penyakit yang tidak dapat ditularkan dari orang ke orang melalui bentuk kontak apa pun. Meski demikian, beberapa macam penyakit tidak menular tersebut memiliki angka kematian yang cukup tinggi. OBESITAS • menurut WHO dalam P2PTM Kemenkes RI (2018) obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi(energy intake) dengan energi yang digunakan(energy expenditure) dalam waktu lama. • Kegemukan dan obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan sedentary life style karena kurangnya aktivitas fisik dan (kebiasaan hidup kurang gerak) (Kemenkes RI, 2012). PREVALENSI • Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi obesitas di Indonesia pada usia di atas 18 tahun adalah sekitar 21,8%. Prevalensi tertinggi terdapat pada Provinsi Sulawesi Utara (30, 2%), DKI Jakarta (29,8%), Kalimantan Timur (28,7%), Papua Barat (26,4%), Kepulauan Riau (26,2%), dan diikuti provinsi-provinsi lainnya. Data ini cenderung meningkat dari tahun 2007 yaitu sebanyak 10,5% menjadi 11,5% pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 21,8% pada tahun 2018. FAKTOR RISIKO OBESITAS
1. GENETIK 2. JUNK FOOD
• Genetik alias keturunan adalah • Tanpa sadar, orang yang sering makan junk food menumpuk banyak salah satu komponen terbesar kalori dan lemak di tubuhnya. hal yang bisa memicu obesitas. Anak inilah yang menyebabkan Seseorang dari orangtua yang obesitas jauh mengalami kenaikan berat badan lebih berisiko mengalami obesitas yang pada akhirnya memicu obesitas. Jika sudah obesitas, maka dibanding anak yang orangtuanya Anda berisiko terkena penyakit memiliki berat badan ideal. kronis lainnya. LANJUTAN
3. OBAT – OBATAN TERTENTU STRES
• Banyak obat-obatan dengan/ • stres sangat mungkin tanpa resep dokter dapat menyebabkan obesitas. Pasalnya menyebabkan penambahan berat pada saat Anda mengalami stres, badan sebagai efek samping. Anda akan lebih mudah untuk Misalnya antidepresan yang lebih banyak makan, terutama sudah lama dikaitkan dengan makanan manis, guna sekadar kenaikan berat badan secara meredakan stres dan perlahan-lahan. memperbaiki suasana hati LANJUTAN MALAS GERAK TIDAK CUKUP TIDUR
• kurangnya aktivitas fisik dapat •Kurang tidur dapat menyebabkan
menyebabkan perlambatan obesitas melalui peningkatan metabolisme dalam tubuh. semakin nafsu makan akibat dari sedikit Anda bergerak, maka semakin perubahan hormonal. Jika pula kalori yang Anda bakar. Akibatnya, kalori akan lebih banyak menumpuk di seseorang tidak cukup tidur, Anda dalam tubuh. Bahkan tak hanya soal menghasilkan Ghrelin, hormon kalori saja. Aktivitas fisik yang minim yang merangsang nafsu makan. juga memengaruhi kinerja hormon Kurang tidur juga mengakibatkan insulin dalam tubuh. Jika kadar insulin tubuh Anda memproduksi lebih dalam tubuh tidak stabil, maka erat sedikit Leptin, hormon yang kaitannya dengan penambahan berat menekan nafsu makan. badan. GEJALA Gejala obesitas dapat dirasakan saat beraktifitas sehari-hari dengan mengalami masaah kesehatan, seperti: sesak napas lebih banyak berkeringat mendengkur sulit tidur tidak mampu untuk melakukan aktifitas fisik yang tiba-tiba merasa sangat lelah setiap hari nyeri punggung dan nyeri sendi. PENCEGAHAN Untuk mencegah obesitas,sangatlah penting untuk melakukan hal-hal penting berikut:
o Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah
sayur minimal 5 porsi per hari. o Konsumsi gula, garam dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal 1 sendok teh atau 2 gram per hari, konsumsi Lemak maksimal 5 sendok makan atau 67 gram per hari) o Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur). o Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m 2 PENGOBATAN o Memiliki pola makan sehat, diet rendah kalori, dan olahraga secara teratur adalah cara terbaik untuk mengobati obesitas. Lakukan diet berisi makanan seimbang, mengontrol kalori, dan juga melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan pembakaran energi dan cadangan energi.
o Pada pengidap obesitas berat tanpa adanya penyakit lain
dapat dipertimbangkan obat sindroma metabolik dan penurun nafsu makan. Meskipun jarang terjadi, tetapi pembedahan lambung dapat dilakukan.