Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kristina Novianti

NIM : 20180101189
UTS Manajemen Rantai Pasokan KJ101

1. Urutan rantai pelaku yang terlibat dalam kegiatan SCM, yaitu :

Chain 1: Supplier

Jaringan yang bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama,
dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk
bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, dan sebagainya.

Chain 1 – 2: Supplier – Manufacturer

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai yang kedua, yaitu manufacturer atau plants yang
melakukan pekerjaan membuat, atau pun menyelesaikan barang (finishing).

Chain 1 – 2 – 3: Supplier – Manufactures – Distributor

Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai disalurkan kepada
pelanggan. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau
pedagang dalam jumlah yang besar, dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan
dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer.

Chain 1 – 2 – 3 – 4: Supplier – Manufacturer – Distributor – Retail Outlet

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau dapat juga menyewa dari
pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak
pengecer.

Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5: Supplier – Manufacturer – Distributor – Retail Outlet – Customer

Dari rak-raknya, para pengecer atau retailer ini menawarkan barangnya langsung kepada para
pelanggan, pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah toko, warung,
atau pasar swayalan dimana konsumen melakukan pembelian.
2. 3 arus yang perlu dikelola oleh SCM dari hulu hinggga ke hilir, sebagai berikut :

• Aliran Barang

Aliran ini akan bergerak mengalir mulai dari hulu (sisi upstream) hingga ke hilir
(sisi downstream). Salah satu contoh bentuk aliran barang adalah aliran bahan baku yang
dikirim dari supplier kepada pabrik pengolahan. Selanjutnya, setelah melalui proses produksi,
barang akan dikirim kepada para distributor yang diteruskan dengan pengiriman barang kepada
para pengecer dan terakhir barang akan bergerak dari tangan pengecer kepada konsumen akhir.

• Aliran Uang

Berbeda dengan aliran barang, aliran uang akan bergerak mengalir dari sisi hilir ke sisi
hulu. Aliran uang dapat berbentuk invoice, perjanjian pembayaran, cek, dan lainnya.

• Aliran Informasi

Aliran informasi memiliki perbedaan dengan liran barang dan uang. Jika aliran barang
mengalir dari hulu ke hilir dan aliran uang mengalir dari hilir ke hulu maka aliran informasi
bergerak mengalir baik dari hulu ke hilir maupun hilir ke hulu. Aliran informasi yang
dibutuhkan dari hilir ke hulu sebagai contoh adalah informasi persediaan barang di sejumlah
distributor atau supermarket sedangkan pihak yang membutuhkan informasi adalah pabrik.
Informasi dari hulu ke hilir sebagai contoh adalah suatu distributor yang ingin memperoleh
informasi terkait kapasitas produksi pabrik.

3. Karena apabila suatu perusahaan menggunakan SCM dengan baik dalam pekerjaannya maka
perusahaan tersebut kedepannya akan berhasil dan sukses. Dengan adanya konsep Supply
Chain Manajement ( SCM ), para pelaku-pelaku bisnis lebih mudah untuk menciptakan
produk-produk handal, berkualitas dan cepat. Proses Pengolahan produk dari awal
perencanaan, pemprodukkan sampai pendistribusian menjadi semakin terstruktur dan
terkoordinir dengan baik. Syarat utama dari penerapan SCM tentunya memberikan dukungan
mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai
pengendalian. Perusahaan dengan supply chain yang diselesaikan dengan baik dapat
membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut win-win
relationship. SCM sangat membantu dalam mendukung secara umum, mendukung value
advantage, dan mendukung productivity advantage.

4. 1. Strategi Proses

Strategi proses merupakan salah satu objek yang tujuannya untuk mencapai efisiensi yang
maksimum di dalam perpindahan barang-barang dari bahan baku di dalam proses produksi
menjadi barang jadi. Disain organisasi akan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang dapat
menimbulkan kenaikan biaya. Kegiatan seperti pembelian, penjadwalan produksi, persediaan,
transportasi, dan proses order akan digabungkan serta dikelola secara bersamaan.

2. Strategi Pasar

Perusahaan yang menggunakan strategi pasar akan berorientasi pada pelayanan


konsumen. Bagian penjualan dan logistik akan dikoordinasi secara bersama-sama. Struktur
organisasi dibentuk dengan kegiatan-kegiatannya untuk pelayanan konsumen. Struktur
organisasi dibentuk mulai dari jangkauan rentang bisnis unit sampai kepada tingkat pelayanan
konsumen.

3. Strategi Informasi

Perusahaan yang menggunakan strategi informasi akan berupaya mempunyaijaringan


kerja yang baik dengan dealer dan distributor persediaan. Koordinasi kegiatan logistik melalui
jaringan kerja menjadi kunci pokok tujuan perusahaan, memperoleh informasi menjadi sangat
penting. Untuk mendapat informasi, struktur yang tepat adalah rentang fungsi, divisi, dan unit
bisnis.

5. Tantangannya adalah :
1. Kompleksitas struktur supply chain

- Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda

- Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan

2. Ketidakpastiaan

- Ketidakpastian permintaan

- Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll.

- Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna,


ketidakpastian kualitas produksi dll.

Untuk menghadapi masalah ketidakpastian pemesanan dalam rantai pasokan, diperlukan


sharing informasi di sepanjang rantai pasokan, optimalisasi tingkat persediaan, penciptaan tim
rantai pasokan, pengukuran kinerja rantai pasokan, maupun membangun koordinasi dan
kolaborasi di antara mitra bisnis sehingga proses pengiriman produk dari pemasok ke
perusahaan dan ke konsumen dapat berjalan lancar dan memungkinkan perusahaan untuk
mencapai biaya persediaan yang rendah.

6. 10%

Anda mungkin juga menyukai