Anda di halaman 1dari 2

Ujian Tengah Semester ( UTS)

Nama: Akhmad Rizani

NIM: 190104010126

Lokal: 19B-KPI

Mata Kuliah: Antropologi Agama

1.      Apa pengertian Antropologi Agama?

2.      bagaimanai sejarah dari dari Antropologi Agama?

3.      Apa saja yang menjadi Objek dalam Antropologi Agama?

4.      Bagaimana Pendekatan dalam Antropologi Agama?

5.      Mengapa kita harus mempelajari Antropologi Agama?

Jawab:

1Antropologi Agama atau yang bisa di sebut juga Antropologi Religi merupakan ilmu yang berusaha
mempelajari tentang manusia yang menyangkut agama dengan pendekatan budaya. sejak orang-
orang barat berkelana dan mencekeramakan pengaruh kolonialisme dan imperialismenya di dunia
timur. Di antara mereka yang tertarik tersebut di dalam karangannya mengenai “etnografi”
tergambar tentang sikap perilaku adat dan keagamaan dari suku-suku bangsa sederhana.

2•Poedjawijatna kepada objek materia dan objek forma (1983). Objek materia ialah apa yang di
pelajari oleh suatu ilmu. Ilmu sosial misalnya mempelajari masyarakat. Sosio;ogi dan antropologi
sama-sama mengkaji masyarakat, tetapi sudut tinjauan atau formanya berbeda. Jadi kalau sosiologi
misalnya dari sudut struktur sosialnya, sedangkan antrpologi dari sudut budaya tersebut.

•Harsojo mengungkap bahwa kajian antropologi agama dari dahulu sampai sekarang meliputi empat
masalah pokok, yaitu : (1) dsar-dasar Fundamental dari agama dan tempatnya dalam kehidupan
manusia, (2) bagaimana manusia yang hidup bermasyarakat memenuhi kebutuhan religius mereka
(3) dari mana asal usul agama, dan (4) bagaimana manifestasi perasaan dan kebutuhan religius
manusia (Harsojo 1982:248).[5]

4a. Metode Historis


Dengan metode yang bersifat sejarah yang di maksud ialah menelusuri pikiran dan perilaku manusia
tentang agamanya yang berlatar belakang sejarah, yaitu sejarah perkembangan ‘budaya agama’
sejak masyarakat manusia masih sederhana budayanya sampai budaya agamanya yang sudah maju.
b. Metode Normatif

Dengan metode normatif dalam studi Antropologi Agama di maksudkan mempelajari norma-norma
(kaidah-kaidah, patokan-patokan, atau sastra-sastra suci agama, maupun yang merupakan perilaku
adat kebiasaan yang tradisional yang berlaku, baik dalam hubungan manusia dengan alam ghaib
maupun dalam hubungan antara manusia yang bersumber dan berdasarkan ajaran agama masing-
masing

C. Metode Diskriptif

Dengan metode deskriptif di dalam studi Antropologi Agama di maksudkan ialah berusaha mencatat,
melukiskan, menguraikan, melaporkan tentang buah fikiran sikap tindak dan perilaku manusia yang
menyangkut agama dalam kenyataan yang implisit.

D. Metode Empiris

Dengan metode ini Antropologi Agama mempelajari pikiran dan perilaku agama manusia yang di
ketemukan dari pengalaman dan kenyataan di lapangan.

5.Dakwah dan pendidikan agama memerlukan hasil kajian antropologis, apalagi usaha
pembangunan masyarakat dan negara yang mencakup berbagai aspek kehidupan dan di tunjukan
kepada rakyat yang multisuku bangsa dengan multibudaya dan agama sangat memerlukan informasi
dari hasil penelitian antropologi termasuk antropologi agama. Sebab, pandangan dan perilaku
masyarakat banyak di pengaruhi oleh ajaran dan komunitas agamanya yang membutuhkan hasil
studi tentang agama secara antropologis, bukan saja negara agana atau negara yang mementingkan
pembinaan kehidupan beragama, tetapi juga negara sekular pun memerlukannya untuk dapat
menentukan cara mengahadapi masyarakat dengan efektif, efisien, da halus

Anda mungkin juga menyukai