Anda di halaman 1dari 1

Produksi Bersih merupakan tindakan efisiensi pemakaian bahan baku maupun bahan pendukung

dalam suatu tahapan proses produksi, dengan sasaran peningkatan produktivitas dan minimalisasi
residu maupun limbah yang dihasilkan. Pengelolaan pencemaran dimulai dengan melihat sumber
timbulan limbah mulai dari bahan baku, bahan pendukung, proses produksi, sampai menjadi sebuah
produk. Pendekatan pengelolaan lingkungan dengan penerapan konsep produksi bersih melalui
peningkatan efisiensi merupakan pola pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai
ekonomis suatu produk serta meminimalisasi dampak negatif pada manusia dan linkunganya.

Rumah sakit juga menggunakan berbagai bahan yang tergolong sebagai bahan berbahaya dan
beracun. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 74 / Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) ini perlu dikelola sesuai dengan aturan yang ada. Sementara limbahnya
akan berupa Limbah B3 yang mesti dikelola memenuhi Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) jo PP 22/2021 dan Permen
LHK No. P.56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Redaksional:

1. Masih banyak ditemukan penulisan kutipan pengarang /sumber referensi lebih dari 2 orang
ditulis namanya semuanya dalam text
2. Pengutipan daftar pustaka hasil referensi unduhan cara kutipan unduhan belum benar
3. Penyebutan PP 22/2021 tanpa menyebut tentang apa?
4. Pada metodologi ada beberapa catatan ttg satuan, jenid=s data dan Teknik pngumpulan data
yg harus diperbaiki
5. Semua catatan saya tandai juning pada naskah yg saya kan kembalikan

Substantial:

1. Hal.1, % RS yg melakukan pengelolaan limbah sesuai standar…..standar yg mana; kutipannya


tidak cukup jelas
2. Focus produksi bersih dgn 3 R (hal.2); mengurangi pada sumber di RS?
3. Masalah penelitiannya belum jelas dan disebutkan pelaksanaan pengelolaan limbah di
Dharmais bermasalah; apa masalahnya dan tidak disebutkan data/fakta dan gap teorinya.
4. Aspek teori pengolahan limbah RS kurang detil dan rinci, tidak mencukupi sebagai acuan
untuk pembahasan di bab 4.
5. Tori produksi bersih hasil sintesa teorinya yg digunakan pd penelitian apa?
6. Pembahasan belum dikaitkan dgn BOR RS dan jumlah pengunjung; terkait dengan
pemakaian air/bed standar dan besarnya pengunjung yg menggunakan sarana air dan IPAL
7. Belum dikaitkan dgn limbah infeksius porsi dan besarannya…
8. Fungsi dari desain proses yg dipilih; kriteria proses dan efisiensi targetnya; harus
dijelaskan pd teori dan diskripsi IPALnya
9. Biaya operasional….sangat terkait fungsi unit dalam sistim, chemical, mekanikal dan
elektrikal (energie). tgt biaya investasi dan operasi pemelharaan
10. Pada kerangka berfikir disebutkan melakukan optimalisasi kinerja IPAL jelaskan..
11. Pada hal 35, kriteria kelayakan teknis basisnya proses
12. Deskripsi bab 4.1 ttg IPAL belum detil; demikian pula bab 4.3

Anda mungkin juga menyukai