Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
untuk pulihnya kembali alat kandungan
Penyebabyang lamanya
persalinan 6 minggu.
belum Post partum
pasti diketahui, adalah
namun masa 6 teori
beberapa minggu sejak bayi lahirdengan
menghubungkan sampaiMenurut
organ-organ
faktor reproduksi
hormonal,
Hafiffah, sampai
struktur
(2011) rahim,
post kembali ke
sirkulasi
partum keadaan
rahim,
di tandai normaltekanan
pengaruh
oleh: sebelum hamil
pada (Bobak,
saraf 2010) (Hafifah, 2011)
dan nutrisi
Sistem reproduksi
Bobak, Lowdermik, jansen. 2010. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta: EGCUterus: di tandai dengan kembalinya uterus ke kondisi normal setelah hamil
Keluarnya lochea, komposisi jaringan endometrial, darah dan limfe. Tahapannya:
Rubra (merah) : 1-3 hari
Hafifah. (2011).Laporan Sanguinolenta: warna merah kekuningan, berisi darah dan lendir terjadi pada hari ke 3- 7
Pendahuluan denganpada Pasien Lochea serosa: berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca persalinan
Persalinan Lochea alba: cairan putih yang terjadinya
Normal. Diakses pada tanggal 11 september pada hari setelah 2 minggu pasca persalinan
Lochea purulenta: ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanh berbau busuk
Lochiotosis: lochea tidak lancar keluarnya
Siklus menstruasi, Siklus menstruasi akan mengalami perubahan saat ibu mulai menyusui
Serviks, Setelah lahir servik akan mengalami edema , bentuk distensi untuk beberapa hari , struktur interna akan kembali s
PATOFISIOLOGI Vagina, Nampak berugae kembali pada 3 minggu
ukan asi, tetapi terkadang terjadi juga aliran darah dipayudara berurai dari uterus (involusi) dan retensi darah di pembuluhPerinium
payudara, maka akan terjadi
akan terdapat bengkak
robekan jika dan penyempitan
di lakukan padayang
episiotomi duktus
akanintiverus. Sehingga
terjadi masa asi tidak keluar
penyembuhan selamadan muncul masal
2 minggu
Payudara,
POST PARTUM Payudara akan membesar karena vaskularisasi dan engorgemen (bengkak karena peningkatan prilaktin)

Perubahan Fisiologis :

1. Perubahan reproduksi dalam sistem

Perubahan dalam uterus


Involusi tempat plasenta
Pengeluaran lochea
KOMPLIKASI
Perubahanpadaperineum, vulva dan vagina a) Pembengkakan payudara
Laktasi / pengeluaran air susu ibu b) Mastitis (peradangan pada payudara)
Perubahan sistem pencernaan c) Endometritis (peradangan pada endometrium)
Perubahan sistem endokrin d) Post partum blues
Sistem kardiovaskular e) Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa
nyeri, kemerahan pada jaringan terinfeksi atau pengeluran
Sistem muskulokeletal
cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan atau sesudah
Sistem integumen persalinan.
Perubahan abdomen
Sistem neurologi

Klasifikasi menurut Anggraini (2010):

1. Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
jalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
mencapai 6-8 minggu
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil/ waktu persalinan
mempunyai komplikasi
POST PARTUM NORMAL

Perubahan fisiologis Perubahan psikologis

Proses involusi Vagina dan perineum Laktasi Taking in Taking hold Letting go

kadar oksitosin Ruptur jaringan Struktur dan karakter Kondisi ibu lemah Belajar tentang Mampu menerima
payudara ibu menjadi ibu peran baru sebagai ibu
kontraksi otot Ibu berfokus
uterus pada diri sendiri Belajar mengenai Perubahan menjadi
Trauma Personal hygiene Pembuluh Hormon Aliran darah dipayudara perawatan diri dan bayi ortu
Mekanis kurang baik darah rusak estrogen berurai dari uterus Butuh bantuan
(Involusi) dan perlindungan Butuh informasi
Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
Nyeri akut Genetalia kotor Prolactin
Retensi darah dipembuluh Keletihan Defisit pengetahuan
Pembentukan payudara
Resiko infeksi ASI
Bengkak

ASI keluar Penyempitan pada


ductus intiverus

Payudara bengkak ASI tidak keluar Retensi ASI

Mastitis
Menyusui tidak efektif
SDKI : Menyusui tidak efektif (D.0029) SDKI : Resiko infeksi (D.0142) SDKI : Nyeri akut (D.0077)
SLKI : Status menyusui (L.03029) SLKI : Kontrol risiko (L.14128) SLKI : Kontrol nyeri (L.06063)
- Perlekatan bayi pada payudara ibu - Kemampuan mencari informasi - Melaporkan nyeri terkontrol
- Kemampuan ibu memposisikan bayi tentang faktor risiko - Kemampuan mengenali onset nyeri
dengan benar - Kemampuan mengidentifikasi - Kemampuan mengenali penyebab nyeri
- Miksi bayi lebih dari 8 kali/24 jam faktor risiko - Kemampuan menggunakan teknik nonfarmakologis
- Tetesan/pancaran ASI - Kemampuan melakukan - Keluhan nyeri
- Suplai ASI adekuat strategi kontrol risiko - Penggunaan analgesik
- Kepercayaan diri ibu - Kemampuan mengubah SIKI : Manajemen nyeri (I.08238)
- Hisapan bayi perilaku - Observasi
- Lecet pada putting - Penggunaan fasilitas kesehatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Kelelahan maternal - Pemantauan perubahan status kualitas, intensitas nyeri
- Kecemasan maternal kesehatan 2. Identifikasi skala nyeri
- Bayi rewel SIKI : Pencegahan infeksi (I.14539) 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
- Bayi menangis setelah menyusu - Observasi 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
SIKI : Edukasi menyusui (I.12393) 1. Monitor tanda dan gejala nyeri
- Observasi infeksi local dan sistemik 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
1. Identifikasi kesiapan dan - Terapeutik 6. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
kemampuan menerima informasi 1. Pertahankan teknik aseptic diberikan
2. Identifikasi tujuan atau keinginan pada pasien berisiko tinggi 7. Monitor efek samping penggunaan analgetik
menyusui - Edukasi - Terapeutik
- Terapeutik 1. Jelaskan tanda dan gejala 1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
infeksi 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
1. Dukung ibu meningkatkan 3. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
kepercayaan diri dalam menyusui 2. Ajarkan cara memeriksa meredakan nyeri
2. Libatkan sistem pendukung: suami, kondisi luka atau luka
- Edukasi
keluarga, tenaga kesehatan, dan operasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
masyarakat 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Edukasi 3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
1. Berikan konseling menyusui 4. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
2. Jelaskan manfaat menyusui bagi nyeri
bayi dan ibu - Kolaborasi
3. Ajarkan 4 posisi menyusui dan 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
perlekatan dengan benar
4. Ajarkan perawatan payudara
postpartum
SDKI : Keletihan (D.0057) SDKI : Defisit pengetahuan (D.0111) SDKI : Kesiapan peningkatan menjadi orang tua (D.0122)
SLKI : Tingkat keletihan (L.05046) SLKI : Tingkat pengetahuan (L.02017) SLKI : Peran menjadi orang tua (L.13120)
- Verbalisasi kepulihan energi tenaga - Verbalisasi minat dalam belajar - Perilaku positif menjadi orang tua
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin - Kemampuan menjelaskan pengetahuan - Interaksi perawatan bayi
- Motivasi tentang suatu topik - Verbalisasi kepuasan memiliki bayi
- Verbalisasi lelah - Kemampuan menggambarkan - Kebutuhan fisik anak/anggota keluarga terpenuhi
- Lesu pengalaman sebelumnya yang sesuai - Keinginan meningkatkan peran menjadi orang tua
- Gangguan konsentrasi dengan topik SIKI : Dukungan penampilan peran (I.13478)
- Gelisah - Perilaku sesuai dengan pengetahuan - Observaasi :
- Pertanyaan tentang masalah yang 1. Identifikasi berbagai peran dan periode transisi sesuai tingkat
- Pola istirahat perkembangan
SIKI : Manajemen energi (I.05178) dihadapi 2. Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
- Observasi - Persepsi yang keliru terhadap masalah 3. Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
- Perilaku - Terapeutik
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
1. Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran
yang mengakibatkan kelelahan SIKI : Edukasi kesehatan (I.12383) yangtidak diinginkan
2. Monitor kelelahan fisik dan - Observasi 2. Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi reaksi orang
emosional 1. Identifikasi kesiapan dan lain terhadap perilaku
kemampuan menerima informasi 3. Fasilitasi diskusi perubahan peran anak terhadap bayi baru
3. Monitor pola dan jam tidur lahir, jika perlu
- Terapeutik - Terapeutik 4. Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua, jika perlu
1. Lakukan latihan rentang gerak pasif 1. Sediakan materi dan media 5. Fasilitasi diskusi tentang daptasi peran saat anak
dan/atau aktif pendidikan kesehatan meninggalkan rumah, jika perlu
6. Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal
2. Berikan aktvitas distraksi yang 2. Berikan kesempatan untuk bertanya balik
menyenangkan - Edukasi - Edukasi
3. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat 1. Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk mengembangkan
mempengaruhi kesehatan peran
jika tidak dapat berpindah atau 2. Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit
berjalan atau ketidakmampuan
- Edukasi 3. Diskusikan perubahan peran dalam menerima ketergantungan
1. Anjurkan tirah baring orang tua
4. Diskusikan perubahan peran dalam menerima ketergantungna
2. Anjurkan melakukan aktivitas orang tua
secara bertahap 5. Diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran
3. Anjurkan menghubungi perawat 6. Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien atau orang
tua untuk memenuhi peran
jika tanda dan gejala kelelahan
- Kolaborasi
tidak berkurang 1. Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran baru
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
- Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan
makanan

Anda mungkin juga menyukai