Anda di halaman 1dari 2

```InsyaAllah adik NAUFAL kalau BAB tidak buru2 dan sampai tuntas ya```

*Berikut ini beberapa bahaya menahan BAB terlalu sering:*

*1. Sebabkan sembelit*

Menghindari BAB yang pasti dapat menyebabkan sembelit. Saat BAB ditahan, feses yang kandungan
utamanya adalah air dapat menjadi keras dan kering.

Hal itu bisa terjadi karena usus bagian bawah menyerap air dari tinja yang menumpuk di rektum.

Alhasil, feses dengan sedikit air menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan karena berubah keras.

Hal itu bisa memicu nyeri perut yang menjadi gejala sembelit.

*2. Ambeien*

Berawal dari sembelit, lama kelamaan kebiasaan menunda BAB yang tak ditinggalkan dapat berujung
pada ambeien atau wasir.

Meski jarang menimbulkan komplikasi berbahaya, ambeien tetap saja bisa mengganggu aktivitas
sehari-hari, sehingga patut diantisipasi.

*3. Picu inkontinensia feses*

Dalam situasi yang lebih parah, menahan BAB dapat menyebabkan inkontinensia feses.

Inkontinensia feses adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu megendalikan BAB. Di mana, bisa
terjadi BAB tanpa disadari atau diinginkan.

Tingkat keparahan inkontinensia feses dapat berkisar dari sedikitnya feses yang keluar secara tidak
sengaja hingga usus yang kehilangan kontrol.

*4. Sebabkan impaksi feses maupun perforasi gastrointestinal*

Sembelit berlarut-larut yang bisa ditimbulkan akibat kebiasaan Manahan BAB bukan hanya bisa
menyebabkan ambeien.

Kondisi medis tersebut juga bisa dapat menyebabkan impaksi feses maupun perforasi
gastrointestinal.

Impaksi feses adalah kondisi ketika feses yang keras dan kering tersangkut di usus besar atau
rektum.

Kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti pembengkakan pada rektum hingga
inkontinensia usus yang bisa jadi harus ditangani lewat operasi.

Sedangkan, perforasi gastrointestinal adalah munculnya lubang di dinding saluran cerna atau usus
pecah.

*5. Peregangan pada rectum*

Menahan kotoran juga dapat menyebabkan distensi atau peregangan pada rektum.

Jika orang tersebut kehilangan sensasi di dalam rektum atau disebut hiposensitivitas rektal, mereka
mungkin mengalami episode inkontinensia.

*6. Kanker usus*


Jika menahan BAB sudah menjadi kebiasaan, maka risiko yang paling berbahaya adalah mengalami
kanker usus besar.

Kondisi ini bisa saja terjadi karena feses yang lama tertahan di dalam usus akan berkontak lama
dengan sel-sel permukaan usus besar.

Apabila di dalam feses tersebut terkandung zat toksik atau karsinogenik, maka risiko kanker usus
besar menjadi semakin besar.

Penulis studi yang diterbitkan dalam Danish Medical Journal pada 2015 menunjukkan bahwa
peningkatan beban tinja di usus besar dapat meningkatkan jumlah bakteri dan membuat
peradangan usus besar jangka panjang.

Peradangan ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.

Temuan penelitian juga menunjukkan hubungan antara menahan kotoran dan USUS BUNTU
🆄🆂🆄🆂 🅱🆄🅽🆃🆄 ⓊⓈⓊⓈ ⒷⓊⓃⓉⓊ ≋U≋S≋U≋S≋ ≋B≋U≋N≋T≋U≋ dan wasir.

*7. Fisura ani*

Melansir WebMD, menahan BAB dapat menyebabkan feses mengeras, menumpuk, berukuran besar,
kemudian mengikis atau merobek jaringan kulit juga mukosa yang melapisi saluran maupun lubang
anus.

Gangguan medis ini dikenal fisura ani.

Fisura ani dapat menimbulkan sensasi terbakar atau gatal pada anus.

Pada beberapa kasus, kondisi tersebut bisa memicu keluarnya cairan berbau busuk dan menyengat
dari anus.

https://health.kompas.com/read/2020/12/15/200300968/7-bahaya-menahan-bab-yang-perlu-
diwaspadai?page=all.

Anda mungkin juga menyukai