Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN DALAM DUNIA KESEHATAN


(TIK)

DI SUSUN OLEH:
DESTIA TATA.M
NIM: 20021104
1B
DOSEN PENGAMPU
RIZER FAHLEPI M.kom

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES HANG TUAH PEKANBARU
TP 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karna rahmat dan karunianya
saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul “TEKNOLOGI YANG
DIGUNAKAN DIDUNIA KESEHATAN”. Makalah saya yang perlu dikembangkan
lagi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas tengah semester mata kuliah
TIK pada prodi REKAM MEDIS di STIKES HANG TUAH PEKANBARU.

Secara umum makalah ini membahas tentang teknologi yang digunakan dalam dunia
kesehatan meliputi,sejara,cara guna dan pengembangan kedepannya seperti apa.
Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada bapak RIZER FAHLEPI M.kom sebagai
dosen mata kuliah TIK. Saya sadar bahwa makalah saya belum sempurna banyak
kekurangan,oleh karna itu saya harpkan kritik dan saran yang membangun dari dosen
dan teman-teman untuk dikembangkan suatu hari nanti.

PANGKALAN, 2 DESEMBER 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB 1........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
3.TUJUAN MAKALAH............................................................................................................................4
4. MANFAAT MAKALAH......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................................6
A. Pengertian teknologi..............................................................................................................................6
B. Sejarah terjadinya teknologi di bidang kesehatan.................................................................................6
C. Cara penggunaan dan pengembangan dan teknologi............................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................................13
KESIMPULAN........................................................................................................................................13
SARAN....................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................15
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus bahkan berlangsung dengan pesat.
Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun,bulan,atau hari,melainkan
jam,bahkan menit atau detik terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan
komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruh meluas
keberbagai bidang kehidupan,pengaruh ini sangat cepat memberikan dampak positif
dan dampak negatif. Perkembangan ilmu dan teknologi berdampak positif dengan
semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan keseluruhan
dunia menembus batas ruang dan waktu.

Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunilasi (TIK) saat ini sangat
pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap pribadi maupun komunitas,segala
aktivitas,kehidupan,cara belajar,metode belajar,gaya hidup maupun cara berfikir.
Teknologi informasi dan komunikasi yang kita nikmati sekarang pada awalnya
dimulai dengan hal-hal yang sederhana. Umtuk berkomunikasi dan bertukar informsi
pada awalnya orang menggunakan surat,telegram,dll,dengan menggunakan tulisan
tangan dan mesin ketik untuk menuliskannya.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan teknologi?


2. Bagaimana sejarah terjadinya teknologi di bidang kesehatan?
3. Bagaimana cara penggunaan dan pengembangan teknologi kesehatan
kedepannya?
3.TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui sejarah teknologi informasi


2. Untuk mengetahui seberapa penting teknologi informasi berperan dalam kehidupan
3. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi dapat meningkatkan produktivitas
kerja.

4. MANFAAT MAKALAH

1.Mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari konvensional


sampai modern.
2 Menerapkan TIK dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang


diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi
oleh manusia diawai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat
sederhana. Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam
banyak cara.

Menurut KBBI ada dua pengertian teknologi


1. teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuam praktis atau ilmu
pengetahuan terapan
2. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

B. Sejarah terjadinya teknologi di bidang kesehatan

Dalam satu dekade terakhir ini, dunia kesehatan mengalami perubahan atau disrupsi
yang cukup besar. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan ini akan
mempermudah pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Dulu, pasien yang harus mendekatkan diri dengan penyedia layanan kesehatan.
Sekarang, penyedia layanan kesehatanlah yang mendekatkan diri ke pasien.
Bayangkan, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter hanya melalui aplikasi
kesehatan daring (online) di ponsel pintar. Begitu juga dengan pemesanan obat,
pemeriksaan laboratorium, dan perawatan di rumah.
Dipadu dengan jasa transportasi daring, pasien tidak perlu ke mana-mana untuk
mendapatkan obat, informasi, dan layanan kesehatan. Cukup duduk sembari
memainkan jemari di atas ponsel pintar.

Bahkan sekarang sudah ada sistem pembuatan perjanjian konsultasi dokter secara
daring dimana pasien dapat membuat, melihat, atau mengubah jadwal konsultasi
sesuai kebutuhannya hanya melalui aplikasi seluler atau via SMS.
Di Indonesia, teknologi di bidang kesehatan digital mulai berkembang di era 90-an
dengan diperkenalkannya istilah telemedika (telemedicine). Yaitu, praktik pelayanan
kesehatan dengan menggunakan perangkat komunikasi audio, visual, dan data untuk
kepentingan konsultasi, diagnosis, perawatan, serta pengobatan.
Memasuki era milenium, teknologi kesehatan di Indonesia terlihat semakin
berkembang dengan munculnya rekam medis dan peresepan elektronik. Situs
informasi kesehatan juga semakin menjamur dan dilengkapi dengan fitur konsultasi
daring dengan dokter secara real-time dan apotik daring.
Pasien pun semakin mudah dalam mendapatkan informasi kesehatan melalui media
sosial yang populer digunakan.

C. Cara penggunaan dan pengembangan dan teknologi

Dunia kesehatan dan kedokteran juga akan semakin canggih dengan berkembangnya
beberapa teknologi berikut:
1) Artificial Intelligence (AI)
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memungkinkan mesin untuk
melaksanakan berbagai fungsi seperti manusia. Dalam bidang kesehatan, AI dapat
berupa chatbot atau asisten virtual yang bisa berfungsi sebagai administrator atau
customer service.
AI juga bisa berupa mesin untuk melakukan diagnosis penyakit atau pemeriksaan
tertentu. Bahkan, kini tengah dikembangkan robot untuk membantu dokter dalam
melakukan operasi-operasi dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

2) Wearables atau Perangkat yang Dikenakan di Tubuh


Perkembangan teknologi kesehatan menuntut adanya data-data yang diolah agar dapat
memberikan saran atau masukan yang akurat pada penggunanya.
Anda mungkin sudah akrab dengan wearables, seperti gelang pintar. Fungsi utama
gelang ini dapat mengukur frekuensi dan target berbagai jenis aktivitas fisik, menilai
pola tidur, serta mengukur detak jantung. Dengan ini, Anda bisa punya pengingat kala
gaya hidup kurang baik.
Di samping itu, ada pula perangkat yang mampu memberikan hasil pantauan terkini
pada pasien berisiko tinggi, untuk menilai peluang kejadian penyakit serius.Misalnya,
oksimeter untuk memantau jumlah oksigen di dalam darah serta sweat meter
(pengukur keringat) untuk menilai kadar gula darah pada penderita diabetes.

3) Perangkat Medis Berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
Pada 2018, kemunculan teknologi kesehatan berbasis AR dan VR mengubah cara
pasien dirawat dan diobati. Bagi anak-anak dengan autisme, misalnya, teknologi ini
membantu mereka belajar bagaimana menjelajahi dunia.
Bagi pasien Alzheimer dan demensia, teknologi AR dan VR bisa membantu
memunculkan kembali ingatan dan kesenangan dengan mengembalikannya ke waktu,
suara, pengalaman dan peristiwa penting di masa lalu.
Dalam bidang pendidikan medis, teknologi ini membantu para dokter dalam
mengasah keterampilannya. Misalnya, untuk mempersiapkan dan simulasi operasi
yang rumit, tanpa harus dipraktikkan pada manusia.Sejatinya, kemajuan dalam
teknologi kesehatan memiliki tujuan utama, yaitu mempersingkat berbagai proses
layanan kesehatan yang rumit dan memakan waktu. Akan tetapi, pelaksanaannya
tidak sesederhana itu.
Meski tak sering, ada kasus-kasus di mana kemajuan teknologi ini berbenturan
dengan masalah etika medis. Bisa jadi karena memang berbagai pemangku kebijakan
terkait tidak siap dengan cepatnya perkembangan yang ada.
Seperti di Indonesia, pemerintah sebetulnya mendukung layanan kesehatan digital.
Namun, hal ini tidak dibarengi dengan kecepatan dalam mengeluarkan regulasi atau
kebijakan terkait.
Selain keamanan, kepemilikan data, aspek privasi, berbagi data, serta perizinan, perlu
dipikirkan juga bagaimana upaya perlindungan konsumen. Karena perkembangan
teknologi kesehatan berbasis digital bersifat terbuka, para pemangku kebijakan sangat
perlu bertindak cepat untuk mengantisipasi hal ini.
Dunia kesehatan dan kedokteran juga akan semakin canggih dengan penggunaan
beberapa teknologi berikut:
1. Terapi Penyembuhan Autisme Dengan AR Glasses
Bagi penderita autisme, jenis interaksi sosial sehari-hari yang biasa kita anggap remeh
dapat menjadi suatu tantangan yang sangat sulit untuk dihadapi. Kalau tidak segera
diatasi dan dibiarkan begitu saja kesulitan tersebut akan terus berlarut-larut bahkan
hingga dewasa dan mencapai lingkungan kerja. Sebuah perusahaan rintisan yang
berbasis di Cambridge, Massachusetts, menciptakan sebuat platform Augmented
Reality yang dapat membantu para penderita autisme dalam berinteraksi dengan orang
lain, sebuah kacamata pintar dengan teknologi pelacakan emosinya yang luar biasa.
Kini, teknologi telah menyentuh berbagai bidang dan bisa membantu untuk
memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan transportasi dengan hadirnya
Gojek, kemudahan berbelanja dengan menjamurnya marketplace seperti tokopedia
dan bukalapak, hingga kini menjangkau dunia medis. Luar biasanya adalah,
pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan ini menggunakan teknologi canggih dan
terbilang baru seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).

Contoh pemanfaatan teknologi mulai dari untuk terapi, hingga pengobatan kanker:
1. Terapi Penyembuhan Autisme Dengan AR Glasses
Bagi penderita autisme, jenis interaksi sosial sehari-hari yang biasa kita anggap remeh
dapat menjadi suatu tantangan yang sangat sulit untuk dihadapi. Kalau tidak segera
diatasi dan dibiarkan begitu saja kesulitan tersebut akan terus berlarut-larut bahkan
hingga dewasa dan mencapai lingkungan kerja. Sebuah perusahaan rintisan yang
berbasis di Cambridge, Massachusetts, menciptakan sebuat platform Augmented
Reality yang dapat membantu para penderita autisme dalam berinteraksi dengan orang
lain, sebuah kacamata pintar dengan teknologi pelacakan emosinya yang luar biasa.
Sistem Empower Me Memendapat predikat sebagai platform wearable smart ar
glasses pertama di dunia yang dirancang secara khusus untuk membantu para
penderita autisme. Teknologi ini berfungsi sebagai "pelatih digital". Dapat dijalankan
pada Google Glass dan menyediakan berbagai permainan - dengan fokus pada
membantu mereka yang menderita autisme dalam membangun keterampilan yang
penting dalam menjalani hidup.
AR teknologi di bidang kesehatan ini memiliki serangkaian aplikasi. Misalnya, dalam
Tebak Emosional yang berorientasi pada anak-anak, pemain harus mengidentifikasi
emosi yang berbeda dalam diri orang lain yang berada di sekitarnya dan kemudian
mencocokkannya dengan emoji. Emosi di proses oleh kacamata pintar menggunakan
teknologi pengenal wajah mutakhir, sehingga pemain dapat belajar berdasarkan
orang-orang nyata, bukan avatar.

1. Pengobatan Alzheimer Dengan Teknologi Virtual Reality


Virtual Reality (VR) telah menjadi trend khususnya di industri hiburan, lebih
khususnya lagi dalam industri game, termasuk Playstation yang kini sudah memiliki
PS VRnya sendiri. Terus bagaimana dengan pemanfaatan teknologi di bidang
kesehatan? Para dokter di rumah sakit Visiting Angels kini telah menggunakan
Virtual Reality untuk pengobatan Alzheimer lho.
Larry Meigs selaku CEO dari RS Visiting Angels menyambut dengan baik akan
potensi teknologi di bidng kesehatan untuk membantu para manula bisa hidup dengan
lebih mudah, khususnya bagi para penderita alzheimer.
Dampak VR sudah dapat terlihat, meskipun dengan cara yang terbatas dalam
bagaimana beberapa dokter dan peneliti mendiagnosis dan mengobati penyakit
tersebut. Berikut adalah beberapa gambarang tentang potensi Virtual Reality dalam
mempengaruhi masa depan pengobatan Alzheimer dan Demensia.

2. Imaginary Friend Society, Aplikasi AR Bagi Penderita Kanker Anak


Sebuah aplikasi Imaginary Friend Society hadir untuk menghibur anak-anak penderita
kanker. Mengingat tidak semua orang khususnya anak-anak dapat melewati
pengobatan kanker dengan cukup tegar, diharapkan kehadiran aplikasi ini dapat
membantu mereka supaya bisa lebih kuat menjalani rehabilitasi dan proses
penyembuhan.Aplikasi Imaginary Friends Society terlahir atas kerja sama antara
Pediatric Brain Tumor Foundation, organisasi nirlaba yang bergerak di bidang
kesehatan anak penderita kanker, dengan perusahaan teknologi Kika.
"Tumor otak adalah kanker paling umum yang terjadi di antara usia 0-14," kata Bill
Hu, CEO Kika Tech.
Diagnosis kanker merupakan hal yang menakutkan bagi siapa pun, tetapi untuk anak-
anak itu bahkan bisa lebih menakutkan lagi. Mereka dibombardir dengan terminologi
dan prosedur yang mengintimidasi dan tidak dikenal. Hal-hal seperti radiasi, rambut
rontok, transfusi darah, kemoterapi, dan operasi. Di situlah Imaginary Friend Society
hadir.
Imaginary Friends Society menghibur anak penderita kanker lewat karakter-karakter
monster lucu yang ditampilkan pada layar. Karakter-karakter yang ada dibuat seolah
muncul di dunia nyata dengan teknologi Augmented Reality (AR).
The Imaginary Friend Society merupakan teknologi di bidang kesehatan yang dapat
membantu pasien cilik memahami berbagai aspek kanker dengan cara yang lebih
ringan. Melalui serangkaian 22 film animasi pendek, Imaginary Friend Society
menjelaskan berbagai topik kanker yang rumit dengan cara yang dapat dipahami
anak-anak. Karena semakin mereka mengerti tentang perawatan mereka, maka
semakin tidak menakutkan hal-hal tersebut.
Sementara itu, film-film yang ada dibuat untuk membantu anak memahami istilah-
istilah medis yang asing bagi mereka. Film-film tersebut juga menjelaskan tahapan-
tahapan pengobatan yang harus dilalui penderita kanker.

3. Mengobati Kecanduan Obat Terlarang


Para peneliti di University of Houston menggunakan teknologi Virtual Reality (VR)
untuk mengeksplorasi metode inovatif dalam pengobatan kecanduan terhadap obat-
obatan terlarang.
Ketika orang dengan kecanduan berpartisipasi dalam program ini, mereka memasang
headset virtual reality dan menavigasi melalui berbagai skenario. Pengguna dibawa ke
lingkungan yang sepenuhnya imersif berdasarkan pada lingkungan penggunaan
narkoba mereka yang khas, lokasinya bisa di pesta rumah, di rumah pribadi atau di
sebuah klub. Untuk alkoholisme, bisa menggunakan simulasi bar. Untuk pengguna
heroin, detailnya mungkin termasuk kotak pizza terbuka atau sendok dan suntikan di
atas meja yang dirancang untuk memicu keinginan mengkonsumsi heroin.
Pada dasarnya, teknologi di bidang kesehatan ini merupakan perluasan terapi
pemaparan untuk berbagai gangguan psikologis, memberikan lingkungan virtual yang
sedekat mungkin dengan lingkungan nyata pengguna memungkinkan untuk
mengajarkan mereka cara menahan perasaan tidak nyaman yang memicu penggunaan
substansi.

5. Mengatasi Fobia Dengan Teknologi AR


Arachnofobia adalah istilah teknis untuk rasa takut kepada laba-laba. Di Indonesia,
tidak ada laba-laba liar yang mengancam keselamatan manusia, walau begitu banyak
orang yang panik saat melihatnya. Tubuh mereka bereaksi dengan palpitasi jantung,
menggigil, pusing, berkeringat, dan sesak napas. Kadang-kadang tekanan psikologis
begitu besar, ketakutan yang begitu luar biasa, sehingga penderita fobia harus
menjalani terapi fobia. Terapi pemaparan, yang melibatkan menghadapkan pasien
dengan satu atau lebih laba-laba nyata, dianggap sangat efektif. Namun, penderita
fobia sering tidak bisa memanfaatkan perawatan seperti itu, baik karena paparan
makhluk berkaki delapan ini terlalu menakutkan untuk dihadapi, atau karena
kurangnya pilihan terapi fobia yang tersedia di tempat mereka tinggal.
Dalam proyek "DigiPhobie", para peneliti di Institut Fraunhofer untuk Teknik
Biomedis IBMT bekerja untuk memperbaiki masalah tersebut, bekerja sama dengan
Promosi Perangkat Lunak GmbH, Saarland University dan Saarland University
Medical Center. Mereka mengembangkan teknologi di bidang kesehatan dengan
membangun sistem terapi digital jenis baru yang dirancang untuk memungkinkan
terapi pemaparan di lingkungan rumah tangga. Hal ini didasarkan pada gagasan
bahwa dengan menghadapi objek yang ditakuti dalam virtual reality atau augmented
reality, pasien akan merasa lebih mudah untuk menghadapi ketakutan mereka. Sistem
ini terdiri dari lingkungan terapi digital, sensor yang bisa dipakai dan kacamata
augmented reality (AR).
Semua tugas terapi fobia disimulasikan secara digital. Penderita fobia dapat
melakukan berbagai tantangan - seperti menangkap laba-laba dengan gelas dan kartu
pos atau menyentuhnya dengan jari mereka - dalam virtual reality," kata Dr Frank
Ihmig, ilmuwan di Fraunhofer IBMT, menggambarkan pendekatan terapeutik. Ihmig
dan timnya membuat perangkat lunak untuk manajemen terapi dan sistem kontrol
biofeedback, yang terdiri dari sensor yang dapat dikenakan yang mengukur parameter
vital pasien selama sesi, seperti variabilitas detak jantung, konduktansi kulit, dan laju
pernapasan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam


memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam
penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih
dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif,
keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun
demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain,
persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga
kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena
pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan
ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah
finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI
hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah
kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data
medis. Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi
kesehatan pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi
duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara
ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal ini
tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.

SARAN

Penilitan yang ada pada makalah ini perlu andanya sebuah dukungan dari pemerintah
dalam upaya mengembangkan teknlogi. Teknologi ini nantinya akan menyerap
sumberdaya manusia untuk lebih produktif dan banyak peluang – peluang penting di
dalam teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

RIDOK, A. 2014. Peringkasan dokumen Bahasa Indonesia berbasis faktorisasi


matriks non-negatif. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) , 1 (1),
39-44
Agung Tri. 2017. Sejarah terjadinya teknologi Makalah.
Arsyad, A. 2010. Penggunaan dan Penerapan Teknologi Jakarta: Warna Media.

Anda mungkin juga menyukai