Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH METROLOGI INDUSTRI

Dosen Pengampu :
Dr. Umi Nuraini S.Pd.,M.S

Disusun Oleh :
Abdur Rafi Malik (3620214010126)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
MACAM-MACAM PENGUKURAN.....................................................................1
1. Istilah Dalam Pengukuran.............................................................................1
2. Jenis-Jenis Pengukuran Dan Contohnya.......................................................2
3. Pengertian Metrologi ( Karakteristik )..........................................................3
MACAM-MACAM TOLERANSI GEOMETRIK DAN CONTOHNYA..............4
1. Lima Karakteristik Toleransi Geometri........................................................4
2. Karakteristik Geometri Dan Contoh Pengertianya.......................................5
MACAM-MACAM MISTAR DAN PENGGUNAANYA.....................................6
1. Macam-Macam Mistar..................................................................................6
2. Bagian Varnier Caliper Dan Fungsinya........................................................7
3. Cara Pembacaan Ukuran Dan Contohnya.....................................................8
JENIS-JENIS PENGUKURAN PADA ULIR.........................................................9
1. Pengukuran Dimensi Minor..........................................................................9
2. Pengukuran Dimensi Pits............................................................................10
3. Pengukuran Ulir Dalam..............................................................................10

ii
MACAM-MACAM PENGUKURAN

1. Istilah Dalam Pengukuran


a) Ketelitian (Precision)
Ketelitian (presisi) adalah kesesuaian diantara beberapa data pengukuran
yang sama yang dilakukan secara berulang. Tinggi rendahnya tingkat
ketelitian hasil suatu pengukuran dapat dilihat dari harga deviasi hasil
pengukuran.
Contohnya: Seorang guru menyuruh kedua siswa untuk mengukur
sebuah diameter mur menggunakan jangka sorong padahal sang guru
sudah mengetahui bahwa diameter tersebut 1,75mm. Siswa pertama
memperoleh ukuran 1,75 siswa kedua 1,74 dan kedua siswa tersebut
mempunyai ketelitian yang hampir sama.

b) Ketepatan (Accuration)
Ketepatan (akurasi) adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil
pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value / correct
result).
Contohnya: Ketika seorang penembak menembak 15 kali dan ternyata
dari 15 kali tembakan hanya 14 yang mengenai sasaran berarti penembak
tersebut mempunyai ketepatan yang tinggi.

c) Ukuran Dasar (Basic Size)


Ukuran Dasar (Basic Size) merupakan dimensi atau ukuran nominal dari
suatu obyek ukur yang secara teoritis dianggap tidak mempunyai harga
batas ataupun toleransi.
Contohnya: ukuran dalam suatu gambar silinder ukurannya adalah 6cm

d) Toleransi (Tolerance)
Toleransi (Tolerance) merupakan perbedaan ukuran dari kedua harga batas
yang diizinkan sehingga dari perbedaan ukuran ini dapat diketahui dimana
ukuran dari komponen-komponen yang dibuat itu terletak. Besarnya
toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan ukuran minimum.
Jadi, dari benda yang berbentuk poros mempunyai toleransi dan dari benda
yang berbentuk lubang juga mempunyai toleransi yang besarnya toleransi
dari kedua benda tersebut tidak selalu sama.
Contohnya: sebuah komponen mesin mempunyai spesifikasi ukuran 90
mm dengan toleransi ±0,1 mm. Ini berarti bahwa komponen tersebut
masih dapat berfungsi dengan baik asalkan ukurannya di antara 89,9 mm
dan 90,1 mm.

1
e) Harga Batas (Limits)
Harga Batas (Limits) adalah ukuran atau dimensi maksimum dan
minimum yang diizinkan dari suatu komponen, di atas dan di bawah
ukuran besar (basic size). Pada pembahasan mengenai statistik dalam
metrologi harga batas ini akan dibagi menjadi dua yaitu harga batas atas
dan harga batas bawah.
Contohnya: Sebuah tabung mempunyai ukuran toleransi 30mm dan
60mm maka harga batasnya diantara 30mm dan 60mm.

f) Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran (Clearance) Kelonggaran merupakan perbedaan ukuran
antara pasangan suatu komponen dengan komponen lain di mana ukuran
terbesar dari salah satu komponen adalah lebih kecil dari pada ukuran
terkecil dari komponen yang lain.
Contohnya:
yang paling jelas misalnya pasangan antara poros dan lubang.
Kelonggaran akan terjadi pada pasangan poros dan lubang tersebut apabila
dimensi terluar dari poros lebih kecil dari pada dimensi terdalam dari
lubang. Pembahasan kelonggaran ini akan disinggung lagi dalam
pembahasan masalah suaian.

2. Jenis-Jenis Pengukuran Dan Contohnya


Ada 4 jenis pengukuran yang saya ketahui yaitu :
a) Pengukuran langsung
Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran
standar yang diterima sebagai satuan. Contoh Mengukur diameter
dengan jangka sorong .

b) Pengukuran tidak langsung


Yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara
mengukur besaran lain.
Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan penjual
mengukur massa dari beras, yang artinya penjual membandingkan nilai
besaran massa dengan satuan massa yang sudah ditentukan. Seperti
satuan Massa kilogram (kg), gram (g) dan satuan massa lainnya.

c) Pengukuran dengan caliber batas


Pengukuran dengan Kaliber Batas adalah proses pemeriksaan untuk
memastikan apakah obyek ukur memiliki harga yang terletak di dalam
atau di luar daerah toleransi ukuran, bentuk, dan/atau posisi.

2
d) Pengukuran dengan bentuk setandar
Pengukuran yang memiliki sifat hanya membandingkan bentuk
benda yang dibuat dengan bentuk standar yang memang
digunakan untuk alat pembanding. Misalnya kita akan mengecek
sudut ulir atau roda gigi.

3. Pengertian Metrologi ( Karakteristik )


Metrology (karakteristik) geometri dalam bidang teknik adalah tentang
menggambar benda kerja yang telah diukur menggunakan alat ukur dan
digambarkan dibuku gambar dengan skala yang disesuaikan, pada bidang
teknik. Karakteristik geometri pada bidan teknik sangat penting karena pada
bidang teknik sangat mementingkan adanya ukuran, bentuk ,posisi dan
kehalusan permukaan.

3
MACAM-MACAM TOLERANSI GEOMETRIK DAN
CONTOHNYA

1. Lima Karakteristik Toleransi Geometri


a. Toleransi Bentuk
Toleransi bentuk adalah nilai maksimum yang diijinkan pada devisi
bentuk.
b. Toleransi Orientasi
Toleransi Orientasi adalah nilai maksimum yang membatasi deviasi
suatu feature terhadap orientasi ideal geometris terhadap datum.
c. Toleransi Lokasi
Toleransi lokasi adalah nilai yang membatasi deviasi suatu feature
terhadap lokasi ideal geometrinya (orientasi dan jarak )terhadap
datum .
d. Toleransi Run-Out
Toleransi run out adalah bagian dari toleransi orientasi dan toleransi
lokasi ,tetapi karena metode Pengukurannya khusus .maka
didefinisikan sebagai jenis toleransi tersendiri .
e. Toleransi Profil
Toleransi profil adalah bagian dari toleransi bentuk yaitu elemen
tunggal atau yang berhubungan.
Tabel jenis-jenis toleransi dan simbolnya

4
Dalam tabel tersebut jenis-jenis toleransi diperlihatkan dengan lambangnya
masing-masing. Toleransi bentuk membatasi penyimpangan diri sebuah
elemen (titik, garis, sumbu, permukaan, atau bidang meridian) dari bentuk
geometrik ideal. Posisi, tempat dan penyimpanan putar membatasi
penyimpangan posisi atau tempat bersama dari dua atau lebih elemen

2. Karakteristik Geometri Dan Contoh Pengertianya


a. Suatu lingkaran dengan diameter 10 dengan toleransi 0,5mm, batas
maksimal pada toleransi yang akan dikerjakan pada benda tersebut
adalah 10,5 dan minimal pada pengerjaan benda kerja tersebut adalah
10.0 terhadap permukaan A dan B.
b.
- permukaan yang ditunjuk mempunyai ketegaklurusan maksimal
0,02 mm terhadap permukaan B. selebihnya adalah salah.
- permukaan yang ditunjuk mempunyai kesejajaran maksimal 0,03
mm terhadap
c.
- Permukaan yang ditunjuk mempunyai kesejajaran maksimal
0,02mm terhadap permukaan A. dan harus mempunyai kedataran
dengan toleransi yang sudah diizinkan maksimal 0,03mm
- Permukaan yang di tunjuk harus mempunyai kedataran dengan
toleransi yang sudah diizinkan maksimal 0,03mm

5
- Permukaan yang ditunjuk mempunyai ketegaklurusan maksimal
0,02 mm terhadap permukaan A. selebihnya salah

MACAM-MACAM MISTAR DAN PENGGUNAANYA

1. Macam-Macam Mistar
a. Mistar ingsut kedalaman.
Fungsi: pengukur kedalam, pengukur lebar dan posisi alur terhadap tepi
alur lainnya (dengan ujung berkait), mengukur diameter luar dan diameter
dalam.

b. Mistar ingsut jarak center.


Fungsi: untuk mengukur jarak antara center lubang, dan untuk mengukur
jarak dari center ke tepi.

6
c. Mistar ingsut diameter alur dalam.
Fungsi : untuk mengukur alur di dalam silinder dengan silinder
berdiameter minimum 30 mm.

d. Mistar ingsut pipa.


Fungsi: mengukur tebal dinding pipa, mengukur tebal plat yang
melengkung.
e. Mistar ingsut posisi dan lebar alur

Fungsi: untuk mengukur lebar alur dan posisi alur terhadap tepi atau alur
lain.

2. Bagian Varnier Caliper Dan Fungsinya


1.RahangAtas
Rahang atas digunakan untuk mengukur sisi luar dari suatu benda. Terdiri
atas rahang tetap dan rahang geser.

2. Rahang luar 
Rahang luar digunakan untuk mengukur sisi dalam dari suatu benda. Terdiri
atas rahang tetap rahang geser.

3. Depth Probe
Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.

4. Skala utama (cm)


Skala Utama satuan cm ini berfungsi untuk menyatakan ukuran skala utama
suatu benda yang diukur dengan satuan centimeter (cm).

5. Skala utama (inchi)


Skala Utama dalam satuan inchi berfungsi untuk menyatakan ukuran utama
benda yang diukur dengan satuan inchi.

7
6. Skala nonius (mm)
Skala Nonius satuan satuan milimeter (mm) berfungsi sebagai skala hasil
pengukuran angka belakang koma (,) dengan satuan mm (milimeter).

7. Skala nonius (Inchi)


Skala Nonius satuan Inchi ini berfungsi sebagai skala hasil pengukuran
angka belakang koma (,) dengan satuan inchi.

8. Pengunci
Pengunci digunakan untuk menahan bagian-bagian yang bergerak seperti
rahang atau depth probe. Agar ketika pengukuran selesai dilakukan hasil
pengukurannya tidak berubah.
3. Cara Pembacaan Ukuran Dan Contohnya
Dalam membaca hasil pengukuran jangka sorong, kita akan melihat dua jenis
skala, yaitu skala utama dan skala nonius (vernier). Skala utama terdiri dari
deretan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 cm, dan seterusnya yang berada pada bagian
tetap. Ada juga skala utama dalam satuan inci pada bagian atasnya, sama
seperti penggaris mistar. Kemudian pada bagian yang bisa digeser adalah
skala nonius untuk menunjukkan satuan 0,1 mm.

Untuk lebih memahami cara membaca hasil pengukuran jangka sorong,


perhatikan contoh gambar di bawah ini:

Nah, pada gambar di atas ini diumpamakan sebuah benda kecil (merah) yang akan
diukur ketebalannya. Kita akan membaca dan mengetahui ketebalan bola merah
ini. Untuk membaca dan mengetahui ukuran benda merah tersebut, pertama kita
lihat dulu angka yang tertera pada skala utama (main scale). Lihatlah bagian garis
dari skala utama yang terdekat dengan angka 0 pada skala vernier. Ternyata

8
bagian skala utama yang terdekat dengan angka 0 (nol) pada skala vernier
adalah 1,1 cm atau 1 cm lebih 1 mm atau 11 mm. Setelah itu, langkah
selanjutnya adalah kita lihat dua garis skala pada skala utama dan skala vernier
yang sejajar atau paling lurus atau paling berhimpitan. Ternyata dua garis skala
yang sejajar lurus tersebut terletak di antara angka 6 dan 7, atau artinya 0,65 mm.
Nah, untuk mengetahui ukuran ketebalan benda merah yang kita ukur tersebut,
caranya dengan menjumlahkan kedua angka yang sudah kita peroleh pada skala
utama (11 mm) dan skala vernier (0,65 mm)

11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm

JENIS-JENIS PENGUKURAN PADA ULIR

1. Pengukuran Dimensi Minor


Diameter minor (diameter inti) adalah diameter terkecil dari ulir.Alat ukur
yang bisa digunakan untuk mengukur diameter minor (inti) ulir antara lain
adalah mikrometer ulir yang ujung ukurnya berbentuk runcing dan Bench
Micrometer. Bila pengukurannya dengan mikrometer biasa yang kedua
maka ukurnya memang khusus untuk pengukuran diameter inti ulir maka
pembacaan hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur
mikrometer tersebut. Apabila alat ukur yang digunakan adalah Bench
Micrometer maka cara pengukurannya juga sama dengan pengukuran
diameter mayornya. Ambil silinder standar dan ukurlah dengan Bench
Micrometer. Misalnya diameter silinder standar adalah Ds, dan hasil
pembacaan mikrometer terhadap silinder standar misalnya R1. Kemudian
silinder standar dilepaskan dari Bench Micrometer dan diganti dengan ulir
yang akan diukur. Untuk pengukuran diameter inti diperlukan alat bantu
lain yaitu prisma yang biasanya sudah disediakan sebagai pelengkap dari
Floating Carriage Micrometer. Prismanya diletakkan sedemikian rupa
sehingga bagian yang tajam (sisi prisma) masuk pada sudut ulir. Dengan
memutar mikrometer maka batang prisma yang digunakan tepat
menyentuh permukaan ukur dengan catatan bahwa kedudukan fiducial
indicator harus betul-betul pada posisi nol. Dengan mikrometer dapat
diketahui besarnya harga pengukuran, misalnya R2. Dengan hasil ini maka
dapat dihitung besarnya diameter inti dari ulir yaitu :

9
Tahapan pengukuran diameter minor menggunakan toolmaker
microskop, adalah sebagai berikut :
a) Persiapkan material dan benda kerja
b) Setting nol landasan meja vertical, horizontal dan sudut dari sumbu
lensa
c) Gunakan block basic yang ada pada landasan dan dial hingga lurus
d) Pasang benda kerja pada landasan meja dan tempelkan pada block
basic
e) Lihat pada lensa,pastikan titik sumbu nol tepat pada titik awal
dimensi yang akan diukur
f) Ukur dimensi atau kontur dengan cara memutar eretan berskala
maju mundur atau menyamping
g) Untuk menghitung sudut,pastikan titik titik nol sumbu tepat pada
pusat dari kedua sumbu yang akan di ukur
h) Pastikan garis sumbu lensa segaris dengan garis bidang awal
pengukuran
i) Putar garis sumbu lensa sampai segaris dengan garis bidang akhir
dimensi

2. Pengukuran Dimensi Pits


Diameter pit (diameter tusuk) adalah diameter semu yang letaknya di
antara diameter luar dan diameter inti..
Tahapan pengukuran diameter pits menggunakan micrometer ulir, adalah
sebagai
berikut :
a) Persiapkan micrometer, pena,dua center, dan benda kerja.
b) Pasang benda kerja pada dua center
c) Pasang 3 buah pena pada alur ulir
d) Ukur dengan menggunakan micrometer pada pena yang terdapat
pada alur ulir.
e) Lakukan beberapa kali pengukuran

10
3. Pengukuran Ulir Dalam
Untuk ulir-ulir bagian dalam (lubang-lubang yang berulir) pengukurannya
adalah lebih sulit dari pada pengukuran ulir luar. Untuk memeriksa besar
dan diameter inti biasanya digunakan alat ukur kaliber batas poros
pengukur ulir (thread plug gauge) yang diberi batasan GO dan NOT GO.
Kaliber poros pemeriksa ulir ini mempunyai bentuk ulir yang agak kurus
dengan sudut ulir yang agak kecil serta longgar pada diameter intinya.
Untuk memeriksa diameter efektif ulir dalam dapat digunakan kaliber
poros pemeriksa ulir GO dan NO GO. Pada bagian diameter puncak dan
diameter pembuatannya dilonggarkan, namun masih tetap mempunyai
sudut dan jarak kisar yang tepat. Sedangkan untuk memeriksa diameter
kecilnya bisa digunakan kaliber poros yang lurus yang permukaannya rata
dan halus, disebut juga kaliber poros lurus GO dan NOT GO (plug plain
gauge). Untuk mengukur sudut dan jarak puncak ulir dapat dilakukan
dengan jalan membuat suatu cetakan sehingga cetakan tersebut biasanya
adalah lilin, belerang atau lak. Pengukuran yang dilakukan adalah terhadap
cetakan yang kita buat dan alat ukur yang digunakan biasanya dengan
proyektor bentuk. Untuk mencetak ulir dalam dengan lak maka tidak
semua muka ulirnya dicetak tetapi cukup sepertiganya saja. Bila bahan
yang dibuat untuk cetakan adalah lilin maka sebaiknya lilin itu diberi
pegangan, dimasukkan pada pipa yang dicowak (dikurangi sebaik
permukaannya), kemudian lilin yang ada di ujung pipa tersebut ditekankan
pada ulir. Dengan cara-cara tersebut akan diperoleh profilprofil dari ulir
dalam yang kemudian dilakukan pengukuran seperti halnya mengukur ulir
luar. Gambar 4.20 menunjukkan contoh dari pembuatan cetakan dengan
lilin dan lak.

11
12

Anda mungkin juga menyukai