Anda di halaman 1dari 15

PELATIHAN

Anis Zakiyyah Fithriyani


Pendidikan, Pelatihan, dan
Pembelajaran

Pendidikan • Bersifat filosofis dan teoritis.

• Bersifat spesifik, praktis, dan segera.


Pelatihan • Merupakan bagian dari pendidikan.

• Merupakan tujuan pendidikan dan


Pembelajaran pelatihan.
• Terdapat pemahaman secara implisit.
Berdasarkan sumbernya, pelatihan dibagi
menjadi:
1. In-house atau on-site training
2. External atau outside training
3. Kombinasi keduanya

Berdasarkan kategori karyawan, pelatihan dapat


berupa program orientasi karyawan baru,
pelatihan umum secara ekstensif, pelatihan job-
spesific, praktik standar setahap demi setahap,
dan pelatihan peralatan, serta prosedur operasi.
Faktor Penyebab Perlunya
Pelatihan
 Kualitas angkatan kerja yang ada
 Persaingan global
 Perubahan yang cepat dan terus menerus
 Masalah-masalah alih teknologi
 Perubahan keadaan demografi
Manfaat Pelatihan Karyawan
Mengurangi kesalahan produksi, meningkatkan
produktivitas, meningatkan/memperbaiki kualitas,
mengurangi tingkat turnover, biaya staf yang lebih
rendah, mengurangi kecelakaan, meminimalisasi biaya
asuransi, meningkatkan fleksibilitas karyawan, respon
yang baik terhadap perubahan, meningkatkan
komunikasi, kerja sama tim yang lebih baik, hubungan
karyawan yang lebih harmonis, mengubah budaya
perusahaan, dan menunjukkan komitmen manajemen
terhadap kualitas
Proses Pelatihan yang Efektif

Penentuan kebutuhan pelatihan


Peserta pelatihan
Tempat pelatihan
Materi dan isi pelatihan
Pemberian pelatihan
Evaluasi pelatihan
Pendekatan dalam Pemberian
Pelatihan
 Pendekatan Internal
memberikan pelatihan menggunakan fasilitas organisasi
(one-on-one training, on-the-job computer-based training,
formal group instruction, dan media-based instruction).
 Pendekatan Eksternal
mendaftarkan karyawan pada program/kegiatan yang
diberikan oleh lembaga pemerintah, swasta, organisasi
profesional, dan perusahaan pelatihan swasta.
 Pendekatan Kemitraan
menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi untuk
memberikan customized training.
3 Keputusan Penting Terkait
Pelatihan
 Apakah pelatihan bersifat sukarela/wajib?
pelatihan bersifat wajib bila pelatihan merupakan
bagian penting dari TQM.
 Bagaimana pelatihan seharusnya dirangkai?
rangkaian pelatihan bersifat top-down, artinya
manajer menerima pelatihan lebih sedikit daripada
karyawan, tetapi mereka menerimanya pertama kali.
 Apa yang seharusnya diajarkan?
materi pelatihan harus disesuaikan dengan sasaran
organisasi mengenai kualitas, produktivitas, dan daya
saing.
Prinsip Pembelajaran
 Orang akan belajar sebaik-baiknya bila mereka siap untuk
belajar.
 Orang belajar lebih mudah apabila yang mereka pelajari
dapat dikaitkan dengan sesuatu yang sudah mereka
ketahui.
 Orang belajar sebaik-baiknya dengan cara setahap demi
setahap.
 Orang belajar dengan melakukannya (learning by doing).
 Semakin sering seseorang menggunakan apa yang ia
pelajari, semakin baik ingatan dan pemahamannya.
 Sukses dalam belajar cenderung merangsang untuk belajar
lebih banyak.
 Orang butuh umpan balik dengan segera dan terus
menerus untuk mengetahui apakah mereka telah belajar.
Penyebab Kegagalan Pelatihan
Juran mengemukakan 2 penyebab utama yang
lebih serius dan seringkali terjadi yaitu:
Kurangnya partisipasi manajemen dalam
perencanaan.
setiap orang pada level operasional perlu
dilibatkan dalam perencanaan pelatihan.
Jangkauan (scope) yang terlalu sempit
pelatihan yang bertujuan memperbaiki
kualitas harus dimulai dari aspek yang luas dan
umum, baru ke aspek yang lebih spesifik.
Kurikulum Pelatihan Kualitas
Supaya seorang manajer dapat menjalankan
peranan kepemimpinannya dalam lingkungan
TQM, minimal ia harus dilatih mengenai Trilogi
Juan yaitu, perencanaan, pengendalian, dan
perbaikan kualitas. Kurikulum tersebut antara
lain:
 Pelatihan perencanaan kualitas
 Pelatihan pengendalian kualitas
 Pelatihan perbaikan kualitas
Pelatihan Perencanaan Kualitas
Manajemen strategik terhadap kualitas, kebijakan
kualitas dan penyebarluasannya, sasaran strategik
kualitas dan penyebarluasannya, Trilogi Juran, Big Q dan
Little Q, konsep triple-role, alur perencanaan kualitas,
pelanggan internal dan eksternal, cara mengidentifikasi
pelanggan, perencanaan mengenai proses-proses makro
dan mikro, desain produk, perencanaan mengenai
pengendalian proses, transfer ke operasi, santayana
review, serta alat-alat perencanaan
Pelatihan Pengendalian Kualitas
Manajemen strategik terhadap kualitas, umpan
balik dalam pengendalian kualitas, kemampuan
melakukan pengendalian, perencanaan mengenai
pengendalian, subjek pengendalian, tanggung
jawab pengendalian, cara mengevaluasi kinerja,
interpretasi data statistik dan ekonomi,
pengambilan keputusan, tindakan perbaikan,
audit jaminan kualitas, serta alat-alat
pengendalian.
Pelatihan Perbaikan Kualitas
Manajemen strategik terhadap kualitas, Trilogi Juran,
Dewan Kualitas dan tanggung jawabnya, biaya akibat
kualitas yang jelek (bagaimana memperbaikinya),
konsep project-by-project, memperkirakan ROI
(return on investment), (nominasi, penyaringan, dan
pemilihan proyek-proyek), infrastruktur perbaikan
kualitas, proyek perbaikan proses makro, diagnostic
journey, remedial journey, peninjauan atas kemajuan
yang dicapai, penggunaan pengakuan dan
penghargaan untuk meningkatkan motivasi, serta alat
dan teknik perbaikan kualitas.

Anda mungkin juga menyukai