ABSTRAK
Spekulaas merupakan salah satu jenis biskuit yang pada pembuatannya menggunakan
bumbu rempah-rempah seperti kayu manis, pala dan cengkih yang memberikan paduan aroma
yang sangat spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula campuran tepung
pisang goroho dan tepung ubi jalar ungu yang tepat pada pembuatan kue Spekulaas. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu A (62,5% tepung
pisang goroho : 37.5% tepung ubi ungu), B (75% tepung pisang goroho : 25% tepung ubi ungu),
C (82,5% tepung pisang goroho : 12.5% tepung ubi ungu), D (50% tepung pisang goroho : 50%
tepung ubi ungu). Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan. Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa biskuit Spekulaas yang dibuat dari tepung komposit 62,5% tepung
pisang goroho : 37.5% tepung ubi ungu merupakan biskuit yang paling disukai panelis yang
memiliki tingkat kekerasan biskuit 29,33 mm/g/detik, karbohidrat 64,45%, lemak 22,94%, kadar
air 5,72%, protein 4,74%, kadar abu 2,15% dan mengandung kalori 483,22 kkal.
Kata kunci : biskuit, tepung komposit, pisang goroho, ubi jalar ungu
ABSTRACT
Speculaas is one type of biscuits that in the making using spice herbs such as cinnamon,
nutmeg and cloves that provide a very specific aroma blend. This research aims to get the
mixture formula of goroho flour and purple sweet potato flour which is right on Spekulaas
biscuit making. This study used a Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments ie A
(62.5% goroho flour: 37.5% purple sweet potato flour), B (75% goroho flour: 25% purple sweet
potato flour), C (82.5 % goroho flour: 12.5% purple sweet potato flour), D (50% goroho flour:
50% purple sweet potato flour). Each treatment consisted of 3 replications. From the results of
this study it can be concluded that Spekulaas biscuits made from composite flour 62.5% goroho
flour : 37.5% purple sweet potato flour is the most preferred biscuit panelist that has a level of
biscuit hardness 29.33 mm / g / sec, carbohydrate 64, 45%, fat 22.94%, water content 5.72%,
4.74% protein, ash content 2.15% and contains 483.22 kcal calories.
Kadar Air
Biskuit Spekulaas yang dibuat dari
tepung komposit pisang goroho dan ubi Gambar 1. Histogram Nilai Rata-rata
ungu berkisar antara 4,53% – 6,20%. Tabel Kadar Air Biskuit
1 menunjukkan bahwa perlakuan A (50% Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa kadar
tepung pisang goroho : 50% tepung ubi air tertinggi dengan nilai 6,20% terdapat
ungu) memiliki kadar air 6.20%, perlakuan pada perlakuan A (50% tepung pisang
B (62,5%% tepung pisang goroho : 37,5% goroho : 50% tepung ubi ungu), sedangkan
tepung ubi ungu) memiliki kadar air 4,53%, kadar air terendah dengan nilai 4,53%
perlakuan C (75% tepung pisang goroho : terdapat pada perlakuan B (62,5% tepung
25% tepung ubi ungu) memiliki nilai kadar pisang goroho : 37,5% tepung ubi ungu)
air 5,72%, dan perlakuan D (82,5% tepung Kadar air dengan nilai yang tinggi juga
pisang goroho : 12,5% tepung ubi ungu) terdapat pada perlakuan C (75% tepung
memiliki kadar air 5,62%. Histogram nilai pisang goroho:25% tepung ubi ungu) dan D
rata-rata kadar air dapat dilihat pada Gambar (82,5% tepung pisang goroho : 12,5%
1. tepung ubi ungu), tingginya kadar air pada
perlakuan A, C, dan D karena adanya kadar
10
air yang tinggi pada tepung pisang goroho
Kadar Air %
3 2,2
protein 4,74%, dan perlakuan D (82,5%
2,1 2,1 2
2 tepung pisang goroho : 12,5% tepung ubi
1 ungu) memiliki kandungan protein 4,69%.
0 Histogram nilai rata-rata kandungan protein
A B C D dapat dilihat pada Gambar 3.
Perlakuan
10
Gambar 2. Histogram Nilai Rata-rata
Kadar Protein %
8
Kadar Abu Biskuit 6 4,8 4,7 4,6
3,4
4
Berdasarkan gambar 2 dapat di lihat 2
bahwa kadar abu tertinggi dengan nilai 0
A B C D
2,23% terdapat pada perlakuan B (62,5%
tepung pisang goroho : 37,5% tepung ubi Perlakuan
ungu), sedangkan kadar abu terendah
dengan nilai 2,04% terdapat pada perlakuan Gambar 3. Histogram Nilai Rata-rata
D (82,5% tepung pisang goroho : 12,5% Kadar Protein Biskuit
tepung ubi ungu), sedangkan kadar abu Kandungan protein kue Seculaas pada
dengan nilai yang sama 2,15 terdapat pada gambar 3 menunjukkan bahwa kandungan
perlakuan A dan perlakuan C. Tingginya tertinggi dengan nilai 4,81% terdapat pada
kadar abu karena adanya kadar abu yang perlakuan B (62,5% tepung pisang goroho :
tinggi pada tepung ubi ungu yaitu 5,31%. 37,5% tepung ubi ungu), sedangkan
kandungan protein terendah dengan nilai
3,41% terdapat pada perlakuan A (50% terendah dengan nilai 21,72% terdapat pada
tepung pisang goroho : 50% tepung ubi perlakuan A (50% tepung pisang goroho :
ungu). Kandungan protein yang rendah 50% tepung ubi ungu). Kandungan lemak
karena tepung ubi jalar ungu pada biskuit yang tinggi pada biskuit diperoleh dari
memiliki kandungan protein rendah. bahan yang digunakan yaitu telur dan
Biskuit dengan kandungan protein yang margarin. Biskuit dengan kandungan lemak
memenuhi syarat Standar Nasional yang memenuhi syarat Standar Nasional
Indonesia (01-2986-1992) yaitu minimum 9. Indonesia (01-2973-1992) yaitu minimum
Kandungan protein biskuit tepung komposit 9,5%. Hal ini menunjukan kandungan lemak
pisang goroho dan ubi jalar ungu biskuit tepung pisang goroho dan ubi jalar
menunjukkan biskuit yang dihasilkan belum ungu telah memenuhi syarat.
memenuhi syarat karena memiliki nilai
kandungan protein yang rendah. Karbohidrat
Biskuit Spekulaas yang dibuat dari
Kadar Lemak tepung komposit pisang goroho dan ubi jalar
Biskuit Spekulaas yang dibuat dari ungu berkisar antara 64,45%-66,52%. Tabel
tepung komposit pisang goroho dan ubi jalar 1 menunjukkan bahwa perlakuan A (50%
ungu berkisar antara 21,72% - 22,94%. tepung pisang goroho : 50% tepung ubi
Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan A ungu) memiliki karbohidrat 66,52%,
(50% tepung pisang goroho : 50% tepung perlakuan B (62,5%% tepung pisang goroho
ubi ungu) memiliki kadar lemak 21,72%, : 37,5% tepung ubi ungu) memiliki
perlakuan B (62,5%% tepung pisang goroho karbohidrat 65,70%, perlakuan C (75%
: 37,5% tepung ubi ungu) memiliki kadar tepung pisang goroho : 25% tepung ubi
lemak 22,73%, perlakuan C (75% tepung ungu) memiliki karbohidrat 64,45%, dan
pisang goroho : 25% tepung ubi ungu) perlakuan D (82,5% tepung pisang goroho :
memiliki nilai kadar lemak 22,94%, dan 12,5% tepung ubi ungu) memiliki
perlakuan D (82,5% tepung pisang goroho : karbohidrat 65,33%. Histogram nilai rata-
12,5% tepung ubi ungu) memiliki kadar rata karbohidrat dapat dilihat pada Gambar
lemak 22,32%. Histogram nilai rata-rata 5.
kadar lemak dapat dilihat pada Gambar 4. 70
68 66,5
Karbohidrat %
25 65,7 65,3
66 64,4
Kadar Lemak
24 64
22,7 22,9
23 22,3 62
21,7
%
22 60
21 A B C D
20 Perlakuan
A B C D
Perlakuan Gambar 5. Histogram Nilai Rata-rata
Karbohidrat Biskuit
Gambar 4. Histogram Nilai Rata-rata
Kadar Lemak Biskuit Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat
bahwa kandungan karbohidrat tertinggi
Histogram dari gambar 4 menunjukan dengan nilai 66,52% terdapat pada
kandungan lemak tertinggi dengan nilai perlakuan A (50% tepung pisang goroho :
22,94% terdapat pada perlakuan C (75% 50% tepung ubi ungu), sedangkan
tepung pisang goroho : 25% tepung ubi kandungan karbohidrat terendah dengan
ungu), sedangkan kandungan lemak nilai 64,45% terdapat pada perlakuan C
(75% tepung pisang goroho : 25% tepung disebabkan juga karena kandungan protein
ubi ungu). Kandungan karbohidrat yang yang memiliki nilai tinggi, seperti
tinggi diperoleh dari tepung ubi jalar ungu kandungan protein pada perlakuan B dengan
dan tepung pisang goroho. Biskuit dengan nilai tertinggi yaitu 4,81%, dan bahan yang
kandungan karbohidrat yang memenuhi mengandung banyak protein menjadi sulit
syarat Standar Nasional Indonesia (01 – dalam penyaringan, sehingga diperoleh serat
2973 - 1992) yaitu minimum 70%. kasar yang tinggi. Biskuit dengan
Kandungan karbohidrat biskuit tepung kandungan serat kasar yang memenuhi
komposit pisang goroho dan ubi jalar ungu syarat Standar Nasional Indonesia (01-2973-
menunjukkan biskuit yang dihasilkan belum 1992) yaitu maksimum 0.5%. Kandungan
memenuhi syarat. serat kasar biskuit tepung komposit pisang
goroho dan ubi jalar ungu menunjukkan
Serat Kasar biskuit yang dihasilkan belum memenuhi
Biskuit Spekulaas yang dibuat dari syarat.
tepung komposit pisang goroho dan ubi jalar
ungu berkisar antara 2,16% - 2,88%. Tabel 1 Nilai Kalori
menunjukkan bahwa perlakuan A (50%
tepung pisang goroho : 50% tepung ubi Nilai kalori merupakan nilai yang
ungu) memiliki serat kasar 2,24%, perlakuan diperoleh dari lemak yang menghasilkan 9
B (62,5%% tepung pisang goroho : 37,5% kkal/gram sedangkan, protein dan
tepung ubi ungu) memiliki serat kasar karbohidrat menghasilkan energi sebesar 4
2,88%, perlakuan C (75% tepung pisang kkal/gram. Biskuit Spekulaas yang dibuat
goroho : 25% tepung ubi ungu) memiliki dari tepung komposit pisang goroho dan ubi
serat kasar 2,23%, dan perlakuan D (82,5% jalar ungu berkisar antara 475,2 kkal –
tepung pisang goroho : 12,5% tepung ubi 486,61 kkal. Tabel 1 menunjukkan bahwa
ungu) memiliki serat kasar 2,16%. perlakuan A (50% tepung pisang goroho :
Histogram serat kasar biskuit tepung pisang 50% tepung ubi ungu) memiliki nilai kalori
goroho dapat dilihat pada Gambar 6. 475,2 kkal, perlakuan B (62,5%% tepung
pisang goroho : 37,5% tepung ubi ungu)
5
memiliki nilai kalori 486,81 kkal, perlakuan
4
Serat Kasar %
BNT 0,05%=3,40 (*) Notasi yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan nyata