Tentang Gudang
Tentang Gudang
Penerimaan barang yang datang dalam gudang tidak langsung masuk ke dalam
stok gudang melainkan melalui beberapa tahapan proses. Tahapan proses
barang hingga menjadi stok gudang dapat di lihat pada Gambar berikut ini:
Saat barang datang terlebih dahulu dilakukan cek secara fisik teradap barang
yang datang berupa pemeriksaan terhadap kemasan barang yang rusak atau
tidak. Kemudian dilakukan cek administratif yang berupa daftar checklist
kesesuaian Surat Pesanan (SP) dengan surat jalan yang memuat informasi
mengenai tujuan, nomor SP, identitas barang (nomor bets dan tanggal
kadaluarsa) dan jumlah barang, Certificate of Analysis (CoA), kehalalan bahan
serta label B3 untuk bahan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Pengecekan
dilakukan dengan teliti sesuai dengan checklist dalam SOP (Standar Operating
Procedure).
Barang yang menjadi stok disimpan tidak bersentuhan langsung dengan lantai
melainkan menggunakan Pallet dan disusun secara teratur. Gudang
menerapkan sistem kartu stok untuk mengontrol proses penerimaan dan
pengeluaran barang. Pengelolaan persediaan gudang di industri farmasi melalui
sistem First In First Out (FIFO) untuk bahan kemas sedangkan untuk bahan
baku menggunakan sistem First Expired First Out (FEFO) maupun FIFO.
Pihak gudang melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi ruangan yang
dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Suhu ruang penyimpanan yang terdapat
pada gudang dibedakan berdasarkan kondisi penyimpanan bahan baku dan
kemas :
1. Ruang suhu terkendali meliputi gudang bahan baku (dibawah 30oC)
2. Ruang suhu kamar pada bahan kemas primer/sekunder, produk jadi
Bagian gudang farmasi bukan sekedar hanya menyimpan baik bahan baku,
bahan kemas dan produk jadi akan tetapi juga melakukan Cara Penyimpanan
Obat yang baik. Cara penyimpanan obat yang baik ini merupakan bagian dari
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Tugas bagian gudang yang terkait
dengan penyimpanan yang baik adalah:
Menjaga material (bahan baku, bahan kemas dan produk jadi) dari
kerusakan selama penyimpanan dan distribusi
Menjaga degradasi produk karena paparan cahaya dan suhu
Menjaga dari risiko campur baur dan kontaminasi dari kotoran
Menjaga identitas bahan baku, bahan kemas dan produk jadi
Melakukan tracing terhadap pergerakan bahan baku, bahan kemas dan
produk jadi
Menjaga agar bahan yang kadaluarsa atau rusak tidak terlayankan ke
produksi