Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

14 Juli 2021

VAKSINASI DOSIS KETIGA (BOOSTER)


BAGI SELURUH TENAGA KESEHATAN, ASISTEN TENAGA
KESEHATAN DAN TENAGA PENUNJANG YANG BEKERJA DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Perkembangan Kasus COVID-19 di Indonesia

2
VAKSINASI
14/07/2021

Permenkes No.10 Tahun 2021 Kepmenkes No.


tentang Pelaksanaan Vaksinasi HK.01.07/MENKES/4776/2021
Dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi COVID-19 serta
tentang Penetapan Jenis
Perubahannya pada PMK 18 Tahun Vaksin Untuk Pelaksanaan
2021 dan PMK 19 Tahun 2021 Vaksinasi COVID-19

Peraturan-peraturan ini menjadi dasar hukum dan acuan standar


prosedur pelaksanaan vaksinasi COVID-19
5
PENTAHAPAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
(KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/4638/2021)

1 2 3

MASYARAKAT
TENAGA RENTAN DARI
KESEHATAN, LANSIA ASPEK
ASISTEN GEOSPASIAL,
TENAGA SOSIAL DAN
KESEHATAN EKONOMI DAN
DAN TENAGA MASY. LAIN
SELAIN
PENUNJANG DI PETUGAS KELOMPOK
FASYANKES
PUBLIK PRIORITAS
TAHAP 1 DAN 2

Vaksinasi Tahap 1 telah dilaksanakan pada periode


6
Januari-Februari 2021
VAKSIN COVID-19 YANG DIGUNAKAN AMAN DAN
BERKUALITAS, TELAH DISETUJUI OLEH WHO
14/07/2021

Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan telah


mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19
menggunakan vaksin Sinovac

8
14/07/2021

Peningkatan SDM Kesehatan Semakin


yang telah
LATAR
kasus meluasnya
terkonfirmasi mendapatkan penyebaran
BELAKANG
COVID-19 vaksinasi dua COVID-19 di
dosis lengkap
KEBIJAKAN
tinggi, termasuk masih terinfeksi
hampir seluruh VAKSINASI
pada Sumber COVID-19 provinsi, angka DOSIS KETIGA
Daya Manusia semakin BOR tinggi,
(SDM) SDM Kesehatan
BAGI SDM
meluasnya
Kesehatan penyebaran di fasyankes KESEHATAN
COVID-19 di sangat berisiko
hampir seluruh tinggi terpapar
provinsi COVID-19

9
14/07/2021
Kajian ITAGI: Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi SDMK

10
▪ Vaksinasi dosis ketiga diberikan kepada tenaga kesehatan,
asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang
memberikan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan
Kebijakan berusia ≥18 tahun yang telah mendapatkan dua dosis
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 lengkap
Vaksinasi Dosis
Ketiga (Booster) ▪ Vaksinasi dosis ketiga dapat menggunakan vaksin
bagi SDMK dengan platform yang sama atau platform yang
berbeda, dengan interval minimal pemberian vaksinasi
dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan

Dapat menggunakan
Sinovac (Platform Inaktif)
atau Moderna (Platform
11
mRNA)
Vaksin Moderna mRNA-1273 tersedia dalam bentuk suspensi beku dengan
kemasan 14 dosis per vial

Ruang penyimpanan
Di instalasi farmasi dinas
vaksin harus kesehatan provinsi dan
terhindar dari instalasi farmasi dinas
paparan sinar
matahari langsung
kesehatan kabupaten/kota :
Kemasan dan
Penyimpanan Penyimpanan
Dalam freezer dengan suhu -
vaksin diatur 15°C sampai dengan -25°C
vaksin Moderna sedemikian rupa
untuk menghindari
kesalahan
pengambilan, perlu
Di Puskesmas dan fasilitas
disimpan secara pelayanan kesehatan lain:
terpisah dalam rak
atau keranjang Dalam vaccine refrigerator
vaksin yang berbeda suhu 2-8 °C. Vaksin harus
agar tidak tertukar
dengan vaksin rutin
diletakkan dekat dengan
evaporator
12
Sebelum digunakan, vaksin harus
dicairkan terlebih dahulu dengan cara:
• Vaksin yang disimpan dalam freezer suhu -
15°C sampai dengan -25°C, pencairan vaksin
dilakukan dengan cara meletakkan vaksin Pastikan vaksin sebelum digunakan
selama 1 jam pada suhu ruangan 15-25°C telah mencair, dan sebelum
sebelum dimasukkan ke dalam vaccine disuntikkan vial vaksin harus
carrier.
SOP • Vaksin yang disimpan dalam vaccine
digoyangkan terlebih dahulu dengan
lembut dan jangan dikocok.
refrigerator suhu 2-8°C, pencairan vaksin
Pemberian Vaksinasi dilakukan dengan cara meletakkan vaksin
Dosis Ketiga selama 15 menit pada suhu ruangan 15-25°C
sebelum dimasukkan ke dalam vaccine
dengan vaksin carrier.
Moderna

Apabila vaksin sudah dicairkan dan


Vaksin yang sudah dicairkan jangan
sudah dibuka maka harus segera
dibekukan kembali. Apabila vaksin
disuntikkan maksimal dalam kurun
yang telah dicairkan belum dibuka,
waktu 6 jam dan apabila lebih dari 6
maka vaksin tersebut disimpan pada
jam maka vaksin tersebut tidak
vaccine refrigerator suhu 2-8°C dan
dapat dipergunakan dan
hanya dapat disimpan dan
dimusnahkan sesuai ketentuan
digunakan maksimal selama 30 hari.
perundang-undangan.
13
Vaksin
Mekanisme
skrining, alur
Moderna
pelayanan dan mRNA-1273
observasi : diberikan
SOP dilaksanakan sesuai secara
dengan petunjuk intramuskular
Pemberian Vaksinasi teknis pelaksanaan
Dosis Ketiga vaksinasi yang
dengan dosis
dengan vaksin menggunakan vaksin 0,5 mL
Moderna Sinovac maupun
Astra Zeneca

14
ALUR PELAYANAN VAKSINASI

Meja 4
sebelu Meja 1A Meja 1B Meja 2 Meja 3
Pencatatan &
mnya Pendaftaran Pendaftaran di tempat Screening Vaksinasi
Observasi

Meja 2
Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1
Saat ini Pencatatan &
Penerima Sasaran yang Datang Screening - Vaksinasi
Observasi

• Melakukan entry data


• Melakukan pengecekan dari kertas kendali ke
• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 orang
sasaran melalui (petugas screnning dan vaksinator) dalam Pcare.
pedulilindungi.id (terdaftar/ • Melakukan screening terhadap sasaran. Screening • Waktu observasi
belum) meliputi: tanda vital dan pertanyaan screening
dikurangi menjadi 15
sesuai Juknis
• Membagikan kertas kendali • Peserta yang sudah lolos skrining dapat langsung menit
untuk diisi oleh sasaran. diberikan vaksin di meja tersebut juga. • Kartu vaksinasi yang
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi
pada kertas kendali.
sudah dicetak lebih
dahulu diisi dengan
ditulis tangan
KERTAS
KENDALI,
SEKALIGUS
PERTANYAAN
SKRINING

Sasaran akan
diperiksa
kondisi
kesehatannya
terlebih dahulu
sebelum
vaksinasi
DO
▪ Menjaga kualitas vaksin menggunakan coolpack 2 – 4 buah
sesuai dengan vaccine carrier
▪ Menuliskan jam membuka vaksin di label vial vaksin
▪ Membuka vaksin bila peserta telah siap divaksinasi. Lakukan
penyuntikan yang benar.
▪ Pengambilan vaksin dengan aseptis
▪ Buang alat suntik tanpa ditutup terlebih dahulu kedalam safety
box
DON’T
▪ Menggunakan coolpack beku
▪ Mengisi alat suntik sebelum peserta siap divaksinasi (prefilling)
▪ Membuka karet penutup vial
▪ Meninggalkan jarum diatas karet penutup
▪ Mencampur vaksin dari vial satu ke vial lain dalam satu kali suntik
▪ Menyimpan vaksin diluar vaccine carrier
▪ Melakukan penutupan vaksin kembali ke alat suntik (recapping)
dan menyentuh jarum dari tutup botol
KARTU VAKSINASI MANUAL
14/07/2021
SERTIFIKAT VAKSINASI ELEKTRONIK

20
PENCATATAN DAN PELAPORAN

HASIL VAKSIN DAN


PELAYANAN LOGISTIK

Pencatatan dan pelaporan secara elektronik Pencatatan dan pelaporan vaksin dan
menggunakan aplikasi Primary Care (PCare) logistik pelaksanaan vaksinasi program
menggunakan sistem monitoring logistik
Setiap tempat pelayanan, baik vaksinasi elektronik yaitu SMILE (Sistem Monitoring
program maupun VGR, diharuskan mencatat Imunisasi dan Logistik secara Elektronik),
dan melaporkan hasil pelayanan vaksinasi sedangkan untuk VGR menggunakan SI
COVID-19 menggunakan PCare Biofarma dan SMILE.
14/07/2021

SEMUA KELUHAN ATAU REAKSI PASCA VAKSINASI


ATAU KIPI, BAIK VAKSINASI PROGRAM MAUPUN
GOTONG ROYONG, HARUS DILAPORKAN KE
PETUGAS, PETUGAS AKAN MEMANTAU DAN
MEMERIKSA LEBIH LANJUT SERTA MELAPORKAN
SECARA BERJENJANG KE KEMENTERIAN
KESEHATAN DAN KOMNAS PP KIPI

22
PELAPORAN DAN KAJIAN KIPI
(KEJADIAN IKUTAN PASCA VAKSINASI)

Pengobatan dan perawatan KIPI:


• Peserta JKN aktif, ditanggung melalui mekanisme
Jaminan Kesehatan Nasional
• Peserta JKN nonaktif dan selain peserta JKN
didanai melalui pendanaan yg bersumber pd
anggaran kemenkes, diberikan setara dengan
pelayanan kesehatan kelas III program JKN
Manajemen Limbah

Pengelolaan Limbah Medis dengan


Metode Penguburan
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PADA MASA PEMBERLAKUAN PPKM DARURAT
TELAH DITETAPKAN 57 KABUPATEN/KOTA AGLOMERASI
DENGAN MOBILITAS PENDUDUK TINGGI SEBAGAI
PRIORITAS VAKSINASI
• Kementerian Kesehatan mengeluarkan panduan perhitungan
kebutuhan vaksin dan laju vaksinasi harian untuk dapat
mengejar target 70% sasaran vaksinasi usia ≥ 18 tahun
dapat divaksin dosis pertama sampai bulan Agustus 2021
Jenis vaksin akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin
yang ada
• Gubernur berwenang mengalihkan alokasi kebutuhan
vaksin dari kabupaten/kota yang kelebihan alokasi vaksin
kepada kabupaten/kota yang kekurangan alokasi vaksin.

DISTRIBUSI VAKSIN
• Vaksin akan dikirimkan melalui mekanisme distribusi dari
Biofarma ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi.
• Mekanisme pengiriman vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi
ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota akan diatur oleh Pemda.
• Gubernur perlu mempersiapkan SDM dan ruang penyimpanan
vaksin yang memadai sehingga alur distribusi vaksin dari
Dinas Kesehatan Provinsi ke Dinas Kesehatan
kabupaten/kota dapat berjalan dengan optimal.
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PADA MASA PEMBERLAKUKAN PPKM DARURAT

• secara manual maupun


menggunakan sistem
aplikasi, terutama pada
pelayanan vaksinasi
Penjadwalan dengan target peserta
vaksinasi harian di atas 500 orang
• harus diatur dengan
baik untuk mencegah
kerumunan karena
penumpukan peserta
pada jam-jam tertentu

26
PANDUAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
PADA MASA PEMBERLAKUKAN PPKM DARURAT

• Pelaksanaan vaksinasi harus memperhatikan protokol kesehatan.


• Alur pelayanan vaksinasi mengikuti alur pelayanan 2 meja yang
tertuang dalam KMK No HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-1g.
• Rantai dingin vaksin harus dijaga sesuai prosedur untuk
Pelaksanaan memastikan kualitas vaksin.
vaksinasi
• Pemerintah daerah dan TNI/POLRI dapat bekerjasama dengan
berbagai pihak seperti komunitas keagamaan/masyarakat serta
pihak swasta dalam pelaksanaan pelayanan vaksinasi guna
memperluas akses dan meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya vaksinasi.
• Dalam pelaksanaan vaksinasi, pemerintah daerah dapat
memberikan pelayanan kepada semua target sasaran tanpa
memandang domisili atau tempat tinggal pada Kartu Tanda
Penduduk (KTP).

27
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia perlu mendapatkan perhatian
yang serius dari seluruh pihak oleh karena berdasarkan perkembangan
terakhir tercatat peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 yang cukup tinggi,
termasuk pada Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, seperti tenaga
kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan, yang telah mendapatkan vaksinasi dua dosis
lengkap.
2. Dengan mempertimbangkan banyaknya SDM Kesehatan yang telah
mendapatkan vaksinasi dua dosis lengkap namun masih terinfeksi COVID-19
serta semakin meluasnya penyebaran COVID-19 di hampir seluruh provinsi,
maka dilaksanakan intervensi vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi para SDM
Kesehatan yang dihadapkan dengan risiko tinggi penularan COVID-19

Anda mungkin juga menyukai