Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

( LKPD )
Kelas :
Nama :

………..………
 …………………………………

Kompetensi dasar :
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor 4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh
eksternal terhadap pertumbuhan dan faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup perkembangan tanaman

Indikator Pencapaian Kompetensi :


1. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan organ tumbuhan secara struktural
2. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Tujuan Pembelajaran :
Dengan metode resitasi Peserta didik diharapkan dapat Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal
terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup serta mampu Menyusun laporan hasil percobaan tentang
pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Alat dan Bahan :


 Alat tulis menulis
 Buku referensi

Soal :
1. Identifikasilah faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan berikan masing –
masing 3 fungsi.
Apa yg terjadi Jika Apa yg terjadi Jika
No
Hormon Fungsi tumbuhan tumbuhan
.
Kekurangan Kelebihan
1. ..............................................
1. Auksin 2. ..............................................
3. ..............................................
1. ..............................................
2. Giberelin 2. ..............................................
3. ..............................................
1. ..............................................
3. Sitokinin 2. ..............................................
3. ..............................................
1. ..............................................
4. Asam Absisat 2. ..............................................
3. ..............................................
1. ..............................................
5. Asam Traumalin 2. ..............................................
3. ..............................................
1. ..............................................
6. Etilen 2. ..............................................
3. ..............................................
2. Identifikasilah faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan berikan masing –
masing 3 fungsi.
Apa yg terjadi Jika Apa yg terjadi Jika
No
Faktor Luar Fungsi tumbuhan tumbuhan
.
Kekurangan Kelebihan

1. Cahaya

2. Suhu

3. Kelembaban

4. Nutrisi

5. Oksigen

”SELAMAT BEKERJA”
Pokok Bahasan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
SubPokok Bahasan : Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor
dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan
hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan
respon fisiologi pada tumbuhan.
Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor
lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.
1. Faktor–faktor ‘Dalam’
1. Gen
Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar karene setiap mahluk hidup tentu saja memiliki
gen yang berbeda satu sama lain. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat
dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.
Tentu saja dalam DNA ini telah disandi sebagaimana rupa yang menentukan bentuk dan pewarisan sifa dari induknya.
2. Hormon
Hormon adalah suatu subtansi kimia yang dihasilkan pada satu bagian tubuh yang memiliki area target spesifik
pada suatu bagian tubuh baik tumbuhan maupun hewan. Dalam konsenterasi yang sangat kecil, hormon telah mampu
memberikan pengaruh fisiologis pada organisme.
a. Auksin
Auksin berfungsi dalam merangsang perpanjangan batang, menghambat pertumbuhan lateral (samping) atau
menjaga dominansi pada apikal. Auksin dihasilkan di batang, pucuk dan ujung-ujung akar, contoh : Indole asetic acid
(IAA). Auksin adalah hormone tumbuhan yang dihasilkan pada ujung batang yang berperan merangsang perpanjangan
sel-sel. Auksin bergerak pada sisi gelap dari tumbuhan, menyebabkan sel-sel bertumbuh besar dan menghubungkan sel-
sel pada bagian terkena cahaya dari tumbuhan. Hal ini menghasilkan ujung batang yang berbentuk kurva ke arah cahaya,
gerakan tumbuhan ini disebut fototropis.
Auksin juga berperan dalam menjaga dormansi apical. Kebanyakan tumbuhan memiliki bagian lateral (juga
disebut axilari) pucuk dimana terdapat nodus (dimana daun melekat pada batang). Pucuk bersifat meristem embrionik.
Auksin menjaga dormansi jaringan ini. Selama cukup dbutuhkan tumbuhan auksin dihasilkan pada meristem apical,
bagian pucuk lateral tetap dorman. Jika apeks dari tunas dilepaskan (oleh hewan atau disengaja), auksin tidak dihasilkan
lebih lama. Hal ini akan menyebabkan bagian tunas lateral memecah dormansinya sehingga proses pertumbuhan dimulai.
Hal ini menyebabkan tumbuhan bertumbuh dengan cepat. Pada saat seorang tukang kebun melakukan pemangkasan,
mereka melakukan dormansi apical.
b. Giberalin
Giberalin berperan dalam merangsang pemanjangan batang. Giberalin tidak dihasilkan pada ujung batang
melainkan diproduksi oleh meristem batang, meristem akar, daun muda dan embrio. Asam giberalik adalah jenis pertama
yang ditemukan dalam kelompok hormon ini.
Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki
beberapa peranan, antara lain:
 Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
 Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm untuk pertumbuhan embrio.
 Perkembangan bunga dan buah.
 Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
 Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
c. Sitokinin
Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu
ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma cair jagung, yaitu zeatin. Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP
(6-benzilaminopurin) dan 2-ip. Sitokinin berperan merangsang pembelahan sel. Sitokinin dihasilkan pada area yang
sedang bertumbuh seperti meristematik pada ujung tunas. Zeatin adalah hormone yang termasuk dalam sitokinin dan
ditemukan pada jagung (Zea masys L.)
Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
 Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
 Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
 Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
 Menunda penuaan daun.
 Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji (breaking dormancy)
d. Asam Absisat
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Asam absisat berperan dalam
merangsang dormansi biji dengan menghambat pertumbuhan sel. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa. Asam
absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:
 Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas.
 Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong sintesis
protein simpanan.
 Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.
e. Etilen
Etilen adalah gas yang dihasilkan pada buah yang masak. Etilen digunakan untuk membuat buah hasil panen masak
dalam waktu bersamaan. Penyemprotan pada suatu area perkebunan menyebabkan semua buah masak dalam waktu
bersamaan sehingga dapat pula dipanen secara bersamaan.
Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya
daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi
apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

2. Faktor–faktor Luar
Nutrisi Tumbuhan
Tidak seperti hewan (yang memperoleh makanannya dari bahan makanan yang mereka makan), tumbuhan
memperoleh nutrisinya dari tanah dan atmosfer. Menggunakan cahaya matahari, tumbuhan dapat membuat semua
makromolekul organik yang mereka butuhkan dengan memodifikasi gula yang dibentuk dari proses fotosintesis.
Tumbuhan membutuhkan dan mengambil berbagai jenis mineral dari sistem akarnya.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup
dan seimbang, antara satu dengan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-zat organic (C, H, O, dan N) dan garam anorganik
(Fe2+. Ca2+, dan lain-lain).
Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro dan
unsure mikro. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar disebut unsur makro. Contohnya: C, H, O, N, P, K,
S, dan asam nukleat. Sedangkan, unsur mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contohnya: Cl,
Mn, Fe, Cu, Zn, B, dan Mo.
Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsure yang
dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsure nitrogen dan fosfor
pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan
magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun
berwarna pucat). Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui
penyerapan oleh akar dari tanah bersamaan dengan penyerapan air. Air
dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis, tekanan turgor sel, mempertahankan
suhu tubuh tumbuhan, transportasi, dan medium reaksi enzimatis.

Gambar 1. Akitbat dari defisiensi nutrisi pada daun


jagung
.

Tabel 1. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan, fungsi, dan penyakit akibat kekurangan unsur (defisiensi).
2. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis,
fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik
untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju
fotosintesis saat berlangsung reaksi terang. Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-
organ tumbuhan.
Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya (fotomorfogenesis). Efek
fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di
tempat terang dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami
etiolasi atau kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya.
Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi
lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.
 Fototropisme
Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan bahwa pada ujung koleoptil tanaman,
pemanjangan sel yang lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi yang terkena cahaya. Sehingga,
koleoptil membelok ke arah datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang berguna untuk
pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi terlindung.
Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari, dalam hal ini
lembar datar daun selalu hampir tegak lurus terhadap matahari sepanjang
hari. Kejadian tersebut dinamakan diafototropisme. Fototropisme ini terjadi
pada famili Malvaceae.

 Fotoperiodisme Gambar 2. Ilustrasi Fototropisme


Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses pembungaan. Lama siang
hari di daerah tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat mencapai
16 - 20 jam. Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan
mengapa pada spesies tertentu biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang berbunga bersamaan ini
sangat menguntungkan, karena memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang.
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
 Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga
jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari.
Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung,
kedelai, anggrek, dan bunga matahari.

Gambar 3. Ilustrasi Fotoperiodisme pada bunga matahari


Sumber: Campbell.2011
 Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang
berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 - 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang,
contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau.
 Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari.
Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu
 Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari untuk pembungaannya.
Tumbuhan hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas.

3. Oksigen
Oksigen diperlukan oleh semua tumbuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Oksigen diperlukan oleh tanaman baik pada bagian
tanaman yang ada di permukaan tanah maupun bagian yang ada di dalam
tanah, misalnya akar. Aerasi tanah yang cukup, memberikan kesempatan sel-
sel akar untuk melakukan respirasi sehingga peredaran unsur-unsur hara dapat
meningkat. Oleh karena itu, para petani sering melakukan upaya-upaya
penggemburan tanah. Dengan adanya oksigen dalam tanah, organisme-
organisme aerob mampu hidup sehingga proses penyediaan unsur-unsur hara
tumbuhan lebih meningkat.
Gambar 4. O2 Salah satu Faktor eksternal
4. Suhu Udara Sumber: Campbell.2011
Beberapa proses yang terjadi di dalam tumbuhan sangat
tergantung kerja enzim. Enzim bekerja dipengaruhi oleh suhu. Proses respirasi, transpirasi, dan fotosintesis
dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan tumbuhan tidak tumbuh, bahkan mati. Suhu yang
tinggi menyebabkan ketersediaan O 2 untuk respirasi rendah, dan CO 2 dalam sel tinggi, sehingga menghambat
res pirasi selanjutnya. Suhu yang tinggi juga menyebabkan transpirasi tumbuhan meningkat. Pengaruh suhu
pada fotosintesis lebih banyak pada kerja enzim-enzim fotosintetik.

5. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan
meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya
penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai