RELATIVITAS
MATA PELAJARAN FISIKA
MADRASAH ALIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Alfianri
Nuryanto
Intan Irawati
Gunawan
Miftahul Fallah
Reviewer
Hadi Susanto
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Sasaran Program PKB ini adalah seluruh guru di wilayah NKRI yang
tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang diampu di wilayahnya
masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi kelompok kerja guru (KKG),
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Guru Bimbingan
Konseling (MGBK). Model pembelajaran yang digunakan dalam modul ini adalah
melalui moda Tatap Muka In-On-In sehingga guru tidak harus meninggalkan
tugas utamanya di madrasah sebagai pendidik.
Muhammad Zain
DAFTAR ISI................................................................................................................................. v
01 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................. 1
C. Manfaat .............................................................................................................................. 2
D. Sasaran .............................................................................................................................. 2
1. Perangkat Pembelajaran, alat dan bahan yang harus disiapkan oleh guru: 5
2. Alat dan Bahan yang harus disiapkan oleh peserta didik ................................ 5
A. Pengantar ........................................................................................................................ 12
C. Integrasi Keislaman....................................................................................................... 19
05 PENILAIAN ........................................................................................................................ 58
B. PENILAIAN...................................................................................................................... 66
06 PENUTUP .......................................................................................................................... 72
GLOSARIUM ............................................................................................................................74
B. Tujuan
Tujuan unit pembelajaran ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru
melalui kegiatan PKB.
2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
3. Menfasilitasi sumber belajar guru dan peserta didik dalam mengembangkan
kurikulum, mempersiapkan dan melaksanaan pembelajaran yang mendidik.
Dalam melaksanakan setiap kegiatan pada unit pembelajaran ini, Anda harus
mempertimbangkan prinsip kesetaraan dan inklusi sosial tanpa membedakan
suku, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan
khusus. Kesetaraan dan inklusi sosial ini juga diberlakukan bagi pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik. Dalam proses diskusi kelompok yang diikuti laki-
laki dan perempuan, perlu mempertimbangkan kapan diskusi harus dilakukan
1. Perangkat Pembelajaran, alat dan bahan yang harus disiapkan oleh guru:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Bahan ajar
3) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4) Media pembelajaran
5) Instrumen penilaian
1. Kompetensi Dasar
Tabel 3. Target Kompetensi Dasar Peserta Didik
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
3.7 dengan kerangka acuan dan kerangka acuan dan kesetaraan massa
kesetaraan massa dengan energi dengan energi dalam teori relativitas
dalam teori relativitas khusus. khusus.
3.7 Menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa dikaitkan dengan
kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi dalam teori relativitas
khusus.
4.7 Menyelesaikan masalah terkait dengan konsep relativitas panjang, waktu, massa,
dan kesetaraan massa dengan energi.
Pengetahuan Keterampilan
Indikator Pendukung
4.7.1 Menyajikan hasil identifikasi
3.7.1 Mengidentifikasi besaran fisis
besaran fisis relativitas
relativitas khusus.
khusus.
3.7.2 Mengindentifikasi besaran fisis
4.7.2 Menyajikan hasil identifikasi
transformasi Galileo.
besaran fisis transformasi
3.7.3 Mengidentifikasi postulat teori
Galileo.
relativitas khusus.
4.7.3 Menyajikan hasil identifikasi
3.7.4 Mengidentifikasi besaran
postulat teori relativitas
massa, momentum, dan energi
khusus.
relativistik.
4.7.4 Menyajikan hasil identifikasi
3.7.5 Mengidentifikasi fenomena
besaran massa, momentum,
perubahan panjang, waktu,
dan energi relativistik.
dan massa dikaitkan dengan
4.7.5 Menyajikan hasil identifikasi
kerangka acuan, dan
fenomena perubahan
kesetaraan massa dengan
panjang, waktu, dan massa
Indikator Inti
Indikator Pengayaan
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari unit pembelajaran ini, kita akan
membaginya menjadi dua topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 5. Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
No. Materi
In - 1 On In - 2
1 Transformasi Galileo 2 2 2
2 Relativitas Khusus 4 4 2
Unit Pembelajaran ini disusun sebagai salah satu aLternatif sumber belajar
bagi guru maupun peserta didik untuk memahami materi relativitas. Melalui
pembahasan materi pada Unit Pembelajaran ini dan guru dapat memiliki dasar
pengetahuan untuk mengajarkan materi tersebut kepada peserta didik.
Sementara bagi peserta didik, dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
Jika kita mengingat kembali film Interstellar beberapa tahun yang lalu,
mungkin kita bisa melihat sedikit gambaran serta teori mengenai relativitas mulai
dari lubang hitam, waktu yang relatif, hingga kaitannya dengan dimensi. Tak perlu
pergi keluar angkasa, seperti yang diceritakan film tersebut untuk mengalami
Implikasi teori Einstein yang paling terkenal adalah mengenai dilatasi waktu.
Yang berarti bahwa jika kecepatan cahaya selalu sama, maka pesawat ruang
angkasa astronot harus bergerak sangat cepat relatif terhadap bumi. Hal ini
menurut pengamat di bumi waktu astronot melambat. Sehingga disebut fenomena
dilatasi waktu, dimana waktu untuk astronot diruang angkasa lebih awet muda
dibandingkan dengan waktu pengamat di bumi. Selain itu pesawat astronot akan
lebih terlihat memanjang, yang disebut kontraksi panjang. Tak mungkin kita berlari
untuk mengejar kecepatan cahaya dalam upaya membuktikannya. Sadar atau
tidak disadari teknologi canggih saat ini, telah memperlihatkan kepada kita bahwa
efek relativitas telah kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus
membuktikan bahwa Einstein benar mengenai teorinya. Berikut ini merupakan
enam hal yang memperlihatkan teori relativitas dalam kegiatan manusia sehari-
hari di muka bumi:
Stasiun di bumi termasuk GPS akan mengalami percepatan yang lebih tinggi,
karena pengaruh gravitasi dari satelit di orbit. Agar akurat satelit menggunakan
jam yang memiliki keakuratan tinggi dengan hitungan miliar detik (nanodetik).
Karena setiap satelit berada pada ketinggian 12.600 mil (20.300) km diatas bumi,
bergerak sekitar 6000 mil perjam atau setara 10.000 km/jam, terdapat dilatasi
waktu relativistik pada jam sekitar 4 mikrodetik setiap harinya. Ditambah dengan
efek gravitasi menjadi sekitar 7 mikrodetik atau 7.000 nanodetik. Perbedaan yang
sangat nyata pada hitungan waktu tersebut. Jika saja tidak ada teori efek
2. Medan Magnet
Magnet juga merupakan efek relativistik. Jika kita menggunakan listrik,
patut berterima kasih pada relativitas bahwasanya generator listrik dapat
berfungsi dengan baik. Saat mengambil loop kawat dan digerakan
melewatkannya pada medan magnet maka akan dihasilkan arus listrik. Partikel
bermuatan dalam kawat dipengaruhi oleh perubahan medan magnet, yang
memaksa beberapa dari medan magnet untuk bergerak dan menciptakan arus
listrik.
3. Emas
Kebanyakan logam mengkilap karena elektron dalam atom melompat dari
tingkat energi atau “orbital” yang berbeda. Beberapa foton (partikel cahaya) yang
mengenai logam bisa diserap dan dipancarkan kembali, meskipun pada panjang
gelombang yang lebih panjang. Kebanyakan merupakan cahaya tampak.
Gambar 4. Emas
Emas adalah atom berat, sehingga elektron bergerak cukup cepat membuat
peningkatan massa relativistik signifikan, serta mengalami kontraksi panjang.
Akibatnya, elektron berputar di sekitar inti dalam jalur yang lebih pendek, dengan
momentum lebih. Elektron dalam orbital membawa energi yang lebih dekat
dengan energi elektron terluar, dan panjang gelombang yang bisa diserap dan
dipantulkan lebih panjang. Panjang gelombang cahaya menunjukkan bahwa
Efek relativistik pada elektron emas juga merupakan salah satu alasan
bahwa logam tidak menimbulkan korosi atau bereaksi dengan apa pun dengan
mudah. Emas hanya memiliki satu electron di kulit terluarnya, tetapi masih tidak
reaktif pada kalsium atau lithium. Sebaliknya, elektron dalam emas, menjadi
”berat” dari yang seharusnya, semuanya karenalebih dekat keinti atom. Ini berarti
bahwa elektron terluar tidak mungkin berada ditempat dimana ia dapat bereaksi
dengan sesuatu. Hal itu memungkinkan untuk berada di antara sesama elektron
yang dekat dengan inti.
5. TV/Monitor tabung
Beberapa tahun yang lalu sebagian besar televisi dan monitor memiliki
layar tabung sinar katoda. Sebuah tabung sinar katoda bekerja dengan
menembakkan elektron pada permukaan fosfor dengan magnet besar.
C. Integrasi Keislaman
Apa yang terjadi ketika kita memberikan gaya pada suatu benda? Atau pada
sebuah elektron? Menurut mekanika Newton, benda atau elektron tersebut akan
dipercepat dengan percepatan tertentu dan besarnya perubahan kecepatan yang
Inti pemikiran kedua teori tersebut yaitu dua giliran yang bergerak secara
relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang
yang berbeda untuk kejadian yang sama. Meski demikian, isi hukum fisik akan
terlihat sama oleh keduanya. Dengan ditemukannya teori relativitas, manusia
dapat menjelaskan sifat-sifat materi dan struktur alam semesta. Pada masa itu,
tidak ada manusia yang mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang
relatif dan dapat berubah menyesuaikan keadaannya. Kini, teori relativitas
menjadi fakta yang terbukti secara ilmiah. Einstein mengajukan teori bahwa waktu
adalah sesuatu yang relatif, yaitu ukuran waktu berubah-ubah menurut ruang,
kecepatan orang bepergian, dan gaya pada saat itu.
Al-Kindi menyebut, benda, waktu, gerakan dan ruang tidak hanya relatif
terhadap satu sama lain, namun juga ke objek dan pengamat yang memantau
mereka. Pendapat Al-Kindi itu sama dengan apa yang sempurna Einstein. Ilmuwan
muslim ini pun mencontohkan seseorang yang melihat sebuah objek yang lebih
kecil atau lebih besar menurut pergerakan vertikal antara bumi dan langit. Jika
orang itu naik ke atas langit, dia melihat pohon-pohon lebih kecil, jika dia
bergerak ke bumi, dia melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar.
“Kita tidak bisa mengatakan bahwa itu kecil atau besar secara absolut. Kita
bisa mengatakan itu lebih kecil atau lebih besar dalam hubungan dengan obyek
yang lain,” tutur Al-Kindi. Referensi yang sama persis Einsten sekitar 11 abad
setelah Al-Kindi wafat. Al-Kindi tak hanya mencoba menjelaskan seluruh
fenomena fisik. Namun, juga dia membuktikan eksistensi Tuhan, karena itu adalah
konsekuensi logis dari teorinya. Di akhir hayatnya, Einsten pun mengakui
eksistensi Tuhan. Teori relativitas yang berbeda kedua karya itu berbeda pada
dasarnya sama. Hanya saja, penjelasan Einstein telah dibuktikan dengan sangat
teliti.
Teori Relativitas dalam Alquran:
Informasi tentang waktu yang sangat penting dalam Alquran yang turun
seribu tahun sebelum Einstein. Alam semesta raya ini selalu diselimuti misteri.
Kitab suci Alquran yang diturunkan kepada umat manusia merupakan kuncinya.
Allah SWT telah menjanjikan bahwa Alquran merupakan petunjuk hidup bagi
orang-orang yang bertakwa. Untuk membuka selimut misteri alam semesta itu,
Sang Khalik memerintahkan agar manusia berpikir. Beberapa ayat yang
menyinggung tentang teori relativitas.
113. “Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung".
َ ُ َ ۡ َ ۡ ُ ُ ۡ ُ ب ُۡ ۡ ب َ ا بۡ َب ََ
قَٰل إِن َلِثتم إَِّل قل ِيٗل ۖ لو أنكم كنتم تعلمون
114. “Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui"
[QS. Al-Mu'minun: 112-114]
D. Bahan Bacaan
1. Transformasi Galileo
Jauh sebelum Albert Einstein lahir, fisikawan yang bernama Galileo Galilei
telah membuat pemikiran tentang relativitas atau yang lebih dikenal dengan
transformasi relativitas Galilean. Bahkan Newton pun mengembangkan hukum-
hukum tentang gerak dari transformasi Galilean. Untuk memahami relativitas
Galilean tinjaulah kerangka acuan di bawah ini.
XB = XA – vt
YA = YB
vBx = vAx – v
vAy = vB
2. Relativitas Khusus
Kejadian-kejadian yang terjadi sehari-hari di sekitar kita pada umumnya
berhubungan dengan kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya.
Karena itu sampai awal abad ke-20 ide awal tentang ruang dan waktu dijelaskan
berdasarkan kecepatan ini dan hukum-hukum mekanika mengacu pada hukum
Newton yang saat itu sangat diakui kebenarannya. Tetapi ternyata pada
percobaan gerak partikel yang menggunakan kecepatan mendekati kecepatan
cahaya (disebut kecepatan relativistik) hukum Newton gagal diterapkan. Contoh
kegagalan hukum Newton ini adalah pada saat dilakukan percobaan pemercepat
partikel, yaitu electron dalam suatu akselerator yang diberi potensial sangat tinggi
(sampai jutaan Volt) sehingga mempunyai kecepatan sampai kira-kira 0,99c.
Menurut hukum energi Newton berlaku rumus Ek = ½ mv2, untuk massa (m)
elektron yang tetap jika energi akselerator ditingkatkan menjadi 4 kali dengan
cara diberi beda potensial listrik yang lebih tinggi maka seharusnya kecepatan
Dari hasil percobaan ini terbukti bahwa Hukum Newton tidak berlaku karena
ternyata kecepatan partikel mempunyai batasan tertentu. Pada tahun 1905, Albert
Einstein (1879–1955) seorang pegawai jawatan paten Swiss mengemukakan
teori relativitas khusus untuk menjelaskan batas kecepatan suatu partikel. Teori
ini memberi penjelasan untuk benda–benda yang bergerak dalam kecepatan
tetap. Kedua postulat yang dikemukakan oleh Einstein adalah sebagai berikut.
a. Hukum fisika adalah sama untuk semua kerangka acuan inersial, yaitu
suatu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak
terhadap acuan lainnya dengan kecepatan konstan pada suatu garis lurus.
Semua gerak adalah relatif. Kecepatan obyek hanya dapat dinyatakan
secara relatif terhadap obyek lainnya dan tidak mungkin dinyatakan secara
mutlak.
b. Kelajuan cahaya dalam vakum memiliki nilai yang sama menurut semua
kerangka acuan inersial yaitu sebesar c = 3 x 108 m/s.
Karya besar Einstein inilah yang merupakan salah satu tonggak dari fisika
modern dan disebut teori relativitas khusus karena teori relativitas ini hanya
berlaku bagi kerangka acuan inersial. Selanjutnya baru pada tahun 1916 Einstein
mengusulkan teori relativitas umum yang berlaku bagi semua kerangka acuan
baik inersial maupun non inersial.
Unit pembelajaran ini hanya akan membahas teori relativitas khusus yang
akan menghasilkan ramalan-ramalan mengenai kecepatan relativistik, penyusutan
panjang, pemuluran waktu serta rumus spektakuler yang dikemukakan Einstein
tentang energi relativistik.
Keterangan:
ν 12 = kecepatan benda/partikel kedua terhadap pengamat (m/s)
ν1 = kecepatan benda/partikel pertama terhadap pengamat (m/s)
ν2 = kecepatan benda/partikel kedua terhadap benda/partikel pertama (m/s)
c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s
0,8c+0,6c
𝑣= 0,8c .0,6c m/s
1+
𝑐2
1,4c
𝑣= 1,48𝑐2
m/s
1+
𝑐2
1,4c
𝑣= m/s
1+ 1,48
𝑣 = 0,946c m/s
Dari hasil tersebut nampak bahwa dengan menggunakan persamaan (1), yaitu
rumus penjumlahan untuk kecepatan relativistik maka kecepatan relatif yang
diperoleh harganya tidak akan mungkin melebihi kecepatan mutlak c.
Dua buah jam yang identik jika sebelumnya sudah dicocokkan dan
diletakkan diam bersebelahan akan selalu menunjukkan waktu yang sama. Akan
tetapi kalau salah satu jam tersebut diberi percepatan sehingga mempunyai
kecepatan v yang sangat tinggi yang bahkan mendekati kecepatan cahaya c,
maka menurut pengamat yang diam, jam yang bergerak tersebut akan tampak
∆𝑡0
∆𝑡 = 2
………………………………………………………………………..…(2)
√1−𝑣2
𝑐
Keterangan :
∆t = selang waktu relativistic (s)
∆t0 = selang waktu sejati (s)
𝛾 = tetapan transformasi
Selang waktu sejati merupakan selang waktu yang diukur oleh pengamat
yang diam, sedangkan selang waktu yang diukur oleh pengamat yang bergerak
adalah selang waktu relativistik. Faktor pengali 𝛾 disebut tetapan transformasi atau
faktor Lorentz dan umumnya lebih besar dari 1. Akibatnya pada persamaan (2) di
atas akan berlaku ∆t umumnya lebih besar daripada ∆t0 atau dapat dikatakan
bahwa selang waktu relativistik umumnya lebih lama dibandingkan dengan selang
waktu sejati. Pada kasus kedua pengamat diam, maka ν = 0, sehingga 𝛾 = 1 dan ∆t
= ∆t0.
c. Kontraksi Lorentz
Jika seorang pengamat dalam keadaan diam terhadap benda mengukur
panjang sebuah benda dalam komponen x dan mendapatkan panjang benda
tersebut adalah L0 maka Lo disebut panjang sejati benda tersebut. Selanjutnya jika
benda tersebut kemudian diberi kecepatan v dalam arah x atau sejajar terhadap
arah memanjang benda, maka menurut pengamat yang diam, komponen x benda
panjangnya akan tampak berubah dan disebut panjang relativistik L (hanya
komponen x saja yang berubah sedangkan komponen y dan z yang tegak lurus
terhadap arah gerak tidak mengalami perubahan). Harga panjang relativistik ini
dirumuskan sebagai berikut.
𝑣2
𝐿 = 𝐿0 √1 − …………………………………………………………(3)
𝑐2
Keterangan:
L = panjang relativistik
L0 = panjang sejati (diam)
ν = kecepatan relativistik benda
𝑣2
𝐿 = 𝐿0 √1 − 𝑐 2
(0,6𝑐)2
𝐿 = 2 𝑚 √1 − 𝑐2
𝐿 = 2 𝑚 √1 − 0,36
𝐿 = 2 𝑚 √0,64
𝐿 = 2 𝑚 𝑥 0,8
𝐿 = 1,6 𝑚
Dalam mekanika ada tiga buah besaran yang selalu digunakan yaitu
besaran panjang, selang waktu dan massa. Menurut pemahaman fisika klasik yang
𝑚0
𝑚= 2
…….…………………………………………………………..(4)
√1−𝑣2
𝑐
Keterangan :
m = massa relativistik (diukur terhadap kerangka acuan yang bergerak
terhadap benda)
m0 = massa diam benda (diukur terhadap kerangka acuan yang diam terhadap
benda)
ν = kelajuan relativistik benda
c = kelajuan cahaya dalam vakum
𝛾 = tetapan transformasi ≥ 1
Contoh soal:
Massa benda yang bergerak dengan kecepatan 0,6c (c = kecepatan cahaya)
akan berubah menjadi n kali massa diamnya, maka n adalah…
Pembahasan:
10
Saatnya dipakai apa yang telah dihafal tadi, jika ν = 0,6 c maka 𝛾 = sehingga
8
m = 𝛾 mo
10
m= mo
8
m = 1,25 mo
Sebelumnya pada fisika klasik sudah dijelaskan bahwa jika suatu benda
yang bermassa m bergerak dengan kecepatan v maka benda akan mempunyai
momentum sebesar: p = m ν Pada relativitas khusus, karena benda bergerak
dengan kecepatan relativistik maka momentum yang timbul disebut momentum
relativistik. Besarnya momentum relativistik ini juga merupakan hasil kali antara
massa dengan kecepatan, tetapi massa dalam hal ini adalah massa relativistik,
sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
p = momentum relativistik benda (kg m/s)
m = massa relativistik (kg)
v = kecepatan relativistik (m/s)
m0 = massa diam benda (kg)
c = kecepatan cahaya (m/s)
Contoh soal:
Sebuah benda yang bermassa 8 kg bergerak dengan kelajuan 0,6c terhadap
pengamat di laboratorium. Momentum relativistik benda tersebut adalah…
Pembahasan:
Diketahui: m = 8 kg
v = 0,6 c
Momentum relativistik benda:
𝑚0 𝑣
𝑝=
2
√1 − 𝑣2
𝑐
8 (0,6𝑐)
𝑝= 2
√1−(0,6𝑐)
2
𝑐
4,8 𝑐
𝑝= 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
√1 − 0,36
4,8 𝑐
𝑝= 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
√0,64
4,8 𝑐
𝑝= 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
0,8
…………..…………..……………………………(7)
E. Aktivitas Pembelajaran
1. Aktivitas Pembelajaran Topik 1: Transformasi Galileo
a. Kegiatan In Learning Service-1 (2 JP)
Aktivitas ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman sejawat
untuk mengkaji materi dan melakukan kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah kegiatan:
1) Membaca bagian pendahuluan unit pembelajaran untuk memahami tujuan
pembelajaran dan target kompetensi guru dan peserta didik.
2) Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok.
3) Setiap kelompok diberikan tanggungjawab untuk menelaah contoh aktivitas
peserta didik dalam pembelajaran yang akan dilakukan dalam aktivitas on
disesuaikan dengan daya dukung dan karakteristik peserta didik, menelaah
LKPD, dan membuat instrumen penilaian HOTS.
4) Jika diperlukan, peserta dapat melakukan simulasi pembelajaran atau
mengerjakan/mempraktikkan LKPD.
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil telaahnya.
(Stimulation) pendahuluan:
- Menginformasikan tujuan
pembelajaran.
- Menginformasikan garis
besar aktivitas
pembelajaran yang akan
dilakukan.
- Menginformasikan cakupan
materi secara umum.
- Menyampaikan apersepsi
dan motivasi, dengan
memberikan pertanyaan
yang membangkitkan minat
peserta didik, misalnya
- Menyampaikan penugasan
untuk pertemuan
berikutnya.
Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman
sejawat untuk melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan on. Agar hambatan
selama pembelajaran terekam dengan baik, lakukan refleksi pelaksanaan
pembelajaran dan tuliskan ke dalam lembar berikut:
dst
mengenai konsep
relativitas khusus.
1
2
3
dst
1. LKPD 1
Berikut Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
NAMA : 1.
2.
3.
KELAS :
HARI/TANGGAL :
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian transformasi Galileo.
2. Memahami penggunaan kerangka acuan dalam permasalahan fisika.
3. Menentukan kecepatan benda berdasarkan transformasi Galileo.
Tugas: Menggali informasi (kajian literatur) tentang konsep transformasi Galileo dari
berbagai sumber kemudian diskusikan secara berkelompok pertanyaan
berikut.
NO SOAL PENYELESAIAN
RELATIVITAS KHUSUS
NAMA : 1.
2.
3.
KELAS :
HARI/TANGGAL :
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Menentukan kecepatan benda dengan penjumlahan relativistik
2. Menerapkan persamaan kontraksi panjang dalam masalah fisika.
3. Menerapkan persamaan dilatasi waktu dalam masalah fisika.
Tugas: Menggali informasi (kajian literatur) tentang konsep penjumlahan relativistik,
kontraksi panjang, dan dilatasi waktu dari berbagai sumber kemudian
diskusikan secara berkelompok pertanyaan berikut.
NO SOAL PENYELESAIAN
Dua buah benda bergerak dengan
1 1
kecepatan masing-masing 𝑐 dan 𝑐,
2 4
1
A. 2 𝑐
5. 1
B. 𝑐 √3
2
1
C. 3 𝑐
2
D. 𝑐
3
2
E. 3 𝑐 √2
RELATIVITAS KHUSUS
NAMA : 1.
2.
3.
KELAS :
HARI/TANGGAL :
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Menentukan besar momentum relativistik dari permasalahan fisika.
2. Menentukan besar energi relativistik dari permasalahan fisika.
3. Menganalisis hubungan antara konsep energi kinetik dan konsep energi
total relativistik.
NO SOAL PENYELESAIAN
A. Tes Formatif
E. 1 𝑚/𝑠
2. Seorang pengamat di stasiun ruang angkasa mengamati adanya dua
pesawat antariksa A dan B yang datang menuju stasiun tersebut dari arah
3
yang berlawanan dengan laju vA = vB = 4 c (c adalah cepat rambat cahaya).
3. Jika energi total sebuah partikel bermassa m sama dengan dua kali energi
diamnya. Besar momentum relativistik partikel itu adalah….
𝑚𝑐
A. 2
𝑚𝑐
B.
√2
C. 𝑚𝑐
D. 𝑚𝑐√3
E. 2𝑚𝑐
6. Pada sebuah dinding tegak terdapat gambar sebuah segitiga sama sisi
dengan panjang sisi 3 cm. Seandainya gambar tersebut dilihat oleh orang
yang sedang berada di pesawat yang bergerak sejajar dengan dinding
dengan kecepatan 0,6c, maka luas segitiga tersebut adalah….
A. √3 𝑐𝑚2
B. 1,8 √2 𝑐𝑚2
C. 1,8 √3 𝑐𝑚2
D. 2,4 √3 𝑐𝑚2
E. 3 √3 𝑐𝑚2
10. Sebuah kubus pada pusat koordinat mempunyai volume 1 L. Volume kubus
jika dilihat oleh seorang pengamat yang bergerak kearah sumbu x dengan
kecepatan 0,6 c adalah….
A. 1 L
B. 0,8 L
C. 0,6 L
D. 0,5 L
E. 0,4 L
12. Kecepatan suatu benda yang massanya 1% lebih besar daripada massa
diamnya adalah….
1
A. √2 𝑐
3
2
B. √2 𝑐
3
1
C. √3 𝑐
3
2
D. √3 𝑐
3
E. √3 𝑐
13. Partikel muon dengan waktu hidup 2.10-6 detik dibentuk pada ketinggian
6.000 m dari permukaan Bumi. Jika kecepatan muon 0,998 c, secara
relativistik muon tiba di permukaan Bumi pada jarak….
A. 7.200 m
B. 8.000 m
C. 8.500 m
D. 9.461 m
E. 9.980 m
14. Suatu batang panjangnya 1,5 m bergerak dengan kecepatan 0,8 c searah
dengan panjangnya. Waktu batang tersebut ketika melewati seorang
pengamat adalah….
15. Kecepatan elektron yang memiliki energi kinetik sebesar 2 MeV adalah…
(me = 9,1 x 10-31 kg, 1 eV = 1,6 x 10-19 J)
A. c
B. 2,94 x 108 m/s
C. 2,51 x 108 m/s
D. 1,25 x 108 m/s
E. 1,00 x 108 m/s
16. Kecepatan suatu partikel yang bergerak memiliki energi kinetik 2 kali
energi diamnya adalah….
1
A. 𝑐
7
2
B. 𝑐
7
3
C. 𝑐
7
4
D. 𝑐
7
5
E. 𝑐
7
17. Suatu benda secara serentak pecah menjadi dua bagian yang massa
diamnya 3 kg dan 5 kg bergerak dengan kecepatan masing-masing 0,8 c
dan 0,6 c. Massa diam benda mula-mula(m0) adalah….
A. 8,00 kg
B. 10,00 kg
C. 11,25 kg
D. 12,50 kg
E. 15,00 kg
A. Inquiry Training
B. Reasoning and Problem Solving
C. Problem-based Instruction
D. Problem-based Learning
E. Discovery Learning
20. Penilaian merupakan salah satu proses penting dalam penilaian. Seorang
guru fisika harus memahami prinsip-prinsip penilaian yang harus
dipedomani guna tidak salah dalam melakukan penilaian. Prinsip-prinsip
penilaian tersebut harus dilaksanakan secara….
A. Sahih (valid), adil, terbuka, bermakna, menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan, objektif, efisien dan efektif, sistematis, akuntabel.
B. Terbuka, bermakna, adil, sahih (valid), efisien dan efektif, menyeluruh,
terpadu, akuntabel, menggunakan acuan norma.
C. Sahih (valid), adil, terbuka, bermakna, objektif dan efisien,
berkesinambungan, terpadu, menyeluruh.
D. Terbuka, adil, bermakna, menyeluruh, objektif, efektif dan efisien,
terpadu, berkesinambungan, adil.
E. Sahih(valid), adil, objektif, terbuka, bermakna, menyeluruh,
berkesinambungan, terpadu, sistematis, menggunakan acuan kriteria,
akuntabel.
Catatan:
Catatan:
Aktivitas pembelajaran yang disajikan dalam modul ini perlu Anda sesuaikan
dengan kondisi nyata kelas Anda masing-masing. Anda perlu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas Anda, sehingga
memudahkan mengimplementasikan secara teknis. Selain itu, Anda masih perlu
mengembangkan instumen penilaian lainnya yang berorientasi HOTS dengan
mengacu pada contoh kisi penilaian yang disajikan dalam unit pembelajaran. Anda
perlu mengaktifkan diri dalam kegiatan MGMP Fisika untuk melakukan hal tersebut
serta mengembangkan unit pembelajaran secara bersama rekan sejawat Guru
Fisika lainnya.
1. B
2. C
3. D
4. B
5. C
6. C
7. D
8. E
9. B
10. B
11. C
12. B
13. D
14. E
15. B
16. B
17. C
18. C
19. B
20. E
Alonso Finn. (1981). Physics. London: Addison Wesley. Addison Wesley. Publishing.
Company.
Beiser, Arthur. 1990. Konsep Fisika Modern. Edisi keempat. Terjemahan The
Enstein, A. (1961). Relativitys The Special & the General Theory. New York: Wing
Books.
Giancoli, Douglas C. 2005. Physics: principles with applicationc, 6th ed. Pearson
Serway, R.A., 2009. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics,
Surya, Yohanes dan Ananta, P.1989. Fisika 3 Program Ilmu-ilmu Fisik. Jakarta: Intan
Pariwara.