Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

TRANSMISI MANUAL SEPEDA MOTOR

Penyusun
Hari Rahmanto,S.Pd

TEKNIK dan BISNIS SEPEDA MOTOR


SMK N 1 GIRIMULYO
2019

1
A. DESKRIPSI
Bahan ajar ini berjudul “Sistem Transmisi Manual sepeda Motor” yang
disusun untuk mendukung pemahaman dan pelatihan yang berbasis kompetensi.
Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik
teori maupun praktek, yang mana pemelajaran teori merupakan landasan dasar yang
akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga setelah siswa selesai
melaksanakan kegiatan pada bahan ajar ini diharapkan siswa akan menguasai
ketrampilan tentang pemeliharaan Sistem Transmisi Manual sepeda Motor seperti
yang dilakukan di bengkel-bengkel.
Setelah pembelajaran dari bahan ajar ini telah selesai, siswa dapat siap untuk
bekerja dibengkel-bengkel untuk memperbaiki Sistem Transmisi Manual sepeda
Motor atau membuka usaha bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat
luas dan menjanjikan.
B. TUJUAN
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar baik teori maupun
praktik dari bahan ajar ini siswa diharapkan memiliki kemampuan:
1. Memahami fungsi dan prinsip kerja sistem transmisi manual sepeda motor
2. Mengidentifikasi komponen-komponen sistem transmisi manual sepeda motor
3. Menjelaskan cara kerja prinsip kerja sistem transmisi manual sepeda motor
4. Memelihara sistem prinsip kerja sistem transmisi manual sepeda motor

2
BAB I
PEMBELAJARAN

A. SISTEM TRANSMISI

Transmisi (versneling) adalah satu kelompok komponen pemindah tenaga yang


berfungsi sebagai alat yang mengatur perubahan perbandingan putaran mesin dengan
putaran roda belakang. Setiap set roda-roda gigi pada transmisi mempunyai perbandingan
putaran tertentu dengan putaran roda belakang. Dengan pengaliran daya (putaran) pada
set-set roda gigi secara bergantian akan dapat diperoleh tingkat perbandingan putaran
yang berlainan pula, sesuai dengan kebutuhan sepeda motor tersebut. Adapun komponen
dari sistem transmisi ini terdiri dari :
1. Poros gigi utama dan roda gigi
Komponen ini berhubungan dan menerima putaran dari mesin. Jenis roda gigi
pada poros ini ada yang berputar bebas ada juga yang tidak.
2. Poros gigi lawan (counter)
Komponen ini berhubungan dan meneruskan putaran ke roda belakang melalui
komponen sprocket dan rantai.
3. Teromol dan garpu
Komponen ini memberi perpindahan-perpindahan gigi sesuai yang diinginkan.

3
4. Komponen-komponen lainnya yang sifatnya mendukung fungsi dari komponen
utama di atas misalnya: washer dan snap ring (cincin pengunci). Ada 3 jenis roda
gigi yang terdapat di dalam transmisi ;
a. Roda gigi geser (sliding gears), roda gigi ini terikat pada porosnya dengan
bantuan spie sehingga akan mengikuti putaran poros, di samping itu roda
gigi ini dapat bergeser pada spienya.
b. Roda gigi tetap (fixed gears), roda gigi dipasang bersatu dengan porosnya.
c. Roda gigi bebas (idling gears), dapat berputar bebas pada porosnya, tetapi
tempatnya tetap., tidak dapat digeser-geser..
Transmisi sepeda motor juga disebut constant mesh transmission karena setiap
roda gigi pada poros utama selalu berhubungan dengan roda gigi pasangannya pada poros
lawan. Pada sisi-sisi gigi geser dan gigi besar terdapat tonjolan – tonjolan penghubung
yang letaknya berpasangan dengan tonjolan yang letaknya berpasangan dengan tonjolan
penghubung pada roda gigi di sebelahnya. Cara mengoper kecepatan jenis transmisi ini
adalah dengan menggeserkan gigi geser secara bergantian sampai salah satu bergabung
dengan roda gigi di sebelahnya melalui tonjolan-tonjolan penghubung.

4
B. CARA KERJA TRANSMISI
Transmisi 5 Kecepatan

5
Kecepatan 1

Apabila gigi geser C3 didorong mengikuti arah panah, hingga tonjolan-tonjolan


penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang yang terdapat pada sisi roda gigi bebas
C1, dari proses perpindahan di atas maka akan didapat aliran tenaga sebagai berikut :

POROS RODA GIGI M1 RODA GIGI C1


UTAMA

RODA GIGI C3 POROS LAWAN


(COUNTER SHAFT)

Kecepatan 2

6
Pada kecepatan satu roda gigi geser c3 bersatu ke rodagigi bebas C1 maka pada
kecepatan 2, roda gigi geser C3 terlebih dahulu dilepaskan dari C1, dan roda gigi geser
M4 diposisikan ke roda gigi bebas M2 hingga bergabung

POROS
UTAMA RODA GIGI M4 RODA GIGI M2

RODA GIGI C2 POROS LAWAN

Perbandingan reduksi pada kecepatan 2 ini adalah C2 : M2.

Kecepatan 3 :

Apabila roda gigi geser M4 dilepaskan dari roda gigi M2 pada percepatan 2, selanjutnya
roda gigi geser C3 digeser mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi
bebas M3, maka aliran tenaga menjadi :

POROS
UTAMA RODA GIGI M4 RODA GIGI M4

RODA GIGI C3 POROS LAWAN

Maka perbandingan reduksi adalah C3 : M3

7
Kecepatan 4 :

Roda gigi geser M4 dilepaskan dari M3 pada kecepatan 3, yang selanjutnya roda gigi
geser C 3 mengikuti panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas C4 sehingga
didapat aliran tenaga sebagai berikut :

POROS RODA GIGI M4


UTAMA

RODA GIGI C4 POROS LAWAN

Maka perbandingan reduksi adalah C4 : M4

8
Cara Kerja Transmisi 5 Kecepatan

Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5 gambar 1), poros pemindah
(21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan
mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu
pemilih gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak).  Pasak ini akan mengunci garpu
pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang
dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang
sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum
(6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi
prinsipnya sama.

Garpu  pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini
akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap
pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros
tempat gigi itu berada.

9
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada
pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada
porosnya (lihat no 4 dan 5 gambar 1). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan
seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masingmasing porosnya. Jadi yang
dimaksud gigi masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu
berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.

C. PENGOPERASIAN TRANSMISI

Pada saat pedal change naik turun; tangkai pengubah 2 dan 1 tergabung dengan
poros pengubah digerakkan dan tangkai pengubah 2 menyentuh pin pada menyentuh pin
pada ujung dari drum; jadi drum akan berputar. Drum ini mempunyai lekukan cam yang
mana pin pengikut pada cam shiffork yang menggelincir didalamnya, dipasangkan pada
slide gear. Saat drum berputar, pin bergerak ke samping untuk mengoperasikan shift fork.

10
SISTEM OPERASI PEDAL

11
 TIPE SEESAW (ROCKER)

Lekukan cam dalam shiftdrum mempunyai batas alur, jadi shiftdrum tidak
dapat berputar tanpa akhir. Dengan kata lain; pedal change harus diletakan
bergantian kedepan dan kebelakang untuk menaikan gigi dari gigi 1,2 , 3 …. Dan
gigi teratas (top gear). Untuk menurunkan gigi, pedal change harus dioperasikan
secara terbalik dari perintah diatas.
 TIPE ROTARY

Lekukan cam dalam shiftdrum memungkinkan shift drum untuk berputar


terus menerus. Pedal change dapat ditekan terus menerus dalam arah yang sama, dan
gigi dirubah dari pertama hingga teratas (TOP) dan kemudian dari teratas ke netral

12
 TIPE RETURN

Untuk pemindahan dari gigi netral ke gigi pertama; pedal change pada bagian
ujung depan ditekan, tetapi untuk menaikan dari netral ke 2, 3, … TOP; pedal bagian
ujung depan ditekan keatas. Untuk menurunkan, lekukan sebaliknya. Sistem
perubahan ini disebut “1 Down 5-Up”. Netral adalah posisi antara gigi pertama dan
gigi kedua.

Sistem Operasi Pedal

13

Anda mungkin juga menyukai