Latar Belakang
Sangat banyak hal yang kita lakukan, kita lihat dan juga kita rasakan merupakan beberapa
contoh dari sifat koligatif larutan. Namun di masa dewasa ini, masih banyak juga orang yang
masih belum menyadari bahwa sifat koligatif dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
untuk membantu kegiatan manusia. Mulai dari kenaikan titik didih hingga penurunan titik beku,
masing-masing memiliki keistimewaannya sendiri. Penurunan titik beku dapat diterapkan
misalnya dalam mempertahankan kehidupan di musim dingin. Salah satu senyawa yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Garam NaCl (dengan pH = 7/Netral). Senyawa
ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak
organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, NaCl sering digunakan
sebagai bumbu masakan dan pengawet makanan. Senyawa ini yang mana memiliki Titik lebur
801 °C (1074 K) dan Titik didih 1465 °C (1738 K) memiliki sebuah peranan sebagai solusi
untuk mencairkan salju di jalan bila dicampurkan dengan garam CaCl 2. Penaburan garam
tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak
pula salju yang mencair. Dan tentu saja tidak hanya garam NaCl, masih banyak lagi senyawa
yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal-
hal di atas, maka tim penulis memutuskan untuk mengangkat topik ini sebagai tema dalam karya
ilmiah yang berjudul “Perbedaan Titik Didih dan Titik Beku Larutan Non Elektrolit dan
Elektrolit”.
Bab III
Metodologi
Langkah Kerja :
3. keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair
sebagian. Gantilah pengaduk dengan termometer dan aduk campuran dalam tabung
dengan termometer naik turun secara hati-hati.
4. Termometer
5. Kaca arloji
7. Spiritus
1. Es batu
3. Aquades