Oleh :
INGAN
NIM. 120500053
Oleh :
INGAN
NIM. 120500053
Oleh :
INGAN
NIM. 120500053
Nama : Ingan
NIM : 120500053
Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
INGAN. Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT.
Sawit Sukses Sejahtera Plantation (di bawah bimbingan Roby,).
Kajian ini dilatar belakangi oleh penyakit tanaman kelapa sawit,pada
umumnya tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian
organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologi sehari-hari.
Secarah singkat penyakit tanaman kelapa sawit adalah penyimpangan dari
keadaan normal,dikatakan sehat atau normal jika tanaman tersebut dapat
menjalankan fungsi-fungsi fisikologis dengan baik,penyakit yang sering
menyerang tanaman kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal
batang,penyakit bintik daun,penyakit busuk pucuk,penyakit busuk tandan buah
dan lain-lain.
Tujuan dari kajian ini untuk meningkatkan keterampilan penulis dalam
memahami proses kegiatan kerja mengidetifikasi penyakit yang ada pada
tanaman kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit secara nyata, dan dapat
memahami secara khusus aspek pengendalian tanaman kelapa sawit. Kajian
dilaksanakan di PT. Sawit Sukses Sejahtera Plantation. Maka diambil waktu
untuk mengkaji penyakit tanaman kelapa sawit selama 1 bulan terhitung mulai
dari tanggal 02 Maret sampai 02 April 2015, sedangkan pengambilan data ini
menggunakan dua cara yaitu pengambilan secara primer dengan melaksananya
di lapangan dengan menanyakan mandor pengamatan langsung kegiatan
tentang penyakit dan melakukan wawancara terhadap mandor dan asisten divisi,
sedangkan pengambilan data secara sekunder mendapat inpormasi yang dapat
dari hasil melalui yaitu diperoleh dari perpustakaan (kantor kebun).
Hasil dari Kesimpulan kajian penyakit tanaman kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) Jenis penyakit di tanaman belum menghasilkan (TBM) yaitu:
penyakit busuk daun,penyakit bintik daun,penyakit busuk pupus,penyakit busuk
pucuk,dan penyakit tajuk. penyakit di tanaman menghasilkan (TM) yaitu:penyakit
busuk tandan buah dan penyakit busuk pangkal batang. Cara pengendalian
penyakit di TBM adalah Benomil 2,0 gr/l air 1 minggu, Dithane M-45 WP
Mankozeb 2,0 gr/l air 1 minggu,Derosal 60 WP Karbendazim 2,0 gr/l air 1
minggu, cara pengendalian di TM yaitu: Fungisida Folatan 0,2-0,7%/ha 2 dalam
minggu sekali,Glyphosate 50 ml-100 ml per pohon.
Mulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 001 Long Nawang dan lulus pada
Negeri 1 Kayan Hulu Long Nawang, dan lulus pada tahun 2005. Melanjutkan ke
tingkat Sekolah Menengah Atas Darma Bakti Malinau, dan lulus pada tahun
Tanaman Perkebunan.
Dengan Segala Puji Dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah pada akhirnya penulis
mampu menyelesaikan laporan kajian ini.
Laporan kajian ini disusun oleh penulis merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahali Madya Pertanian pada program Di Ploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Keberhasilan dan kelancaran dalam
pelaksanaan kajian ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima
kasih kepada:
1. Keluarga yang telah banyak memberikan motivasi dan do’a kepada penulis
selama ini.
2. Bapak Roby, SP, MP Selaku dosen pembimbing kajian.
3. Ibu Yuanita, SP, MP dan Ibu F. Silvi Dwi Mentari,S. Hut, MP Selaku dosen
penguji.
4. Bapak Nur Hidayat, SP,M. Sc Selaku Ketua Program Studi Budidaya
Tanaman Perkebunan.
5. Bapak Ir. M. Masrudy, MP Selaku Ketua Jurusan Mananjemen Pertanian
6. Seluruh staf dosen dan teknisi Program Studi Budidaya Tanaman
Perkebunan yang telah banyak membagikan ilmunya selama perkuliahaan
7. Teman-teman yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi kepada
penulis selama ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan, namun semoga laporan ini bermanfaat bagi pembacanya.
Halaman
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 35
LAMPIRAN.............................................................................................. 37
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
I. PENDAHULUAN
setelah mampu menggeser Malaysia. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan
devisa bagi negara, kelapa sawit juga berperan dalam meningkatkan pendapatan
peningkatan yang pesat dari tahun ke tahun. Indonesia menjadi negara produsen
kelapa sawit terbesar dengan luas areal sebesar 712.000.000 ha dan produksi
perkebunan rakyat (PR) dengan produksi 5.085.000 ton minyak sawit, 687.000
(Anonim,2007).
2
serta cara pengendaliannya yang ada pada tanaman kelapa sawit di PT. Sawit
Hasil yang di harapkan dari kajian ini adalah untuk mengetahui mengenai
teknik pengendalian penyakit pada tanaman kelapa sawit agar dapat melakukan
pendirian no. 625, pada tanggal 8 mei 1995 PT. Sawit Sukses Sejahtera
mulai beroperasi secarah komersial pada tahun 1997 dan merupakan anak
di PT. SSS dimulai sejak tahun 2008, dan sampai dengan hari ini PT SSS
telah menanami seluas lebih dari 18.073 hektar serta mengelola 2.551/ ha
tanaman melalui Program Plasma (SSP1, SSP2 & SSP3) serta terbagi
dalam 2 wilayah kerja (PT SSS Wilayah I dan PT SSS Wilayah 2).
memanen Tandan Buah Segar (TBS) dari tanaman kelapa sawit dan
mengolah TBS menjadi Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil (CPO)
dan Inti Sawit atau Palm Kernel (PK) sehingga pendapatan usaha terutama
level staf dan 2.785 karyawan level Non staf yang tersebar di beberapa areal
menjamin pencapaian maksimum dari asset yang dimiliki. Saat ini memiliki
4
satu pabrik pengolahan kelapa sawit, dengan total kapasitas produksi 60 ton
TBS per jam. Kombinasi dari penggunaan mesin – mesin yang mutakhir,
teknologi yang inovatif, pengiriman TBS yang tepat waktu dan kesigapan
perkebunan yang dimiliki Perusahaan sangat luas, baik yang sudah tertanam
maupun yang siap untuk ditanam. Banyaknya produk turunan yang dapat
masa depan. Salah satu produk turunan minyak kelapa sawit, yakni minyak
olein dan minyak stearin, yang merupakan bahan dasar dari berbagai
produk, memiliki nilai jual yang sangat tinggi dibandingkan dengan produk
(bio-fuel) juga membuka peluang yang lebih besar bagi peningkatan harga
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledone
Genus : Elaeis
buah kelapa sawit berupa minyak sawit mentah curde palm oil (CPO)
yang berwarna kuning dan minyak inti sawit yang tidak berwarna. CPO
Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup baik, karena permintaan
hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Oleh karena itu, sebagai
(Pahan, 2007).
a. Bunga
atas kurang lebih 750 bunga jantan. Bunga jantan memiliki 6 benang
serbuk sari. Dalam satu tandan bunga betina terdapat 100 - 200
dibentuk pada ketiak daun segera setelah diferensiasi dari sel batang
(17 bulan SMF) dan jenis kelamin jantan atau betina dapat
b. Akar
yang keluar dari benih kelapa sawit yang dikecambahkan atau yang
7
c. Batang
Semangun, 2008).
cm pertahun.
d. Daun
helai.
e. Buah
sedangkan biji terdiri atas endokarp (cangkang) dan inti (kernel). Inti
f. Biji
induk betina dan Psifera sebagai tanaman induk jantan. Varietas Dura di
Indonesia ada 2 subvarietas, yaitu Dura Deli dan Dura Dumpy. Varietas
Dura Deli yang berasal dari daerah Deli Sumatera Utara telah mengalami
1992).
et al., 1994).
dengan baik. Kelapa sawit dapat tumbuh baik di daerah antara 16° LU
dan 10° LS. Suhu optimal untuk pertumbuhan sekitar 24 - 28°C tetapi
11
tinggi yaitu dan curah hujan rata-rata tahunan berkisar 2.000 – 2.500
al., 2006).
b. Tanah
Regosol, dan tanah Aluvial. Tanaman kelapa sawit tumbuh baik pada
dan liat 20- 50 %. Sifat kimia tanah yang dibutuhkan tanaman kelapa
sawit untuk tumbuh baik meliputi pH tanah antara 4.0 - 6.5 dengan pH
12
kurang lebih 1% dan N kurang lebih 0.1%, kapasitas tukar K+ dan Mg2+
berada pada batas normal sekitar 0.15 - 1.20 me/100 g untuk K+,
dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain. Ganguan pada peroses fisiologis atau
tular tanah yang merupakan parasitik fakultatif dengan kisaran inang yang
dengan gejala awal bintik kecil berwarna terang dan akan lebih jelas
daun dari hijau menjadi bintik kuning kecoklatan. bintik tersebut melebar
kali menyerang daun yang belum membuka atau dua daun di bawahnya
yang baru membuka. Gejala awal ditunjukkan oleh bulatan kecil yang
daun atas dan bawah. Bintik tersebut melebar dan berubah warna
lonjong, dengan ukuran tidak lebih dari 7-8 mm. Penyebab penyakit
2007).
15
Dithane M-45 80 WP
yang telah membuka penuh, dengan ditandai oleh bintik coklat kecil.
2006).
dan dimusnahkan.
pada titik tumbuh akibat kontaminasi dengan jamur dan bakteri dapat
pada pangkal daun tombak, saat tersebut daun tombak dengan mudah
daun pucuk yang baru tidak normal dengan pelepah dan anak-anak
maka tindakan yang diambil adalah: Mencabut daun tombak yang mati
tidak terdapat anak daun, anak daunnya kecil atau robek-robek. Gejala
ini mulai nampak pada janur. Anak-anak daun yang masih melipat
Penyakit ini sudah mulai diteliti mulai 70 tahun yang lalu, namun
tanaman asal Deli, meskipun bahan tanaman asal Afrika tidak sama
sekali bebas dari penyakit. Kerentanan ditentukan oleh satu gen resesif.
keturunan. (Sastoyono,2002).
dibuang. Daun-daun sakit yang lebih tua tidak perlu dipotong, karena
hujan yang panjang dengan kelembaban yang tinggi. Selain itu juga
buah. Pada saat serangan awal, miselium berwarna putih dapat dilihat
pelepah karena kelembaban yang tinggi. Hal ini dapat dilihat jelas
buah berbentuk payung kipas dapat dilihat pada tandan buah yang
dan berkurangnya jumlah dan berat tandan Pada saat serangan rendah,
dampak secara ekonomis belum dapat dilihat, hal ini disebabkan karena
makanan.
24
bagian tajuk tanaman. Gejala dari luar yang dapat dilihat pada tajuk
karena kurang air dan zat makanan. Gejala tersebut ditunjukkan apabila
separuh dari jaringan pangkal batang sudah terinfeksi jamur. Gejala lain
yang dapat dilihat pada tajuk tanaman adalah munculnya banyak daun
muda yang tidak membuka (lebih dari 3). Akan tetapi gejala ini juga
tanaman yang tumbuh pada tanah yang sangat asam atau areal yang
mati. Gejala terakhir yang dapat dilihat pada pangkal batang adalah
dan lambat lalu membesar dan melebar dengan warna permukaan atas
penyakit Penyakit busuk pangkal batang atau lebih dikenal Basal Stem
sebagai berikut: Pohon terserang harus diberi tanda cat (X) Warna
nomor pohon dalam jalur tersebut. Sebagai contoh G.D 10/5, berarti
pada jalur pohon 10 dan pohon kelima dalam jalur tersebut terdapat
1. Alat
a. Alat tulis
b. Kamera
c. Semprot
d. Gunting
e. Korek api
2. Bahan
a. Benomil 2,5 gr
b. Dithane 2,0 gr
c. Derosal 2,0 gr
d. Glyhosate 50 ml
e. Air
D. Pengolahan data
penyakit sawit.
29
A. Hasil
2. Penyakit bintik daun (Leaf spot disease) menyerang bibit pada umur
kali menyerang daun yang belum membuka atau daun yang dibawahnya
main nursery yang sudah dewasa > 7 tahun, walaupun sudah terdeteksi
umumnya penyakit ini hanya terdapat di kebun yang berumur 1-3 tahun
panen.
30
B. Pembahasan
adalah:
b. Penyakit bintik daun (Leaf spot disease) penyakit ini menyerang bibit
pada umur 5-6 bulan setelah pindah tanam ke main nursery, kelompok
pertama kali menyerang daun yang belum membuka atau dua daun di
d. Penyakit busuk pucuk terjadi pada pangkal pelepah daun dan menuju
terserang penyaki
A. Kesimpulan
Dari hasil kajian ini dapat di simpulkan bahwa penyakit yang ada
pada tanaman kelapa sawit di PT. Sawit Sukses Sejahtera Plantation adalah
penyakit busuk daun, bintik daun, busuk pupus, busuk pucuk, penyakit tajuk,
penyakit busuk tandan buah dan penyakit busuk pangkal batang. Penyakit
yang ada di lapangan mempunyai ciri-ciri tersendiri baik melalui daun, tajuk,
batang, pucuk, warna pada daun serta pembusukan pada akar dan lain
sebagainya.
terserang penyakit.
33
B. Saran
LAMPIRAN
35
EM. SSS 1
A ji ji
Asst. Kepala
Ken Roy Nababan
Buah matahari.
39