Anda di halaman 1dari 3

1.

Pencegahan virus covid berita:


di negara Jepang dan Vietnam yang merespon cepat dan membuat kebijakan yang fokus
pada mitigasi dan pencegahan penyebaran COVID-19, respon Indonesia justru
sebaliknya.Saat pandemi COVID-19 merebak di Wuhan, respon pertama yang dilakukan
pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan adalah meminta masyarakat untuk
melakukan shalat istigasah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Tidak ada upaya
untuk melakukan deteksi dini maupun kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya
mitigasi dan pencegahan. Pemerintah malah lebih banyak bicara dampak ekonomi. Hal
ini terlihat dari pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta jajarannya untuk
menyiapkan instrumen moneter dan fiskal untuk memperkuat daya tahan dan daya saing
negara. Presiden Jokowi juga menekankan untuk memaksimalkan kegiatan konferensi
dalam negeri, Meeting, Incentive, Convention dan Exhibitionserta meningkatkan promosi
untuk wisatawan yang mencari alternatif destinasi karena pembatalan kunjungan ke
negara- negara yang terkontaminasi COVID-19 saat itu, seperti Tiongkok, Jepang, dan
Korea. Jika dalam masa pandemi banyak negara melakukan penutupan lalu lintas
manusia, Pemerintah Indonesia justru menggelontorkan anggaran sebesar 103 miliar
rupiah untuk promosi wisata, 25 miliar rupiah untuk mengembangkan destinasi
pariwisata, dan 72 miliar rupiah untuk influencer dalam rangka mendorong peningkatan
wisatawan ke Indonesia pada saat itu.

2. Perbedaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi bisnis: .

Indikator Akuntansi sektor publik Akuntansi bisnis

Organisasi Sektor publik Swasta

Motif ekonomi dan risiko


Motif dan latar belakang Kesukarelaan dan risiko dipikul berdasarkan
dipkul bersama kontribusi

Tujuan dan visi Kesejahteraan masyarakat Keuntungan

Sumber pendanaan Pakak dan retribusi dari Saham dari investor


masyarakat
Terdapat akuntansi Tidak membutuhkan
Perencanaan dan anggaran dan berbasis kas akuntasi anggaran dan
penganggaran Pelaporannya pelapor berbasis akrual
3. Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivita.
Pengertian bumn dan bumd Bumn (badan usaha milik negara) Adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
BLU (badan layanan umum) ini diharapkan dapat menjadi langkah awal
dalampembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi meningkatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat sedngkan bumd dan bumn mengatur dan mengelola
kekayaan negara.
Tujuan dibentuknya BLU adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat hal ini sesuai dengan
PP No. 74 Tahun 2012 pasal 2.
Tujuan BUMN Memberikan sumbangan dan penerimaan bagi perkembangan
perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
Mengejar keuntungan dan menjadi printis printis kegiatan usaha yg belum dapat
dirasakan oleh sektor swasta dan koperasi
Contoh BLU dan BUMN/BUMD :
BUMN: PT. BNI (Persero), PT. BRI (Persero), PT. Bank Mandiri (Persero),PT. BTN
(Persero),PT. Pertamina (Persero)
BLU : contohnya seperti rumah sakit dan pergururan tinggri negeri lainnya 

4. Pembagian Kewenangan
UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, dan PP. No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah mengatur kewenangan Kepala SKPD dalam pengelolaan keuangan di masing-
masing SKPD-nya lebih dominan dibandingkan PPKD (DPPKAD).  
Efektif dimulai sejak tahun 2005, Kepala SKPD sebagai Pengguna Anggaran (PA),
memiliki kewenangan sebagai otorisator dan sekaligus sebagai ordonnator bagi
anggarannya masing-masing.  
Sedangkan PPKD (DPPKAD), beserta jajarannya, sebagai Bendahara Umum Daerah,
hanya memiliki kewenangan comptable.

5. Dana non-budgeter adalah dana yang ada di luar anggaran, tidak tercatat dalam APBD
atau APBN.
Istilah dana off-budget atau non-budgeter memang bukan istilah hukum. Istilah ini mulai
banyak disebut sejak era reformasi karena keterkaitannya dengan berbagai kasus korupsi.
Dana off-budget atau non-budgeter adalah dana-dana yang sengaja dikumpulkan oleh
instansi atau unit instansi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak atau
kebutuhan lainnya di luar dana legal yang dialokasikan APBN.
Yakni sistem keuangan beberapa pelanggaran yang dilakukan terkait dengan kasus ini
adalah dana CSR diperoleh dari puluhan perusahaan bernilai puluhan-ratusan miliar
rupiah, ternyata oleh Ahok tidak dimasukkan ke dalam APBD

Anda mungkin juga menyukai