Anda di halaman 1dari 6

Analisis Data dan Interpretasi

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, metabulasi data
berdasarkan variabel dari keseluruhan responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan
hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua
macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian. Yaitu: statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial neliputi statistik parametris dan
statistik non parametris.

A. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan
statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian yang dilakukan pada sampel,
maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik
deskriptif dapat digunakan peneliti hanya digunakan bila peneliti ingin mendeskripsikan data
sampel, dan tidak ingin membuat kesimpula yang berlaku untuk populasi di mana sampel
diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku pada populasi, maka
teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.

Statistik Deskriptif

Macam Statistik
Untuk Analis Data Statistik Parametris

Statistik Inferensial

Statistik Non Parametris

1
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, dan mean (pengukkuran
tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase. Dalam statistik deskriptif
juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi,
melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel ataupun populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam
analisis korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu di uji
signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketeahui bahwa, dalam analisis statistik deskriptif
tidak ada uji signifikansi., tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud
membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

B. Statistik Inferensial

Statistik inferensial sering juga disebut sebagai statisktik induktif atau statistik
probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil
dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara
random atau acak.

Statistik inferensial disebut sebagai statistik probabilitas, karena kesimpulan yang


diberlakukan untuk populasi berdasarka data sampel itu kebenarannya bersifat peluang. Suatu
kesimpulan dari data sampel yang diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang
kesalahan dan kebenaran yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Bila peluang
kesalahan 5 % maka taraf kepercayaan 95 % . Bila peluang kesalahan 1 %, maka taraf
keberhasilan 99 %. Peluang kesalahan dan kebenaran ini disebut sebagai taraf signifikasi.

Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan
pada tabel sesuai teknik analisis yang digunakan. Misalnya uji-t akan digunakan tabel uji-t.
Uji F digunakan untuk uji tabel F. Pada setiap tabel sudah disediakan untuk taraf signifikansi
beberapa persen suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan. Dapat diberikan contoh
misalnya dari hasil analisis korelasi ditemukan koefisien korelasi 0,45 dan untuk signifikansi
untuk 5 %. Hal itu berarti hubungan variabel sebesar 0,54 itu dapat berlaku pada 95 dari 100
sampel yang diambil dari suatu populasi. Contoh lain misalnya, dalam analisis uji beda
ditemukan signifikansi untuk 1 %. Hal ini berarti perbedaan itu berlaku pada 99 dari 100
sampel yang diambil dari populasi. Jadi signifikansi adalah kemampuan untuk

2
menggeneralisasikan dengan kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan
itu dapat digeneralisasikan. Ada perbedaan signifikan berarti perbedaan itu dapat
digeneralisasikan. Signifikan sering diartikan dengan bermakna, tidak adapat diabaikan.

Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparasimetris


1. Statistik Parametris

Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,


atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik paramentris dan
nonparametris bergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik
paramentris memerlukan terpenuhi bnayak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang
akan di analisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya, dalam penggunaan salah satu test
mengaharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen.

2. Statisktik Nonparamentris

Sedangkan statistik nonparasimetris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi.


Misalnya, data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik
nonparasimetris sering disebut “Distribution free” atau berdistribusi bebas. Penggunaan
statistik parasimetris dan statistik nonparasimetris juga bergantung pada pada jenis data yang
dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk mengukur data interval dan
rasio. Sedangkan statistik nonparasimentris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data
nominal dan ordinal.

C. Langkah-langkah Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dapat dilakukan dalam bentuk tahap demi
tahap agar pembaca dapat memahami bagaimana suatu tahap menuntun tahap selanjutnya
hingga prosedur analisis data dibahas secara tuntas.

1. Sajikan informasi tentang jumlah sampel yang terlibat dan tidak terlibat dalam survei.
Informasi ini bisa dirancang dalam bentuk tabel yang berisikan angka-angka dan
persentase-persentase yang mendeskripsikan responden dan nonresponden
2. Jelaskan metode yang sekiranya dapat mengindentifikasi respon bias. Respon bias
adalah pengaruh atau efek dari tidak adanya respons terhadap survei (Fowler,2002).
Bias berarti bahwa jika nonresponden memberikan respons, maka respons ini
memberi perubaha besar-besaran terhadap hasil survei akhir. Jelaskan prosedur-

3
prosedur yang digunakan untuk mengecek respons bias, seperti analisis responden dan
non responden.
3. Lakukan analisis data secara deskriptif terhadap variabel bebas dan variabel terikat
dalam penelitian. Penelitian ini harus menunjukkan rata-rata, deviasi standar, dan
skor-skor untuk dua variabel.
4. Jika menggunkan instrument penelitian dengan skala atau berencana untuk
mengembangkan sendiri sebuah instrument (dengan mengombinasikan beberapa item
dalam skala), gunakan prosedur statistik (analisis faktor) untuk menyelesaikan proses
ini. Bisa juga menggunakan tes reabilitas untuk mengindentifikasi konsistensi internal
skala-skala tersebut.
5. Gunakan statistik atau program statistik komputer untuk menguji rumusan masalah
atau hipotesis inferensial.
6. Langkah terakhir dalam proses analisis data adalah menyajikan hasil survei dalam
bentuk tabel atau gambar, kemudian mengiterpretasikan hasil tes statistik. Interpretasi
terhadap hasil berarti bahwa seorang peneliti suatu kesimpulan dari rumusan masalah
dan hipotesis yang sudah dianalisis.
D. Interpretasi Hasil

Langkah terakhir dalam suatu penelitian kuantitatif adalah menafsirkan penemuan-


penemuan berdasarkan hipotesis atau rumusan malasah yang sudah dirancang di awal
penelitian. Dalam laporan interpretasi, jelaskan apakah hipotesis atau rumusan masalah
tersebut disetujui atau (signifikan) atau ditolak (tidak signifikan) jelaskan pula apakah proses
treatment yang diimplementasikan benar-benar menciptakan suatu perbedaan bagi para
partisipan yang diteliti. Berikan ulasan mengapa hasil penelitian signifikan atau tidak
signifikan, berdasarkan literatur-literatur yang telah direview, teori yang anda gunakan, atau
logika persuasif lain yang dapat menjelaskan hasil tersebut. Jeleskan adakah hasil penelitian
yang muncul disebabkan prosedur-prosedur eksperimental yang tidak tepat, seperti kehadiran
ancaman-ancaman terhadap validitas. Jelaskan pula bagaimana menggeneralisasi hasil terbut
pada orang-orang tertentu, setting tertentu, dan waktu tertentu. Pada akhirnya juga harus
menunjukkan dampak dari hasil penelitian terhadap populasi yang diteliti atau bagi
penelitian-penelitian selanutnya. Adapun langkah-langkah dalam interpretasi hasil penelitian
sebagai berikut:

4
1. Laporkan apakah hasil-hasil tes statistik yang diperoleh signifikan atau tidak
secara statistik, seperti analisis varian secara statistik yang menunjukkan adanya
perbedaan signifikan antara wanita dan pria dalam hal sikap mereka terhadap
larangan merokok di restoran
2. Laporkan bagaimana hasil-hasil ini menjawab rumusan masalah atau hipotesis
penelitian. Apakah hasil tersebut mendukung hipotesis ataukah kontradiktif
dengan yang diharapkan.
3. Tunjukkan pula kemungkinan menjelaskan mengapa hasil-hasil tersebut muncul
seperti itu. untuk menjelaskan hal ini, Anda dapat merujuk kembali pada teori
yang anda gunakan dalam penelitian.
4. Jelaskan juga kemungkinan hasil ini diperatikkan di lapangan atau untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.

5
Daftar Pustaka

Creswell, John W. 2014. Research Design Pendekatan kulitatif, Kuantitatif, & Mixed.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai