukan hal ini, mintalah responden untuk mengeja kata "dunia"
dari akhir ke awal. Skor dihitung dari jumlah huruf dalam urutan terbalik yang benar. Contoh:
ainud = 5, aiund = 3.

Mengingat
Tanyalah responden apakah responden dapat mengingat dan menyebut 3 nama benda yang
sebelumnya telah diminta padanya untuk dihapal. Skor antara 0-3.

Bahasa
Penamaan: Perlihatkan pada responden arloji dan tanyalah padanya nama benda tersebut.
Ulangi untuk pensil. Skor antara 0-2.
Pengulangan: Mintalah responden mengulang kalimat tersebut setelah Saudara
mengucapkannya. Percobaan pengulangan tersebut hanya boleh 1 kali. Skor 0 atau 1.
Perintah 3 tahap: Berilah responden selembar kertas putih dan berikan perintah 3 tahap
tersebut. Skor 1 angka untuk tiap tahap yang dilaksanakan dengan benar.
Membaca: Pada selembar kertas kosong, tulislah dengan huruf balok: "PEJAMKAN MATA
ANDA". Huruf-huruf tersebut harus cukup besar bagi responden, sehingga terlihat dengan jelas.

70 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Mintalah responden untuk membacanya dan melaksanakan perintah tersebut. Skor 1 angka
hanya jika responden memejamkan matanya.
Menulis: Berilah pasien sepotong kertas kosong dan mintalah responden menulis sebuah
kalimat untuk Saudara. Jangan mendiktekan kalimat, karena hal ini harus dikerjakan responden
dengan spontan. Kalimat tersebut haras mengandung subyek, kata kerja dan mempunyai arti.
Tata bahasa dan tanda baca yang benar tidak perlu diperhatikan.
Meniru: Pada sepotong kertas yang bersih, gambarlah 2 segi lima yang berpotongan, panjang
tiap sisi 2,5 cm dan mintalah responden untuk menirunya setepat mungkin. Ke 10 sudut harus
tergambar dan 2 sudut harus berpotongan untuk memperoleh skor 1 angka. Gelombang dan
putaran dapat diabaikan.

Nilailah tingkat kesadaran responden pada garis aksis, dari sadar penuh pada ujung kiri sampai
dengan koma pada ujung kanan.

Interpretasi :
Dalam melakukan interpretasi hasil penilaian MMSE maka perlu mempertimbangkan tingkat
pendidikan dan kesadaran pasien.
Secara umum (sederhana) pengelompokkan fungsi kognitif global dengan instrumen MMSE
dapat dikelompokkan sebagai berikut
Skor 0-10 : fungsi kognitif global buruk
Skor 11-20 : fungsi kognitif global sedang
Skor 21 – 30: fungsi kognitif global masih relatif baik

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 71


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
INSTRUMEN
PEMERIKSAAN MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST

Cara pemeriksaan Mini Cog:


1. Mintalah pasien untuk mendengarkan dengan cermat, mengingat, dan kemudian
mengulangi tiga kata yang tidak berhubungan (bola, melati, kursi) yang akan
disampaikan oleh pemeriksa.
2. Instruksikan pasien untuk menggambar jam pada selembar kertas kosong atau berikan
pasien dengan lingkaran yang telah disediakan pada selembar kertas (sesuai cara
pemeriksaan pemeriksaan CDT di bawah ini)
3. Pasien diminta untuk menggambar jam yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh
menit (pukul 11.10).
4. Minta pasien untuk menyebutkan kembali tiga kata yang telah disebutkan di awal
pemeriksaan.
5. Bila pasien tidak mampu menyebutkan kata-kata yang pertama kali diucapkan pada
awal pemeriksaan, maka tidak perlu ditanyakan kembali. Karena hal tersebut telah
menunjukkan hendaya kognitif.
Cara pemeriksaan Clock Drawing Tes Skor 4 (CDT 4):
1. Mintalah responden untuk menggambar sebuah jam bundar lengkap dengan angka-
angkanya dan jarum jamnya yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit
(11.10)
2. Siapkan bahan:
 Selembar kertas putih kosong, atau selembar kertas dengan gambar lingkaran, untuk
pasien yang tidak mampu menggambar lingkaran)
 Pensil tanpa penghapus
Penilaian Skor penilaian Clock Drawing Test Skor 4 (modifiksi) (CDT4) :
1. Beri Skor 1 (satu) untuk masing –masing poin di bawah ini jika benar :
1. Gambar lingkaran utuh 1
2. Menulis angka lengkap 1-12 1
3. Angka berurutan dan tepat letaknya 1
4. Jarum jam menunjukkan pukul 11.10 1
Jumlah Total 4
Jika poin tersebut dilakukan tidak sesuai maka diberikan skor 0
2. Interpretasi :
 Skor CDT 4 : kemungkinan fungsi kognitif dalam batas normal
 skor CDT kurang dari 4 : curiga penurunan fungsi kognitif

Interpretasi hasil pemeriksaan Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4)
Dikatakan curiga fungsi kognitifnya menurun apabila tidak dapat mengingat satu atau lebih
kata yang diberikan sebelumnya dan atau tidak mampu menggambar jam dengan sempurna
(skor 4)

72 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
INSTRUMEN
PEMERIKSAAN CLOCK DRAWING TEST DENGAN SKOR 4 (MODIFIKASI)
Tanggal : ………………….
Nama : …………………… Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / ....................

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 73


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
DAFTAR TILIK
PENGAMATAN BERMAIN PERAN PENGISIAN INSTRUMEN GDS, AMT, MMSE DAN
PEMERIKSAAN MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST

Lengkapi dengan tanda yang sesuai seperti berikut ini pada kolom penilaian
 Mampu – melakukan keterampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur tertulis tanpa
memerlukan bantuan pelatih.
 Belum mampu – melakukan keterampilan/kegiatan belum sesuai dengan prosedur tertulis,
atau masih memerlukan bantuan pelatih.
T/S Tidak Sesuai – melakukan hal-hal/kegiatan yang tidak sesuai dengan keadaan/situasi

PESERTA: ________________________ TANGGAL: _____________


PENILAIAN KET
No. KETERAMPILAN YANG DI OBSERVASI

1 Kemampuan peserta dalam memerankan sebagai pemeriksa


A GDS
Cara bertanya
Cara memberi skor sesuai dengan panduan instrumen
Cara menyimpulkan hasil pengisian instrument

B AMT
Cara bertanya
Cara memberi skor sesuai dengan panduan instrumen
Cara menyimpulkan hasil pengisian instrument

C MMSE
Cara bertanya
Cara memberi skor sesuai dengan panduan instrumen
Cara menyimpulkan hasil pengisian instrument

D Mini Cog
Cara bertanya
Cara memberi skor sesuai dengan panduan instrumen
Cara menyimpulkan hasil pengisian instrument

E Clock Drawing Test


Cara bertanya
Cara memberi skor sesuai dengan panduan instrumen
Cara menyimpulkan hasil pengisian instrument

74 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PANDUAN
PRAKTEK STIMULASI KOGNITIF BAGI LANJUT USIA
(SENAM VITALISASI OTAK)

Tujuan :
Peserta mampu melakukan contoh stimulasi kognitif bagi lanjut usia

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan stimulasi kognitif bagi lanjut usia
(senam vitalisasi otak)
2. Fasilitator memandu peserta untuk melakukan stimulasi kognitif bagi lanjut usia (senam
vitalisasi otak)
3. Peserta diminta untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh fasilitator
4. Gerakan diulang sampai beberapa kali sehingga peserta mampu melakukan sendiri
5. Fasilitator melanjutkan pemutaran video stimulasi kognitif bagi lanjut usia (senam vitalisasi
otak) dan diikuti oleh peserta
6. Fasilitator mengamati dan memandu gerakan stimulasi kognitif bagi lanjut usia (senam
vitalisasi otak)
7. Fasilitator kelas merangkum dan menyimpulkan hasil latihan

Bahan dan Alat :


 Panduan praktek stimulasi kognitif bagi lanjut usia (senam vitalisasi otak)
 Buku Panduan Latihan /Senam Vitalisasi Otak
 Video stimulasi kognitif bagi lanjut usia (senam vitalisasi otak)
 Tikar/ Karpet/Alas duduk/ matras

Waktu :
1 jpl @ 45 menit = 45 menit

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 75


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 6
PELAYANAN GIZI
PADA LANJUT USIA

76 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK SIMULASI ANTROPOMETRI
(PENIMBANGAN, PENGUKURAN TINGGI BADAN, PENENTUAN STATUS GIZI)

A. TUJUAN

1. Umum: Melakukan penentuan dan penilaian status gizi pada lanjut usia

2. Khusus:

Peserta mampu:

a. Menimbang BB dengan menggunakan timbangan injak atau digital

b. Mengukur TB dengan menggunakan microtoise

c. Mengukur panjang depa

d. Mengukur tinggi duduk

e. Menentukan status gizi pada lanjut usia

f. Mengisi hasil penilaian status gizi lansia kedalam MNA

B. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN ANTROPOMETRI

1. Timbangan injak atau digital pengukur Berat Badan

2. Pengukuran tinggi badan (TB) (microtoise)

3. Mistar kayu atau stainless steel untuk mengukur panjang depa

4. Bangku duduk

5. Tabel indeks massa tubuh

6. Kartu penilaian status gizi lansia

7. Instrument penilaian MNA

8. Kalkulator

C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:

1. Fasilitator memberikan penjelasan kesiapan kebutuhan alat pendukung kegiatan


simulasi antropometri, termasuk lokasi penempatan alat antropometri dan kegiatan
simulasi

2. Fasilitator membagi peserta menjadi tiga kelompok

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 77


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
3. Setiap kelompok secara bergantian ada yang berperan sebagai:

a. Model simulasi sebanyak 2 orang (kurus dan gemuk, jika ada)

b. Petugas kesehatan yang melakukan pengukuran sebanyak 4 orang, untuk mengukur


berat badan, tinggi badan, tinggi duduk, panjang depa)

c. Pengamat sebanyak 4 orang

4. Berdasarkan hasil pengukuran antropometri peserta menghitung IMT dan menentukan


status gizi dengan kartu penilaian status gizi lansia

5. Hasil penilaian status gizi dimasukkan ke dalam formulir mini nutritional assessment
bagian I

6. Selama kegiatan simulasi setiap tahapan kerja akan diamati oleh peserta lain yang
bertindak sebagai pengamat

7. Setelah simulasi selesai, setiap kelompok didampingi 1 orang fasilitator membahas hasil
simulasi yang didahului dengan penjelasan rangkuman hasil dari 4 orang peserta yang
bertindak sebagai pengamat

8. Fasilitator membahas dan menyimpulkan secara komprehensif berdasarkan proses dan


hasil kegiatan simulasi

D. WAKTU :

2 jpl @ 45 menit = 90 menit

78 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
RUMUS PENGHITUNGAN IMT DAN TABEL KLASIFIKASI IMT

Rumus penghitungan IMT

IMT = _____Berat badan (kg)___________


Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)

Tabel Klasifikasi indeks massa tubuh (IMT)

IMT Status gizi

<17,0 Sangat kurus

17,0–18,4 Kurus

18,5–25,0 Normal

25,1 – 27,0 Gemuk

>27,0 Obese

Sumber: Pedoman Pelayanan Gizi Lansia, Kemenkes 2014

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 79


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENGAMATAN
PELAKSANAAN SIMULASI

No Keterampilan yang diobservasi Hasil pengamatan Keterangan

1 Berat badan
 mengeluarkan isi kantung
 melepas alas kaki mata menatap
ke depan,tidak
menunduk/membungkuk

2 Tinggi badan
 melepas alas kaki
 ujung tumit kedua telapak kaki
dirapatkan bahu, tulang belakang,
bokong menempel di dinding

3 Tinggi duduk
 duduk posisi tegak, kepala dan
punggung menempel di dinding
 tangan diletakkan santai di atas
paha
 tidak menggunakan topi

4 Panjang depa
 berdiri dengan kaki dan bahu
menempel membelakangi dinding
 kedua lengan diluruskan
 pengukuran dilakukan hingga
ujung telapak tangan

INSTRUMEN MINI NUTRIONAL ASSESSMENT (MNA)

80 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
INSTRUMEN MINI NUTRIONAL ASSESSMENT (MNA)
I. SKRINING
Tanggal :
Nama: Jenis kelamin :
Umur :
Berat badan (kg) : Tinggi badan (cm) :

FORM SKRINING*

Hasil Penilaian
A. Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3
bulan terakhir disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan
saluran cerna, kesulitan mengunyah atau menelan?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe)
1 = kehilangan nafsu makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilangan nafsu makan
B. Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir ?
0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu
2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB
C. Kemampuan melakukan mobilitas ?
0 = di ranjang saja atau di kursi roda
1 = dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bisa
pergi/jalan-jalan ke luar
2 = dapat berjalan atau pergi dengan leluasa
D. Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan
terakhir ?
0 = ya
2 = tidak
E. Mengalami masalah neuropsikologis?
0 = dementia atau depresi berat
1 = demensia sedang (moderate)
2 = tidak ada masalah psikologis
F. Nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) ?
0 = IMT < 19 kg/m2
1 = IMT 19 - 21
2 = IMT 21 – 23
3 = IMT > 23
SUB TOTAL

SKOR SKRINING
 Sub total maksimal : 14
 Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
 Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 81


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
II. PENILAIAN
FORMULIR PENILAIAN **

Hasil Penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak
1 = ya
H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya
1 = tidak
I. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0 = ya
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari
?
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
 Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per
hari  ya/tidak
 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu  ya /
tidak
 Daging ikan atau unggas setiap hari  ya / tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 = jika terdapat 3 jawaban ya
L. Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi
atau lebih per hari ?
0 = tidak
1 = ya
M. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi
per hari ?
0.0 = kurang dari 3 gelas
0.5 = 3 – 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
N. Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi
atau lebih per hari ?
0 = tidak
1 = ya
A. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga

82 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
B. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
C. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang
sebaya/seumur, bagaimana anda mempertimbangkan keadaan
anda dibandingkan orang tersebut ?
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baiknya
2.0 = lebih baik
D. Lingkar lengan atas (cm)?
0 = < 21 cm
0.5 = 21 – 22 cm
1,0 = ≥22 cm
E. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm
1 > 31 cm

**PENILAIAN SKOR:
I.Skor Skrining 
II.Skor Penilaian 
Skor total indikator malnutrisi (maksimum 30)
17 - 23.5 : risiko malnutrisi 
Kurang dari 17 malnutrisi 

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 83


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
PELAYANAN GIZI PADA LANJUT USIA

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu melakukan pelayanan gizi pada lanjut usia

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus pelayanan gizi pada
lanjut usia
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus pada setiap kelompok
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 15 menit
5. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pembahasan kelompok selama masing-masing
10 menit dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang
belum dipahami.
6. Fasilitator memberikan tanggapan dan kesimpulan mengenai pelayanan rehabilitasi medik
pada lanjut usia.

Bahan dan Alat :


• Petunjuk latihan kasus pelayanan gizi pada lanjut usia
• Lembar kasus pelayanan gizi pada lanjut usia
• Spidol
• Whiteboard
• Flipchart

Waktu :
1 jpl @ 45 menit = 45 menit

84 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS

Kasus 1
Seorang lansia perempuan umur 75 tahun
 TB = 150 cm, BB = 38 kg, IMT = 16,8 kg/m2. Dalam 6 bulan terakhir pasien merasa lebih
kurus, baju menjadi lebih longgar
 Gigi sudah banyak yang tanggal. Pasien sudah pernah punya gigi palsu tapi tidak dipakai
lagi karena sakit bila digunakan. Saat ini pasien hanya bisa makan makanan yang lunak.
Nafsu makan saat ini baik, tapi kadang malas makan sendirian
 Pola makan (nasi lembik, ikan/tempe dan tahu) 2-3 x sehari, makan sayur 1-2x/minggu
jarang makan buah (karena keras), kue/biskuit 2-3x/minggu
 Pasien tinggal dengan anak perempuannya yang bekerja dari pagi – sore, Pasien memasak
sendiri
Tuliskan asuhan gizi pada pasien pasien tersebut sesuai PAGT, rencanakan MONEV

Kasus 2
Seorang lansia laki-laki usia 65 tahun
 TB = 160 cm, BB = 45 kg, IMT = 17,5 kg/m2. Selama 2 bulan terakhir pasien sering
terbangun malam hari karena sering berkemih
 Badan terasa cepat lelah, sering haus, dan mudah berkeringat. Pasien sering merasa lapar
meskipun sudah makan, tetapi akhir-akhir ini badan terasa lebih kurus
 Pasien terbiasa makan 3–4 kali makan dengan porsi 1 porsi, lauk ikan atau ayam goreng 1
potong sedang dengan tambahan tahu atau tempe 1–2 potong sedang digoreng. Sesekali
konsumsi sayur dimasak kuah atau tumis. Pasien konsumsi kopi sebanyak 3 sachet sehari
dengan camilan kue manis atau gorengan 1–2 potong
 Pasien tinggal dengan istri dan dua anak, bekerja sebagai karyawan kantor. Biasanya
pasien makan pagi dan sore di rumah, sedangkan makan siang di kantin kantor
 Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya. Ibu pasien menderita diabetes melitus
 Istri pasien mengajak berobat ke poliklinik umum, setelah dilakukan pemeriksaan darah
didapatkan peningkatan glukosa darah sewaktu. Pasien didiagnosis diabetes mellitus tipe 2
dan diberi obat
Tuliskan asuhan gizi pada pasien pasien tersebut sesuai PAGT, rencanakan MONEV

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 85


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kasus 3
Seorang lansia perempuan usia 70 tahun
 TB = 155 cm, BB = 47 kg, IMT = 19,6 kg/m2
 Kepala sering terasa pusing, terutama jika kurang istirahat
 2 tahun lalu diketahui tensi darah pasien meningkat, lalu diberi obat penurun tensi. Setelah
obat habis pasien tidak melanjutkan kontrol dan minum obat
 Riwayat keluarga: bapak dan adik kandung pasien menderita hipertensi
 Pasien terbiasa makan 2–3 kali makan. Pagi makan nasi 6–7 sendok makan dengan lauk
ayam/ikan/telur digoreng. Makan siang lebih sering konsumsi mie instan dengan sayur dan
lauk hewani 1 potong atau konsumsi makanan bersantan. Kadang-kadang pasien konsumsi
camilan berupa keripik atau kue kering asin
 Pasien adalah seorang janda, tinggal sendirian. Semua anak pasien sudah menikah dan
tinggal terpisah dari rumah pasien
Tuliskan asuhan gizi pada pasien pasien tersebut sesuai PAGT, rencanakan MONEV

86 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
JAWABAN

Kasus 1

Gigi Tanggal

 Skrining  Pengkajian

IMT: 16,8 (Status gizi kurang)

 Diagnosis Gizi

Berat badan kurang berkaitan dengan gangguan mengunyah makanan dan konsumsi
makan sendirian, ditandai dengan IMT 16,8

 Intervensi Gizi

Tujuan: Meningkatkan BB mencapai normal

Intervensi: Edukasi makanan seimbang lansia, bentuk lunak/lumat 1300 Kkal

Frekuensi 3x makan lengkap, 2x selingan buah (diblender), sayur dipotong kecil, dan

dimasak sampai empuk

 Anjuran

a. agar ada pendamping untuk membantu menyiapkan makanan dan menemani makan

b. Anjuran ke dokter gigi untuk membuat gigi palsu

c. anjuran untuk kunjungan ulang

Kunjungan ke 2

1. Mengukur BB dan IMT  Status Gizi

2. Mengecek pemahanan pasien atau keluarga

3. Bertanya mengenai pola makan apa telah sesuai, apa kendalanya

4. Anjuran untuk tetap melakukan pola hidup sehat dengan gizi seimbang

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 87


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kasus 2

Diabetes Melitus

 Skrining  Pengkajian

IMT: 17,6 kg/m2 (Status gizi kurang)

 Diagnosis Gizi

Berat badan kurang berkaitan dengan gangguan metabolisme tubuh

 Intervensi Gizi

Tujuan: Mengatur asupan makanan untuk menjaga kontrol glikemik optimal

Intervensi: Edukasi makanan seimbang lansia, bentuk padat tinggi serat, sebesar

1700 Kkal

Frekuensi 3 x makan lengkap, 2 x selingan buah yang tidak terlalu manis

Mengurangi konsumsi gula pasir, makanan yang diolah dari bahan tepung,

makanan tinggi kandungan lemak

 Anjuran

D. mengedukasi pasien dan istri untuk memilih dan mempersiapkan makanan sehat

E. membiasakan konsumsi sayur dan buah

F. rajin kontrol gula darah

G. anjuran untuk kunjungan ulang

Kunjungan ke 2

5. Mengukur BB dan IMT  Status Gizi

6. Mengecek pemahaman pasien atau keluarga

7. Bertanya mengenai pola makan apa yang telah sesuai, apa kendalanya

8. Anjuran untuk tetap melakukan pola hidup sehat dengan gizi seimbang

88 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kasus 3

Hipertensi

 Skrining  Pengkajian

IMT: 19,6 kg/m2 (Status gizi kurang)

 Diagnosis Gizi

Berat badan normal berkaitan dengan gangguan metabolisme tubuh

 Intervensi Gizi

Tujuan: Mengatur asupan makanan untuk menjaga tekanan darah tetap terkontrol

Intervensi: Edukasi makanan seimbang lansia, bentuk padat, tinggi serat, dan rendah
garam sebesar 1500 Kkal

Frekuensi 3x makan lengkap, 2x selingan buah atau sayur

 Anjuran

a. mengedukasi pasien memilih bahan makanan segar (tidak diawetkan), rendah garam,
rendah lemak (menghindari makanan digoreng dan santan), dan menggunakan bumbu
dapur alami

b. membiasakan konsumsi sayur dan buah sebanyak 5 porsi per hari

c. rajin mengukur tekanan darah dan minum obat teratur

d. anjuran untuk kunjungan ulang

Kunjungan ke 2

1. Mengukur BB dan IMT  Status Gizi

2. Mengecek pemahaman pasien atau keluarga

3. Bertanya mengenai pola makan apa yang telah sesuai, apa kendalanya

4. Anjuran untuk tetap melakukan pola hidup sehat dengan gizi seimbang

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 89


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
90 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 7
PELAYANAN REHABILITASI
MEDIK PADA LANJUT USIA

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 91


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK SIMULASI
TATALAKSANA GANGGUAN GERAK

Tujuan :
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu melakukan deteksi dan tatalaksana gangguan
gerak pada Lanjut Usia

Petunjuk :
1. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok
2. Di setiap kelompok membagi peran :
 Satu orang berperan sebagai pasien
 Satu orang berperan sebagai pemeriksa
 Sisanya sebagai pengamat
Setelah selesai simulasi pada peserta pertama dilanjutkan dengan peserta kedua, dan
peserta berganti peran.
3. Peserta yang berperan sebagai pemeriksa mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk proses pembelajaran.
4. Peserta yang berperan sebagai pengamat diberi daftar tilik sebagai acuan dalam melakukan
pengamatan dan penilaian.

Pelaksanaan Simulasi
Peserta yang berperan sebagai pemeriksa
 Peserta yang berperan sebagai pemeriksa melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana
sesuai dengan prosedur yang ada
Peserta yang berperan sebagai pasien
 Peserta berperan sebagai pasien
Peserta sebagai pengamat :
 Peseta sebagai pengamat memiliki tanggung jawab mengamati jalannya simulasi
 Memberikan penilaian terhadap pemeran pemeriksa dengan menggunakan daftar tilik
 Memberikan umpan balik kepada peserta yang berperan sebagai pemeriksa dan proses
simulasi berlangsung. Dapat dilakukan setelah beberapa sesi dan pada akhir sesi simulasi,
sesuaikan dengan waktu yang tersedia.
Bahan dan Alat
 Petunjuk simulasi tatalaksana gangguan gerak
 Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
 Daftar tilik
Waktu : 1 jpl @ 45 menit = 45 menit
92 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 93
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
PELAYANAN REHABILITASI MEDIK PADA LANJUT USIA

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada
lanjut usia

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus pelayanan rehabilitasi
medik pada lanjut usia
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus pada setiap kelompok untuk pokok bahasan 2, 3, 6
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 15 menit
5. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pembahasan kelompok selama masing-masing
10 menit dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang
belum dipahami.
6. Fasilitator memberikan tanggapan dan kesimpulan mengenai pelayanan rehabilitasi medik
pada lanjut usia.

Bahan dan Alat :


• Petunjuk latihan kasus pelayanan rehabilitasi medik pada lanjut usia
• Lembar kasus pelayanan rehabilitasi medik pada lanjut usia
• Spidol
• Whiteboard
• Flipchart

Waktu :
1 jpl @ 45 menit = 45 menit

94 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS

Kasus 1

Ny. S umur 72 tahun datang ke puskesmas pada tanggal 19 september 2014 pukul 09.40 WIB
dengan keluhan penglihatannya kabur seperti ada kabut. Ny. S diantar oleh cucunya yang
masih duduk di bangku SMA. Ny. S mengatakan mulai merasakan penglihatannya kabur sejak
± 7 bulan yang lalu. Awalnya, Ny. S hanya merasakan kabur pada mata kirinya saja, namun 5
bulan kemudian Ia mulai merasakan mata kanannya juga sudah mulai kabur seperti berkabut.
Cucu Ny. S mengatakan bahwa 2 hari yang lalu neneknya pernah terjatuh di dapur.

Dari Hasil pemeriksaan fisik yang di lakukan Ns. R, di dapatkan TTV: TD; 150/90 mmHg, N: 74
x/menit, P: 16x/menitt. Pada hasil Pemeriksaan Visus di dapatkan VOD : 4/60 , VOS : 2/60, ke
dua mata, kiri maupun kanan sudah tertutupi selaput berwarna putih. Namun mata kiri hampir
keseluruhan tertutupi lapisan berwarna putih. Dokter menyarankan Ny. S untuk Operasi
Katarak, agar dapat mengangkat lapisan putih yang menutupi pandangan matanya. Ny. S dan
cucunya mulai berdiskusi mengenai saran yang di berikan dokter. Ny. S kemudian menyutujui
saran yang diberikan dokter untuk operasi katarak.

Ny. S mengatakan BAB/BAK tidak ada keluhan, namun sejak jatuh ia hanya berani berjalan
merambat sendiri di sekitar tempat tidur, untuk ke kamar mandi atau tempat lain didalam rumah
yang agak jauh harus dituntun, begitu pula saat naik tangga, bahkan jika ada ia lebih memilih
naik lift. Aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS) lainnya dapat dilakukan secara mandiri.

a. Tentukan tingkat risiko jatuh pada pasien.

b. Apa tatalaksana pencegahan jatuh yang dapat diberikan pada pasien ini?

c. Bagaimanakah tingkat kemandirian pasien ini?

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 95


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kasus 2

Seorang perempuan umur 65 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada pangkal
paha kanan sehingga mengganggu bila berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu
pada saat penderita berjalan tertatih-tatih lalu jatuh terduduk di dalam kamar mandi. Sejak 7
tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat kencing manis, tekanan darah
tinggi,jantung dan rematik. Juga pernah serangan stroke 3 tahun lalu.

Pasien mengatakan sejak stroke BAB tidak lancar jika ia kurang mengkonsumsi buah dan
sayur. BAK tidak ada keluhan, namun dimalam hari pasien sering ngompol, karena saat
terbangun dimalam hari karena kebelet, OS tidak bisa segera mencapai kamar mandi
dikarenakan jalannya yang tertatih-tatih. Maka pasien memakai pampers setiap malam sebelum
tidur hingga pagi hari. Aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS) lainnya dapat dilakukan secara
mandiri.
a. Apa saja faktor risiko jatuh yang didapatkan pada pasien ini?
b. Apa tatalaksana pencegahan jatuh yang dapat diberikan pada pasien ini?
c. Bagaimanakah tingkat kemandirian pasien ini?

Kasus 3

Tn. Y berusia 69 tahun mengeluh nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah, kadang-kadang
kalau sakit sampai tidak bisa jalan.. Ny. Y mengatakan rasa sakit mulai timbul sekitar 3 bulan
yang lalu. Nyeri terasa betul pada saat cuaca dingin. Rasa nyeri berkurang jika banyak istirahat.
Ny.Y juga telah berobat ke puskesmas untuk mengobati keluhan itu, ia minum obat teratur
sesuai dengan dosis yang diberikan. Selain itu juga setiap rasa nyerinya kambuh Ny. Y sering
mengurut kakinya sendiri dengan minyak angin Penglihatan agak berkurang dibandingkan
lima tahun lalu. Telinga masih mampu mendengar dengan nada yang sedang tapi jika
menggunakan suara dengan frekwensi yang rendah, pasien kurang mendengar.

Tn. Y tidak mengeluh adanya kelainan BAB/BAK, seluruh AKS dapat dilakukan secara mandiri,
hanya jika sakit kakinya muncul pasien tidak bisa jalan sama sekali, harus dibawa dengan kuri
roda dan harus digendong untuk pindah ke kursi roda.
a. Apakah pasien mengalami gangguan gerak?
b. Apa yang harus dilakukan untuk mendeteksi gangguan gerak pada pasien?
c. Tentukan resiko jatuh pada pasien.
d. Apa tatalaksana pencegahan jatuh yang dapat diberikan pada pasien ini?
e. Bagaimanakah tingkat kemandirian pasien ini?

96 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA

NO RISIKO SKALA

1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4

2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3

3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami 3


demensia)

4 Nokturia/Inkontinen 3

5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2


delirium/Acute confusional state)

6 Kelemahan umum 2

7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, antipsikotik, 2


laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)

8 Riwayat jatuh dalam 2 bulan terakhir 2

9 Osteoporosis 1

10 Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1

11 Usia 70 tahun ke atas 1

Jumlah

Tingkat risiko :
 Risiko rendah bila skor 1-3  Lakukan intervensi risiko rendah
 Risiko tinggi bila skor ≥ 4  Lakukan intervensi risiko tinggi

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 97


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN
INSTRUMEN INDEKS BARTHEL MODIFIKASI

NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL

1 Mengendalikan rangsang 0 Tidak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)


BAB 1 Kadang-kadang tak terkendali (1 x / minggu)
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter
BAB 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1 x / 24 jam)
2 Mandiri
3 Membersihkan diri (mencuci 0 Butuh pertolongan orang lain
wajah, menyikat rambut,
mencukur kumis, sikat gigi) 1 Mandiri

4 Penggunaan WC (keluar 0 Tergantung pertolongan orang lain


masuk WC, 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi
melepas/memakai celana,
dapat mengerjakan sendiri beberapa kegiatan
cebok, menyiram)
yang lain
2 Mandiri

5 Makan minim (jikan makanan 0 Tidak mampu


harus berupa potongan, 1 Perlu ditolong memotong makanan
dianggap dibantu)
2 Mandiri
6 Bergerak dari kursi roda ke 0 Tidak mampu
tempat tidur dan sebaliknya 1 Perlu banyak bantuan untuk bias duduk (2 orang)
(termasuk duduk di tempat
2 Bantuan minimal 1 orang
tidur)
3 Mandiri
7 Berjalan di tempat rata (atau 0 Tidak mampu
jika tidak bias berjalan, 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
menjalankan kursi roda)
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri
8 Berpakaian (termasuk 0 Tergantung orang lain
memasang tali sepatu, 1 Sebagian dibantu (mis: mengancing baju)
mengencangkan sabuk)
2 Mandiri

9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu


1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Skor Total

Skor Barthel Index (Nilai AKS / ADL):


20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5–8 : Ketergantungan berat (C)
0–4 : Ketergantungan total (C)

98 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
INSTRUMENTAL ACTIVITIES OF DAILY LIVING (IADL) DENGAN LAWTON

Skor Hasil
Dapat menggunakan telepon
Mengoperasikan telepon sendiri dan mencari dan menghubungi nomor 1
Menghubungi beberapa nomor yang diketahui 1
Menjawab telepon tetapi tidak menghubungi 1
Tidak bisa menggunakan telepon sama sekali 0
Mampu pergi ke suatu tempat
Berpergian sendiri menggunakan kendaraan umum atau menyetir sendiri 1
Mengatur perjalanan sendiri 1
Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada yang menyertai 0
Tidak melakukan perjalanan sama sekali 0
Dapat berbelanja
Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri 1
Perlu bantuan untuk mengantar belanja 0
Sama sekali tidak mampu belanja 0
Dapat menyiapkan makanan
Merencanakan, menyiapkan, dan menghidangkan makanan 1
Menyiapkan makanan jika sudah tersedia bahan makanan 0
Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang cukup 0
Perlu disiapkan dan dilayani 0
Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
Merawat rumah sendiri atau bantuan kadang-kadang 1
Mengerjakan pekerjaan ringan sehari-hari (merapikan tempat tidur, 1
mencuci piring)
Perlu bantuan untuk semua perawatan rumah sehari-hari 1
Tidak berpartisipasi dalam perawatan rumah 0
Dapat mencuci pakaian
Mencuci semua pakaian sendiri 1
Mencuci pakaian yang kecil 1
Semua pakaian dicuci oleh orang lain 0
Dapat mengatur obat - obatan
Meminum obat secara tepat dosis dan waktu tanpa bantuan 1
Tidak mampu menyiapkan obat sendiri 0
Dapat mengatur keuangan
Mengatur masalah financial (tagihan, pergi ke bank) 1
Mengatur pengeluaran sehari-hari, tapi perlu bantuan untuk ke bank 1
untuk transaksi penting
Tidak mampu mengambil keputusan financial atau memegang uang 0
Total

Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 99


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Cara Pelaksanaan:
Pemeriksa menanyakan 8 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dengan tulisan di
bold dan melingkari skor angka sesuai jawaban yang disampaikan pasien. Selanjutnya
dilakukan penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan, dan dilakukan interpretasi sebagai berikut
:
 0 : Dikerjakan oleh orang lain
 1 : Perlu bantuan sepanjang waktu
 2 : Perlu bantuan sesekali
 3-8 : Independen/mandiri

100 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 8
BIMBINGAN LATIHAN FISIK PADA
LANJUT USIA

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 101


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK
BIMBINGAN LATIHAN FISIK BAGI LANJUT USIA

Tujuan :
Peserta mampu melakukan contoh latihan fisik bagi lanjut usia

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan latihan fisik bagi lanjut usia
2. Fasilitator memandu peserta untuk melakukan latihan fisik bagi lanjut usia
3. Peserta diminta untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh fasilitator
4. Gerakan diulang sampai beberapa kali sehingga peserta mampu melakukan sendiri
5. Fasilitator melanjutkan pemutaran video senam bagi lanjut usia dan diikuti oleh peserta
6. Fasilitator mengamati dan memandu gerakan senam bagi lanjut usia
7. Fasilitator kelas merangkum dan menyimpulkan hasil latihan

Bahan dan Alat :


 Petunjuk Latihan fisik bagi lanjut usia
 Video senam bagi lanjut usia
 Tikar/ Karpet/Alas duduk/ matras
 2 botol plastik berisi air masing-masing 600 ml / barbell seberat 500 gram
 Tensimeter
 Pengukur waktu

Waktu :
2jpl @ 45 menit = 90 menit

102 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 9
PERAWATAN KESEHATAN
LANJUT USIA DI RUMAH

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 103


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN KASUS
PERAWATAN KESEHATAN LANJUT USIA DI RUMAH

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu melakukan perawatan kesehatan lanjut usia di
rumah

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan kasus perawatan kesehatan
lanjut usia di rumah
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok
3. Fasilitator membagikan Lembar Kasus pada setiap kelompok
4. Masing-masing kelompok membahas kasus yang dibagikan selama 30 menit
5. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pembahasan kelompok selama masing-masing
10 menit dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang
belum dipahami.
6. Fasilitator memberikan tanggapan dan kesimpulan mengenai perawatan kesehatan lanjut
usia di rumah.

Bahan dan Alat :


• Petunjuk latihan kasus perawatan kesehatan lanjut usia di rumah
• Lembar kasus perawatan kesehatan lanjut usia di rumah
• Form Pengkajian
• Spidol
• Whiteboard
• Flipchart

Waktu :
2jpl @ 45 menit = 90 menit

104 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS

KASUS 1

Tn. S (68), mengalami nyeri pada persendian kaki sejak 15 tahun yang lalu. Anak perempuan
yang tinggal bersamanya mengatakan bahwa nyeri dirasakan bapaknya semakin berat sejak 3
tahun belakangan. Biasanya Tn. S berjalan dengan menggunakan tongkat tetapi sejak nyeri
makin berat saat berjalan, Tn. S menolak untuk berjalan menggunakan walker yang
dihadiahkan anaknya. Tn. S lebih suka duduk menonton TV berjam-jam dan baru kembali ke
kamarnya untuk beristirahat dengan berjalan secara merambat. Anak Tn. S merasa khawatir
bapaknya terjatuh. Ketika perawat datang, terlihat alat bantu berjalan walker yang masih
terbungkus plastik tersimpan rapi di sudut kamar Tn. S. Saat ditanya perawat apa yang
menyebabkan Tn. S tidak menggunakan alat bantu jalan tersebut, klien mengatakan takut
karena tidak tahu cara menggunakannya.
Hasil kajian: lantai rumah keramik tanpa ulir, nyeri bila berjalan dengan skala nyeri 5 tetapi klien
menyatakan masih dapat berjalan pelan-pelan, berdiri dibantu.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: TD 150/90 mmHg, Pernafasan 28x/menit, Nadi: 88x/menit,
suhu: 36,8°C. Hasil penilaian risiko jatuh: 3, skor Barthel Index: 10. Anda sebagai seorang
perawat apa yang akan Anda lakukan untuk membantu keluarga Tn. S ?.

Tugas Kelompok :
Mendiskusikan kasus keluarga dengan masalah pada lansia mencakup:
1. Analisa data berdasarkan gambaran hasil pengkajian kasus
2. Rumuskan Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan hasil pengkajian
3. Menyusun Rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan
4. Simulasikan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan klien
5. Pendokumentasian asuhan keperawatan

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 105


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
KASUS 2

Ny. M, 74 tahun, tinggal dengan anak laki-lakinya. Sudah sejak 2 tahun ini Ny. M menggunakan
kursi roda untuk beraktifitas sejak terkena serangan stroke. Lengan dan kaki sebelah kiri lemah
dan sulit digerakkan. Sejak suaminya meninggal dunia setahun yang lalu, ia diasuh oleh anak
laki-lakinya. Tn. Y bekerja kantoran berangkat jam 6 pagi dan kembali ke rumah jam 5 sore.
Selama anaknya di kantor, Ny. M didampingi oleh pembantu yang tidak menetap di rumah
tersebut. Dari pengakuan Ny. M selama jam 06.00 – 17.00 hanya berada di tempat tidur saja.
Seluruh kebutuhannya diberikan pembantu di tempat tidur. Alasannya karena Ny. M
mengetahui kalau pembantu tidak bisa membantunya untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi
roda sehingga khawatir jatuh. Ny. M juga khawatir kalau pembantunya tidak mampu
menyanggah tubuhnya yang gemuk saat ingin duduk di tempat tidur.
Hasil pengkajian: BB 85 kg dan TB 154 cm (data terakhir saat pulang dari rumah sakit), TD
160/100 mmHg, P: 28x/menit, Nadi: 80x/menit, Suhu: 37°C, lengan dan kaki bagian kiri tidak
dapat digerakkan, nilai Barthel Index: 8, bicara pelo tetapi artikulasinya masih cukup jelas.
Sebagai perawat, apa yang dapat Anda lakukan?

TUGAS KELOMPOK :

Mendiskusikan kasus keluarga dengan masalah pada lansia mencakup:


1. Analisa data berdasarkan gambaran hasil pengkajian kasus
2. Rumuskan Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan hasil pengkajian
3. Menyusun Rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan
4. Simulasikan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan klien
5. Pendokumentasian asuhan keperawatan

106 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
KASUS 3

Ny. A, 71 tahun, tinggal bersama suami dan 3 orang anaknya yang sudah berkeluarga serta 2
orang cucu yang sudah sekolah di tingkat dasar. Ketiga anak Ny. A dan pasangannya bekerja
dari pagi sampai malam dan pulang ke rumah dalam kondisi lelah. Dalam kesehariannya Ny. A
membersihkan rumah dan memasak untuk semua anggota keluarganya dibantu oleh suaminya.
Sejak 3 tahun belakangan ini Ny. A merasa hidupnya hampa, ingin cepat meninggalkan dunia,
sulit tidur dan merasa tidak punya harapan untuk hidup lebih baik sejak terkena serangan
stroke.
Hasil pemeriksaan TD 170/100 mmHg, Nadi 70 x/menit, Pernafasan 20x per menit dan suhu
36,5° C.
Hasil penilaian: Skala Depresi Geriatri menunjukkan depresi sedang, MNA menunjukkan
malnutrisi dan berisiko sedang untuk jatuh. Hasil pemeriksaan laboratorium sewaktu: Hb 9,5
g/dl, GDS 135 mg/dL. Ny. A bertanya kepada perawat yang datang memeriksanya di rumah,
apa yang harus ia lakukan? Sebagai perawat, apa yang dapat Anda kerjakan?

TUGAS KELOMPOK :
Mendiskusikan kasus keluarga dengan masalah pada lansia mencakup:
1. Analisa data berdasarkan gambaran hasil pengkajian kasus
2. Rumuskan Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan hasil pengkajian
3. Menyusun Rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan
4. Simulasikan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan klien
5. Pendokumentasian asuhan keperawatan

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 107


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORM PELAYANAN LANSIA DI RUMAH
(BERDASARKAN PMK 279 TAHUN 2006)

FORMAT: PENGKAJIAN
Nama Individu yang sakit : Diagnosa Medik :
Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran :  Edema  Bunyi jantung: .....  Pola BAK …x/hr,vol ..ml/hr  Sianosis
GCS :  Asites Akral dingin  Hematuri  Poliuria  Sekret / Slym
TD: mm/Hg  Tanda Perdarahan:  Oliguria  Disuria  Irama ireguler
P: x/ menit purpura/ hematom/  Inkontinensia  Retensi  Wheezing
S : 0C
petekie/ hematemesis/  Nyeri saat BAK  Ronki ........................................
N : x/ menit melena/ epistaksis* KemampuanBAK : Mandiri/  Otot bantu napas ..................
 Takikardia Tanda Anemia : Pucat/ Bantu sebagian/tergantung*  Alat bantu nafas ....................
 Bradikardia Konjungtiva pucat/ Lidah Alat bantu: Tidak/Ya*………  Dispnea
 Tubuh teraba hangat pucat/ Bibir pucat/ Gunakan Obat :Tidak/Ya*...  Sesak
 Menggigil Akral pucat*  Kemampuan BAB :Mandiri/  Stridor
Tanda Dehidrasi: Bantu sebagian/tergantung*  Krepirasi
mata cekung/ turgor kulit  Alat bantu: Tidak/Ya*...
berkurang/ bibir kering*
 Pusing  Kesemutan
 Berkeringat  Rasa Haus
 Pengisian kapiler  3 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot Fungsi Penglihatan :Fungsi perabaan :
Nafsu Makan :  Kontraktur  Buram  Kesemutan pada …….............
Berkurang/Tidak*  Fraktur  Tak bisa melihat Kebas pada ..........................…
 Sulit Menelan Nyeri otot/tulang*  Alat bantu …........  Disorientasi  Parese
 Disphagia  Drop Foot Lokasi ……...........…  Visus ………........  Halusinasi  Disartria
 Bau Nafas  Tremor Jenis ……......…......….. Fungsi pendengaran : Amnesia  Paralisis
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Malaise / fatique  Kurang jelas  Refleks patologis ……
geraham/rahang/palatum*  Atropi  Tuli  Kejang : sifat …….. lama ..……
 Distensi Abdomen Kekuatan otot ....….............…..  Alat bantu frekwensi ....................................
 Bising Usus: ................................  Postur tidak normal .................  Tinnitus Fungsi Penciuman
 Konstipasi  RPS Atas : bebas/ terbatas/ Fungsi Perasa Mampu
 Diare .......x/hr kelemahan/ kelumpuhan  Mampu  Terganggu
 Hemoroid, grade ..................... (kanan / kiri)*  Terganggu
 Teraba Masa abdomen .........  RPS Bawah :bebas/terbatas/
 Stomatitis  Warna ................... kelemahan/kelumpuhan Kulit
 Riwayat obat pencahar ......... (kanan / kiri)*  Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus ………
 Maag  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
Konsistensi .......... sebagian/tergantung*  Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... Perubahan warna…….
Diet Khusus: Tidak/Ya*................  Berjalan : Mandiri/ Bantu  Decubitus: grade … Lokasi ………..….

108 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
 Kebiasaan makan-minum : sebagian/tergantung* Tidur dan Istirahat
Mandiri/ Bantusebagian/  Alat Bantu : Tidak/Ya*.............. Susah tidur
Tergantung*  Nyeri : Tidak/Ya*.......................  Waktu tidur ………………………………………………………………
Alergi makanan/minuman :  Bantuan obat, …………………………………………..………………
Tidak/Ya*..................................
Alat bantu : Tidak/Ya*.............
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari
 Cemas  Denial  Marah Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor Mandi : Mandiri/ Bantu
 Takut  Putus asa Depresi Baik/ tehambat* ......................  Mata kotor  Kulit kotor sebagian/tergantung*
 Rendah diri  Menarik diri  Berkomunikasi :  Perineal/genital kotor Berpakaian : Mandiri/ Bantu
 Agresif Perilaku kekerasan Lancar/ terhambat* ...............  Hidung kotor  Kuku kotor sebagian/tergantung*
 Respon pasca trauma .....  Kegiatan sosial sehari-hari :  Telinga kotor Menyisir Rambut : Mandiri/

 Tidak mau melihat bagian …………………………………….  Rambut-Kepala kotor Bantu sebagian/tergantung*


tubuh yang rusak
Keterangan Tambahan terkait Individu

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG

DIAGNOSA KEPERAWATAN

MENGETAHUI :
Nama Koordinator Tanggal/ Tandatangan

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 109


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORMAT: PERENCANAAN KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes No. Register


Nama Perawat yang mengkaji Nama Penanggungjawab/
KK
Nama Individu/ Keluarga/ Alamat
Kelompok
Penyakit/ Masalah Kesehatan

Tgl/
Diagnosa Keperawatan Tujuan RencanaTindakan
No.

110 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORMAT : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes No. Register


Nama Perawat yang mengkaji Nama Penanggungjawab/
KK
Nama Individu/ Keluarga/ Alamat
Kelompok
Penyakit/ Masalah Kesehatan

Tgl/ Ttd
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
No. Perawat

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 111


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
KUNCI JAWABAN

Kasus 1

Hal-hal yang didokumentasikan dengan menggunakan format yang telah disediakan meliputi:
1. Pengkajian:

Data Subyektif: Tn. S mengatakan takut karena tidak tahu cara menggunakan walker.
Mengatakan nyeri bila berjalan tetapi klien menyatakan masih dapat berjalan pelan-pelan,
berdiri dibantu.
Data Objektif :
a. Riwayat nyeri dirasakan semakin berat sejak 3 tahun belakangan
b. Riwayat penggunaan alat bantu: Tn. S berjalan dengan menggunakan tongkat, menolak
untuk berjalan menggunakan walker.
c. Aktivitas sehari-hari: Tn. S lebih suka duduk menonton TV berjam-jam, berjalan secara
merambat.
d. Lingkungan: lantai rumah keramik tanpa ulir,.
e. Skala nyeri 5
f. Tanda-tanda vital: TD 150/90 mmHg, Pernafasan 28x/menit, Nadi: 88x/menit, suhu:
36,8°C.
g. Hasil penilaian risiko jatuh: 3,
h. Skor Barthel Index: 10
2. Kemungkinan Diagnosa/masalah keperawatan yang dapat muncul:
a. Gangguan mobilisasi fisik
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari: mandi, berjalan, dll;
c. Kurang pengetahuan tentang penggunaan walker;
d. Nyeri
e. Risiko jatuh
3. Rencana keperawatan tindakan dan implementasi (untuk diagnosa/masalah utama
keperawatan: Gangguan mobilisasi fisik)
a. Bantu melakukan ambulasi
b. Bantu klien mendapatkan alat bantu mobilisasi : walker
c. Pasang pegangan pengaman jika perlu
d. Bantu klien beradaptasi dalam menggunakan walker

112 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
e. Melatih care giver untuk memberikan bantuan ambulasi / mobilisasi.
Diagnosa/masalah keperawatan lain dapat dikembangkan.
4. Evaluasi keperawatan - identifikasi dan tuliskan hasil dari:
a. Ambulasi yang dilakukan klien;
b. Kemampuan klien menggunakan alat bantu mobilisasi : walker
c. Kemampuan klien beradaptasi dalam menggunakan walker

d. Kemampuan care giver memberikan bantuan ambulasi / mobilisasi.

Kasus 2

Hal-hal yang didokumentasikan dengan menggunakan format yang telah disediakan meliputi:
1. Pengkajian:
Data Subyektif:
Ny. M mengatakan khawatir kalau pembantunya tidak mampu menyanggah tubuhnya yang
gemuk saat ingin duduk di tempat tidur.
Data Objektif :
a. Riwayat penyakit: Stroke
b. Riwayat penggunaan alat bantu: sejak 2 tahun ini Ny. M menggunakan kursi roda untuk
beraktifitas
c. Aktivitas sehari-hari: jam 06.00 – 17.00 hanya berada di tempat tidur saja, seluruh
kebutuhannya diberikan pembantu di tempat tidur, lengan dan kaki bagian kiri tidak
dapat digerakkan,
d. Bicara pelo tetapi artikulasinya masih cukup jelas.
e. BB 85 kg, TB 154 cm
f. Tanda-tanda vital: TD 160/100 mmHg, P: 28x/menit, Nadi: 80x/menit, Suhu: 37°C,
g. Barthel Index: 8

2. Kemungkinan Diagnosa/masalah keperawatan yang dapat muncul:


a. Gangguan mobilisasi fisik
b. Kurang pengetahuan: ambulasi dari tempat tidur ke kursi roda
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari: mandi, berjalan, dll;
d. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: berlebihan;
e. Gangguan komunikasi verbal

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 113


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
3. Rencana keperawatan tindakan dan implementasi (untuk diagnosa/masalah utama
keperawatan: Gangguan mobilisasi fisik)
a. Bantu melakukan ambulasi
b. Bantu klien mendapatkan alat bantu mobilisasi : walker
c. Pasang pegangan pengaman jika perlu

d. Bantu klien beradaptasi dalam menggunakan walker


e. Melatih care giver untuk memberikan bantuan ambulasi / mobilisasi.
Diagnosa/masalah keperawatan lain dapat dikembangkan.

4. Evaluasi keperawatan - identifikasi dan tuliskan hasil dari:


a. Ambulasi yang dilakukan klien;
b. Kemampuan klien menggunakan alat bantu mobilisasi : walker
c. Kemampuan klien beradaptasi dalam menggunakan walker
d. Kemampuan care giver memberikan bantuan ambulasi / mobilisasi.

Kasus 3

Hal-hal yang didokumentasikan dengan menggunakan format yang telah disediakan meliputi:
1. Pengkajian:
Data Subyektif:
Ny. A merasa hidupnya hampa, ingin cepat meninggalkan dunia, sulit tidur dan merasa tidak
punya harapan untuk hidup lebih baik sejak terkena serangan stroke.
Data Objektif :
a. Riwayat penyakit: Stroke
b. Aktivitas sehari-hari: membersihkan rumah dan memasak untuk semua anggota
keluarganya.
c. Tanda-tanda vital: TD 170/100 mmHg, Nadi 70 x/menit, Pernafasan 20x per menit dan
suhu 36,5° C.
d. Skala Depresi Geriatri menunjukkan depresi sedang,
e. Hasil skrining MNA: malnutrisi
f. Risiko jatuh: Sedang
g. Hasil pemeriksaan laboratorium sewaktu: Hb 9,5 g/dl, GDS 135 mg/dL.

114 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
2. Kemungkinan Diagnosa/masalah keperawatan yang dapat muncul:
a. Risiko depresi
b. Risiko jatuh;
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: malnutrisi;

3. Rencana keperawatan tindakan dan implementasi (untuk diagnosa/masalah utama


keperawatan: Depresi)
a. Lakukan prinsip-prinsip orientasi realita
b. Tingkatkan kemampuan komunikasi
c. Bantu klien memperoleh bantuan sesuai kebutuhan
d. Berikan kesempatan lansia unt mengungkapkan perasaannya;
e. Bantu klien mengatasi kesedihan/ rasa kehilangannya
f. Rujuk ke psikolog/dokter jiwa jika dibutuhkan
g. Rujuk klien ke kegiatan kelompok Lansia
Diagnosa/masalah keperawatan lain dapat dikembangkan.

4. Evaluasi keperawatan - identifikasi dan tuliskan hasil dari:


a. Pelaksanaan tindakan orientasi realitas;
b. Kemampuan klien berkomunikasi dengan orang lain;
c. Hasil penilaian terhadap aktivitas sehari-hari
d. Kemampuan mengekspresikan perasaan;
e. Respon terhadap kahilangan;
f. Hasil kolaborasi terhadap rujukan.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 115


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
116 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 10
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
EDUKASI KESEHATAN
PADA LANJUT USIA

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 117


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK BERMAIN PERAN
KONSELING DALAM KESEHATAN LANJUT USIA

Tujuan:
Peserta mampu melakukan Konseling pada Lanjut Usia

Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta dalam 5 kelompok :
a. Kelompok 1 menggunakan skenario 1, pasien lanjut usia dengan permasalahan lanjut
usia yang kurang melakukan olahraga
b. Kelompok 2 menggunakan skenario 2, pasien lanjut usia dengan permasalahan gizi
kurang
c. Kelompok 3 menggunakan skenario 3, pasien lanjut usia dengan materi perawatan lanjut
usia di rumah
d. Kelompok 4 menggunakan skenario 4, pasien lanjut usia dengan permasalahan depresi
e. Kelompok 5 menggunakan skenario 5, pasien lanjut usia dengan permasalahan gigi dan
mulut
2. Fasilitator mengingatkan prinsip - prinsip konseling :
- tugas konselor
- proses konseling
- syarat konselor yang baik
- tujuan konseling
3. Berlatih bermain peran:
- peserta memainkan peran sebagai konselor dan pasien
- kepada peserta yang memerankan pasien, diberikan skrip yang harus dilakoni
- secara bergilir setiap pasangan peserta memainkan perannya.
- ketika 1 pasangan bermain peran, peserta lainnya mengobservasi dan melakukan
penilaian menggunakan lembar tilik konseling
- selesai bermain peran, peserta diminta untuk aktif memberikan masukan kepada
temannya (dimulai dari hal baik yang telah dilakukan, baru saran untuk perbaikan ke
depan).
- Masukan yang diberikan berhubungan dengan teknik konseling

Setelah selesai semua peserta bermain peran, fasilitator menutup dengan memberikan
rangkuman tentang aktivitas praktek bermain peran dengan mengingat kembali tentang prinsip
dan teknik konseling
Waktu : 2jpl @ 45 menit = 90 menit

118 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
SKENARIO BERMAIN PERAN KONSELING

Skenario 1 : permasalahan lanjut usia yang kurang melakukan olahraga

Seorang pria berusia 66 tahun mengeluh sakit di kakinya, saat ini dia susah melakukan gerakan sujud
dalam sholat. Pria tersebut pergi ke Puskesmas untuk mengobati sakit kakinya, disaat menunggu
antrian, ia melihat poster tentang perlunya olahraga. Melihat poster itu, ia ingin sekali berolahraga seperti
dulu. Hobinya adalah bermain badminton dan bersepeda. Pada saat bertemu dengan dokter, ia
menanyakan olahraga apa yang cocok untuknya saat ini. Berikan konseling kepada pria tersebut.

Skenario 2 : permasalahan gizi kurang

Seorang wanita umur 35 tahun, datang ke puskesmas membawa ibunya yang berumur 67 tahun (BB/TB :
45kg/153cm), ia mengeluhkan akhir – akhir ini ibunya susah makan. Makanan yang ada dirumah tidak
dijamahnya, ibunya hanya mau makan bubur yang dibeli di warung, meskipun terkadang ibunya
memakan bubur dengan lauk telor, tetapi wanita ini takut kebutuhan gizi ibunya tidak terpenuhi. Berikan
konseling gizi kepada wanita dan ibunya.

Skenario 3 : materi perawatan lanjut usia di rumah

Seorang wanita 50 tahun mempunyai ayah berumur 75 tahun yang sedang dirawat di rumah sakit karena
terkena serangan stroke di rumah sakit. Setelah 3 minggu dirawat di rumah sakit, ia berencana membawa
ayahnya pulang. Ia tidak tahu bagaimana cara merawat ayahnya dirumah, lalu datang ke puskesmas
untuk meminta saran Anda sebagai konselor di Puskesmas.

Skenario 4 : permasalahan depresi

Seorang wanita, 40 tahun, ayahnya di diagnosa Parkinson, ia bingung melihat ayahnya jika berjalan
cepat-cepat dan terhuyung, tapi ada kalanya diam saja tak mau bergerak... sehingga ia harus
membentaknya untuk mau menuruti kata-katanya agar jalan pelan-pelan saja supaya tidak jatuh
(ayahnya pernah terjatuh). Hal yang sering mengesalkan klien ini adalah pasien sangat apatis, tidak
”mau” bicara padahal dulunya ramah dan senang ngobrol. Ayahnya tidak mau bersosialisasi dan ke luar
rumah, seharian hanya duduk termenung dan sering mengeluh sakit-sakit di badannya. Ia juga sulit
makan, selalu bilang saya kenyang padahal belum makan apa-apa. Wanita ini datang bersama ayahnya
ke Puskesmas untuk minta saran Anda sebagai konselor di Puskesmas.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 119


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Skenario 5 : permasalahan gigi dan mulut

Kakek berumur 70 tahun, datang ke puskesmas mengeluh sudah dua minggu ini giginya sakit dan
bengkak di pipinya. Sehingga ia tidak bisa makan dan tidur, terlihat bahwa ia kurang tidur. Ia juga
mengatakan bahwa banyak yang mengatakan nafasnya bau, padahal ia selalu menggosok gigi. Hasil
pengamatan, terdapat gigi yang berlubang, karang gigi dan gigi bagian depan goyang pada kakek
tersebut. Bagaimana konseling yang anda lakukan untuk kakek ini?

Skenario 6 : permasalahan depresi

Seorang laki-laki usia 35 tahun, tidak tahu harus bagaimana menghadapi ayahya yang menjadi agresif
secara tiba-tiba pada malam hari mau mencekik ibunya. Ia kebetulan tidak serumah dengan orang tuanya
tetapi ia ditelepon oleh ibunya yang ketakutan dan diminta segera datang. Biasanya ayahnya tsb manis
dan baik perilakunya. Ia heran mengapa jadi begitu padahal dulu adalah penasihat keluarga yang bijak.
Ketika ditanya mengapa ayah bersikap seperti itu, ayahnya mengatakan karena ibumu mau membunuh
ayah sewaktu tidur jadi saya pelintir saja tangannya dan saya ikat agar saya bisa tidur....
Sang anak tsb memarahi ayahnya dan mengancam jika berbuat seperti itu lagi ayah akan saya kurung
dan tidak boleh tidur bersama ibu lagi. Masalah lain timbul karena ancaman tsb, ayah selalu merasa
kehilangan isterinya jika ia tidak melihatnya maka akan dicari ke seluruh rumah bahkan ke tetangga-
tetangga. Pernah ayahnya tidak pulang 2 malam dan ternyata ada di warung di kampung tetangga, ketika
di tanya sedang apa; ia mengatakan mencari ibumu! Ia menangis tersedu-sedu, kenapa saya ditinggal
ibumu?

Padahal sang ibu ada di dalam rumah, hanya saja ketika itu ada di kamar mandi dan ayah klien tidak
mengetahuinya. Laki-laki tsb kebingungan bagaimana harus menghadapi ayah ibunya, karena ia juga
mempunya keluarga dengan anak umur 3 tahun. Ia adalah anak satu-satunya. Dia minta sesi konseling
dengan staf di Puskesmas.

Skenario 7 : permasalahan depresi

Seorang perempuan, 79 thn, datang ke puskesmas karena bingung menghadapi suaminya yang setiap
senja menjelang malam selalu tidak mengenali dirinya. Ia mengatakan kamu bukan isteriku, kamu palsu,
ngapain ada di rumah ini?? Isterinya menjelaskan bahwa “aku isterimu” ; nih buktinya gelang dari
bapak..., saya pandai main piano ... dan lain-lain bukti yang menunjukkan ibu tsb sebagai isteri.
Kadang pasien dapat mengerti ”oh iya..” tetapi ada kalanya sulit diyakinkan, dan ia mau pergi dari
rumahnya sendiri ” aku mau pulang ke rumahku”.
Bagaimana memberikan konseling untuk ibu ini.

120 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
DAFTAR TILIK
BERMAIN PERAN KONSELING

Nama :
Tanggal :
Lembar Observasi :

No. Proses Yang Diamati Ada (1) Tidak (0)

1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan kerahasiaan

2. Membangun rapport / hubungan


3. Menanyakan pertanyaan dengan tujuan/maksud yang jelas
(deskripsi, collecting data yang menuju pada penemuan satu
permasalahan tertentu)
4. Memberikan respons yang tepat kepada pasien
5. Menunjukkan kemampuan komunikasi verbal maupun non verbal
6. Mendengarkan secara aktif
7. Mampu menilai emosi pasien dengan baik
8. Mempertahankan kontak mata
9. Memberikan kesimpulan dari permasalahan pasien
10. Memberikan reassurance/penguatan terhadap pernyataan positif
dan dukungan
11. Memberikan saran dan bimbingan
Skor Total

Nilai minimal 6
Penilaian secara umum :
a. Hal baik :
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.......................................................................................................

b. Saran :
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
.......................................................................................................

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 121


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
122 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 11
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PROGRAM KESEHATAN
LANJUT USIA

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 123


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK LATIHAN
PENGISIAN FORM PENCATATAN DAN PELAPORAN

Tujuan :
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu melakukan pengisian form pencatatan dan
pelaporan secara benar

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk latihan mengisi form pencatatan dan
pelaporan
2. Peserta dibagi 3 (tiga) kelompok
3. Fasilitator membagikan form pencatatan dan pelaporan pada setiap kelompok.
4. Setiap kelompok memilih data laporan yang dibawa oleh salah satu peserta untuk dibahas
pada masing-masing kelompok atau menggunakan data yang diberikan oleh fasilitator
5. Masing-masing kelompok melakukan latihan pengisian form pencatatan dan pelaporan
dengan menggunakan data tersebut selama 10 menit.
6. Masing-masing kelompok memaparkan hasil latihan pengisian form pencatatan dan
pelaporan dan tiap peserta dapat mengajukan pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang
belum dipahami..
7. Fasilitator memberikan tanggapan tentang hasil diskusi pengisian form pencatatan dan
pelaporan.

Bahan dan Alat :

1. Petunjuk latihan mengisi form pencatatan dan pelaporan


2. Form pencatatan dan pelaporan
3. Data program kesehatan lanjut usia dari salah satu Puskesmas atau lembar kasus
4. Spidol
5. Whiteboard
6. Flipchart

Waktu :
1 jpl @ 45 menit

124 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR KASUS

Seorang pasien dengan Nama Ny Sutinah, dengan usia : 72 tahun dengan alamat : Jakarta
Pusat, datang ke Posyandu Lansia Melati.

Pasien datang dengan keluhan : Kepala sering pusing.

Tidak ada keluhan gangguan penglihatan dan pendengaran.

Hasil pemeriksaan fisik pasien:

 TSB, CM, TD: 150/90 mmHg, TB/BB: 162 cm/54 kg

 Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup

 Napas : 20 x/menit, regular

 Suhu : 36.5 OC

 Mulut : oral higiene baik

 Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-

 Leher : JVP 5-2 cmH20

 KGB : tidak teraba pembesaran

 Paru : vesikuler, rh -/-, wh-/-

 Jantung : BJ I dan II normal, murmur-, gallop –

 Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N

 Ekstremitas : akral hangat, edema -/-

Hasil pemeriksaan Score ADL Barthel : 20, dan hasil penilaian status mental dengan metode 2
menit negatif. Hasil pemeriksaan dengan metode Mini Cog dan Clock Drawing Test : mampu
menyebutkan tiga kata kembali dan CDT : 4.

Hasil pemerikaan laboratorium sederhana : Hb : 13,5, Kolesterol darah total 205 mg/dL, Gula
darah sewaktu : 120 mg/dL dan Asam urat : 5 mg/dL.

Di rumah ibu tersebut merawat cucunya yang berusia 4 tahun.

1. Apa yang dapat Saudara lakukan terhadap pasien tersebut.


2. Tuliskan hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan ke dalam format pencatatan dan
pelaporan di Posyandu Lansia.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 125


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :

Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan Pemberda
Kunjungan Konseling
Penyulu
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb
Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

JUMLAH

Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......

________________ ________________

126 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI PUSKESMAS
PUSKESMAS : :
KECAMATAN : :
BULAN : :

Sasaran Lansia Kunjungan Lansia Kegiatan sehari-hari Jumlah Lansia dengan Kelainan Pengobatan
Konseling
45-59 60-69 > 70 45-59 60-69 > 70 Kemandirian IMT Tek. Darah Jml Lansia dgn Jumlah
Jumlah Ggn Hb Kolestero As. Urat Ggn Ggn Ggn Pemberd Jumlah
Jumlah DM Ggn ginjal Lain-lain kelainan Penyuluh Panti
No Nama Desa Panti L P L P L P ME L K T R Kurang l tinggi tinggi kognitif Penglihatan pendengaran ayaan Kunjungan Ket.
Posyandu Diobati Dirujuk an Wredha
Wredha L P L P L P A B C B L S Lansia Rumah
dibina
BLBLBLBLBLBL L P LPLPL P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

JUMLAH

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Lansia

________________ ________________

Kurikulum Pelatihan 127


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KELOMPOK /
POSYANDU LANJUT USIA

1 No Urut : Sudah jelas

2 Nama Lansia : Sudah jelas


3 Kunjungan B = Baru adalah pasien yang berkunjung untuk pertama kali
dalam tahun berjalan
L = lama adalah pasein yang berkung untuk yang kedua dan
seterusnya dalam tahun berjalan
Kunjungan berlaku untuk 1 tahun berjalan
4 Umur ditulis umur pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur
lansia dan diberi tanda diberi tanda Laki2(L) atau Perempuan (P)
5. Kemandirian : Sesuai dengan hasil pemeriksaan instrumen AKS / ADL
Kategori A: apabila lanjut usia masih mampu melakukan
kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang
lain (mandiri)
Kategori B: apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri,
hingga kadang-kadang perlu bantuan (Ketergantungan Ringan
dan Ketergantungan Sedang)
Kategori C: apabila lanjut usia sama sekali tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari, sehinga sangat tergantung
(Ketergantungan Berat dan Ketergantungan Total)
6. Mental : Lakukan pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan
emosional keadaan mental emosional, dengan menggunakan pedoman
metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan.
Pertanyaan tahap 1:
1. Apakah anda mengalami sukar tidur ?
2. Apakah anda sering merasa gelisah?
3. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri ?
4. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir ?

Bila ada 1 atau lebih jawaban “ya” lanjutkan pada pertanyaan


tahap 2
Pertanyaan tahap 2:
1. Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam sebulan ?
2. Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran
3. Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan
keluarga atau orang lain ?
4. Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas
anjuran dokter?
5. Apakah anda cenderung mengurung diri didalam kamar ?
Bila 1 atau lebih jawaban “ya” maka lanjut usia mempunyai
masalah emosional
Bila ada gangguan mental emosional beri tanda positif (+) pada
kolom
128 Kurikulum Pelatihan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
7 IMT : Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu antara
garis bantu yang menghubungkan berat badan yang sudah diukur
dengan tinggi badan. Atau dengan menggunakan rumus:
L (lebih)
N (normal) BB (kg)
K (kurang) TB (m)2

Nilai normal IMT untuk lanjut usia berkisar antara 18.5 – 25.
L: bila titik temu terdapat pada daerahgrafik dengan warna merah
(IMT lebih dari 25)
N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau
K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring
(IMT kurang dari 18.5)
8 Tekanan : Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop
Darah T: bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya di atas
T (tinggi) normal
N (normal) N: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan diastole 70 – 95 mmHg
R (rendah) R: bila sistole atau diastole dibawah normal.
9 Hb : Pemeriksaan hemoglobin :
N (normal) Bila menggunakan sahli maka :
K (kurang) N: nilainya 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk wanita.
10 Kolesterol : Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg / dL
Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
11 Gula Darah : Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL
Tinggi : Bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL
12 Asam Urat : Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat.
N (normal) Tuliskan hasil pemeriksaan pada kolom
T (Tinggi) Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7 mg/dL) dan
P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
Tinggi : Bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL
13 Gangguan : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik :
Ginjal Beri tanda (+) apabila ada gejala gangguan ginjal ditemukan
Beri tanda (-) apabila tidak ada gejala gangguan ginjal ditemukan
14 Gangguan : Dengan menggunakan instrumen Mini Cog dan Clock Drawing
Kognitif Test
Beri tanda (+) apabila ada penurunan fungsi kognitif
Beri tanda (-) apabila tidak ada penurunan fungsi kognitif
15 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
penglihatan gangguan penglihatan (katarak, glaukoma, presbiop dll)
Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan penglihatan

Kurikulum Pelatihan 129


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan penglihatan

16 Gangguan : Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan


pendengaran gangguan pendengaran
Beri tanda (+) : apabila ada keluhan dari lansia bahwa dia sulit
untuk mendengar atau waktu pemeriksaan lansia sulit mengerti
apa yang dibicarakan atau hasil tes pendengaran ada gangguan
pendengaran
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan pendengaran
17 Diobati : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia diobati
(-) : bila lanjut usia tidak diobati
18 Dirujuk : Beri tanda (+) atau (–) bila :
(+) : bila lanjut usia dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi
(-) : bila lanjut usia tidak dirujuk/hanya sampai di Puskesmas
19 Konseling Beri tanda pada kolom yang sesuai apakah pasien diberikan
konseling sesuai dengan masalah kesehatannya
Baru : apabila konseling diberikan untuk kasus baru
Lama: apabila konseling diberikan untuk kasus lama
Selesai : apabila pasien sudah selesai diberikan konseling untuk
satu kasus
20 Penyuluhan Apabila ada penyuluhan beri tanda positif (+)

21 Pemberdayaa Apabila Lansia dilakukan pemberdayaan dalam meningkatkan


n Lansia kesehatan keluarga beri tanda positif (+)
Apabila Lansia tidak dilakukan pemberdayaan dalam
meningkatkan kesehatan keluarga beri tanda negative (-)
22 Ket Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk ditambahkan

130 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

1 No Urut : Sudah jelas

2 Nama Desa : Sudah jelas


3 Jumlah : Sudah Jelas
Kelompok
/Posyandu
Lansia
4 Jumlah Panti : Jumlah panti wredha yang ada di wilayah kerja
Wredha
5 Sasaran : Jumlah Sasaran Lansia yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun,
Lansia yang ditulis berdasarkan umur dan jenis kelamin, berdasarkan
data BPS atau hasil pendataan.
6 Kunjungan Jumlah Lansia yang kontak dengan tenaga kesehatan baik di
Lansia Puskesmas, Posyandu Lansia maupun yang dlakukan kunjungan
rumah, yang ditulis berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin.
B = Baru adalah pasien yang berkunjung untuk pertama kali
dalam tahun berjalan
L = lama adalah pasien yang berkunjung untuk yang kedua dan
seterusnya dalam tahun berjalan
Kunjungan berlaku untuk 1 tahun berjalan
7. Kemandirian : Sesuai dengan hasil pemeriksaan instrumen AKS / ADL
Kategori A: apabila lanjut usia masih mampu melakukan
kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang
lain (mandiri)
Kategori B: apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri,
hingga kadang-kadang perlu bantuan (Ketergantungan Ringan
dan Ketergantungan Sedang)
Kategori C: apabila lanjut usia sama sekali tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari, sehinga sangat tergantung
(Ketergantungan Berat dan Ketergantungan Total)

8. Gangguan ME : Lakukan pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan


(Mental keadaan mental emosional, dengan menggunakan pedoman
Emosional) metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan.
Pertanyaan tahap 1:
5. Apakah anda mengalami sukar tidur ?
6. Apakah anda sering merasa gelisah?
7. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri ?
8. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir ?
Bila ada 1 atau lebih jawaban “ya” lanjutkan pada pertanyaan
tahap 2

Pertanyaan tahap 2:
6. Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam sebulan ?

Kurikulum Pelatihan 131


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
7. Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran
8. Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan
keluarga atau orang lain ?
9. Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas
anjuran dokter?
10. Apakah anda cenderung mengurung diri didalam kamar ?
Bila 1 atau lebih jawaban “ya” maka lanjut usia mempunyai
masalah emosional
Bila ada gangguan mental emosional beri tanda positif (+) pada
kolom
9 IMT : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Lansia
Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu antara
L (lebih) garis bantu yang menghubungkan berat badan yang sudah diukur
dengan tinggi badan. Atau dengan menggunakan rumus:
K (kurang)
BB (kg)
TB (m)2

Nilai normal IMT untuk lanjut usia berkisar antara 18.5 – 25.
L: bila titik temu terdapat pada daerahgrafik dengan warna merah
(IMT lebih dari 25)
N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau
K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring
(IMT kurang dari 18.5)
10 Tekanan : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Tekanan Darah yang tinggi
Darah atau rendah
T (tinggi) Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop
R (rendah) T: bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya di atas
normal
N: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan diastole 70 – 95 mmHg
R: bila sistole atau diastole dibawah normal.
11 Hb : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Hemoglobin yang kurang
N (normal) Pemeriksaan hemoglobin :
K (kurang) Bila menggunakan sahli maka :
N: nilainya 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk wanita.
K : apabila lebih rendah dari nilai N
12 Kolesterol : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan kolesterol tinggi
T (Tinggi) Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol.
Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg / dL
Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
13 Gula Darah : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan gula darah tinggi
T (Tinggi) Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah.
Normal : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL
Tinggi : Bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL

132 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
14 Asam Urat : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Asam Urat tinggi
T (Tinggi) Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat.
Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7 mg/dL) dan
P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
Tinggi : Bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL
15 Gangguan : Ditulis rekapan hasil pemriksaan berdasarkan anamnesa,
Ginjal pemeriksaan fisik dan laboratorium:
Beri tanda (+) apabila ada gangguan ginjal ditemukan
Beri tanda (-) apabila tidak ada gangguan ginjal ditemukan
16 Gangguan : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan gangguan kognitif.
Kognitif Dengan menggunakan instrumen Mini Cog dan Clock Drawing
Test
Beri tanda (+) apabila ada penurunan fungsi kognitif
Beri tanda (-) apabila tidak ada penurunan fungsi kognitif
17 Gangguan : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan gangguan penglihatan.
penglihatan Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
gangguan penglihatan (katarak, glaukoma, presbiop dll)
Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan penglihatan
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan penglihatan
18 Gangguan : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan gangguan pendegaran.
pendengaran Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan ditemukan
gangguan pendengaran
Beri tanda (+) : apabila ada keluhan dari lansia bahwa dia sulit
untuk mendengar atau waktu pemeriksaan lansia sulit mengerti
apa yang dibicarakan atau hasil tes pendengaran ada gangguan
pendengaran
Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan pendengaran
19 Lain - lain : Ditulis bila ada penyakit lain yang banyak ditemukan pada Lansia
di wilayah kerja.
20 Jumlah Lansia : Jumlah total Lansia dengan kelainan
dengan
kelainan
21 Diobati : Ditulis jumlah rekapan Lanjut usia yang diobati
22 Dirujuk : Ditulis rekapan jumlah lanjut usia yang dirujuk ke tingkat
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
23 Konseling : Ditulis rekapan jumlah lanjut usia yang diberikan konseling
Baru : apabila konseling diberikan untuk kasus baru
Lama: apabila konseling diberikan untuk kasus lama
Selesai : apabila pasien sudah selesai diberikan konseling untuk
satu kasus
24 Penyuluhan : Ditulis rekapan jumlah penyuluhan yang dilakukan

25 Pemberdayaa : Ditulis rekapan jumlah Lansia yang dilakukan pemberdayaan


n Lansia dalam meningkatkan kesehatan keluarga

Kurikulum Pelatihan 133


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
26 Jumlah Panti : Ditulis rekapan jumlah Panti wredha yang dibina / dikunjungi
Wredha dibina
27 Jumlah : Ditulis rekapan jumlah Lansia yang dilakukan kunjungan rumah
Kunjungan
Rumah
28 Ket : Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk ditambahkan

134 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Jawaban :

Pasien menderita hipertensi dan Hiperkolesterol

Tatalaksana :

• Pasien dirujuk ke Puskesmas diharapkan untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut

• Pasien diberikan konseling untuk melakukan kontrol hipertensi dan kolesterol darahnya

• Untuk pemberdayaan Lansia, Ibu ini dikelompokkan kepada Lansia yang mempunyai
Balita dan diberikan materi penyuluhan mengenai peningkatan kesehatan Balita.

Kurikulum Pelatihan 135


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
1. Pengisian format pencatatan :
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA
POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :

Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Penyul Pemberda
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn uhan
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 Ny. Sutinah B 72 A - N T N T N N - - - - + B + +

JUMLAH

Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......

________________ ________________

136 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 137
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI INTI 12
TEKNIK MELATIH

138 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK MICROTEACHING

Tujuan :
Peserta mampu melakukan teknik melatih pada Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Petunjuk :
A. Persiapan
1. Peserta dibagi atas maksimal 10 orang/ kelas
2. Bagikan materi sesuai dengan materi pelatihan Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
3. Tiap peserta dalam kelas memperoleh 1 materi
4. Masing-masing mempersiapkan materi mengacu pada kurikulum dan modul pelatihan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas
Puskesmas termasuk membuat SAP (sesuai format terlampir), SAP dikumpulkan
sebelum microteaching.
5. Microteaching dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan pembagian materi. Waktu
untuk setiap peserta 20 menit.
Di setiap kelas membagi peran :
 Satu orang sebagai pelatih fasilitator Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
 Tiga orang sebagai pengamat
 Sisanya sebagai peserta pelatihan
6. Peserta yang berperan sebagai pelatih mempersiapkan kelas dan segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk proses pembelajaran sesuai dengan bagian materi yang dibawakan.
7. Peserta yang berperan sebagai pengamat diberi daftar tilik microteaching dan tehnik
presentasi sebagai acuan dalam melakukan pengamatan dan penilaian.
8. Setelah semua peserta selesai, fasilitator dan pengamat memberikan feedback kepada
peserta yang melakukan microteaching.

B. Bahan dan Alat


 Petunjuk microteaching
 Bahan presentasi Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
untuk Petugas Puskesmas
 Modul Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk
Petugas Puskesmas
 Format SAP
 Daftar tilik penilaian SAP
 Daftar tilik teknik presentasi

C. Waktu
9jpl @ 45 menit = 405 menit

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 139


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Format Penyusunan SAP

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)


Pelatihan .....................................................................................

Judul Mata Pelatihan : .....................................................................


Waktu Pertemuan/jam : ...................................................................

A. Tujuan :
1. Tujuan :
Pembelajaran Umum

2. Tujuan : Setelah Pembelajaran ini diharapkan peserta mampu:


Pembelajaran Khusus
a. Menjelaskan ............................................

b. Melaksanakan............................................

B. Pokok Bahasan :

C. Sub Pokok Bahasan : a. ............................................


b. ............................................
c. ............................................

D. Kegiatan Belajar :
Mengajar

140 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Tahap Media dan Estimasi
Kegiatan Pelatih Kegiatan Peserta Metoda
Kegiatan AVA Waktu
Pendahuluan  …………………….  ………………………. Sound 3’
CTJ System
penugasan OHP/OHT
TV,VCD
Penyajian  …………………….  ……………………… ………. ………. 25’
Materi

Penutup  …………………….  ……………………… ………. ………. 2’

E. Evaluasi : ………………………………………………

F. Referensi : a. ………………………………………………
b. ………………………………………………
c. ………………………………………………

……., ………………… 201..


Peserta,

………………………………

Kurikulum Pelatihan 141


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
DAFTAR TILIK MICROTEACHING
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI
UNTUK PETUGAS PUSKESMAS
Nama peserta :
Materi :
Hari/Tanggal :

KEGIATAN SELAMA PROSES HASIL PENGAMATAN


NO
PEMBELAJARAN 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1 Menyampaikan salam dan
pengantar/pembukaan
2 Menyampaikan tujuan
pembelajaran
3 Menggunakan bahasa yang
mudah dipahami
4 Suara jelas, dapat didengar
semua peserta
5 Menggunakan alat Bantu
pelatihan secara efektif
6. Menggunakan metode secara
efektif
7 Memberi kesempatan peserta
untuk bertanya
8 Menjawab pertanyaan dengan
jelas
9 Menguasai materi
10 Menggunakan waktu secara
efektif
11 Menyampaikan rangkuman
diakhir sesi

Komentar/saran untuk perbaikan:

1. Terhadap penguasaan materi, penggunaan metode dan alat Bantu

2. Terhadap penampilan selama penyampaian materi:


a. Sikap/gaya

b. Teknik bicara/komunikasi

c. Teknik bertanya dan menjawab pertanyaan.

142 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN PRESENTASI

√ Memuaskan: Melakukan keterampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur atau petunjuk


tertulis tanpa memerlukan bantuan pelatih
X Belum Memuaskan: Belum melakukan keterampilan/kegiatan sesuai dengan prosedur atau
petunjuk tertulis, atau masih memerlukan bantuan pelatih
T/S Tidak Sesuai: Keterampilan/kegiatan tidak sesuai dengan keadaan/situasi

PENGAMAT: __________________________
TANGGAL: ________________

KETERAMPILAN PRESENTASI HASIL


PENGAMATAN
I II III IV V
1. Menyampaikan pengantar yang efektif
2. Menyampaikan tujuan sebagai bagian dari pengantar
3. Melemparkan pertanyaan kepada kelompok
4. Melemparkan pertanyaan kepada individu
5. Menggunakan nama peserta
6. Memberikan umpan-balik positif
7. Memberi tanggapan atas pertanyaan peserta
8. Mengikuti rencana pembelajaran dan/atau catatan pribadi
9. Melakukan kontak mata
10. Suara dapat didengar oleh semua peserta
11. Bergerak bebas dalam ruangan
12. Menggunakan alat bantu/AVA dengan sesuai untuk mempermudah
pengertian
13. Menggunakan humor yang positif
14. Isi materi sesuai dengan tujuan sesi
15. Isi sesi merupakan hal-hal praktis dan tidak teoritis
16. Mempermudah pemahaman konsep/teori dengan contoh-contoh nyata/
mengkaitkan dengan pengalaman peserta
17. Menggunakan waktu yang tersedia secara efisien
18. Menyampaikan ringkasan yang efektif
19. Menyediakan waktu untuk aplikasi/praktek materi presentasi

Kurikulum Pelatihan 143


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI PENUNJANG 1
MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR

144 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Lembar Kerja 1

Menentukan Harapan Pembelajaran dan kekhawatiran untuk mencapai harapan tersebut

Tahap 1: Menentukan harapan kelompok dan kekhawatitran mencapai harapan.


1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil @ 5 orang.
2. Mula mula peserta bekerja secara individu. Secara sendiri sendiri setiap peserta
mengidentifikasi apa yang menjadi harapannya terhadap pelatihan ini. Tuliskan pada kertas
catatan masing masing 3 harapan yang menjadi prioritas. Tuliskan juga kekhawatiran untuk
mencapai harapan
3. Kemudian diskusikan harapan masing-masing peserta dalam kelompok dipandu oleh ketua
kelompok.
4. Dengan metode brainstorming setiap peserta menyampaikan pendapatnya tentang usulan
harapan kelompok berdasarkan hasil renungan dan analisis dari harapan harapan semua
anggota kelompok.
5. Kelompok diharapkan dapat menentukan harapan kelompok dan kekhawatiran sebagai
hasil kesepakatan bersama. Setiap kelompok menentukan 3 harapan yang menjadi
prioritas kelompok.
6. Tuliskan harapan kelompok dan kekhawatiran pada kertas flipchart.

Tahap 2: Menentukan harapan kelas.


- Setiap kelompok mempresentasikan harapan dan kekhawatiran kelompoknya.
- Fasilitator memandu brainstorming untuk menentukan harapan kelas berdasarkan hasil
analisis dari semua harapan kelompok dan kekhawatirannya.
- Buat kesepakatan kelas untuk menentukan 5 harapan yang menjadi prioritas kelas serta
kekhawatiran mencapai harapan.
- Tuliskan hasilnya pada kertas flipchart.

Hasil pada setiap kelompok


Harapan individu Kekhawatiran Harapan Kekhawatiran
individu kelompok kelompok

Hasil kelas

Kurikulum Pelatihan 145


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Harapan kelompok Harapan kelas

Kelompok 1.
Kelompok 2.
Kelompok 3.
Kelompok 4.

Tahap 3. Menentukan norma kelas


Dalam menentukan norma kelas,peserta difasilitasi untuk melakukan brainstorming. Fasilitasi
dapat dilakukan oleh fasilitator atau diplih salah seorang dari peserta untuk memandu kelas.
1. Setiap peserta diminta mengemukakan pendapatnya tentang norma kelas berdasarkan
harapan kelas yang sudah disepakati (norma untuk mencapai harapan kelas)
2. Tuliskan pendapat peserta pada kertas flipchart agar terbaca oleh semua orang. Dapat
juga diminta salah seorang peserta mengetik di komputer dan ditayangkan.
3. Pendapat peserta tidak boleh dikomentari dahulu.
4. Setelah semua pendapat peserta tertulis, kemudian dikompilasi/dipilah, yaitu pendapat
yang serupa digabung jadi satu.
5. Hasil penggabungan kemudian dibahas, sehingga menjadi beberapa butir norma.
6. Buatlah kesepakatan bersama dan menjadikannya sebagai norma kelas yang harus ditaati.
7. Tuliskan norma kelas yang sudah disepakati pada kertas flipchart dan tempelkan di dinding
agar dapat dibaca semua orang.

Norma Kelas yang disepakati

Norma yang disepakati



146 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Lembar Kerja 2. Menentukan Kontrol Kolektif

- Peserta kembali ke dalam kelompok kecil


- Norma yang di sepakati dibahas untuk ditentukan apa kontrol kolektif apabila ada yang
tidak mentaati norma kelas
- Hasil kelompok kemudian di presentasikan
- Fasilitator memandu peserta untuk menentukan kontrol kolektif yang disepakati bersama
(kelas). Tuliskan hasil kesepakatan kontrol kolektif pada kertas flipchart.

Norma
Kontrol Kolektif
Hasil kelompok



 


Kontrol Kolektif
Hasil kesepakatan kelas


.


Kurikulum Pelatihan 147


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

MATERI PENUNJANG 2
RENCANA TINDAK LANJUT

148 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PETUNJUK
PENGISIAN FORMAT RTL

Tujuan :
Peserta membuat rencana tindak lanjut setelah pelatihan

Petunjuk :
1. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai petunjuk pengisian format RTL
2. Fasilitator membagi kelompok peserta berdasarkan daerah asal
3. Fasilitator membagikan format RTL kepada peserta
4. Peserta diminta untuk membahas RTL mengenai pelatihan fasilitator kelas ibu yang akan
dilaksanakan di daerahnya
5. Fasilitator mengumpulkan RTL yang sudah diisi oleh peserta

Bahan dan Alat :


 Petunjuk Pengisian Format RTL
 Format RTL

Waktu :
2 jpl @ 45 menit = 90 menit

Kurikulum Pelatihan 149


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
RENCANA TINDAK LANJUT

Waktu dan Pelaksana /


No. Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber Dana Ket
Tempat Penanggung Jawab

150 Kurikulum Pelatihan


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 151
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
LEMBAR PENUGASAN

PRAKTEK LAPANGAN

152 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PELATIHAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI BAGI TENAGA
KESEHATAN PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN

Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia adalah masalah
kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok pra lanjut usia dan
lanjut usia, bahkan sejak usia dini.

Puskesmas sebagai unit terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat maupun


perorangan diharapkan mampu melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
tingkat dasar bagi Lanjut Usia. Pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas harus
dilakukan secara profesional dan berkualitas, paripurna, terpadu dan terintegrasi dengan
memperhatikan aspek geriatri pada Lanjut Usia.

Setelah mendapatkan berbagai masukan dan mempraktikkannya di kelas, proses


pembelajaran dilanjutkan dengan praktik di lanagan (puskesmas) agar peserta mengalami
secara langsung atau penerapan dari teori dan pengalaman praktik di kelas. Praktik kerja
lapangan (PKL) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum pelatihan tersebut.
PKL harus dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta latih untuk
mempraktikkan secara utuh pelaksanaan pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri di
Puskesmas yang meliputi: penatalaksanaan sindroma geriatri, pelayanan penyakit
degeneratif dan geripause, pelayanan kesehatan jiwa dan inteligensia pada lanjut usia,
pelayanan gizi pada Lanjut Usia, dan pelayanan rehabilitasi medik pada Lanjut Usia.

Oleh karena itu pada pelatihan TOT ini selain adanya praktik di kelas dan praktik
melatih, untuk mengamati serta mempraktikkan pelaksanaan pelayanan lanjut usia dan
geriatri di puskesmas pada situasi yang sebenarnya. Disamping itu PKL juga dapat
memberikan pengalaman belajar bagi peserta latih agar terwujud kemampuan
melaksanakan pelayanan yang sebenarnya nanti di tempat kerjanya masing-masing.

II. TUJUAN

A. Tujuan Umum:

Peserta mampu melaksanakan pelayana Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri dengan
benar

B. Tujuan Khusus:

Untuk mencapai tujuan umum di atas, peserta dapat:

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 153


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
1. Melakukan penatalaksanaan sindroma geriatri

2. Melakukan pelayanan penyakit degeneratif dan geripause

3. Melakukan pelayanan kesehatan jiwa dan inteligensia pada lanjut usia

4. Melakukan pelayanan gizi pada Lanjut Usia

5. Melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada Lanjut Usia

III. PERSIAPAN

A. Pembagian kelompok peserta

Peserta pelatihan dibagi menjadi 6 kelompok (5 orang per kelompok) dengan rincian
kegiatan sbb:
1. Melakukan penatalaksanaan sindroma geriatri
2. Melakukan pelayanan penyakit degeneratif dan geripause
3. Melakukan pelayanan kesehatan jiwa dan inteligensia pada lanjut usia
4. Melakukan pelayanan gizi pada Lanjut Usia
5. Melakukan pelayanan rehabilitasi medik pada Lanjut Usia
6. Melakukan analisa konsep pelaksanaan Puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan Santun Lanjut Usia

B. Lokasi dan waktu PKL

Lokasi PKL adalah Puskesmas yaitu sebanyak 2 puskesmas

Kriteria Puskesmas adalah:

1. Puskesmas yang mempunyai kegiatan pelayanan kesehatan Lanjut Usia

2. Puskesmas yang relatif terjangkau dari tempat pelatihan dan bersedia menjadi
tempat PKL.

Waktu pelaksanaan PKL mulai jam 08.00—15.00 (7 jpl@60 menit)

C. Substansi untuk pelaksanaan PKL

Peserta yang sudah tergabung dalam satu kelompok melakukan diskusi kelompok untuk
menyiapkan substansi PKL yaitu dengan membuat instrumen dan alat bantu lainnya
untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan Usila dan geriatri

D. Presentasi hasil PKL

Peserta menyusun laporan singkat pelatihan dam mempresentasikan hasilnya di tempat


pelaksanaan pelatihan, dengan dihadiri oleh Kepala Puskesmas

154 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
IV. PELAKSANAAN PKL

PKL dilaksanakan di 2 Puskesmas di alokasikan selama 1 hari (7 jpl)

A. Perkenalan penyampaian tujuan

Pendamping PKL menyampaikan maksud dan tujuan PKL, memperkenalkan peserta


kepada Kepala Puskesmas atau petugas yang terlibat yang menjadi tempat PKL dan
akan berkerja sama dengan peserta latih selama proses PKL.

Dan kepada petugas Puskesmas yang terlibat dimohon kerjasamanya, terutama dalam
penyediaan data-data dan informasi yang terkait.

B. Pelaksanaan kegiatan PKL

PKL dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:

Sesi Pagi 08.00 – 09.00 Perjalanan menuju lokasi PKL

Pendamping PKL melapor pada kelapa puskesmas

Peserta diterima oleh Kepala Puskesmas dan


09.00 – 11.00 jajarannya

Peserta melaksanakan pelayanan kesehatan bagi


lanjut usia dan geriatik

11.00--12.00 Peserta menyiapkan laporan tertulis sebagai bahan


presentasi di puskesmas

Segmen Siang 12.00—13.00 ISTIRAHAT

13.00—15.00 Penyajian di tempat pelatihan dihadapan kepala


puskesmas dan tim nya

C. Pembimbing

Pembimbing mempunyai tugas:

1. Memberi pembekalan awal sebelum praktik lapangan (briefing awal)


2. Memberi bimbingan selama praktik di lapangan
3. Membimbing proses diskusi dan penulisan laporan praktik lapangan.
4. Menyampaikan maksud dan tujuan PKL kepada Kepala Puskesmas atau petugas
lapangan yang terlibat.
5. Jumlah pembimbing disesuaikan dengan jumlah peserta yang mengikuti praktik
lapangan.
6. Mengamati dan mengawasi peserta latih.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 155


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
V. MENYUSUN LAPORAN PKL

Laporan PKL Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri di Puskesmas.

Setiap kelompok membuat laporan PKL, yang mencakup:


1. Pendahuluan
2. Menyampaikan gambaran umum secara ringkas tentang pelayanan kesehatan lanjut
usia dan geriatri di Puskesmas
3. Mekanisme pelaksanaan pelayanan Lanjut usia dan geriatri di Puskesmas
4. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan.
5. Hasil pelaksanaan praktik meliputi kegiatan: penatalaksanaan sindroma geriatri,
pelayanan penyakit degeneratif dan geripause, pelayanan kesehatan jiwa dan
inteligensia pada lanjut usia, pelayanan gizi pada Lanjut Usia, pelayanan rehabilitasi
medik pada Lanjut Usia dan pelaksanaan konsep pelayanan kesehatan santun lanjut
usia
6. Kesimpulan dan rekomendasi, hal-hal yang perlu direkomendasikan berdasarkan
pengalaman pelaksanaan di puskesmas

VI. PELAKSANAAN PRESENTASI/SEMINAR HASIL PKL

1. Seminar dilaksanakan di tempat pelatihan dengan melibatkan kepala puskesmas


2. Setiap kelompok mempersiapkan bahan presentasi/seminar hasil PKL untuk pleno.
3. Setiap kelompok menunjuk wakilnya yang akan mempresentasikan hasil PKL, agar
mempersiapkan diri dibantu oleh anggota kelompok karena presentasi merupakan hasil
kerja kelompok.
4. Peserta seminar
Peserta presentasi/seminar adalah: fasilitator, Puskesmas tempat PKL

156 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTEK

A. MELAKUKAN P3G PADA PASIEN

Tahapan yang dilakukan :

1. Melakukan pemeriksaan meliputi :

a. Anamnesis

b. Status Fisik

c. Status fungsional,

- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel,

d. Status mental dan kognitif

- Mini Cog dan clock drawing test,

- Mini Mental State Examination

- Geriatric Depression Scale

e. Status Nutrisi

- MNA

f. Status Sosial Ekonomi

- Meliputi keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek


hukum yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia.

2. Melakukan assessment hasil pemeriksaan Lansia secara utuh dan dilanjutkan


dengan rencana tatalaksana Lansia mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative yang akan dilakukan.

3. Melakukan pencatatan menggunakan form dan instrument yang sudah ada


meliputi:
- Status Rekam Medik Puskesmas
- Instrumen yang sudah dipelajari untuk P3G

- Buku Kesehatan Lansia

Pencatatan diharapkan dibuatkan satu set rapi untuk difeedbackan sebagai rekam
medis Puskesmas.

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 157


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
B. MELAKUKAN OBSERVASI PUSKESMAS DALAM MELAKUKAN PELAYANAN
KESEHATAN SANTUN LANJUT USIA

Tahapan yang dilakukan :

1. Melakukan observasi dan wawancara terhadap sarana, prasarana, pelayanan yang


dilakukan serta pencatatan dan pelaporan serta kegiatan luar gedung yang sudah
dilakukan oleh Puskemas

2. Mencatat dan melaporkan hasil observasi


3. Melakukan analisa terhadap sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan santun
lanjut usia yang sudah dilakukan.
4. Membuat saran terkait rencana pengembangan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas
untuk menuju pelaksanaan pelayanan kesehatan santun lanjut usia dengan
memperhatikan kondisi yang ada. (dianggap jika peserta sebagai penanggung jawab
program Lansia di Puskesmas tersebut)

158 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORM EVALUASI PRAKTEK
PEMAHAMAN KONSEP PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANJUT USIA

Hari/Tanggal :

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui penilaian pemahaman peserta tentang konsep
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia.

Beri nilai dengan range 45 – 100 pada setiap kelompok

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK


NO PEMAHAMAN YANG DINILAI
I II III IV V VI

1 Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas.

2 Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut


usia dan penyediaan sarana yang aman dan
mudah diakses

3 Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut


usia dan keluarga secara berkesinambungan
dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, agar tetap sehat, mandiri dan aktif

4 Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat


menjangkau sebanyak mungkin sasaran lanjut
usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas
melalui kegiatan pelayanan di luar gedung

5 Melakukan koordinasi dengan lintas program


dengan pendekatan siklus hidup sebagai salah
satu pendekatan untuk mewujudkan lanjut usia
yang sehat , mandiri dan aktif

6. Melakukan kerjasama dengan lintas


sektor,termasuk organisasi kemasyarakatan dan
dunia usaha dengan asas kemitraan, untuk
melakukan pelayanan dan pembinaan dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup Lanjut usia

Nilai
Sangat kurang: 45-50
Kurang : 55-60
Cukup : 65-70
Baik : 75-90
Sangat baik : 95-100

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 159


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
EVALUASI PESERTA

160 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
SOAL PRE & POST TEST
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI
UNTUK PETUGAS PUSKESMAS

Petunjuk mengerjakan:
a. Tulislah identitas diri anda dan nomor soal pada lembar jawab yang tersedia
b. Bacalah soal dengan teliti
c. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberikan silang (x) pada
lembar jawaban yang telah tersedia
d. Apabila telah selesai, kumpulkan lembar soal dan lembar jawaban pada petugas
e. Selamat mengerjakan

P3G

1. Pengertian Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) adalah …


a. Pengkajian yang bersifat berkesinambungan tidak hanya saat pasien dirawat tetapi juga
saat di klinik rawat jalan ataupun di rumah
b. Pengkajian yang hanya dilakukan di rumah sakit saat pasien sakit
c. Pengkajian yang dilakukan di rumah
d. Pengkajian yang dilakukan di rumah sakit dan di rumah

2. Ciri – ciri khas pasien geriatri adalah :


a. Tampilan gejala dan tanda khas
b. Berusia lebih dari 60 tahun
c. Multipatologi, tampilan gejala dan tanda tak khas, daya cadangan faali menurun,
biasanya disertai gangguan status fungsional dan gangguan nutrisi
d. Multipatologi, tampilan gejala dan tanda khas, daya cadangan faali menurun, biasanya
disertai gangguan status fungsional dan gangguan nutrisi

3. Tim terpadu geriatri terdiri dari…


a. Dokter umum, dokter spesialis, tenaga fisioterapi, tenaga ahli terapi okupasi, ahli gizi,
ahli farmasi dan pekerja sosial
b. Dokter umum, dokter spesialis, perawat, tenaga fisioterapi, tenaga ahli terapi okupasi,
ahli gizi dan ahli farmasi
c. Dokter umum, dokter spesialis, perawat, tenaga fisioterapi, tenaga ahli terapi okupasi,
ahli gizi, ahli farmasi dan pekerja sosial
d. Dokter umum, dokter spesialis, perawat, tenaga ahli terapi okupasi, ahli gizi, ahli farmasi
dan pekerja sosial

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 161


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
PENATALAKSANAAN SINDROMA GERIATRI

4. Pengertian Sindroma Geriatri adalah ....


a. Gejala atau masalah kesehatan yang sering dialami oleh seorang pasien geriatri
b. Kumpulan gejala atau masalah kesehatan yang sering dialami oleh seorang pasien
geriatri
c. Kumpulan gejala atau masalah kesehatan
d. Kumpulan gejala atau masalah kesehatan yang sering dialami oleh seorang pasien
5. Jenis-jenis Sindroma Geriatri adalah .....
a. Immobilisasi, Instabilitas postural, Inkontinensia urin, infection, impairment of hearing
and vision, inanition, iatrogenik, insomnia, intelectual impairment, isolation, impecunity,
irritable colon, immune deficiency
b. Immobilisasi, Instabilitas postural, Inkontinensia urin, infection, impairment of hearing
and vision, inanition, iatrogenik, insomnia, intelectual impairment, isolation, impecunity,
irritable colon, immune deficiency, impotance
c. Immobilisasi, Instabilitas postural, Inkontinensia urin, infection, impairment of hearing
and vision, inanition, insomnia, intelectual impairment, isolation, impecunity, irritable
colon, immune deficiency, impotance
d. Immobilisasi, Instabilitas postural, Inkontinensia urin, infection, impairment of hearing
and vision, inanition, iatrogenik, insomnia, intelectual impairment, isolation, irritable
colon, immune deficiency, impotance

6. Sindroma Geriatri yang sering dijumpai adalah ......


a. Inkontinensia & imobilisasi
b. Instabilitas postural & jatuh
c. a, b, d benar semua
d. Infeksi ( Pneumonia & ISK)

PELAYANAN PENYAKIT DEGENERATIF DAN GERIPAUSE

7. Gejala paling sering dari osteoartritis adalah...


a. Nyeri, deformitas dan disabilitas
b. Nyeri, deformitas sendi, Disabilitas
c. Nyeri dan deformitas
d. Salah semua

8. Pengertian Geripause adalah....


a. Suatu periode pada lanjut usia setelah masa post menopause, yang terdiri dari
menopause dan andropause
b. Suatu periode pada lanjut usia setelah masa post menopause
c. Suatu periode pada lanjut usia setelah masa post menopause, yang terdiri dari
menopause

162 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
d. Suatu periode pada lanjut usia setelah masa post menopause, yang terdiri dari
andropause

GIZI

9. Kondisi lanjut usia yang menyebabkan perubahan pola makan antara lain
a. Gigi banyak yang tanggal, sulit mengunyah makanan yang keras
b. Lebih banyak waktu luang sehingga memiliki waktu yang banyak untuk makan
c. Sosialisasi luas, sehingga selera makan baik
d. Fungsi pengecap dan penghidu masih baik, selera makan baik

10. Pesan gizi seimbang bagi lanjut usia


a. Konsumsi aneka ragam makanan, kurang ikonsumsi gula, batasi konsumsi lemak,
biasakan makan larut malam
b. Konsumsi aneka ragam makanan, kurangi konsumsi gula, batasi konsumsi lemak,
biasakan minum minuman berenergi
c. Konsumsi aneka sayur dan buah, batasi gula dan lemak jenuh, konsumsi minyak ikan
d. Konsumsi aneka sayur dan buah, batasi gula dan lemak jenuh, minum air putih,
biasakan makan pagi

11. Apabila pasien lanjut usia tidak dapat diukur tinggi badannya karena kelainan pada tulang
belakang, maka perhitungan indeks massa tubuh menggunakan
a. Mengukur tinggi badan menggunakan pita LLA pada posisi berbaring
b. Tabel indeks massa tubuh berdasarkan berat badan dan panjang depan / tinggi lutut
c. Mengukur tinggi badan perkiraan dengan panjang depan / tinggi lutut
d. Mengukur tinggi badan menggunakan mikrotoa dengan posisi berbaring

12. Kebutuhan nutrisi pada lanjut usia secara umum


a. Karbohidrat 60–65%, protein 1–1,2 g/kgBB, lemak 15–25%
b. Karbohidrat 50–55%, protein 1,2–1,5 g/kgBB, lemak 10–15%
c. Karbohidrat 60–65%, protein 0,8–1 g/kgBB, lemak 20–25%
d. Karbohidrat 45–55%, protein 1–1,5 g/kgBB, lemak 30–35%

13. Penapisan pada Mini Nutritional Assessment (MNA) bertujuan untuk:


a. Menegakkan diagnosis malnutrisi
b. Menentukan seseorang lanjut usia mempunyai risiko malnutrisi
c. Menentukan tatalaksana gizi
d. Sebagai bahan pertimbangan perlunya rujukan

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 163


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
KESEHATAN JIWA DAN INTELIGENSIA

14. Masalah mental emosional yang umum dijumpai pada lanjut usia adalah:
a. Insomnia
b. Depresi
c. Demensia
d. Kesepian
e. Semua benar

15. Pada orang lanjut usia yang tidak mau makan, tak ada minat dan aktivitas, merasa hidupnya
hampa dan tak berharga; petugas puskesmas harus mencurigai adanya masalah berikut:
a. Penyakit kronis
b. Gangguan Depresi
c. Demensia
d. Anaemia
e. Gangguan Cemas

16. Rujukan ke rumah sakit perlu dilakukan jika menemui lansia yang:
a. Terlantar
b. Demensia berat
c. Gangguan kognitif berat secara mendadak
d. Depresi ringan-sedang
e. Bukan salah satu di atas

17. Bila menjumpai orang lanjut usia yang sulit tidur malam hari, setelah menyelidiki pola
tidurnya dan mencari perkiraan penyebab sulit tidur; dalam konseling dapat diberikan saran
berikut ini:
a. Perbanyak aktivitas fisik siang hari
b. Lakukan relaksasi sebelum tidur
c. Berkonsultasi dengan psikiater
d. Semua jawaban di atas salah (a,b,c)
e. Semua jawaban di atas betul (a,b,c)

18. Stimulasi Kognitif dapat dilakukan dengan


a. Aktivitas fisik
b. Stimulasi mental
c. Aktifitas social
d. Semua jawaban benar

164 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
GIGI DAN MULUT

19. Masalah gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia adalah:
a. Kurang asupan nutrisi karena kesulitan mengunyah
b. Penyakit jaringan penyangga gigi dan kasus kehilangan gigi
c. Kualitas hidup berkurang karena tidak mempunyai gigi
d. Gigi berlubang tidak pernah ditambal

20. Pada lansia mudah terjadi gigi berlubang karena:


a. Tidak pernah menyikat gigi
b. Tidak bisa membersihkan gigi
c. Berkurangnya produksi air ludah
d. Permukaan gigi rata atau datar

21. Kurangnya penglihatan menyebabkan:


a. kerbatasan dalam ketrampilan membersihkan gigi
b. Kesulitan mengunyah
c. Kesulitan penggunaan gigi palsu
d. Berkurangnya kemampuan memelihara kesehatan gigi dan mulut

22. Bagaimana cara mencegah penyakit gigi dan mulut pada lansia
a. Mencabut gigi yang lubang
b. Sering berkumur-berkumur
c. Menyikat gigi yang baik dan benar
d. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

23. Permasalahan yang sering terjadi pada lansia yang menggunakan gigi tiruan adalah:
a. Mulut terasa kering
b. Longgar, karena penyusutan tulang tulang alveolar
c. Gigi berlubang
d. Gigi goyang

KESJAOR

24. Manfaat latihan fisik pada lanjut usia, kecuali :


a. Meningkatkan metabolisme tubuh
b. Menurunkan risiko PTM
c. Meningkatkan daya tahan tubuh
d. Menurunkan kepadatan tulang

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 165


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
25. Komponen kebugaran jasmani yang penting bagi lanjut usia, kecuali :
a. Daya tahan jantung-paru
b. Daya tahan otot
c. Kelincahan
d. Kelenturan

26. Jenis latihan yang tidak dianjurkan bagi lanjut usia, kecuali :
a. Gerakan menahan napas
b. Gerakan menarik napas
c. Gerakan melompat
d. Latihan fisik yang mengganggu keseimbangan

27. Tahapan latihan fisik yang benar :


a. Pemanasan (+ peregangan), latihan inti, pendinginan (+ peregangan)
b. Pemanasan (+ peregangan), latihan inti, pendinginan
c. Pemanasan, latihan inti, pendinginan (+ peregangan)
d. Pemanasan, latihan inti (+ peregangan),pendinginan

28. Kontra indikasi absolut latihan fisik, kecuali :


a. Kelainan katup jantung
b. Penyakit jantung koroner
c. Diabetes melitus tipe 1
d. Masalah kejiwaan serius

REHAB MEDIK

29. Gangguan gerak pada pasien usia lanjut biasanya berhubungan dengan...
a. Lingkup gerak sendi dan kekuatan otot yang fungsional
b. Keterbatasan lingkup gerak sendi dan kelemahan otot
c. Tidak ada patokan
d. A dan B benar

30. Efek samping imobilisasi adalah sebagai berikut, kecuali...


a. Kontraktur
b. Penguatan otot
c. Ulkus dekubitus
d. Hipotensi postural

166 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
31. Perubahan posisi tubuh untuk mencegah ulkus dekubitus pada pasien yang harus tirah
baring lama, sebaiknya dilakukan dengan interval...
a. 1 jam
b. 2 jam
c. 3 jam
d. 4 jam

32. Bagian tubuh pasien tirah baring lama yang perlu diganjal dengan bantal untuk mencegah
timbulnya ulkus dekubitus adalah....
a. Bokong
b. Tumit
c. A dan B benar
d. Semua salah

33. Yang benar tentang pengguanaan alat bantu jalan adalah...


a. Saat melangkah maka kaki yang sehat maju terlebih dahulu, kemudian baru tongkat dan
kaki yang sakit maju.
b. Saat melangkah maka tongkat dan kaki yang sakit maju terlebih dahulu, kemudian baru
kaki yang sehat maju.
c. Saat melangkah urutan maju adalah kaki sehat-kaki sakit-tongkat.
d. Semua salah

34. Pasien dengan risiko jatuh harus diberikan program pencegahan berupa...
a. Identifikasi dengan pemberian gelang/pita risiko jatuh saat berada di fasilitas kesehatan
umum.
b. Edukasi pasien dan keluarga.
c. Pasien dengan risiko jatuh sedang dan berat harus dirujuk ke dokter Spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk tata laksana lebih lanjut
d. Semua benar

HOME CARE

35. Perawat N melakukan penilaian terhadap kemungkinan adanya risiko depresi pada lansia
yag menjadi keluarga binaannya. Tindakan perawat N termasuk:
a. Strategi Intervensi Pencegahan Primer
b. Strategi Intervensi Pencegahan Sekunder
c. Strategi Intervensi Pencegahan Tertier
d. Strategi Intervensi Pencegahan Utama

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 167


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
36. Anak perempuan Tn. G (72 tahun) merasa kebingungan karena ayahnya yang selalu ingin
keluar rumah dan sering tersesat. Kejadian ini mulai dirasakan mengganggu sejak istri Tn.G
meninggal dunia setahun yang lalu. Perawat yang mendengarkan keluhan tersebut dapat
memahami bahwa anak perempuan Tn. G belum mampu:
a. Mengenal masalah kesehatan yang dialami Tn. G
b. Mengambil keputusan secara tepat dalam menangani masalah kesehatan Tn.G
c. Merawat Tn. G dengan masalah kesehatannya
d. Mengidentifikasi masalah keselamatan Tn. G.

37. Perawat N di Puskesmas Bantar Gebang mendapatkan informasi bahwa di wilayah


binaannya ada klien laki-laki berusia 68 tahun baru pulang dari rumah sakit paska
perawatan stroke. Ia bermaksud untuk mengunjungi klien tersebut di rumahnya. Perawat N
sebaiknya menyusun perencanaan kerjanya seperti:
a. Identifikasi sumber daya, identifikasi masalah, perumusan masalah dan analisa masalah
b. Identifikasi masalah, analisa masalah, perumusan masalah dan identifikasi sumber daya
c. identifikasi masalah, perumusan masalah, analisa masalah dan identifikasi sumber daya
d. analisa masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, dan identifikasi sumber
daya.

38. Pengkajian kebutuhan pelayanan dan Potensi Lansia / Keluarga mencakup


a. Kondisi fisik Lansia
b. Status sosial ekonomi keluarga
c. Pernyataan (a,b) benar
d. Pernyatan (a,b) salah

KIE PROMKES

39. Langkah-langkah pengembangan strategi KIE dalam upaya promosi kesehatan yaitu....
a. Menyusun strategi komunikasi, analisa penyebab masalah kesehatan, menetapkan
prioritas masalah kesehatan, analisa masalah kesehatan, menetapkan segmentasi
sasaran dan melakukan kajian formatif
b. Analisa masalah kesehatan, menetapkan prioritas masalah kesehatan, analisa
penyebab masalah kesehatan, menetapkan segmentasi sasaran, melakukan kajian
formatif dan menyusun strategi komunikasi
c. Melakukan kajian formatif, analisa penyebab masalah kesehatan, menetapkan prioritas
masalah kesehatan, menyusun strategi komunikasi dan menetapkan segmentasi
sasaran
d. Menetapkan prioritas masalah kesehatan, analisa penyebab masalah kesehatan,
menetapkan segmentasi sasaran, menyusun strategi komunikasi, dan melakukan kajian
formatif

168 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
40. Penyampaian pesan/informasi melalui kelompok, baik yang sengaja diselenggarakan
maupun yang tidak sengaja pada pertemuan tokoh agama atau ngobrol diwarung,
merupakan gambaran dari kegiatan .....
a. Komunikasi kelompok
b. Komunikasi individu
c. Komunikasi massa
d. Komunikasi non verbal

41. Langkah praktis dalam melakukan komunikasi interpersonal atau konseling adalah...
a. SA: beri salam kepada klien, dan sambut klien dengan hangat
TU: bantu klien untuk memahami masalah serta alternatif pemecahan masalahnya.
JU: Jelaskan dan uraikan lebih rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif
pemecahan masalah
b. SA : beri salam kepada klien, dan sambut klien dengan hangat
JU: Jelaskan dan uraikan lebih rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif
pemecahan masalah.
c. SA: beri salam kepada klien, dan sambut klien dengan hangat
T : tanyakan kepada klien untuk menjajagi pengetahuan, perasaan dan kebutuhan klien
U : uraikan informasi yang relevan / terkait dengan masalah klien.
TU: bantu klien untuk memahami masalah serta alternatif pemecahan masalahnya.
J : Jelaskan lebih rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif pemecahan
masalah.
U : ulangi hal-hal penting yang dibahas

d. SA: beri salam kepada klien, dan sambut klien dengan hangat
T : tugaskan kepada klien untuk mengisi kuesioner tentang pengetahuan
U : uraikan kepada klien hal – hal yang penting dalam mengisi kuesioner tentang
pengetahuan lanjut usia
TU: bantu klien untuk memahami pertanyaan tentang permasalahan lanjut usia
J : Jelaskan lebih rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif pemecahan
masalah.
U : undang klien untuk datang melakukan konseling kembali

42. Salah satu hal yang harus dihindari dalam melakukan konseling adalah .....
a. Menjaga rahasia pribadi klien yang dipercayakan
b. Memberi saran sebagai alternatif pemecahan masalah yang bisa dipertimbangkan oleh
klien
c. Melakukan konseling dengan tergesa - gesa
d. Menempatkan diri pada posisi klien supaya bisa berempati

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 169


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
43. Dalam teknik konseling, seorang konselor sebaiknya membuat pertanyaan terbuka dalam
melakukan konseling, yang dimaksud pertanyaan terbuka adalah ....
a. Pertanyaan yang memberikan kesempatan untuk memberikan jawaban sesuai dengan
keinginan konselor
b. Pertanyaan yang memberikan kesempatan untuk memberikan jawaban sesuai dengan
keinginan klien
c. Pertanyaan yang menghasilkan jawaban singkat seperti “ya” atau “tidak”
d. Pertanyaan yang disampaikan dengan nada dan intonasi terkontrol dan ke arah netral
tanpa terpengaruh oleh kalimat klien

PENCATATAN DAN PELAPORAN

44. Pencatatan dan pelaporan terdiri atas komponen :


a. Pencatatan
b. Pelaporan
c. Analisis dan Evaluasi
d. Semua benar

45. Pencatatan pelayanan kesehatan Lansia dilakukan pada :


a. Buku Pemantauan Pribadi Kesehatan Lansia / Buku Kesehatan Lansia
b. Rekam Medik Pasien
c. Semua jawaban salah
d. Jawaban a dan b benar

TEKNIK MELATIH

46. Salah satu prinsip belajar orang dewasa adalah:


a. Latihan tidak diperlukan untuk mempelajari keterampilan baru
b. Pengalaman peserta tidak penting
c. Evaluasi terjadi hanya pada akhir pelatihan
d. Belajar menjadi lebih mudah apabila digunakan berbagai metoda pelatihan

47. Salah satu pengertian SAP di bawah ini adalah:


a. Proses merancang kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah yang tertata, tepat
dan logis guna mencapai tujuan tertentu
b. Pedoman dan arah bagi fasilitator dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
c. Merupakan penjabaran lebih lanjut dari TPU yang harus dicapai atau dikuasai oleh
peserta setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran
d. Merupakan kompetensi umum sari suatu kemampuan tertentu

170 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
48. Salah satu keuntungan menggunakan simulasi adalah:
a. Tidak memerlukan persiapan tempat
b. Memberi kesempatan peserta meniru kegiatan yang harus dilakukan
c. Tidak memerlukan supervisi dari pelatih
d. Memerlukan peralatan yang sesungguhnya

49. Fungsi pokok alat bantu pembelajaran, yaitu:


a. Mengurangi distorsi, persepsi atau pemahaman peserta
b. Sumber daya penunjang yang tersedia
c. Karakteristik kemampuan pembelajaran
d. Menghasilkan efek pembelajaran

50. Pada dasarnya tujuan presentasi interaktif yaitu untuk:


a. Menimbulkan perhatian dan ketertarikan peserta terhadap materi
b. Pemaparan dan penyajian hasil persentasi
c. Menangkap dan membulatkan masukan/tanggapan
d. Dominasi fasilitator terhadap peserta

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 171


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
JAWABAN SOAL PRE & POST TEST
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI
UNTUK PETUGAS PUSKESMAS

1. a 11. b 21. d 31. b 41. c


2. c 12. c 22. c 32. c 42. c
3. c 13. b 23. b 33. b 43. b
4. b 14. e 24. d 34. d 44. d
5. b 15. b 25. c 35. a 45. d
6. c 16. c 26. b 36. a 46. d
7. b 17. e 27. d 37. b 47. b
8. a 18. b 28. a 38. c 48. b
9. a 19. b 29. b 39. b 49. a
10. d 20. c 30. b 40. a 50. d

172 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Matriks Pengolahan Hasil Pre/ Post Test

PENGOLAHAN HASIL PRE/ POST TEST

ANALISIS SOAL PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI UNTUK PETUGAS KESEHATAN

Sindrom Penyakit Kesehatan Jiwa dan Pencatatan dan


P3G Gizi Gigi dan Mulut Bimbingan Latihan Fisik Rehabilitasi Medik Home Care KIE Tehnik Melatih TOTAL
Geriatri Degeneratif Inteligensia Pelaporan
Materi

Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jumlah


Jawaban Nilai
Benar
No Peserta Sandi A C C B B C B A A D B C B E B C E B B C D C B D C B D A B B B C B D A A B C B A C C B D D D B B A D

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
TOTAL

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 173


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
EVALUASI
PELATIHAN

174 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
FORM EVALUASI FASILITATOR
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI
UNTUK PETUGAS PUSKESMAS

Materi/modul :
Pelatih/Fasilitator :
Hari/Tanggal :

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui penilaian anda terhadap fasilitator, dan berguna
sebagai bahan perbaikan.
Beri tanda (√ ) pada kotak yang sesuai.

KEGIATAN SELAMA HASIL PENGAMATAN


NO
PROSES PEMBELAJARAN 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1 Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2 Penguasaan materi/modul
3 Penggunaan metode dan
alat bantu pelatihan
4 Kemampuan menanggapi
pertanyaan
5 Kemampuan memberi
umpan balik hasil
latihan/praktik/penugasan
6. Penggunaan waktu secara
efektif
7. Kemampuan komunikasi dan
interaksi dengan peserta
8. Menggunakan waktu secara
efektif
9. Penampilan/sikap

Nilai
Sangat kurang: 45-50
Kurang : 55-60
Cukup : 65-70
Baik : 75-90
Sangat baik : 95-100

Apa saran anda untuk perbaikan?


........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 175


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
EVALUASI PENYELENGGARAAN
PELATIHAN BAGI PELATIH PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DAN GERIATRI
UNTUK PETUGAS PUSKESMAS

Kami ingin mengetahui bagaimana pandangan anda tentang pelatihan ini. Informasi ini akan kami
gunakan memperbaiki pelatihan berikutnya.

A. Berilah tanda rumput ( √ ) pada kotak yang paling mendekati dengan pendapat anda antara materi
yang dipelajari dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawab anda.

Sangat Sebagian Tidak


Modul/Materi berguna
berguna berguna berguna
1 Kebijakan Penyelenggaran Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas
2 Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
3 Penatalaksanaan Sindroma Geriatri
4 Pelayanan Penyakit Degeneratif dan
Geripause pada Lanjut Usia
5 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Lanjut Usia
6 Pelayanan Kesehatan Jiwa dan
Inteligensia pada Lanjut Usia
7 Pelayanan Gizi pada Lanjut Usia
8 Pelayanan Rehabilitasi Medik pada Lanjut
Usia
9 Bimbingan Latihan Fisik pada Lanjut Usia
10 Perawatan kesehatan Lanjut Usia di
Rumah (Home Care)
11 Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Kesehatan Pada Lanjut Usia
12 Pencatatan dan Pelaporan Program
Kesehatan Lanjut Usia
13 Tehnik Melatih
14 Membangun Komitmen Pembelajaran/
Building Learning Commitment (BLC)
15 Rencana Tindak Lanjut
16 Anti Korupsi

B. Lingkarilah angka yang menurut anda sesuai dengan penilaian/perasaan anda, serta tuliskan
komentar singkat

1. Seberapa tepat metode yang digunakan dalam pelatihan ini?


1 2 3 4 5
sama sekali tepat sekali
tidak tepat

176 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Komentar anda:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

2. Seberapa puas anda dengan materi yang dibahas dalam pelatihan ini?
1 2 3 4 5
sama sekali puas sekali
tidak puas

Komentar anda:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

3. Seberapa puas anda dengan bahan pembelajaran dalam pelatihan ini?


1 2 3 4 5
sama sekali puas sekali
tidak puas

Komentar anda:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

4. Seberapa puas anda dengan Pelatih/fasiltator?


1 2 3 4 5
sama sekali puas sekali
tidak puas

Komentar anda:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

5. Seberapa puas anda dengan ruang kelas/ruang diskusi?


1 2 3 4 5
sama sekali puas sekali
tidak puas

Komentar anda:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 177


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
6. Seberapa puas anda dengan akomodasi?
1 2 3 4 5
sama sekali puas sekali
tidak puas

Komentar anda:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

178 Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas
Kurikulum Pelatihan Bagi Pelatih 179
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai