XI IPS
12
Teori yang saya gunakan untuk membahas kasus ini adalah Teori Kritis.
Teori kritis lahir dari tradisi pemikiran Marxian. Dengan kata lain, seorang
tokoh intelektual Karl Marx menjadi salah satu sosok inspiratif teori ini.
Fondasi teori kritis juga tidak lepas dari pengembangan teori Marx yang
dilakukan oleh intelektual Marxist seperti Gyorgy Lukacs dan Antonio Gramsci.
Keduanya menginspirasi secara toritis dan praksis pemikiran tokoh intelektual
dari Universitas Frankfurt, German seperti Max Horkheimer, Theodor Adorno,
Herbert Marcuse, Erich Fromm, Walter Benjamin dan Juergen Habermas. Teori
kritis merupakan teori sosial yang menekankan pada analisis kehidupan sosial
secara menyeluruh dengan orientasi terciptanya transformasi sosial.
Implementasi teori ini tidak diarahkan kemana-mana melainkan untuk
mendorong adanya perubahan sosial di masyarakat. Perubahan sosial yang
dimaksud adalah terciptanya masyarakat yang terbebaskan, adil, dan mandiri
dari dominasi kultural serta ideologis. Teori kritis sebagian besar terdiri dari
kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan
utamanya adalah untuk mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.
Titik tolak teori kritis adalah kritik terhadap teori marxian yang menganut
determinisme ekonomi mekanistis.
Apakah ini disengaja atau tidak? Salah satu cara mudah untuk
mendeteksi adanya praktik dominasi kekuasaan dalam kehidupan ini adalah
dengan cara mengamati apa yang kita lakukan, kemudian bertanya siapa
sebenarnya yang mengambil untung dari yang kita lakukan. Lebih spesifik lagi,
menanyakan siapa yang paling banyak mengambil untung. Selain itu, dapat pula
dilakukan dengan mengidentifikasi siapa yang sedang berkuasa secara politik
dan ekonomi, lalu melihat dimana posisi kita dihadapan penguasa.
SUMBER:
https://www.dslalawfirm.com/omnibus-law/
http://sosiologis.com