Manajemen Perawatan
Manajemen Perawatan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2 Tujuan.........................................................................................................................
BAB II ISI
2.1 Dasar Teori Lift..........................................................................................................
2.1.1 Pengertian Lift..................................................................................................
2.1.2 Klasifikasi Lift dan Fungsinya..........................................................................
2.2 Lift Penumpang dan Prinsip Kerjanya........................................................................
2.2.1 Bagian-Bagian Lift...........................................................................................
2.2.2 Prinsip Kerja Lift..............................................................................................
2.3 Perawatan Lift............................................................................................................
2.4 Analisis Biaya Perawatan Lift....................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Keberadaan lift ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari tangga untuk mencapai tiap
tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat. Dengan demikian keberadaan lift sangat
dibutuhkan dan tidak dikesampingkan terutama pada gedung-gedung bertingkat dikarenakan
dapat mengefisiensikan energi dan waktu si pengguna lift tersebut.
Lift merupakan alat transportasi yang sistem pengendaliannya tidak dilakukan oleh
manusia secara langsung, sehingga semua pengguna lift sepenuhnya bergantung pada kehandalan
teknologi dari alat transportasi ini. Apabila sistem dari lift tersebut mengalami gangguan atau
kerusakan maka dapat membahayakan nyawa si pengguna. Oleh karena itu untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk menjamin alat transportasi tersebut dapat bekerja dengan
baik maka diperlukan suatu manjemen perawatan yang tepat agar alat tersebut dapat memberikan
pelayanan yang prima dalam pengoperasionalannya. Faktor keamanan menjadi hal yang utama
dalam pengoperasian lift tersebut. banyak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan dalam
pengoperasiannya dikarenakan banyak hal salah satunya mengenyampingkan faktor keamanan
seperti jarang melakukan pengecekan kelayakan (maintenance). untuk itu manajemen perawatan
menjadi hal yang sangat krusial. Dengan melakukan perawatan yang tepat dapat menghidarkan
dari kerusakan sistem yang fatal yang berdampak pada efisiensi biaya pemeliharaan dan juga
dapat memperpanjang life time / umur dari lift tersebut.
1.2 Tujuan
1. Memperpanjang life time / umur pengoperasian lift semaksimal mungkin.
2. Menjamin kesiapan operasional dari lift setiap waktu.
3. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan lift tersebut .
4. Menekan biaya perawatan dan pemeliharan seminimal mungkin.
BAB II
ISI
a. Panel Kontrol
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja lift. Permintaan baik dari luar
maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian memberikan intruksi-intruksi
agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan permintaan.
b. Panel Converter
Panel yang berfungsi untuk mengkonversi dari tegangan AC menjadi DC, yang
kemudian tegangan tersebut digunakan untuk komponen yang berada di ruang mesin
yang sumbernya menggunakan tegangan DC. Seperti Panel control.
c. Mesin Penggerak / Motor
Di dalam ruang mesin tentunya ada mesin penggerak atau motor yang digunakan
untuk menaikan atau menurunkan car.
d. Tachometer
Terdapat satu alat dengan mesin lift pada mesin penggerak gunanya
untukmendeteksi putaran motor atau kecepatan dari lift.
e. Circuit Breaker / Main Switch
Untuk memutus aliran listrik dari panel induk ke panel kontrol lift, jika
terjadiovercurrent, untuk menjaga komponen yang berada di ruang mesin seperti
panelkontrol maupun panel konverter.
f. Governor
adalah alat pengaman yang bekerja dengan cara mendeteksi kecepatan,
dimana jika kecepatan lift melebihi batas – batas yang telah ditentukan. Secara otomatis
governor akan bekerja dan kereta akan berhenti secara elektrik dan mekanik.
g. ARD ( Automatic Rescue Device )
adalah komponen optional atau tambahan, yang berfungsi untuk
membackupsuplai sumber listrik. Apabila listrik dari PLN padam dan suplai dari
Genset belum bekerja, maka ARD akan bekerja menjalankan lift ke lantai terdekat. ARD
hanya bisa digunakan sekali, setelah sampai pada lantai terdekat lift otomatis akan mati.
Lift akan normal kembali setelah sumber dari PLN atau Genset sudah bekerja.
h. Seismic Switch / Earthquake sensor
adalah komponen untuk mendeteksi getaran gempa, jika terjadi gempa
maka perangkat ini akan mengirimkan input ke panel control sehingga
lift akan menujulantai terdekat dan berhenti bekerja. Alat ini diletakkan pada ruang mesin
bagian paling atas gedung.
2. Komponen di ruang luncur ( Hoistway )Hoistway
Hoistway adalah ruang luncur yang merupakan struktur dalam bangunan yang funsinya
sebagai ruanagan untuk pergerakan kereta. Besarnya hoistway bergantung besarnya kereta
dan counterweight yang terdapat dalam hoistway.
a. Guide Rail / Rel Pemandu
Profil baja khusus pemandu jalannya kereta (car) dan bobot pengimbang
(counterweight). Ukuran rel untuk kereta biasanya lebih besar dari pada rel untuk
counterweight. Guide rel ini terpasang tegak lurus dari dasar pit sampai dibawah slap
ruang mesin.
b. Final Limit Switch / Saklar Batas Lintas
Ada dua jenis sakelar batas lintas yaitu untuk membalik arah ( directionswitch ) dan
final switch. Biasanya komponen ini terpasang di guide rel kereta,dipasang dibagian
paling bawah dan diatas rel. Yang berfungsi untuk menjagaagar kereta tidak menabrak pit
atau lantai ruang mesin.
c. Vane Plate / Bendera
Dipasang di rel car yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian car padalantai
yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door)
d. Landing Door / Pintu Pendaratan
Terdiri dari beberapa bagian antara lain doorhanger, doorsill, dan door panel.
Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada halldoor ini
dipasang pengaman secara seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak
akan bisa dijalankan.
e. Buffer
Terletak di dua tempat dan berjumlah 4 buah, yaitu : 2 untuk kereta dan 2 untuk
beban pengimbang (counterweight). Berfungsi untuk meredam tenaga kinetik kereta dan
Counterweight pada saat jatuh atau terjun bebas.
f. Governor Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang / pengencang rope governor yang
terletak di pit ( ruang paling bawah pada hoistway ).
g. Stop pit
Tombol untuk memberhentikan lift, biasanya ada di ruang mesin pada
panelkontrol dan pada ruang hoistway paling bawah atau pit. Digunakan untuk
maintenance ataupun keadaan darurat.
h. KTS
Adalah guide rel untuk kabel– kabel yang terkoneksi dengan komponen yang ada
di ruang hoistway ( seperti : lampu penerangan, kotak kontak, stop pit danlainnya ). KTS
terpasang tegak lurus dari ruang pit sampai ruang mesin.
3. Komponen di kereta ( Car )
Car atau kereta Adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naikturun. Kereta ini
dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (counterweight ) dengan tali baja lewat
pully penggerak di ruang mesin.
a. Car Door / Pintu Kereta
Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar.
b. COP ( Car Operation Panel )
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front return
panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka
tutup pintu.
c. Intercom
Biasanya terletak pada COP yaitu di car (pada lokasi yang mudah dicapai)dan
juga terletak di ruang mesin, yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi(dalam
keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin ( Machine Room ) dan ruangkontrol
gedung.
d. Weighing Device
Pendeteksi beban pada kereta, jika beban berlebih maka alarm akan aktif
dan pintu tetap terbuka sehingga lift tidak akan bekerja.
e. Alarm Buzzer
Berfungsi untuk memberi tanda bila lift melebihi beban ataupun tandalainnya.
f. Floor Indicator
Nomor petunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi atas pintu
kereta atau pada COP
g. Lampu Darurat / Emergency Light
Biasanya terletak diatas atap kereta, berfungsi untuk menerangi kereta dalam
keadaan darurat ( listrik padam ) dengan sumber battery dari ruang mesin.
h. Saklar Pintu Darurat / Emergency Exit Switch
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan agar kereta
tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
i. Pintu Darurat / Emergency Exit
Pintu yang berfungsi untuk evakuasi penumpang lift dalam keadaan darurat.
j. Safety Link / Safety Gear
Mekanisme penggerak alat pengaman ( safety device ) diatas kereta yang
dihubungkan dengan governor di ruang mesin. Berfungsi untuk menahan kereta
overspeed ke bawah ( dalam keadaan darurat )
4. Komponen di Hall Lift
Ini adalah bagian luar dari ruang luncur lift atau biasa disebut hall . Ditempat ini
penumpang yang ingin masuk lift menunggu, dan mendapatkan informasi posisi lift berada.
Di hall ini biasanya terdapat panel atau tombol– tombol juga, seperti tombol lantai, sakelar
kebakaran, penunjuk lantai dan lainnya.
a. Tombol Lantai
Tombol untuk memanggil kereta di lantai / hall
b. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama di dekat tombol lantai ( hall button ) berfungsi
untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar Kebakaran / Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untu
kmengaktifkan fireman control atau mengaktifkan peringatan jika terjadi kebakaran.
Jika diaktifkan lift akan turun semua ke ground floor dan berhenti beroperasi.
d. Hall Indicator / Penunjuk Lantai
Biasanya terletak di hall button pada masing– masing lift. Berfungsi untuk
mengetahui posisi masing-masing kereta.
2.2.2 Prinsip Kerja Lift
Adapun cara kerja dari lift ini adalah dengan gerakan naik turun (hoist) dimana sangkar/
kereta yang berisi barang atau orang dan beban pengimbang digantungkan pada tali yag ditarik
naik atau turun dengan menggunakan pully, dimana pully ini berputar sesuai dengan kebutuhan.
Pully digerakkan oleh motor listrik dan gerakan pully dihentikan oleh rem, sehingga barang atau
orang tidak akan naik atau turun setelah posisi angkat yang diingin tercapai.