Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Bagian Gudang di Industri Farmasi

Warehouse atau gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi di


industri farmasi yang berfungsi sebagai penyimpan bahan baku, bahan kemas,
dan produk jadi. Kegiatan yang kami lakukan dia area warehous yang pertama
adalah penerimaan barang (bahan baku, bahas kemas), pengiriman produk jadi,
penyimpanan produk jadi sebelum dikirimkan ke gudang distribusi.

Gudang Industi Farmasi memiliki gudang utama yang didalamnya terdapat


ruangan-ruangan yang dijadikan tempat penyimpanan meliputi gudang bahan
baku, gudang bahan pengemas, gudang produk jadi dan gudang reject. Barang
di gudang reject akan dimusnahkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Material baik bahan baku dan bahan kemas reject disimpan dalam area khusus
dimana tidak semua orang dapat membukanya. Area digembok dengan kunci
khusus sehingga hanya orang yang berwenang dapat masuk. Perlu diketahui
bagian penimbangan ruangannya harus memenuhi syarat khusus sesuai dengan
kelas kebersihan pengolahan obatnya.

Penerimaan barang yang datang dalam gudang tidak langsung masuk ke dalam
stok gudang melainkan melalui beberapa tahapan proses. Tahapan proses
barang hingga menjadi stok gudang dapat di lihat pada Gambar berikut ini:

Saat barang datang terlebih dahulu dilakukan cek secara fisik teradap barang
yang datang berupa pemeriksaan terhadap kemasan barang yang rusak atau
tidak. Kemudian dilakukan cek administratif yang berupa daftar checklist
kesesuaian Surat Pesanan (SP) dengan surat jalan yang memuat informasi
mengenai tujuan, nomor SP, identitas barang (nomor bets dan tanggal
kadaluarsa) dan jumlah barang, Certificate of Analysis (CoA), kehalalan bahan
serta label B3 untuk bahan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Pengecekan
dilakukan dengan teliti sesuai dengan checklist dalam SOP (Standar Operating
Procedure).

Setelah lengkap terhadap checklist kemudian gudang membuat memo kepada


pihak QC (Quality Control) untuk selanjutnya diuji dan barang yang datang
diberi label karantina (warna kuning) dan disimpan digudang karantina.
Bahan baku/bahan kemas yang telah diterima di area karantina maka pihak QC
melakukan pengujian dan hasil pemeriksaan berupa Laporan Analisa (LA),
apabila barang memenuhi spesifikasi maka akan diberi label hijau lalu
disimpan di ruang penyimpanan bahan baku atau bahan kemas. Bagian gudang
selanjutnya akan mengirimkan Bon Penerimaan Barang (BPB) ke Bagian PPIC
(Production Planning and Inventory Control). Jika tidak memenuhi spesifikasi
maka gudang akan memberi label merah yang berarti bahan yang datang
ditolak dan disimpan pada gudang bahan yang ditolak untuk selanjutnya
dikembalikan ke supplier.

Barang yang menjadi stok disimpan tidak bersentuhan langsung dengan lantai
melainkan menggunakan Pallet dan disusun secara teratur. Gudang
menerapkan sistem kartu stok untuk mengontrol proses penerimaan dan
pengeluaran barang. Pengelolaan persediaan gudang di industri farmasi melalui
sistem First In First Out (FIFO) untuk bahan kemas sedangkan untuk bahan
baku menggunakan sistem First Expired First Out (FEFO) maupun FIFO.
Pihak gudang melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi ruangan yang
dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Suhu ruang penyimpanan yang terdapat
pada gudang dibedakan berdasarkan kondisi penyimpanan bahan baku dan
kemas :
1. Ruang suhu terkendali meliputi gudang bahan baku (dibawah 30oC)
2. Ruang suhu kamar pada bahan kemas primer/sekunder, produk jadi

Bagian gudang farmasi bukan sekedar hanya menyimpan baik bahan baku,
bahan kemas dan produk jadi akan tetapi juga melakukan Cara Penyimpanan
Obat yang baik. Cara penyimpanan obat yang baik ini merupakan bagian dari
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Tugas bagian gudang yang terkait
dengan penyimpanan yang baik adalah:
 Menjaga material (bahan baku, bahan kemas dan produk jadi) dari
kerusakan selama penyimpanan dan distribusi
 Menjaga degradasi produk karena paparan cahaya dan suhu
 Menjaga dari risiko campur baur dan kontaminasi dari kotoran
 Menjaga identitas bahan baku, bahan kemas dan produk jadi
 Melakukan tracing terhadap pergerakan bahan baku, bahan kemas dan
produk jadi
 Menjaga agar bahan yang kadaluarsa atau rusak tidak terlayankan ke
produksi

Selain melakukan penyimpanan terhadap bahan yang terdapat di stok, bagian


gudang juga melakukan penyimpanan terhadap barang-barang yang langsung
dipakai (LD) seperti kertas toilet, alat-alat tulis, reagen kimia dan spare part
mesin-mesin.
Dalam melaksanakan tugasnya personil gudang harus dibekali dengan latihan
dan pengalaman yang cukup. Personil gudang harus terlatih karena terkait
dengan pelayanan bahan baku dan bahan kemas yang banyak sekali dan rawan
tertukar. Berikut beberapa contoh keterampilan kerja yang harus dimiliki oleh
bagian gudang:
 Pemahaman nama vendor-vendor bahan baku yang telah disetujui
 Memahami suhu-suhu penyimpanan bahan
 Mampu memastikan material dan stok ditempatkan pada lokasi
penyimpanan yang sesuai
 Dapat melakukan handling bahan dengan aman sesuai dengan Material
Safely Data Sheet (MSDS)
 Melakukan pencatatan stok pada kartu stok dengan disiplin
 Secara akurat menempatkan bahan atau stok sesuai dengan aturan
FIFO/FEFO.

Anda mungkin juga menyukai