Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Panum Maternitas

Dosen : Suarni, S. Kep, Ns, M. Kep

TIMBANG TERIMA
(Shift/Hand Over)

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1
Nama Mahasiswa
 HERLINA (22007010)
 NUR AMINA (22007019)
 HERAWATI SALEH (22007009)
 AISYAH ABDUL RAHMAN (22007028)
 ()

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
MAKASSAR
2020
A. TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (Laporan) yang berkaitan dengan
pasien. (Nusalam, 2016)
Timbang terima merupakan suatu proses pertukaran jaga shift antara
perawat jaga shift yang satu dengan perawat jaga shify yang lainnya setelah
waktu jaga shift yang ditentukan dinyatakan selesai. Atau dengan kata lain,
timbang terima merupakan penyerahan tugas jaga shift dari perawat jaga
shift sebelumnya kepada perawat jaga shift berikutnya. (Kamalia, Said dan
Risky, 2020)
Timbang terima atau yang dikenal dengan oprean merupakan teknik
atau cara untuk menyampaikan atau menerima sesuatu atau laporan yang
berkaitan dengan keadaan klien. Operan dilakukan oleh perawaat primer
keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau
dinas malam secara tertulis dan lisan. (Suni, 2018)
2. TUJUAN DAN MANFAAT TIMBANG TERIMA
Timbang terima (operan) memiliki tujuan antara lain
a) Mengomunikasikan keadaan klien dan menyampaikan informasi yang
penting
b) Meyampaikan kondisi dan keadaan klien (data fokus)
c) Meyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien
d) Meyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat
dinas berikutnya
e) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Sementara itu, timbang terima (operan) juga memiliki beberapa manfaat
antara lain
a) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b) Menjalin hubungan kerja sama dan rasa tanggung jawab antar perawat
c) Perlaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan
d) Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
e) Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap. (Suni, 2018)
3. HAL-HAL YANG DITIMBANG TERIMAKAN
Adapun hal-hal ditimbang terimakan pada proses penggantian perawat jaga
shift, yakni
a) Buku register pasien
b) Rekam medis dan keperatwatan pasien
c) Buku laporan jaga shift
d) Daftar inventaris yang ada di bawah tanggung jawabnya
e) Daftar persedian obat-obatan dan bahan habis pakai
f) Barang titipan pasien bila ada
g) Kunci ruangan dan lemari . (Kamalia, Said dan Risky, 2020)

4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN TERKAIT DENGAN


TIMBANG TERIMA (OPERAN)
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan timbang terima
(operan) sebagai berikut.
a) Operan dilaksanakan tepat pada waktu pergantian shift
b) Operan dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab klien (PP)
c) Operan diikuti oleh semua perawat yang telah dinas dan perawat yang
akan dinas
d) Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi klien saat ini, serta menjaga kerahasiaan klien
e) Operan harus berorientasi pada permasalahan klien
f) Pada saat melakukan operan di kamar klien, sebaiknya menggunakan
volume suara yang cukup sehingga klien di sebelahnya tidak mendengar
sesuatu yang bersifat rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia
sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien
g) Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan syok sebaiknya
dibicarakan di nurse station. (Suni, 2018)

5. MEKANISME TIMBANG TERIMA (OPERAN)


Mekanisme timbang terima (operan) memiliki prosedur sebagaimana tentera
pada tabel berikut (Suni, 2018)
Tahap Kegiatan Waktu tempat Pelaksana
persiapan 1. Operan dilaksanakan 5 Menit Nurse PP dan PA
setiap pergantian shift. Station
2. Prinsip operan,
terutama pada semua
klien baru masuk, dan
klien yang dilakukan
operan khususnya klien
yang memiliki
permasalahan yang
belum/ dapat teratasi,
serta yang
membutuhkan
observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan
operan pada PP
berikutnya mengenai
hal yang perlu
disampaikan dalam
operan antara lain :
a. Jumlah klien
b. Identitas klien dan
diagnosis medis
c. Data (keluhan/
subejektif dan
objektif)
d. Masalah
keperawatan yang
masih muncul
e. Intervensi
keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum)
f. Intervensi
kolaborasi dan
dependen
g. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang dan lain-
lain)

Pelaksana 1. Kedua kelompok dinas 20 memit Nurse Karu, PP


an sudah siap (shift jaga) Station dan PA
2. Kelompok yang akan
bertygas menyiapkan
buku catatan
3. Kepala ruangan
membuka acara operan
4. Perawat yang mendapat
operan dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab,
dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang
telah disampaikan dan
berhak menanyakan hal-
hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan atau PP
menanyakan kebutuhan
dasar klien
6. Penyampaian yang jelas,
singkat, dan padat
7. Perawat yang
melaksanakan operan
mengkaji secara penuh
terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan
dan tindakan yang
telah/belum
dilaksanakan, serta hal-
hal penting lainnya
selama masa perawatan
8. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang,
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudia
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
9. Lama operan untuk tiap
klien tidak lebih dari
lima menit, kecuali pada
kondisi khusus dan
memerlukan keterangan
yang rumit.

Post 1. Diskusi 5 menit Nurse Karu, PP/


Operan 2. Pelaporan untuk opran Station Katim dan
dituliskan secara PA
langsung pada format
operan yang
ditandatangani oleh PP
yang jaga saat itu dan PP
yang jaga berikutnya,
serta diketahui oleh
kepala ruang.
3. Ditutup oleh karu

6. PROSES PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA (OPERAN)


a) Perawat jaga shift sebelumnya telah menyiapkan segala sesuatu yang
akan diserahkan secara lengkap.
b) Perawat jaga shift pengganti sebelum menerima jaga shift terlebih
dahulu memelaah buku laporan jaga shift dan kelengkapan seluruh
barang yang akan diserahterimakan
c) Melakukan pengecekan terhadap seluruh pasien yang ada di bawah
tanggung jawabnya untuk memfalidasi kebenaran laporan, terutama
terhadap pasien yang bermasalah. Demikian pula terhadap barang-
barang yang akan diserahterimakan perlu kecermatan untuk kondisi
barang, baik jumlah maupun mutunya.
d) Selanjutnya dilakukan timbang terima dalam arti perawat jaga shfit
sebelumnya menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada perawat
jaga selanjutnya sebagimana apa adanya untuk dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab dan tanggung gugat. (Kamalia, Said dan Risky,
2020)
7. EVALUASI TIMBANG TERIMA (OPERAN)
Evakuasi timbang terima (operan) dapat dilakukan sepanjang proses operan,
dengan melakukan pemeriksaan pada komponen berikut
a) Struktur (input)
Pada pelaksanaan operan, saran dan prasarana yang menunjang
harus tersedia antara lain: catatan timbang terima, status dan
kelompok sif timbang terima. Kepala ruang/Nurse in charge (NIC)
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian sif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang
terima pada sif sore ke malam dipimpim oleh perawat primer yang
bertugas saat itu.
b) Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang betugas maupun yang akan mengganti sif.
Perawat primer mengoperka ke perawat primer berikutnya yang
akan mengganti sif. Timbang terima pertama dilakukan di nurse
station kemudian ke ruang perawatan pasien dan kembali lagi ke
nurse station. Isi terima mencakup jumlah pasien diagnosis
keperawatan , intervensi yang belum/ sudah dilakukan.
c) Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik. (Nusalam, 2016)
B. ALUR TIMBANG TERIMA

Timbang terima

Timbang terima

Data Demografi Diagnosis Diagnosis Keperawatan (Data)


Medis

Background

Riwayat Keperawatan

Assessment :
KU; TTV; GCS; Skala Nyeri
Skala Risiko Jatuh; dan Ros
(poin yang penting)

Rekomendation
1. Tindakan
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi Baru

(Nusalam, 2016)
C. PROPOSAL KEGIATAN
D. ROLE PLAY
DAFTAR PUSTAKA
Kamalia, L., Said, A. dan Risky, S. (2020) ,in Manajemen Keperawatan (Nursing
Management). 1 ed. Bandung: Media sains Indonesia.
Nusalam (2 016),in Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. 5 ed. Jakarta: Salemba Medika.
Suni, A. (2018), in Sari, yanita N. I. (ed.) kepemimpinan & Manajemen
Keperawatan. 1 ed. Jakarta: Bumi Medika, hal. 145–153.

Anda mungkin juga menyukai