Anda di halaman 1dari 2

Aelin, Devon, Iris dan Elastisitas

Pada suatu hari yang cerah Aelin terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak karena
ia kemarin tidur lebih awal untuk menjaga kesehatan tubuhnya tetap stabil. Aelin pun sedang
melakukan aktivitas paginya layaknya hari-hari kemarin. Aelin berolahraga pagi, bersantai,
minum teh dan membaca sebuah buku pelajaran. Waktupun berjalan dengan cepat dan
matahari perlahan-lahan berada di atas pohon kelapa. Aelin pun berpikir untuk mengajak
temannya Devon dan Iris untuk bertemu serta bermain di sebuah cafe di pusat kota Jakarta.
Aelin pun menelepon mereka berdua untuk langsung bertemu disana, dan mereka berdua pun
setuju dengan ajakan Aelin.

Sesampainya Aelin di cafe tersebut ia hanya melihat Devon yang sedang meminum
kopi sendirian. Aelin lalu masuk dan bertanya kepada Devon, “Dimana Iris?”. Devon pun
menjawab, “Katanya sih tadi sedang macet dijalan, nah tuh orangnya udah dateng.” Iris
melambaikan tangannya dan segera masuk ke cafe. Mereka bertiga pun berbincang-bincang
tanpa henti seperti teman SMA yang sedang melaksanakan reuni. Tiba-tiba Iris bertanya
topik yang sangat random untuk ditanyakan kepada Aelin dan Devon, “Eh kalian tahu nggak
kalau
plastisin itu punya sifat yang nggak elastis loh.”. Aelin dan Devon yang belum mengerti
konsepnya dibuat kebingungan oleh pernyataan yang dilontarkan oleh Iris. “Kok bisa gitu,
sih? Coba jelasin ke kita dong konsepnya aku kepo banget nih haha.” Kata Devon dengan
semangat. Iris lalu menjelaskan konsep tersebut dengan semangat dan jiwa cita-cita menjadi
dosennya keluar seketika “Oke aku jelasin ya, jadi plastisin itu benda yang lunak, tapi dia
termasuk benda yang jika diberikan gaya lalu gaya tersebut jika dihilangkan maka ia tidak
bisa kembali ke bentuk semula, dan ia akan membentuk bentuk yang baru dan peristiwa
tersebut bisa disebut benda yang memiliki sifat plastis. Beda lagi sama contohnya yang lain
yaitu benda Pegas. Kita sering lihat kan benda pegas jika ditarik dengan gaya dan gaya itu
dihilangkan maka ia akan kembali seperti semula maka itu yang dinamakan sifat elastis. Jadi
secara konsepnya pengertian elastisitas adalah kemampuan yang dimiliki benda untuk
kembali ke kondisi awalnya saat gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Nah,
jika pegas diberikan gaya yang lebih besar dari biasanya bisa jadi pegas akan menjadi kendor
dan tidak kembali ke titik awalnya karena ia sudah kelebihan gaya yang diberikan melampaui
batas elastisitas dan jika gaya diberikan lebih besar lagi sampai melebihi batas titik patah
maka pegas itu akan hancur. Jadi gitu guys konsepnya.”

Devon dan Aelin pun sudah mengerti konsep dari elastisitas dan menjawab Iris secara
bersamaan, “Ooooo, jadi gitu sekarang kita paham.” Iris dengan bangga pun menjawab,
“Gimana bakatku jadi guru udah kelihatan, kan?”. Aelin pun menjawab, “Haha iya-iya Bu
Guru Iris.”.Setelah mereka berbincang-bincang dan mendapat pengetahuan tentang konsep
elastisitas mereka bertiga pun lanjut berbincang-bincang dan berfoto ria di cafe yang indah
tersebut. Dan Sang Surya pun sudah mulai tenggelam dan mereka akhirna pulang ke rumah
masing-masing.
Angie Nurshabrina Putri (XI MIPA 2/04)

Anda mungkin juga menyukai