Agustia Ningsy Kelas A (Ahli Jenjang)
Agustia Ningsy Kelas A (Ahli Jenjang)
2. Sebutkan tiga jenis radiasi yg sering kali di pancarkan dari inti radio aktif, jelaskan dari
semua jenis tersebut
3. Sebutkan dan jelaskan pembuatan sediaan radiofarmasi
4. Sebutkan dan jelaskan pemeriksaan radiofarmasi
5. Sebutkan dan jelaskan aplikasi sediaan radiofarmasi
6. Jelaskan istilah- istilah berikut ini : streril, aseptis, sterilisasi, sanitasi, bakteriostatis
7. Sebutkan dan jelskan metode sterilisasi
8. Sebutkan 4 pendapat definisi sediaan radiofarmasi
9. Sebutkan defenisi dari : kemurnian radionuklida, kemurnian radiokimia, memurnian kimia,
pembawa isotop, konsentrasi radioaktif
10. Sebutkan dan jelaskan penggolongan sediaan radiofarmasi
JAWABAN :
1. Nuklida : Spesies atom yang ditandai oleh jumlah proton dan jumlah
neutron di dalam intinya
Isomer : Apabila nuklida-nuklida mempunyai nomor atom dan
bilangan massa sama, akan tetapi oleh suatu sebab mempunyai tenaga yang berbeda
Isotope : yaitu suatu atom dengan jumlah proton yang sama tetapi berbeda
jumlah neutronnya
Neutron captur : yaitu reaksi nuklir dimana inti atom dengan satu atau lebih
neutron bertabrakan dan bergabungan membentuk inti
Curie : salah satu satuan yang dinyatakan untuk menyatakan
keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan)dalam satuan waktu
1. Sinar alfa ( α ) Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif.
Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma.
Partikel
alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Karena memiliki
massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar
radioaktif
2. Sinar beta ( ß ) Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta
merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar beta paling energetik
dapat
menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit. Karena
sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan
notasi
Didapat dari Target yang telah di-iradiasi dalam reaktor nuklir lalu langsung
dilarutkan dalam pelarut.
Didapat dengan cara pemisahan kimia dari target yang telah di-iradiasi.
Koloid radioaktif yang dihasilkan dari pengendapan logam, metaloid atau garam.
2. Pemeriksaan Kimia
Dilakukan uji kemurnian radiokimia : zat radioaktif harus berada dlm btk kimia
yang telah ditentukan. Kemungkinan pengotoran radiokimia adalah krn :
pemanasan yg berlebihan selama pengolahan; terjadi oksidasi/reduksi;
ketidakstabilan zat kimianya; self-irradiation dan pengaruh cara atau tempat
penyimpanan.
Cara pemeriksaannya : dengan kromatografi, baik secara kromatografi kertas dan
lapis tipis (TLC); elektroforesis kertas dan dialisis.
3. Pemeriksaan Biologi = pemeriksaan sterilitas : seperti uji sterilitas pada Farmakope
Indonesia; pemeriksaan pirogen seperti pada FI
3. Fungsi Radioassay
Functional radioassays : penggunaan radioisotop sebagai bhn pembantu untuk
mengukur kecepatan proses biologi.
Ada tiga macam, yaitu : Kecepatan Transfer Isotop, Kecepatan Peluruhan
Isotop, Metabolic Processes and Isotop Concentration
4. Metode Radioesei dalam Kedokteran
Ada beberapa metode untuk pemeriksaan, antara lain : Analisis Aktivasi,
Competitive Radioassay, Imunoesei
Prinsip dasar imunoesei : Obat* + Obat + Antibodi ↔ Obat* - Antibodi +
Obat – Antibodi (Obat bebas) (Obat terikat)
7. Metode sterilisasi
a. Metode Panas Kering
Selain metode panas kering ada juga metode panas basah yang juga
disebut sebagai metode panas uap bertekanan. Metode ini memanfaatkan uap
panas yang berasal dari air mendidih kemudian dipadukan dengan tekanan yang
tinggi. Untuk melakukan metode ini dibutuhkan sebuah alat yang sering disebut
Autoclave.
c. Metode Kimiawi
d. Sterilisasi Sinar UV
Sinar UV tidak hanya berbahaya untuk manusia, namun di sisi lain sinar
UV juga dapat bermanfaat untuk manusia yaitu untuk sterilisasi ruang atau
sterilisasi air. Contohnya bisa kita lihat pada proses pembuatan air mineral proses
sterilisasinya menggunakan sinar uv pada intensitas tertentu. Sama juga dengan
ruangan rumah sakit, juga disterilkan dengan menggunakan sinar UV.
Saat ini terdapat kurang lebihhh 200 jenis sediaan yang teah digunakan secara
rutin dalam bidang kedokteran. Dari jumlah itu terdapat kurang lebih 30 jenis yang
telah dapat dibuat sendiri diindonesia dan dapat digolongkan atas(Leswara:2008) :