Materi LCE 2 Modul Periodonsi
Materi LCE 2 Modul Periodonsi
Penyakit periodontal
Kelainan pada jaringan periodontal oleh karena infeksi bakteri yang ditandai
dengan adanya inflamasi yang menetap, keruskan jaringan ikat, dan destruksi tulang
alveolar.
a. Gingivitis
Inflamasi pada gingiva oleh dental plaque gingival enlargement
periodontitis
b. Periodontitis
Inflamasi kronis pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh dental plak
(kolonisasi bakteri dalam sulkus gingiva) dan diperparah oleh respon imun tubuh
yang kurang bagus.
116 : periodontitis
- Peridontitis
Periodontitis didefinisikan sebagai penyakit inflamasi jaringan pendukung
gigi disebabkan karena microorganisme spsifik yang menghasilkan
kerusakan yang progresif pada ligamen periodontal dan tulang alveolar
dengan peningkatan “probing depth”, resesi atau keduanya
Tanda klinis periodontitis adalah adanya inflamasi gingiva, pembengkaan
papilla interdental, kerusakan tepi gingiva, resesi gingiva, serta pada
gambaran radiologis terdapat kerusakan tulang alveolar
Etiologi primer dari periodontitis seperti porphyromonas gingivalis,
prevotella intermedia, bacteriodes forsytus dan actinobacillus
actinomycetemcomitans
- Jenis jenis
Periodontitis juga dapat di klasifikasikan berdasarkan keparahan bentuk
(localized dan generalized) dan karakteristik ringan, sedang hingga berat
- Bentuk Localized : <30% jaringan yang terlibat
- Bentuk generalized : >30% jaringan yang terlibat
- Ringan : 1-2 mm kehilangan perlekatan
- Sedang : 3-4 mm kehilangan perlekatan
- Berat : >5mm kehilangan perlekatan
a. Regenerasi
Proses terbentuknya struktur jaringan baru akibat regenerasi sel (sesuai
dengan tipe jaringan yang sama dengan yang mengalami kerusakan oleh
prekusornya) dan substansi interseluler.
Merupakan proses fisiologis yang kontinyu : adanya aktifitas mitotik dari
epitel gingiva dan jaringan ikat, pembentukan tulang baru, deposisi sementum.
- Epitel gingiva : jaringan epitel, jaringan ikat (underlying connective tissue)
- Ligament periodontal : jaringan ikat (connective tissue)
- Tulang alveolar : jaringan ikat (undifferentiated connective tissue) -
osteoblast
- Sementum : jaringan ikat (undifferentiated connective tissue) –
sementoblast
b. Repair
Merupakan proses perbaikan, mengembalikan sulkus gingiva yang normal
dengan dasar sulkus tetap berada pada dasar pocket yang ada sebelumnya
(healing by scar) yaitu mampu menghambat proses kerusakan tulang namun
tidak bisa mendapatkan level attachment/ perlekatan kembali.
Untuk mendapatkan hasil level attachment dan perbaikan tulang yang
maksimal baik sebagian ataupun keseluruhan dibutuhkan teknik dan material
khusus (periodontal flap + bone graft)
Proses repair melibatkan regenerasi dan mobilisasi dari sel epitel dan sel
jaringan ikat meningkatkan local mitotic divisions.
b. Faktor Sistemik
- Pasien dengan penyakit sistemik, kondisi sistemiknya harus stabil terlebih
dahulu agar proses healing tidak terganggu dan terapi berjalan efektif.
- Usia : perubahan kondisi pembuluh darah (atherosclerotic) : sirkulasi darah
kurang lancar : nutrisi buruk
- Infeksi general, penyakit DM, dan Penyakit autoimun.
- Kurangnya nutrisi dalam tubuh : gangguan metabolisme, kekurangan
vitamin C, protein dll.
- Hormon glukokortikosteroid (kortison) menghalangi proses repair dengan
cara menghambat pembentukan fibroblast, produksi kolagen, dan
pembentukan sel endotel.
- Stress, testosterone, ACTH (AdrenoCorticoTropic Hormone) dan estrogen
yang berlebihan menekan pembentukan jaringan granulasi dan
menghambat penyembuhan.
- Progesteron meningkatkan dan memicu vaskularisasi jaringan granulasi
yang immature serta meningkatkan kepekaan gingiva terhadap jejas :
melebarkan pembuluh darah pada marginal gingiva.]