Anda di halaman 1dari 2

Asa dalam duka

Bak jalan yang menjalar

Membawa alur yang berpencar

Dan akhirnya menyatu dalam kehidupan

Begitulah aku sang akar

Membawa alur kehidupan untuk si batang

Mengajak nutrisi membentuk kehidupan

Membujuk kaliptra menembus bebatuan

Mengokohkan si batang

Hingga tak roboh oleh badai yang menerjang

//

Ya, itulah cinta akar kepada kita

Aku daun yang melanjutkan mandat yang di pasrahkan akar

Memberikan tempat untuk beberapa kehidupan

Menjadi tempat memproses seluruh asupan

Menjadikan stomataku sebagai ujung tombak perjalanan

Menjalin mesofil sebagai tempat penyimpanan

Hingga seluruh kebutuhan akan berkecukupan

//

Akan ku lanjutkan cerita mereka berdua

Aku batang yang menyatukan mereka

Melihat semua kata kehidupan yang ada

Tak cuma kebaikan untukku

Tapi juga kebaikan untuk seluruh makhluk itu

Dengan kokohnya si akar menguatkan tanah

Hingga tak ada dari mereka yang berjalan menghasilkan beberapa bencana

Dan dengan sabarnya ia menyimpan air

Hingga tak ada lagi kekeringan mengalir


Sementara dengan sabarnya sang daun menyaring zat racun udara agar mereka bisa bernafas
dengan senyamannya

Menjadi tempat berteduh untuk mereka

yang sedang di sengat surya

//

Kurang apa kami pada mereka

Telah kami abdikan segala yang kami bisa

Tak perlu juga mereka merawat kita

Tapi apa balasan untuk kita

Mesin mesin tajam nan menyakitkan

Mereka hantamkan pada tubuhku yang malang

Merobek seluruh badan hingga terkapar tak terelakkan

Tak hanya itu

Mereka kerap membawa api

Yang dengan jelas musuh kami

Melahap kami hingga menjadi abu bertebaran

Menjadikan udara yang susah payah kami bersihkan

Menjadi kotor tak kepayang

//

Apa ada rasa imbas..?

Untuk mereka yang bernafas

Semoga ada secercah harap

melumat seluruh bobrok yang berdiri atas khilaf

Pamekasan, 26 September 2020

Muhammad Nurul Ikromi

Anda mungkin juga menyukai