Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN MEMENUHI TUGAS UJIAN

TENGAH SEMESTER (UTS)

JUDUL:

IDENTITAS NASIONAL

DISUSUN OLEH:

NABILA MAYSARA (2020202166)

DOSEN PENGAMPU:

SUKIRMAN , S.Sos, M.S.i

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2021


KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugrah dari-NYA saya
dapat menyelesaikan makalah tentang ”Identitas Nasional”. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam
yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas Pancasila dengan judul “Identitas Nasional”. Disamping itu, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terselesaikanlah
makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.

Palembang, 02 Mei 2021

Penulis,

(Nabila Maysara)

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional...................................................... 3

B. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa ............................... 4

C. Faktor Pembentuk Identitas Nasional .......................................... 6

D. Faktor Terciptanya Identitas Nasional ......................................... 8

E. Parameter Identitas Nasional...................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 11
B. Saran .......................................................................................... 11

REFERENSI ................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia yang memilki sebuah keberagaman dari adat, suku, bahasa, telah
membawa suatu nilai persatuan yang sangat bermakna. Segala sesuatu tentu
memilki simbol ataupun ciri khas dari masing-masing keberagamaan yang ada.
Tentu Indonesia memiliki sebuah identitas yang mempersatukan bangsa dan
negara. Dalam hal itu, upaya pemahaman dan penanaman mengenai identitas
suatu bangsa sangatlah diperlukan. Anak bangsa yang cerdas tentu harus
memahami bagaimana sebuah Identitas Nasional. Dimulai dari hal yang kecil lah
harus dimulai untuk terus belajar. Saling mengahargai, gotong royong haruslah
dipupuk.

Banyak sekali pemahaman yang merusak ideologi Pancasila. Maka dari


itu, disini lah peran kita untuk terus membakar semangat perjuangan. Sebagai
generasi muda, mempertahankan identitas nasional bukanlah sebuah tugas
melainkan sebuah kewajiban. Karena dari Identitas lah sesuatu itu dapat dikenal
dan dibedakan dari yang lainnya. Karena dari perbedaaan itu yang menonojol.
Lantas akankah kita sebagai generasi muda tetap terpaku dalam ketidak pahaman
akan identitas negara kita?. Perkembangan zaman sudah sangat cepat dan
berlanjut samapai ke era tekhnologi yang semakin canggih.

Serangan penjajahan sudah tidak diberlakukan kembali melalui serangan


fisik. Melainkan serangan itu melalui sebuah tekhnologi, otak kita lah yang
dirusak sedikit demi sedikit. Dari pemahaman kita yang rusak, sehingga kita
mudah terpengaruh, dengan mudah lah para penjajah meracuni otak kita. Apabila
kita sangat mengenal bagaimana Identitas Negara kita, tentu kita akan terhindar
dari segala serangan pemahaman yang salah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Identitas Nasional?

1
2. Bagaimnakah Konsep Identitas Nasional Sebagai Karakter
Bangsa?
3. Apa saja yang menjadi faktor terbentuknya Identitas Nasional?
4. Apa saja yang menjadi faktor terciptanya Identitas Nasional?
5. Apa yang dimaksud dengan parameter Indentitas Nasional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep Identitas Nasional sebgai
karakter bangsa
3. Untuk Menegethui saja yang menjadi faktor terbentuknya Identitas
Nasional
4. Untuk Menegethui saja yang menjadi faktor terciptanya Identitas
Nasional
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan parameter Indentitas
Nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Kata Identitas dalam bahasa inggris yaitu “identity” yang berarti
identitas atau jati diri. Dalam kamus Oxford berasal dari bahasa Latin
yaitu „idem‟ atau sama. Identitas memilki makna yaitu ciri, tanda atau jati
diri yang melekat erat pada diri seseorang sehingga hal tersebut memiliki
sesuatu yang khas, berbeda dengan yang lainnya. Identitas dapat dikatakan
sebuah sifat khas dari sebuah kesadaran diri kelompok, komunitas,
ataupun negara itu sendiri.1 Sedangkan kata „nasional‟ dalam bahasa
Inggris “nation” yang berarti bangsa. Kata nasional dalam identitas
nasional memilki makna yaitu identitas yang menempel erat pada
kelompok-kelompok yang lebih luas yang dipegang erat oleh kemiripan
fisik, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik seperti
cita-cita, keinginan dan tujuan.2 Sekumpulan kelompok inilah yang
kemudian dikatakan dengan identitas bangsa atau identitas nasional yang
pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam
bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi alat-alat
nasional. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah
suatu jati diri yang khas dimiliki oleh suatu bangsa dan tidak dimiliki oleh
bangsa yang lain. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa, identitas nasional
adalah suatu kelompok masyarakat yang mempunyai ciri dan
menumbuhkan suatu tindakan secara bersama-sama yang disebut dengan
nasional. Dapat dilihat dari sini, bahwa setiap negara memilki ciri khas
tersendiri.
Unsur-unsur identitas nasional ini menjorok kepada bangsa yang
beragam. Keberagaman itu merupakan campuran unsur-unsur penyusunan

1
Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi. (Jakarta:Pt. Bumi Aksara) hlm2
2
Widodo,Wahyu. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan.(Yogyakarta:Cv.Andi Ofset). Hlm,3.

3
identitas nasional yang melingkupi suku bangsa, agama, kebudayaan dan
bahasa. Dari unsur-unsur identitas nasional tersebut, dapat disusun atas 3
bagian. Pertama, Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat
bangsa, dasar negara dan ideologi negara. Kedua, Identitas Instrumental,
yaitu berisi UUD 1945 dan tata perundang-undangannya. Dalam hal ini,
bahasa yang digunakan bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia,
lambang negara Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Indonesia Raya.
Ketiga, Identitas Alamiah, yaitu mencakup negara kepulauan dan
pluralisme dalam suku, budaya, bahasa dan agama serta kepercayaan
Wacana dipahami sebagai sebuah tindakan atau interaksi. Maka wacana
itu tentu bertujuan, contohnya apakah untuk mempengaruhi, mendebat,
membujuk, menyanggah, dan sebagainya. Wacana juga dilakukan secara
sadar dan teratur.3
B. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa
Bangsa yang majemuk tentu meliki cara untuk memahami
bagaimana jati diri setiap bangsa. Dari pemahaman itulah kemudian suatu
bangsa menumukan bagaimana karakter bangsa tersebut. Karakter diambil
dari bahasa latin ”kharakter, kharaselen, kharar”. Dalam arti karakter kata
bersifat kejiwaan akhlak, menurut max weber, cara yang paling baik untuk
memahami sesuatu masyarakat ialah melalui pemahaman tingkah laku
anggota nya dan cara memahami perilaku anggota yaitu melalui
pemahaman kebudayaan mereka yaitu sistem makna mereka. Manusia
merupakan makhluk yang selalu mencari makna terus menerus atas semua
tindaknya makna selalu menjadi orientasi tindakan manusia mencari dan
berusaha menjelaskan logika dari tingkah laku sosial masyarakat tertentu
melalui kebudayaan mereka sendiri.
Didalam masyarakat yang terus tumbuh atau masyarakat dunia
pada umumnya dihadapi akan 3 masalah pokok yaitu natioun-building,
stabilitas politik adalah masalah yang terhubung dengan realita saat ini
yaitu ancaman desentralisasi sementara masalah pembangunan ekonomi

3
M.Mamam, Sumaluddin. 2018. Identitas Nasional Dalam Teks Pelajaran sejarah SMA. Historia:
Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah. Vol.1 no .2 hlm, 98

4
adalah masalah yang terhbungung dengan masa depan yaitu dalam konteks
Indonesia masyarakat adil dan makmur. Dengan nama identitas yang di
rintis oleh pendahu yang telah mengalami berbagai perkembangan
membuat identitas harus terus dieprtahankan. Negara bangsa ialah Negara
yang terbentuk dari gabungan bangsa-bangsa. Negara Indonesia sukar
terbentuk jika para pengausa bersikeras dengan otoritas dirinya dan hanya
ingin membangun negaranya sendiri. Situasi seperti itu, tentu
menunujukan adanya sesuatu yang sangat kuat yang dapat memadukan
berbagai otoritas tersebut melalui pemahaman ini dapat dipahami bahwa
identitas bangsa Indonesia ialah tidak lain merupakan pancasila itu sendiri
sehingga juga dapat dipahami bahwa pancasila merupakan karakter nilai-
nilai tersebut bersifat khusus ketika terjadi proses komunikasi relasi dan
interaksi.
Gotong royong terbentuk dari kemanusiaan dan persatuan
Indonesia yang tidak didapatkan di Negara lainnya. Kerja bakti serempak
dan ronda merupakan salah satu contoh yang jelas. Karakter lah yang
memilah bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Identitas mencakup nilai
norma dan simbol ekspresi sebagai hubungan sosial untuk membentuk
solidaritas dan konvesivitas sosial diperlukan untuk menghadapi kekuatan
luar yang menjadi simbol. pandangan yang memberikan pembenaran baik
tindakan pada masa lalu mapun masa sekarang dan masa yang akan
datang, sedangkan nasional berawal dari bangsa sendiri atau meliputi diri
bangsa jadi identitas nasional Indonesia ialah jati diri yang membentuk
bangsa yaitu berbagai suku bangsa, agama, bahasa Indonesia.4
Perkembangan karakter bangsa harus berangkat dari tindakan
langsung guna mencapai sebuah bentuk karakter bangsa Indonesia yang
berasal dari nilai-nilai luhur kebudayaan yang sesungguhnya.
Terlupakannya Terlupakannya nilai-nilai kebaikan yang telah ditanamkan
oleh orang tua sedari keci merupakan kesalahan terbesar kita yang
menimbulkan mulai hilangnya karakter bangsa. Dimulai dari hal yang

4
Yusuf, Deddy. 2015 Pendidikan Kewarganegaraan. Tembilahan. STAI. Auliauurryosyidin.
Hal,20

5
kecil sangat berdampak perubahan yang besar. Membuang sampah pada
tempat nya, membersihkan paku dijalan sangat berdampak bagi
lingkungan walaupun hal itu dapat dikatan sesuatu hal yang kecil.
Berbagai sentilan yang mungkin kita anggap tidak ada substansinya
dengan masalah karakter bangsa. Hal tersebutlah yang menyebabkan
mulai hilangnya ikatan sosial antar masyarakat bangsa kita.
Aristoteles mengatakan bahwa seseorang yang baik tidak hanya
mempunyai satu kebajikan, sikap dan tindak tanduk orang tersebut adalah
panduan moralita dalam segala hal. Seorang yang berkarakter harus
mampu memancarkan kebajikan yang berasal dari kesamaan antara
ucapan, sikap, dan perbuatan. Apa yang selama ini dilakukan oleh bangsa
kita untuk menemukan kembali karakter bangsa yang berada pada titik
nadir ini adalah baru pada tahap ucapan.
C. Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Identitas nasional bangsa memiliki ciri khas, sifat, serta keunikan.
Dan didukung oleh faktor-faktor pembetuk identitas nasional.5 Faktor-
faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi:
Primordial, agama, pemimpin bangsa, bhineka tunggal ika, sejarah,dan
perkembangan ekonomi.6
1) Primordialisme
Faktor-faktor primordial yang berperan dalam membentuk bangsa-
bangsa seperti kekerabtan dan kesamaan suku bangsa, daerah,
bahasa dan adat istiadat. Primordialisme selain memicu pola perilaku
yang serupa, tetapi juga melahirkan pandangan yang sama tentang
masyarakat negara yang dicita-citakan. Meskipun tidak menjamin
kemajemukan itu dapat menyatukan itu semua namun, dari
perbedaan itu lah lahirnya sebuah nilai.
2) Keagamaan (Sakralitas Agama)

5
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
Ed. 1, Cet.4, hlm. 50-51.
6
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi,
hlm.10-11.

6
Faktor sakral yang dapat membentuk bangsa-negara ialah adanya
sebuah kesamaan agama yang dipeluk oleh ikatan masyarakat, atau
ikatan ideologi doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat
merupakan. Ajaran-ajaran agama dan ideologi doktriner tidak
menggambarkan semata-mata bagaimana seharusnya hidup (dalam
hal ini cara hidup yang suci, agama menjanjikan surga, ideologi
doktriner menjanjikan masyarakat tanpa kelas), karena
menggambarkan cara hidup yang seharusnya dan tujuan suci.
Meskipun kesamaan agama atau ideologi tidak menjamin bagi
terbentuknya suatu bangsa-negara, seperti ditunjukkan dengan
kenyataan lebih dari sepuluh Negara Arab untuk Islam, puluhan
negara Amerika Latin untuk Katholik, dan sejumlah negara komunis,
namun faktor ini ikut menyumbangkan bagi terbentuknya satu
nasionalitas.
3) Pemimpin Bangsa
Salah satu faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara ialah
kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati
secara luas oleh masyarakat. Pemimpin ini menjadi panutan sebab
warga masyarakat mengidentifikasikan diri kepada sang pemimpin,
dan ia dianggap sebagai "penyambung lidah" masyarakat.
Berdasarkan masyarakat yang tengah membebaskan diri dari
belenggu penjajahan, biasanya muncul pemimpin yang kharismatik
untuk menggerakkan massa rakyat mencapai kemerdekaannya.
Kemudian pemimpin ini muncul sebagai simbol persatuan bangsa,
seperti tokoh dwitunggal Soskarno-Hatta di Indonesia dan Joseph
Bros Tito di Yugoslavia. 7
4) Sejarah Bangsa
Pandangan mengenai asal-usul (nenek moyang) atau pandangan
yang sama mengenai pengalaman terdshulu atau masa lampau
seperti penderitaan yang sama yang disebabkan adanya penjajahan
tidak hanya menumbuhkan rasa solidaritas (sependeritaan dan

7
Ibid, hlm 12

7
sepenanggungan), tetapi juga tekad dan tujuan yang sama antar
kelompok masyarakat. Solidaritas, tekad, dan tujuan yang sama itu
dapat menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai bangsa
sebab hal-hal ini akan membentuk konsep kebersamaan dalam
masyarakat. Sejarah tentang asal-usul dan pengalaman masa lalu ini
biasanya dirumuskan (cenderung didramatisasikan), dan
disosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui media
massa (film dokumenter, film cerita, dan drama melalui televisi dan
radio). Khusus bagi generasi baru, konsep sejarah ini disampaikan
melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah dalam mata ajaran
Sejarah Perjuangan Bangsa (Sejarah Nasional).
5) Perkembangan Ekonomi
Perubahan ekonomi (industrialisasi) akan menumbuhkan spesialisasi
pekerjaan yang beraneka sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Semakin tinggi mutu dan semakin bervariasi kebutuhan masyarakat,
semakin tinggi pula tingkat saling bergantung di antara berbagai
jenis pekerjaan. Setiap orang bergantung pada pihak lain dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat suasana saling
bergantung antaranggota masyarakat karena perkembangan ekonomi
maka semakin besar pula solidaritas dan persatuan dalam
masyarakat. Solidaritas yang ditimbulkan dengan perkembangan
ekonomi itu disebutkan oleh pula sebagai solidaritas organis. Hal ini
berlaku dalam masyarakat industri maju, seperti Eropa Barat,
Jepang, dan Amerika Utara.
6) Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga
bangsa untuk bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam
perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga
yang disebut negara dan pemerintahnya, tanpa menghilangkan
keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya.
D. Faktor Terciptanya Identitas Nasional

8
Terciptanya identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas,
dan keunikan8, yang ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang
mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia adalah:
1. Faktor objektif
Faktor objektif sendiri meliputi faktor geografis, dan demografis,
kondisi geografis ekologis yang membentuk Indonesia sebagai
wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan
jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
memengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial
dan cultural bangsa.
2. Faktor subjektif
Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini
memengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia,
beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di
dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan
proses pembentukan masyarakat, bangsa dan Negara bangsa beserta
identitas bangsa di Indonesia.9
Berdasarkan parameter sosiologi, faktor-faktor pembentuk identitas
nasional adalah:
1) Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat
askriptif (ada sejak lama) yang sama coraknya dengan golongan
umur dan jenis kelamin. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang
terdiri dari banyak suku bangsa (kurang lebih 300) dan setiap suku
bangsa memiliki adat-istiadat, tata kelakuan, dan norma yang
berbeda-beda, tetapi terintegrasi dalam suatu Negara Indonesia
2) yang menurut ahli sosiologi termasuk di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian,

8
Yusuf, Deddy. Korelasi Pendidikan Kewarganegaraan Membangan Karakter Bangsa. Jurnal
Mitra PGMI. Vol.1 No.1. hlm,118
9
Heri Herdiwanto, dkk.2019 Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani, (Jakarta: Prenada
Group), hal 113.

9
peralatan/perkakas, sistem kepercayaan, adat-istiadat, dan lain-lain.
Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional harus yang
merupakan milik bersama (bukan individu/pribadi).
3) Bahasa, yang merupakan keistimewaan manusia dalam
berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang
menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apa pun.
4) Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi Negara dalam
kerangka ruang, tempat, dan waktu, sehingga maenjadi jelas batas-
batas wilayahnya di muka bumi.
E. Parameter Identitas Nasional
Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas seperti kebudayaan
yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi, sesuatu yang
alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis. Parameter identitas
nasional adalah suatu ukuran atau patokan yarg dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa.10. Sesuatu
yang terjadi dalam suatu masyarakat dan mencari ciri atau identitas
nasional biasanya mempunyai indikator sebagai berikut :
1. Identitas nasional menggambarkan pola sikap yang terwujud
melewaati aktivitas masyarakat kesehariannya. Identitas ini mencakup
adat istiadat, tata kelakuan, dan kebiasaan. Ramah tamah, hormat
kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas
nasional yang bersumber dari adat-istiadat dan tata kelakuan.
2. Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara
simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Lambang-
lambang ncgara ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang seperti
Garuda Pancasila, bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
seperti bangunan, teknologi, dan peralatan manusia. Identitas yang
berasal dari alat perlengkapan ini seperti bangunan yang merupakan
tempat ibadah (borobudur, prambanan, masjid dan gereja), peralatan

10
Rowland, BF, Passaribu. Identitas Nasional. Jakarta, Indonesia. Hlm,53

10
manusia (pakaian adal, teknologi bercocok tanam), dan teknologi
(pesawat terbang, kapal laut, dan lain-lain).
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber
dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul,
prestasi dalam bidang tertentu, seperti di Indonesia dikenal dengan
bulu tangkis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Identitas dalam bahasa inggris yaitu “identity” yang berarti
identitas atau jati diri. Identitas memilki makna yaitu ciri, tanda atau jati
diri yang melekat erat pada diri seseorang sehingga hal tersebut memiliki
sesuatu yang khas, berbeda dengan yang lainnya. kata „nasional‟ dalam
bahasa Inggris “nation” yang berarti bangsa. Kata nasional dalam
identitas nasional memilki makna yaitu identitas yang menempel erat pada
kelompok-kelompok yang lebih luas yang dipegang erat oleh kemiripan
fisik, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik seperti
cita-cita, keinginan dan tujuan.
Bangsa yang majemuk tentu memiliki cara untuk memahami
bagaimana jati diri setiap bangsa. Dari pemahaman itulah kemudian suatu
bangsa menumukan bagaimana karakter bangsa tersebut. Dari Identitas
Nasional lah karakter bangsa dapat dinilai dan diukur.
Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu
bangsa meliputi: Primordial, agama, pemimpin bangsa, bhineka tunggal
ika, sejarah,dan perkembangan ekonomi. Sedangkan Faktor terciptanya
identitas nasional dibagi menjadi dua, faktor objektif dan faktor subjektif.
Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yarg
dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu
bangsa
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi

11
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak

REFERENSI

REFERENSI

Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah


di Perguruan Tinggi. (Jakarta:Pt. Bumi Aksara)

Widodo,Wahyu. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan.(Yogyakarta:Cv.Andi


Ofset)

M.Mamam, Sumaluddin. 2018. Identitas Nasional Dalam Teks Pelajaran sejarah


SMA. Historia: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah. Vol.1 no .2

Yusuf, Deddy. 2015 Pendidikan Kewarganegaraan. Tembilahan. STAI.


Auliauurryosyidin.

Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi


Aksara, 2015), Ed. 1, Cet.4

Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di


Perguruan Tinggi

Yusuf, Deddy. Korelasi Pendidikan Kewarganegaraan Membangan Karakter


Bangsa. Jurnal Mitra PGMI. Vol.1 No.1

Heri Herdiwanto, dkk.2019 Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani, (Jakarta:


Prenada Group)

Rowland, BF, Passaribu. Identitas Nasional. Jakarta, Indonesia

12
13

Anda mungkin juga menyukai