A Worksheet - Planning For Health Promotion Kel 6
A Worksheet - Planning For Health Promotion Kel 6
LEMBAR KERJA 1
PENILAIAN SITUATONAL
Morbiditas
Indonesia berdasarkan faktor risiko penyebab
kematian antara lain tekanan darah tinggi 28
persen, merokok 17,3 persen, pola makan tidak
sehat 16,4 persen, gula darah tinggi 15,2 persen,
obesitas 10,9 persen, dan kurang aktivitas fisik 1,4
persen.
Kematian
World Health Organization (WHO) melaporkan
angka kematian akibat rokok mencapai 30% atau
setara dengan 17,3 juta orang. Angka kematian
diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2030,
sebanyak 23,3 juta orang. Aktivitas merokok
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yang
dialami banyak orang di sejumlah negara
berpenghasilan rendah. Di Indonesia, penyakit
kardiovaskular mencapai 80% dan merupakan
penyakit mematikan dengan peringkat tertinggi.
Kebijakan :
1. Menetapkan Peraturan Daerah tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR)
- Sebagai payung hukum untuk melindungi mereka
yang tidak merokok
- Amanah UU No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 115 (ayat 2): pemerintah daerah
berkewajiban untuk menetapkan kawasan tanpa
rokok.
- Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, pasal
52: Pemerintah Daerah Wajib menetapkan
Kawasan Tanpa Rokok di Wilayahnya dengan
Peraturan Daerah
- Kawasan Tanpa Rokok antara lain : (1) Fasiitas
Pelayanan Kesehatan; (2) Tempat Proses Belajar
Mengajar; (3) Tempat Anak Bermain; (4) Tempat
Ibadah; (5) Angkutan Umum; (6) Tempat Kerja;
dan (7) Tempat Umum dan Tempat Lain yang
Ditetapkan.
Pernyataan tujuan:
Tujuan dilakukannya pengkajian terlebih dahulu yaitu untuk meningkatkan persepsi dan
pengetahuan remaja terhadap bahaya merokok, meningkatkan pemahaman remaja akan
penting nya hidup sehat tanpa rokok, dan pentingnya promosi kesehatan guna menyadarkan
bahaya merokok.
Pernyataan objektif:
Diharapkan prevalensi merokok remaja yang awalnya 33,8 % dalam kurun waktu 2 tahun bisa
menurun 5 %, pemahaman dan pengetahuan akan bahaya merokok bagi remaja bisa di pahami
oleh audience dengan tingkat pemahaman tinggi, dan sekaligus mampu di aplikasikan dalam
kehidupan sehari - hari, juga dapat meningkatkan pemahaman remaja akan pentingnya hidup
sehat sekitar 80 %
Pemetaan audiens (siapa audiens yang Anda pilih?) Target audiens : Remaja 15-19 tahun
Apa yang Anda ingin Dengan dilakukannya promosi kesehatan diharapkan remaja
dia/mereka lakukan? awal bisa mengetahui bahaya dan dampak mengkonsumsi
rokok sehingga mereka tidak akan/berhenti mengkonsumsi
rokok dan memulai gaya hidup sehat dengan cara :
Apa yang akan Keinginan mereka untuk merubah pola hidup sehat dan sadar
menggerakkan mereka akan pentingnya kesehatan diri sendiri dan orang sekitar.
untuk bertindak dan Karena dengan berhenti merokok menjadi salah satu untuk
melakukan apa yang Anda memperbaiki kualitas hidup dan merokok dapat
inginkan? Identifikasi mendatangkan banyak penyakit dan masalah kesehatan serius.
manfaat dan pesan utama
untuk audiens Anda.
Bagaimana Anda bisa Karena target audiens adalah remaja, kita menggunakan
menjangkau mereka? media komunikasi digital yaitu membuat sebuah video
Saluran komunikasi apa edukasi dan memanfaatkan media social seperti youtube dan
yang dapat Anda Instagram mengenai bahaya merokok dan pentingnya menjaga
gunakan? kesehatan, dan kita dapat menggunakan seseorang yang sudah
terkena "dampak" dari mengkonsumsi rokok untuk
menceritakan pengalamannya dengan tujuan agar para
audience tertarik dan mampu menyerap informasi yang
disampaikan dengan baik.
Bagaimana Anda akan Kita lihat dari perubahan perilaku hidup sehat dan mengurangi
tahu jika pesan advokasi kebiasaan merokok atau belum.
Anda kepada audiens yang
Anda pilih telah berhasil?