Anda di halaman 1dari 9

Nama : Naufal aufa

Kelas : X MIPA 7
No Absen : 22

PILIHAN GANDA

Pilihlah Jawaban yang Benar!

1. Berdasarkan simetri tubuhnya, anggota Kingdom Animalia ada yang bertubuh simetri
bilateral, ada yang radial. Berikut ini pernyataan yang benar tentang simetri tubuh Animalia.
A. Simetri bilateral adalah tubuh hewan yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama
dari satu arah saja.
B. Simetri bilateral adalah tubuh hewan yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama
dari dua arah saja.
C. Simetri bilateral adalah tubuh hewan yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama
dari beberapa arah.
D. Simetri radial adalah tubuh hewan yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama dari
satu arah saja.
E. Simetri radial adalah tubuh hewan yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama dari
dua arah saja.

2. Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar tentang rongga tubuh di atas, contoh hewan dan karakteristik rongga
tubuhnya yang benar adalah ….
A. Paltyhelminthes mempunyai rongga tubuh
B. Nematoda mempunyai rongga semu
C. Nematoda mempunyai rongga sesungguhnya
D. Annelida mempunyai rongga semu
E. Annelida tidak mempunyai rongga.

3. Perhatikan gambar siklus hidup Obelia berikut ini!

Pasangan nomor dan nama yang benar, kecuali ....


A. 1 – polip hidrant
B. 2 – medusa
C. 3 – zigot
D. 4 – planula
E. 5 – koloni muda

4. Filum Arthropoda dibagi dalam beberapa kelas, yaitu Arachnida, Myriapoda, Crustaceae,
dan Insecta berdasarkan strur tubuhnya. Pasangkan pernyataan-1 dan pernyataan-2 terkait
kelas dalam filum Arthropoda dan karakteristiknya seperti dalam tabel berikut!
Pernyataan-1 Pernyataan-2
1. Tubuh terdiri atas 3 bagian (kepala, dada, a. Arachnida
perut), kaki 3 pasang
2. Tubuh terdiri atas 2 bagian (sefalotoraks b. Myriapoda
dan perut), kaki 4 pasang
3. Tubuh terdiri atas 2 bagian (kepala dan c. Crustaceae
perut), kaki pada setiap segmen tubuh
4. Tubuh terdiri atas 2 bagian (sefalotoraks d. Insecta
dan perut), kaki 5 pasang
Pasangan yang benar adalah ….
A. 1 – a, 2 – b, 3 – c, 4 – d
B. 1 – b, 2 – c, 3 – d, 4 – a
C. 1 – b, 2 – d, 3 – c, 4 – a
D. 1 – c, 2 – a, 3 – b, 4 – d
E. 1 – d, 2 – a, 3 – b, 4 – c

5. Kingdom Animalia berdasarkan struktur tubuhnya, terbagi atas beberapa filum, yaitu: Porifera,
Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata,
dan Chordata. Masing-masing filum memiliki karakteristik yang berbeda dan menjadi ciri khasnya.
Berkaitan dengan klasifikasi Animalia, perhatikan pernyataan 1 dan 2 berikut!
Tentukan pasangan pernyataan-1 dan pernyataan-2 yang tepat!

Pernyataan-1 Pernyataan-2

(1) termasuk hewan diploblastik (a) Porifera

(2) tubuhnya pipih tak berongga (b) Mollusca

(3) sebagian anggotanya dimanfaatkan sebagai (c) Echinodermata


bahan makanan berprotein tinggi

(4) memiliki sistem ambulakral untuk airan air (d) Platyhelminthes

Pasangan yang benar adalah ….


A. 1 – a, 2 – b, 3 – c, 4 – d
B. 1 – a, 2 – d, 3 – b, 4 – c
C. 1 – b, 2 – d, 3 – c, 4 – a
D. 1 – c, 2 – a, 3 – b, 4 – d
E. 1 – d, 2 – a, 3 – b, 4 – c

6. Perhatikan gambar sklus hidup Fasciola hepatica berikut ini!

Pasangan yang benar berdasarkan gambar tersebut adalah ....


A. 1 = telur
B. 2 = sporokista
C. 3 = serkaria
D. 4 = mirasidium
E. 5 = redia
7. Perhatikan gambar berikut!

Kedua hewan laut ini termasuk kelas filum yang sama karena memiliki persamaan ciri ….

Struktur Tubuh Dewasa Kulit Tubuh Sistem organ


A Diplobastis Berduri dari zat kapur Memiliki sistem ekskresi
B Triplobastis Berduri dari zat kapur Memiliki sistem ekskresi
C Simetris bilateral Berduri dari zat kitin Kaki ambulakral
D Simetris radial Berduri dari zat kitin Kaki ambulakral
E Simetris radial Berduri dari zat kapur Kaki ambulakral

8. Perhatikan artikel berikut!

KEANEKARAGAMAN IKAN (PISCES) DI DANAU SIPOGAS


KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
PENDAHULUAN
Ikan merupakan penghuni utama pada ekosistem akuatik (perairan) yang tersebar pada perairan
tawar, seperti danau, sungai dan rawa serta perairan payau dan perairan laut (Pulungan, 2009; Allen
dan Adrim, 2003; Augusta, 2015). Kottelat et al. (1993) menyatakan kebanyakan ikan air tawar
tersebar di wilayah Asia bagian Tenggara pada kawasan tropis dengan jumlah kurang lebih sebanyak
105 suku (99% diantaranya dapat ditemukan pada Indonesia bagian Barat).
Ikan memiliki peranan penting bagi ekosistem dan lingkungan, dimana dapat dijadikan sebagai
bioindikator terhadap kualitas suatu badan perairan (Hendrata, 2004; Rahman dan Khairoh, 2012)
dan juga berperan di dalam siklus rantai makanan (Kottelat et al., 1993). Muchlisin (2012)
melaporkan spesies ikan Oreochromis mossambicus dan O. niloticus di perairan Aceh merupakan
spesies omnivora yang mengakibatkan spesies ikan kecil punah. Jenis lain seperti ikan gabus Toraja
juga tergolong predator/pemangsa di ekosistem perairan, bagi manusia dapat dimanfaatkan sebagai
konsumsi, seperti ikan lele, ikan ikan gabus, ikan belanak, ikan kakap, ikan gurame, ikan mas, ikan
betik, ikan mujair dan ikan nila (Rarung dan Pratasik, 2010). Ikan mas Carassius auratus dan
Cyprinus carpio yang berasal dari Cina dan Jepang yang secara luas dikenal sebagai ikan hias maupun
untuk tujuan budidaya (Kottelat et al., 1993).
Salah satu habitat yang menjadi distribusi ikan pada perairan tawar adalah danau yang merupakan
badan perairan alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan yang tidak bercampur dengan
air laut, kecuali air sungai (Komite Nasional Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah, 2004). Danau
yang bisa dijumpai di Kabupaten Rokan Hulu adalah Danau Sipogas yang terletak di Desa Sialang
Jaya, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu. Danau ini berasal dari aliran air bukit Haorpit
yang mengalir ke Kecamatan Rambah dan merupakan danau buatan yang dibuat oleh masyarakat
sekitar. Danau ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan
(keramba), rekreasi dan alirannya juga dimanfaatkan sebagai irigasi. Aktivitas tersebut secara tidak
langsung diduga telah memengaruhi kualitas badan perairan pada danau Sipogas ini yang akan
memengaruhi organisme yang hidup di dalamnya, salah satunya ikan. Akan tetapi sampai saat ini,
informasi mengenai keberadaan dan spesies ikan yang terdapat pada danau ini belum pernah
dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkoleksi dan mengetahui spesies ikan yang
terdapat di Danau Sipogas, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Sumber: Puji Fau ziah1*, Arief Anthonius Purnama2, Rofiza Yolanda 2, Ria Karno2. Keanekaragaman Ikan
(Pisces) Di Danau Sipogas Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. JURNAL BIOLOGI UDAYANA Volume
21 No.1 JUNI 2017
Berdasarkan uraian tersebut, nyatakan pernyataan berikut benar atau salah!

Pernyataan Benar Salah


1. Kawasan Indonesia Barat menjadi tempat tertinggi penyebaran ikan air
tawar di Asia Tenggara
2. Ikan berperan penting dalam ekosistem sebagai indikator bahwa jika ikan
bertumbuh dengan subur, berarti kualitas airnya bagus
3. Danau merupakan satu-satunya tempat distribusi ikan air tawar di
Kabupaten Rokan Hulu
4. Ikan yang berperan sebagai omnivora dan predator dapat menjadi penjaga
keseimbangan ekosistem air
5. Pemanfaatan ikan bagi manusia hanya sebagai bahan makanan yang
mengandung protein tinggi

Urutan jawaban yang benar adalah ….


A. BBBBS
B. BBSBB
C. BBBSS
D. BBSBS
E. BBSSB

9. Perhatikan artikel berikut!

Struktur Komunitas Vertebrata dan Invertebrata Air pada Petak Sawah Organik di
Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Hasil pengamatan vertebrata pada petak sawah organik mulai masa awal penanaman hingga memasuki
usia penanaman sekitar 2.5 bulan diketahui bahwa secara umum jumlah vertebrata perairan cenderung
mengalami penurunan (Gambar 4). Spesies Fejervarya spp. yang memiliki kelimpahan spesies yang
relatif tinggi pada pengamatan I dan pengamatan II, dimana spesies ini pada fase berudu dengan populasi
yang tinggi pada setiap petak pengamatan. Namun pada pengamatan –pengamatan selanjutnya spesies ini
telah mengalami perkembangan fase menjadi katak muda dan katak dewasa cenderung menurun
jumlahnya. Selain itu kondisi fisik sawah yang berubah menyebabkan spesies ini mengalami penurunan
jumlah. Kelimpahan katak akan menurun sejalan dengan menyusutnya persediaan air dan menuainya
tanaman padi. Persawahan merupakan habitat kodok berkembang biak, mencari makan dan tumbuh
dewasa, jadi seluruh siklus hidupnya berlangsung di tempat ini. Kodok ini dapat dijumpai pada
ketinggian tempat antara 0-1500 meter dari permukaan laut (dpl)[11].
Spesies lainnya seperti ikan guppy atau Poecilia sp. juga mengalami penurunan hal ini diakibatkan
menurunnya volume air pada petak sawah diiringi dengan pertumbuhan padi. Selain itu, sifat hidup jenis
ikan ini berpengaruh pula pada jumlahnya. Ikan guppy mampu menghasilkan ratusan ekor anakan pada
setiap kelahiran, namun kebanyakan antara 5 hingga 30 ekor saja yang mampu bertahan hidup. Anak-
anak guppy ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang
lebih besar. Namun guppy yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran
jauh lebih kecil. Olehkarena adanya kebiasaan kanibalisme penurunan populasi guppy di perairan sangat
mungkin terjadi[12].
Ikan gabus Channa striata yang ditemukan pada beberapa pengamatan pada petak sawah organik
keberadaannya selain dipengaruhi oleh volume air juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yaitu
memancing. Beberapa vertebrata juga sangat jarang ditemukan (hanya pada 1 atau 2 pengamatan), hal ini
dapat pula diakibatkan oleh waktu pengamatan yang kurang sesuai jam biologis hewan – hewan tersebut.
Sebagian besar hewan – hewan di perairan sawah memiliki jam aktif atau waktu biologis di malam hari.
Jenis-jenis amfibi dan reptil lebih aktif di malam hari untuk melakukan aktivitas perburuan terhadap
mangsanya.
Sumber: Herlin Aprilia K., Nia Kurniawan. Struktur Komunitas Vertebrata dan Invertebrata Air
pada Petak Sawah Organik di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jurnal Biotropika | Vol. 1
No. 4 | 2013
Berdasarkan uraian tersebut, nyatakan pernyataan-pernyataan berikut benar atau salah!

Pernyataan Benar Salah


1. Jumlah vertebrata perairan cenderung mengalami kenaikan setelah 2,5 bulan sejak S
penanaman.
2. Para pemburu amfibi dan reptil di sawah banyak beroperasi pada malam B
hari.
3. Penurunan jumlah ikan di sawah dipengaruhi oleh penurunan volume air, B
pertumbuhan padi, dan terjadinya kanibalisme.
4. Di samping dipengaruhi oleh volume air, keberadaan ikan gabus juga B
dipengaruhi oleh ulah manusia.
5. Sawah merupakan habitat yang baik untuk perkembangbiakan katak yang S
banyak dijumpai di daerah dataran tinggi.
Urutan jawaban yang benar adalah ….
A. BBBBS
B. BBBSS
C. BBSSB
D. BSBSB
E. SBBBS

10. Perhatikan artikel berikut!

KELIMPAHAN INVERTEBRATA DI PULAU SEMPU SEBAGAI INDEKS BIOINDIKATOR, EKONOMIS


PENTING KONSUMSI, DAN KOMODITAS KOLEKSI AKUARIUM

Invertebrata merupakan kelompok binatang yang tidak mempunyai tulang belakang (vertebrae) [1].
Invertebrata, mencakup 95% dari semua jenis hewan yang telah diidentifikasi, merupakan hewan
yang persebarannya paling luas dengan keunikan setiap ekosistem [2]. Invertebrata digunakan
sebagai bioindikator karena mempunyai sifat hidup yang relatif menetap dalam jangka waktu yang
lama, sifat invertebrata tersebut yang memungkinkan untuk merekam kualitas suatu perairan.
Invertebrata terbagi kedalam beberapa filum yaitu: Arthropoda; Mollusca; Echinodermata; Annelida;
Polifera; Coelenterata; Nemathelminthes; dan Platyhelminthes [1]. Di Indonesia, kurang lebih
terdapat 1.800 spesies yang termasuk ke dalam filum Invertebrata [3]. Karakteristik biota indikator
pencemaran adalah: mudah diidentifikasi; mudah diambil untuk dijadikan sampel; pola distribusi
biota kosmopolitan; mudah menyerap atau penyimpan bahan pencemar; dan peka terhadap
perubahan lingkungan.
Kadar pencemar fisika kimia dalam ekosistem perairan dapat menyebabkan turunnya diversitas
hewan invertebrate [4]. Kelimpahan jumlah invertebrata di suatu perairan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor kimia dan fisika yang terdapat pada lingkungan tersebut. Beberapa faktor yang
memengaruhi di antaranya adalah suhu, kuat arus, pH dan terjadinya runoff sungai yang membawa
beberapa bahan kimia yang dihasilkan dari daratan. Semakin banyak bahan kimia yang mencemari
lingkungan, maka semakin sedikit organisme yang dapat hidup atau toleran di lingkungan perairan
tersebut.
Invertebrata mempunyai tiga aspek fungsi dalam lingkungan yaitu sebagai bioindikator, ekonomi
penting konsumsi, dan komoditas koleksi. Invertebrata bioindikator merupakan biota yang
mempunyai pengaruh langsung ke lingkungan. Invertebrata bioindikator yang termasuk pada
pemantauan ini adalah Banded Coral Shrimp (Stenopus hispidus), Diadema urchin (Diadema
antillarum), Crown of Thorns/ COTs (Acanthaster planci) (Gambar 5.h), Kima (Tridacna sp.), dan
Teripang (Thelenota ananas) (Gambar 5.e). Invertebrata juga dapat dilihat indeks ekonomi penting
konsumsi, antara lain: lobster (Panulirus versicolor) (Gambar 5.i) dan teripang (Gambar 5.f dan 5.g).
Invertebrata komoditas koleksi akuatis umumnya dicari untuk penghias akuarium air laut.
Invertebrata koleksi akuatis yang diamati adalah Banded Coral Shrimp (Stenopus hispidus), Collector
urchin (Tripneustes sp.), dan Pencil urchin (Heterocentrotus spp.).
Banded Coral Shrimp merupakan spesies yang popular diantara kolektor akuarium air asin. Hewan
ini mempunyai warna tubuh menarik dan dapat membersihkan akuarium membuat hewan ini disukai
banyak kolektor akuarium hias. Negara pengekspor terbesar hewan ini adalah Filipina dan Indonesia,
dimana tingkat edukasi masih rendah sehingga mengandalkan ekspor hewan ini [5]. Diadema urchin
merupakan hewan yang banyak dikonsumsi gonadnya oleh masyarakat pesisir. Masyarahat biasanya
mengambil langsung di pantai ketika surut. Sekarang ini sudah banyak yang membudidayakan hewan
ini untuk dijual [6]. Bulu babi menjadi hewan yang dikoleksi oleh kolektor akuarium air asin karena
warnanya yang menarik. Umumnya spesies yang dipasarkan adalah spesies yang racunnya kurang
kuat [7]. Acanthaster planci atau biasa disebut dengan hewan COTs yang dijadikan sebagai
bioindikator predator karang [8].

Sumber: Oktiyas Muzaky Luthfia,*, Citra Satrya Utama Dewia, Respati Dwi Sasmithaa, Dimas Syarif
Alima, Dimas Bagus Dwi Putrantoa, Firly Yulianto. Kelimpahan Invertebrata Di Pulau Sempu
Sebagai Indeks Bioindikator, Ekonomis Penting Konsumsi, Dan Komoditas Koleksi Akuarium
Berdasarkan uraian tersebut, pernyataan berikut yang benar adalah ….

1. Invertebrata bisa digunakan sebagai bioindikator karena dalam jangka lama


dapat merekam kualitas air.
2. Invertebrata juga dapat dilihat indeks ekonomi penting konsumsi, antara lain: lobster
(Panulirus versicolor)
3. Keanekaragaman invertebrate di air tidak terpengaruh oleh pencemar fisika
4. Banded Coral Shrimp merupakan invertebrate yang banyak diburu karena memiliki
kandungan protein yang tinggi dan dapat membersihkan akuarium
5. Di antara syarat dapat dijadikan sebagai bioindikator adalah mudah menyerap atau penyimpan
bahan pencemar; dan peka terhadap perubahan lingkungan.

Jawaban yang benar adalah pernyataan nomor ….


A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5

SOAL URAIAN
1. Perhatikan gambar siklus hidup Obelia berikut ini!

Berdasarkan gambar tersebut, deskripsikan proses reproduksi Obelia sp.

Proses reproduksi Obelia :


Tahapan daur hidup Obelia sp diawali dengan polip dari obelia yang menempel di dasar
laut (kondisi saat obelia tidak bisa berenang). Bentuk polip koloni pada Obelia sp terdiri
dari dua jenis yaitu polip untuk mencari makanan (gastrozooid) dan polip untuk reproduksi
(gonangium).

Setelah masanya, tunas medusa (polip medusa) lepas dari koloni polip kemudian akan
berkembang menjadi medusa. Bentuk Obelia sp saat menjadi medusa memungkinkannya
untuk berenang bebas. Pada saat dalam bentuk medusa dewasa, medusa jantan akan
melepaskan sperma sedangkan medusa betina akan melepaskan ovum. Pertemuan antara
ovum dan sperma akan memungkinkan terjadinya fertilisasi dan akan menghasilkan zigot.

Zigot kemudian akan berkembang menjadi blastula. Dari blastula akan berkembang lagi
menjadi larva planula. Hingga pada dari larva planula akan berkembang menjadi polip
yang menempel di dasar laut dan mampu membentuk tunas baru, begitu seterusnya akan
masuk dalam daur hidup Obelia sp yang baru.

Kesimpulan urutan daur hidup Obelia sp: Polip → Medusa → Zigot → Blastula → Planula
2. Kelompok cacing terbagi dalam tiga filum, yaitu Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan
Annelida. Ketiganya mempunyai perbedaan dalam banyak hal, antara lain bentuk dan dan
rongga tubuhnya. Bandingkan ketiga filum tersebut berdasarkan bentuk dan cara hidupnya!
LIHAT TABEL BENTUK TUBUH DAN HABITAT
3. Mollusca dibagi menjadi lima kelompok; Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda,
Cephalopoda, dan Bivalvia. Sebutkan ciri khusus masing-masing!
LANJUTAN NO 3

. 2. Kelas Scaphopoda Contoh spesies dari kelas ini adalah siput gading (Dentalium
vulgare). Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas Scaphopoda menghabskan kehidupan
dewasanya dengan membenamkan diri diri dalam pasir. Mereka makan dengan cara
menyaring organism kecil yang ikut brsama aliran air melalui lubang di ujung cangkang
yang muncul keluar dari pasir (Kimball, 1999).

3. Kelas Amphineura Amphineura dalam beberapa buku literature dibedakan dalam


Aplacophora dan Polyclaphopora (Sugiri, 1989). Contoh spesies dari kelas ini adalah
Chiton sp. a. Habitat Chiton sp. Merupakan hewan akuatik yang ditemukan di daerah pantai.
Biasanya ia melekat pada karang, kerang, atau batu karang. Hewan ini melekat pada karang
dengan sangat kuat. b. Struktur Tubuh Bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral, simetri
bilateral, terdiri dari kaki, kepala dan massa visceral yang dilindungi oleh mantel. Di bagian
orsal tubuh terdapat cangkang yang terdiri dari 8 buah keeping yang tersusun tutup
menutup. Kepala terdapat di ujung depan yang tidak begitu nyata, tanpa mat dan tentakel Di
bagian ventral terdapat kaki berotot yang pipih dan berlendir. c. Sistem pencernaan Saluran
pencernaan terdiri atas mulut, faring yang mengandung radula, esophagus, lambung, usus,
dan anus. . g. Sistem Reproduksi Hewan ini bersifat diesius, dimana fertilisasi berlangsung
secara eksternal. Telur berkembang menjadi larva trokofor yang berbentuk bundar dengan
tubuh yang ditutupi oleh silia, h. Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum :
Mollusca Classis : Amphineura Ordo :Amphineurida Familia
: Chitotonidae Genus : Chiton Species : Chiton sp

4.
a. Termasuk kelas apakah hewan tersebut? Insecta
kelas Insecta yang termasuk hewan tidak bertulang (invertebrata) yang bertubuh
beruas (Anthropoda). Serangga memiliki ciri yaitu bertubuh ruas, yang memiliki 3
segment tubuh (kepala, thorax, dan abdomen), memiliki kaki terdiri dari 3 pasang
kaki, bernafas dengan trakea dan dapat memiliki sayap.
b. Sebutkan tiga ciri khas hewan tersebut?
a. Metomorfosis secara sempurna dan memiliki sayap
b. Warna tubuh dan sayap kupu-kupu berwarna-warni yang
berfungsi untuk mengelabui musuhnya.
c. Memiliki mulut berbentuk seperti terompet yang berfungsi
memudahkan kupu-kupu saat menghisap madu atau membantu
penyerbukan tanaman.
d. Memiliki telapak kaki yang halus sehingga bunga yang
dihinggapinya tidak rusak.
c. Apakah peranan hewan tersebut?
JAWAB :
1. Sebagai objek penelitian dan pendidikan
2. Sebagai bioindikator lingkungan yang subur
3. Membantu dalam proses fertilisasi dan
penyebaran benih tanaman tertentu.
4. Ragam warna warni kupu kupu sebagai
objek wisata
5. Berdasarkan kemampuan mengatur suhu tubuh, vertebrata dibagi dalam 2 kelompok.
Jelaskan dan beri contoh pembagian vertebrata tersebut!
A. Poikiloterm atau hewan berdarah dingin adalah hewan yang tidak memiliki
kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri, sehingga bergantung pada
panas dari matahari untuk menghangatkan tubuh agar metabolisme dapat
berlangsung. Hewan yang termasuk jenis ini adalah Ikan (Pisces), Reptil, dan
Amfibi.
B. Homoiterm atau hewan berdarah panas memiliki kemampuan utnuk mengatur
suhu tubu hnya sendiri, dan dapat meningkatkan suhu tubuhnya. Hal ini
terjadi karena darah bersih yang mengandung oksigen dan darah kotor yang
mengandung karbon dioksida terpisah. Hewan yang termasuk jenis ini adalah
burung (Aves) dan Mamalia.

Anda mungkin juga menyukai