Anda di halaman 1dari 6

Hubungan

antara Lama Demam.......... (Rahmat Satriadi, et.al)

Hubungan antara Lama Demam dengan Hasil Pemeriksaan


Kualitatif IgM dan IgG pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)
di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tahun 2018
The Relationship between the Length of Fever Period with the
Qualitative Test Results of IgM and IgG in Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF) Patients at Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Hospital in 2018
Rahmat Satriadi*, Joni Tampe Parinding, Agustina Arundina Triharja
Tejoyuwono, dan Diana Natalia
Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak
Jl. Prof.Dr.H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia

INFO ARTIKEL A B S T R A C T / A B S T R A K
Article History: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus transmitted by
Received: 9 Dec. 2020 the Aedes spp mosquito as a vector. Dengue virus infection can stimulate IgM and IgG-
Revised: 20 April 2020 specific antibodies. Determination of the length of the fever period in the serological test of
Accepted: 30 April 2020 DHF is believed in optimizing the result. This study aimed to determine the relationship
between the length of fever with qualitative test results of IgM and IgG in dengue
hemorrhagic fever (DHF) patients at Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Hospital in
Kontribusi: Pontianak, West Kalimantan Province. An observational analytical study was used with a
Rahmat Satriadi berperan
cross-sectional approach. The method of selecting samples is non-probability sampling
sebagai kontributor utama. using consecutive sampling. A total of 61 samples were involved in this study. Data were
Joni Tampe Parinding, collected from medical records and analyzed by the Mann-Whitney test. Statistical
Agustina Arundina Triharja analysis relieved that there is no significant relationship between the length of fever with
Tejoyuwono, dan Diana qualitative test results of IgM (p=0,869) and IgG (p=0,528). However, IgM and IgG could be
Natalia sebagai kontributor biological markers of dengue infection and related to the pathogenicity level of the DHF
anggota patients.

Keywords: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue Hemorrhagic Fever, dengue melalui vektor nyamuk Aedes spp. Infeksi virus dengue dapat menstimulasi
IgG dengue, munculnya antibodi spesifik IgM dan IgG. Penentuan lama demam saat melakukan
IgM dengue, pemeriksaan serologi dapat berperan dalam mengoptimalkan hasil pemeriksaan.
Length of fever Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama demam dengan
hasil pemeriksaan kualitatif IgM dan IgG pada pasien DBD di Rumah Sakit Umum
Kata kunci: Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Pontianak, Kalimantan Barat.
Demam Berdarah Dengue, Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Cara
IgG dengue, pemilihan sampel adalah non-probability sampling dengan menggunakan consecutive
IgM dengue, sampling. Jumlah sampel adalah 61 pasien. Pengumpulan data menggunakan rekam
Lama demam medik dan dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Analisis statistik membuktikan bahwa
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama demam dengan hasil
pemeriksaan kualitatif IgM (p=0,869) dan IgG (p=0,528). Namun demikian, IgM dan
IgG tetap merupakan penanda biologis infeksi dengue dan dapat terkait dengan
prediktor keparahan penyakit pada pasien DBD.

© 2021 Jurnal Vektor Penyakit. All rights reserved

*Alamat Korespondensi : email : rahmatsatriadi@student.untan.ac.id

https://doi.org/10.22435/vektorp.v15i1.4125
11
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 15 No. 1, 2021 : 11 - 16

PENDAHULUAN lintang. Penelitian dilakukan pada tahun 2019


Demam berdarah dengue (DBD) adalah di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
penyakit arbovirus yang menginfeksi Pontianak. Pengumpulan data dilakukan
manusia. Vektor utama penyakit ini adalah dengan menggunakan rekam medik. Data
1
nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan data yang dikumpulkan mencakup jenis kelamin,
Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus usia, tempat tinggal, lama demam serta hasil
DBD dilaporkan meningkat dari 2,4 juta kasus pemeriksaan kualitatif IgM dan IgG.
pada tahun 2010 menjadi 5,2 juta kasus pada Lama demam adalah rerata waktu hari
2
tahun 2019. Profil kesehatan Indonesia tahun demam sejak onset demam hingga saat
2018 mencatat bahwa jumlah kasus DBD di dilakukan pemeriksaan serologi IgM dan IgG.
Indonesia sebanyak 65.602 kasus dengan Pemilihan sampel dilakukan dengan metode
3
jumlah kematian sebanyak 467 jiwa. non-probability sampling menggunakan
Kabupaten/kota di wilayah Kalimantan consecutive sampling dengan kriteria inklusi
Barat sebagian besar diindikasi terjangkit meliputi pasien baru rawat inap, pasien
DBD pada tahun 2018. Kasus DBD dilaporkan dengan diagnosis demam berdarah dengue
mencapai sebanyak 3.097 kasus dan 25 jiwa sesuai yang tertera dalam rekam medik dan
meninggal dunia. Keadaan ini berpotensi pasien yang memiliki data karakteristik
menjadi wabah apabila tidak dilakukan umum dan hasil pemeriksaan IgM dan IgG.
langkah pengendalian dan pencegahan secara Adapun kriteria eksklusi subjek penelitian
tepat.
3,4
adalah pasien dengan keadaan atau penyakit
Infeksi virus dengue dilaporkan dapat lain yang dapat mengganggu interpretasi
menstimulasi produksi antibodi spesifik dan pemeriksaan seperti demam tifoid.
respon imun seluler terhadap virus dengue. Jumlah subjek penelitian dihitung dengan
Antibodi IgM dapat bereaksi silang dengan rumus perhitungan sampel untuk studi
trombosit, plasmin dan sel endotel yang potong lintang sebagai berikut.
memperkuat peningkatan permeabilitas
vaskular dan koagulopati, sedangkan IgG
berperan dalam peningkatan jumlah titer
5
virus pada infeksi sekunder.
Demam terjadi pada saat tubuh sedang
berusaha untuk melawan infeksi patogen n : jumlah atau besar sampel minimal
dengan aktivasi sistem imun. Aktivasi dan N : jumlah populasi
proliferasi berbagai komponen sistem imun Z1-α/2 : nilai baku distribusi normal pada α
dapat terjadi saat demam. Antibodi IgM dan tertentu
IgG dapat muncul pada lama hari demam yang p : proporsi keadaan yang akan diteliti
bervariasi dan berperan untuk eliminasi virus d : derajat akurasi
dengue. Penentuan lama hari demam untuk
melakukan pemeriksaan IgM dan IgG pada Subjek penelitian adalah pasien DBD
pasien yang dicurigai menderita DBD diduga rawat inap tahun 2018 yang memenuhi
dapat mengoptimalkan pemeriksaan serologi kriteria penelitian dengan jumlah sebanyak
tersebut. 61 pasien. Data diolah menggunakan SPSS 24.
Oleh karena itu, studi ini membahas Untuk menganalisis hubungan antara lama
hubungan antara lama demam dengan hasil demam dengan hasil pemeriksaan kualitatif
pemeriksaan kualitatif IgM dan IgG pada IgM dan IgG digunakan uji Mann-Whitney.
pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, HASIL
Pontianak, Kalimantan Barat.
Hasil pengumpulan data 61 subjek
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
BAHAN DAN METODE subjek penelitian adalah laki-laki. Rentang
Penelitian ini bersifat analitik usia pasien yang menderita DBD didominasi
observasional dengan pendekatan potong oleh usia 10-11 tahun, yang diikuti oleh usia 6-

12
Hubungan antara Lama Demam.......... (Rahmat Satriadi, et.al)

7 tahun serta kelompok usia 0-1 tahun dan 8-9 (Tabel 3).
tahun. Umumnya pasien tinggal di Kecamatan
Pontianak Barat dan Pontianak Kota. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasien yang menderita DBD dan
sebagian besar pasien DBD yang menjadi dilakukan pemeriksaan serologi didominasi
subjek penelitian ini dilakukan pemeriksaan o l e h l a k i - l a k i d i b a n d i n gka n d e n ga n
serologi IgM dan IgG pada lama demam hari perempuan. Hasil ini sesuai dengan data
ke-6 (49,2%), diikuti hari ke-5 (24,6%). jumlah kasus DBD Kota Pontianak tahun 2018
Pasien dengan lama demam kurang dari 3 hari yang menyatakan bahwa jumlah kasus DBD
jarang dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG (0- pada laki-laki lebih banyak dibandingkan
1,6%) (Tabel 1). Berdasarkan hasil uji 6
perempuan (1,47:1). Usia penderita DBD
serologis membuktikan bahwa antibodi yang dilakukan pemeriksaan serologi
pasien DBD yang terdeteksi adalah IgM positif tergolong pada kelompok anak-anak yang
(57,4%) dan IgG positif (72,1%) (Tabel 2). berusia kurang dari 13 tahun. Penyakit DBD
lebih banyak terjadi pada anak akibat faktor
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Lama Demam
daya tahan tubuh anak yang belum sempurna
Subjek Penelitian 7
bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Lama demam (hari) n % Berdasarkan lokasinya, kasus DBD paling
1 1 1,6 banyak terjadi di Kecamatan Pontianak Barat.
2 0 0
3 3 4,9 Hal ini diduga berhubungan dengan kebiasaan
4 4 6,6 perilaku masyarakat yang tinggal di daerah
5 15 24,6 tersebut yang masih rendah terkait
6 30 49,2 pencegahan DBD.8
7 8 13,1
Total 61 100 Sebagian besar pemeriksaan serologi
pada pasien DBD dalam studi ini dilakukan
pada demam hari ke-6 (49,2%). Antibodi
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan
Serologi IgM dan IgG secara Kualitatif
terhadap virus dengue dapat terdeteksi dalam
darah sekitar demam hari ke-5 dan dapat
Hasil pemeriksaan n % meningkat sampai beberapa minggu
IgM 9
berikutnya. Berdasarkan hal tersebut maka
Positif 35 57,4 indikasi pemeriksaan serologi pada pasien
Negatif 26 42,6
Total 61 100
DBD dalam penelitian ini telah dilakukan pada
IgG waktu yang tepat.
Positif 44 72,1 Infeksi virus dengue dapat
Negatif 17 27,9 diklasifikasikan menjadi infeksi primer dan
Total 61 100
infeksi sekunder. Umumnya pasien DBD
menunjukkan hasil pemeriksaan IgM positif
Tabel 3. Hubungan antara Lama Demam dengan (57,4%) dan IgG positif (72,1%). Antibodi IgM
Hasil Pemeriksaan Serologi IgM dan mengindikasikan bahwa pasien mengalami
IgG secara Kualitatif infeksi dengue primer, sedangkan IgG
Hasil Lama demam (hari) mengindikasikan bahwa pasien mengalami
p infeksi dengue sekunder.
10
pemeriksaan Rerata Median Rentang
IgM Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Positif 5,6 6 3-7 0,869 tidak terdapat hubungan antara lama demam
Negatif 5,4 6 1-7
IgG
dengan hasil pemeriksaan kualitatif IgM
Positif 5,5 6 1-7 0,528 (p=0,869) dan IgG (p=0,528). Pajanan antigen
Negatif 5,6 6 3-7 virus dengue terhadap imunitas adaptif
menginduksi respon imun humoral yaitu IgM
Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa dan IgG. Antibodi ini muncul pada waktu yang
tidak terdapat perbedaan bermakna antara berbeda-beda untuk masing-masing jenis
lama demam dengan hasil pemeriksaan infeksi. Pada infeksi primer, IgM muncul lebih
kualitatif IgM (p=0,869) dan IgG (p=0,528)

13
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 15 No. 1, 2021 : 11 - 16

awal sejak onset demam yaitu sekitar hari ke- Dalam imunitas adaptif, sel T CD4+ dapat
3 sedangkan IgG dapat muncul lebih dari 7 berkontribusi untuk memberikan
hari sejak onset demam. Adapun pada infeksi perlindungan bagi tubuh dengan
sekunder, IgG dapat muncul lebih awal yaitu menghilangkan sel-sel terinfeksi virus dengue
sekitar lama demam hari ke-1 yang dapat yang mengekspresikan MHC kelas II. Molekul
diikuti dengan munculnya IgM. Pada MHC kelas II ditemukan pada sel penyaji
penelitian ini, pasien tidak diklasifikasikan antigen seperti sel dendritik, fagosit, sel
14
berdasarkan jenis infeksinya sehingga IgM endotel dan sel B. Sel T CD8+ juga dikaitkan
dan IgG dapat muncul pada lama hari demam dapat memberikan proteksi terhadap infeksi
yang berbeda untuk masing-masing jenis virus dengue melalui human leukocyte antigen
15
infeksi. (HLA).
Tidak terdapatnya hubungan antara lama Penelitian oleh Tanra 16 menunjukkan
demam dengan IgM dan IgG dapat terjadi korelasi negatif antara lama demam dengan
karena banyaknya komponen sistem imun hasil pemeriksaan IgM. Menurut Tanra, saat
yang terlibat dalam perjalanan penyakit DBD. kadar IgM rendah maka lama demam semakin
Saat memasuki tubuh, virus dengue panjang. Kadar IgM yang rendah
menginfeksi sel dendritik, makrofag, monosit, menyebabkan infeksi yang terjadi lebih berat
dan hepatosit. Segera setelah mengetahui karena proses eliminasi virus tidak adekuat.
bahwa sel-selnya terinfeksi virus dengue, Namun, proses pemeriksaan yang dilakukan
tubuh memicu respons imun bawaan.11 dalam penelitian ini adalah mendeteksi IgM
Infeksi virus dengue memiliki dampak dengan hasil kualitatif. Walaupun kadar IgM
signifikan pada modulasi kekebalan tubuh. dalam tubuh penderita rendah, hasil
Dalam imunitas bawaan, setidaknya terdapat pemeriksaan dapat tetap terbaca sebagai hasil
tiga jenis sel imun yang berperan melawan positif.
16
infeksi virus dengue yaitu monosit, makrofag H a s i l p e n e l i t i a n Ta n r a juga
dan sel dendritik. Sel-sel tersebut merupakan mengindikasikan bahwa tidak terdapat
sel fagositik utama dari sistem kekebalan korelasi yang nyata antara lama demam dan
tubuh bawaan, yang berperan untuk hasil pemeriksaan IgG. Hasil ini menunjukkan
mendeteksi dan menghilangkan patogen bahwa IgG tidak berkaitan dengan lama
invasif. Sel-sel tersebut juga merupakan sel demam pada pasien DBD. Kondisi ini
penyaji antigen (antigen presenting cell) yang kemungkinan dapat terjadi karena sistem
penting untuk inisiasi, ekspansi, dan imun yang bervariasi dan kompleks sehingga
polarisasi imunitas seluler adaptif. 12 kadar IgG yang dapat terdeteksi pada pasien
Ketika sistem imun bawaan tidak dapat DBD muncul pada lama demam yang berbeda.
mengatasi infeksi, tubuh memulai respon Walaupun IgM dan IgG tidak memiliki
imun adaptif. Setelah respon imun adaptif hubungan yang bermakna terhadap lama
mulai aktif, antigen pada partikel virus dengue demam, pemeriksaan IgM dan IgG dapat
mengaktifkan sel B. Ketika sel B telah dewasa menjadi prediktor keparahan penyakit. Ikatan
(matang), maka sel tersebut menjadi sel antara antibodi dan antigen virus dengue
plasma yang kemudian menghasilkan dapat memicu munculnya sitokin yang
antibodi yang disebut IgM dan IgG. Antibodi menyebabkan peningkatan permeabilitas
ini bersirkulasi melalui aliran darah dan vaskular sehingga terjadi kebocoran plasma.
berikatan dengan antigen untuk melakukan Apabila kebocoran plasma terjadi secara terus
inaktivasi dan mengurangi viremia. Sel-T menerus maka berpotensi menyebabkan
sitotoksik mengenali dan membunuh sel-sel terjadinya sindrom renjatan dengue.17,18 Selain
yang terinfeksi patogen. Manifestasi klinis itu, pemeriksaan IgM dan IgG juga dapat
ketika proses ini terjadi adalah demam yang membantu diagnosis DBD jika keluhan yang
dapat disertai sakit kepala, mialgia, artralgia dialami pasien dan pemeriksaan penunjang
dan ruam yang disebut sebagai penyakit yang dilakukan tidak memenuhi kriteria WHO.
demam akut yang sembuh dalam 7–14 hari Antibodi ini dapat bertahan lebih lama dalam
11,
dengan proses respons imun yang kompleks. tubuh sehingga dapat menjadi penanda untuk
13

14
Hubungan antara Lama Demam.......... (Rahmat Satriadi, et.al)

riwayat infeksi sebelumnya. Kesehatan Republik Indonesia; 2019.


Penelitian ini telah diusahakan untuk 4. Direktorat Jenderal Pencegahan dan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah. Pengendalian Penyakit. Pedoman Pencegahan
Namun, penelitian ini masih memiliki dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di
keterbatasan yaitu menggunakan data Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia;2017.
sekunder yang bersumber dari rekam medik
sehingga tidak dapat berinteraksi dan 5. Martina BEE, Koraka P, Osterhaus ADME.
mengamati langsung subjek penelitian. Dengue Virus Pathogenesis: an Integrated
Kondisi ini bisa saja menyebabkan data yang View. Clin Microbiol Rev. 2009;22(4):564-581.
doi:10.1128/CMR.00035-09
diperoleh tidak menggambarkan keadaan
sesungguhnya. 6. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Data jumlah
kasus DBD Kota Pontianak tahun 2018.
Published online 2019.
KESIMPULAN 7. Idris R, Tjeng WS, Sudarso S. Hubungan antara
Berdasarkan penelitian yang telah Hasil Pemeriksaan Leukosit, Trombosit dan
dilakukan menunjukkan bahwa lama demam Hematokrit dengan Derajat Klinik DBD pada
tidak memiliki hubungan yang bermakna Pasien Anak Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
dengan hasil pemeriksaan kualitatif IgM dan Samarinda. Sari Pediatri. 2017;19(1):41.
IgG. Meskipun demikian, IgM dan IgG tetap doi:10.14238/sp19.1.2017.41-5
merupakan penanda biologis infeksi dengue 8. Lee H. Hubungan Perilaku Pencegahan
dan dapat terkait dengan prediktor keparahan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue
penyakit pada pasien DBD. Pada Masyarakat Kelurahan Sungai Jawi
Dalam Kecamatan Pontianak Barat. J Mhs PSPD
SARAN FK Univ Tanjungpura. 2015;3(1):1-24.
Berdasarkan penelitian ini saran yang 9. Candra A. Demam Berdarah Dengue:
dapat penulis berikan untuk penelitian Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko
berikutnya adalah melakukan penelitian Penularan. Aspirator. 2010;2(2):10.
dengan variabel pengamatan yang lebih 10. Driyah S, Novriani H. Gambaran Klinis dan
beragam, seperti hubungan jenis infeksi Serologi (IgM dan IgG) di Tiga Daerah Endemik
terhadap lama demam, serta kadar IgM dan Pontianak Medan, dan Jakarta. J Indon Med.
IgG, pengaruh IgM dan IgG terhadap 2015;65(12):612-617.
manifestasi klinis pasien DBD dan pengaruh 11. Perera SD, Perera SSN. Simulation Model for
asam laktat sebagai penanda infeksi pada Dynamics of Dengue with Innate and Humoral
pasien DBD. Immune Responses. Comput Math Methods
Med. Published online 2018:11-18.
UCAPAN TERIMA KASIH 12. Sun P, Kochel TJ. The Battle between Infection
Ucapan terima kasih diberikan kepada and Host Immune Responses of Dengue Virus
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie and Its Implication in Dengue Disease
Pontianak yang telah mengizinkan penulis Pathogenesis. Sci World J. 2013;2013:1-11.
doi:10.1155/2013/843469
untuk melakukan penelitian ini.
13. Sule WF, Fadamitan TO, Lawal OA, Adebimpe
DAFTAR PUSTAKA WO, Opaleye OO, Oluwayelu DO. Probable
1. L i m k i t t i k u l K , B r e t t J , L'A z o u M . primary and secondary dengue viral infections
Epidemiological Trends of Dengue Disease in and associated host factors among university
Thailand (2000–2011): A Systematic undergraduates in Osun State, Nigeria. Alex J
Literature Review. PLoS Negl Trop Dis. M e d . 2 0 1 9 ; 5 5 ( 1 ) : 2 5 - 3 0 .
2014;8(11):10. doi:10.1080/20905068.2019.1592935
2. Dengue and severe dengue. Accessed March 14. Weiskopf D, Bangs DJ, Sidney J, et al. Dengue
30, 2021. https://www.who.int/news- virus infection elicits highly polarized
room/fact-sheets/detail/dengue-and-se vere- CX3CR1+ cytotoxic CD4+ T cells associated
dengue with protective immunity. Proc Nati Acad Sci
USA. 2015;112(31):E4256-63.
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan
I n d o n es i a Ta h u n 2 0 1 8 . Ke m e n te r i a n 15. Weiskopf D, Angelo MA, de Azeredo EL, et al.

15
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 15 No. 1, 2021 : 11 - 16

Comprehensive analysis of dengue virus- 17. St. John AL, Rathore APS. Adaptive immune
specific responses supports an HLA-linked responses to primary and secondary dengue
protective role for CD8+ T cells. Proc Nati Acad v i r u s i n fe c t i o n s . N a t Re v I m m u n o l .
Sci USA. 2013;110(22):E2046-53. 2019;19(4):218-230. doi:10.1038/s41577-
16. Tanra AAM, Arkhaesi N. Korelasi antara Lama 019-0123-x
Demam dengan Kadar IgM dan IgG Anak yang 18. Soegijanto S, Chilvia E. Update Management
Menderita Demam Berdarah Dengue. Dengue Shock Syndrome in Pediatric Cases.
Published online 2015:12. Indones J Trop Infect Dis. 4(4):14.

16

Anda mungkin juga menyukai