ISBN 978-602-6483-63-8
Seminar Nasional Pendidikan
Banjarmasin, 24 Maret 2018
Identifikasi Kearifan Lokal Kalimantan Selatan Sebagai Sumber Belajar
Fisika Kelas X
Zainal Fuad, Misbah, Sri Hartini, dan Zainuddin
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat
‘fuzein28@gmail.com
Abstrak
Penulisan makalah bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan berbagai
kearifan lokal Kalimantan selatan yang dapat dijadikan sumber belajar Fisika kelas X.
‘Metode penulisan makalah ini adalah analisis kepustakaan. Proses pembelajaran dalam
dunia pendidikan bukan sekedar sebagai suatu transfer ilmu dari pendidik ke peserta didik,
‘melainkan juga merupakan suatu proses pelestarian budaya bangsa. Peserta didik sebagai
pewaris budaya bangsa harus diperkenalkan dengan kearifan lokal daerah dalam setiap
pembelajaran di sekolah, Kalimantan Selatan memiliki beragam kearifan lokal yang dapat
dijadikan sebagai sumber belajar mata pelajaran Fisika kelas X diantaranya: Baingkaan
untuk materi gerak parabola, Payung Sinoman Haderah untuk materi gerak melingkar,
Gerobak Sapi dari Pelaihari untuk materi usaha energi, Balogo dan Bagasing untuk materi
‘momentum dan impuls, Baayun Maulid untuk materi gaya dan getaran. Dengan demikian,
proses pembelajaran fisika akan menjadi lebih kontekstual dengan menggunakan kearifan
lokal sebagai sumber belajar.
Kata Kunci: Kearifan Lokal, Baingkaan, Balogo, Baayun Maulid,
PENDAHULUAN antara peserta didik dengan pendidik serta
Berdasarkan Peraturan Menteri. —_berbagai_ sumber belajar pada suatu
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 67 lingkungan —_belajar.—- Memuruut,
tahun 2013, kurikulum 2013. Martawijaya (2014), pengertian ini
dikembangkan dengan penyempurnaan __memberikan makna bahwa pada tahap
pola pikir yakni pola pembelajaran satu pelaksanaan pembelajaran, peserta didik
arah dari guru ke siswa menjadi —_harus berinteraksi dengan Segala sumber
pembelajaran interaktif (interaksi guru - _belajar, baik yang dikembangkan oleh
peserta didik — masyarakat -lingkungan _pendidik ataupun sumber belajar_ yang
alam, sumber/media lainnya). Pendidikan _sudah tersedia secara alami di lingkungan
berakar pada budaya bangsa untuk ——_belajar.
membangun kehidupan masa kini dan Keberhasilan proses pembelajaran
masa mendatang. Peserta didik adalah dalam ~—suatu—lingkungan —_belajar
pewaris budaya bangsa yang kreatif, _dipengaruhi oleh berbagai faktor, temasuk
melalui proses pembelajaran peserta didik di antaranya adalah metode dan sumber
diarahkan untuk mengembangkan potensi_ _belajar_yang digunakan oleh tenaga,
dirinya untuk berpikir rasional dan pendidik, Pembelajaran yang bersumber
Kkecermerlangan akademik dengan —pada earifan lokal, yang melibatkan
memberikan makna terhadap apa yang siswa dalam tradisi yang ada di
ilihat, didengar, dibaca, serta dipeiajari _—_‘ingkungan tempat tinggal memberikan
dari warisan budaya. esan yang lebih kontekstual (Bakhtiar,
roses pembelajaran interaktif dapat 2016),
dipahami sebagai proses _pembelajaran Fisika adalah salah satu eabang ilmu
yang menuntut adanya interaksi aktif alam, yang mempelajari tentang sifat,
158hukum-hukum alam, serta peneraapannya
dalam kehidupan sehari-hari, Kajian
Fisika ada yang konkrit, adapula yang
bersifat abstrak. Menurut Sari (2016),
konsep Fisika yang bersifat abstrak sulit
untuk divisualisasikan, —sehingga
‘membuat siswa kesulitan dalam menelaah
dan_memahaminya, Hal tersebut akan
membuat pembelajaran Fisika dianggap
sulit dan tidak menarik. Keberadaan
Kearifan lokal memicu siswa untuk
Qmenelaah dan mengkaji berbagai
fenomena yang terjadi dalam kearifan
lokal tersebut secara ilmiah, sehingga
kkesadaran untuk —menjaga dan
‘melestarikan Kebudayaan akan tumbuh
ketika kearifan lokal tersebut dijadikan
sebagai sumber belajar (Saputra, 2016).
‘Berbagai peristiwa dalam kehidupan
seharishari tidak dapat dipisahkan dari
kkajian fisika, Hampir semua aspek
kehidupan berkaitan dengan fisika,
termasuk kearifan loka Kalimantan
selatan, Menurut Oktaviana, dkk (2017),
pembelajaran fisika akan lebih bermakna
jika aktivitas sehari-hari di lingkungan
tempat peserta didik tinggal dijadikan
sebagai sarana atau sumber belajar. Hal
inilah yang melandasi penulis merasa
sangat penting untuk menguraikan secara
rinei berbagat Kearfan lokal Kalimantan
Selatan yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar Fisika Kelas X. Selain
sebagai upaya mempromosikan potensi
lokal Kalimantan Selatan lebih luas,
rmakalah ini juga diharapkan dapat
menjadi referensi dan inspirasi_ bagi
ppembaca, khususnya tenaga pendidik agar
apat_merancang_ pembelajaran Fisika
sesuai dengan tuntutan Kebutuhan dan
kurikulum.
PEMBAHASAN
Kearifan lokal merupakan citi Khas
suatu daerah atau wilayah tertentu yang
rmemiliki nilai kebudayaan, berkembang
dalam Tingkup lokal dari_generasi_ ke
generasi berikutnya (Damayanti, 20
Kearifan lokal atau local wisdom dapat
dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (lokal) yang bersifat bijaksana,
159
ISBN 978-602-6483-63-8
Seminar Nasional Pendidikan
Banjarmasin, 24 Maret 2018
penuh kearifan, bernilai bak,
tertanam dan diikuti oleh
‘masyarakatnya (Sartini, 2004).
‘Menurut Kassa (2011), keberadaan
Kearifan lokal dalam suatu masyarakat
memiliki peran sangat penting karena
kearifan lokal termasuk dalam pelindung
kerusakan lingkungan alam. Setiap daerah
yang
anggota
memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, dengan demikian — tuntutan
Kehidupan yang berbeda_— akan
memunculkan suatu iri. Khas yang
‘membedakan suatu daerah dengan daerab
Jainnya
Proses pembelajaran_ menekankan
pada pemberian Kesempatan untuk
‘mendapatkan pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar
rmenjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Menurut Kartono (2010)
dalam Damayanti (2013), pendidikan
sans termasuk fisika dapat dikembangkan
dengan bertumpu pada Keunikan dan
Keunggulan suata daerab, —termasuk
budaya dan teknologi lokal_(kearifan
loka)
Berikut ini adalah berbagai bentuk
Kearifan lokalberupa _permainan
tradisional, alat transportasi tradisional,
dan aktifitas budaya yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar Fisika kelas X.
Baingkaan untuk Materi_ Gerak
Parabola
‘Nama lain dari baingkaan adalah
basamsaman — dan —_alalasaman.
Permainan baingkaan diambil dari kata
“tingka” dan mendapat imbuhan ha- di
awal yang berarti suatu permainan yang
‘menuntut pemain menjadi tingka atau
hhanya berjalan dengan 1 kaki. Baingkaan
hanya memerlukan lapangan berupa tanah
datar dengan cara membuat garis persegi
membentuk pola T dan di atanya
digabungkan dengan lingkaran yang
disebut gugunungan. Setiap pemain
‘memerlukan batu bentuk pipih atau papan
eeil atau pecahan keramik yang disebut
undasGambar 1. Permainan baingkaan
(Sumber: https:!/porosbumi.com)
Dikutip dari Dinas Pemuda,
Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata
Kalimantan Selatan, para pemain terlebih
dahulu basiun untuk menentukan siapa
yang bermain terlebih dahulu, Pemain
yang mendapatkan kesempatan bermain
lebih awal berdiri di dekat kotak-kotak
lalu melemparkan undas ke Kotak 1
Aturan dalam permainan ini adalah
pemain tidak boleh menginjak kotak yang
ada undasnya, Sehingga pemain pertama
melompat ke Kotak 2 dengan
‘menggunakan satu kaki dan tidak boleh
‘menginjak garis pada kotak, lalu kotak 3,
4,5, dan menginjakkan dua kaki di kotak
6, lalu meloneat. ke — gugunungan.
Kemudian membalikkan badan menuju
kotak 6, 5, 4, 3, 2, dan menunduk untuk
mengambil undas di kotak 1 dalam
kondisi masih berdiri dengan satu kaki,
lau keluar dari Kotak permainan, Pemain
tadi akan melempar udas ke kotak 2, lalu
baingka lagi seperti scbclumnya,
Apabila——pemain” dapat
menyelesaikan sampai undas terlempar ke
kotak yang ke-6, pemain meletakkan
tundas di punggung telapak tangan dengan
membelakangi Kotak permainan lalu
melemparkan undas ke belakang. Jika
undas tersebut jatuh di salah satu kotak,
maka Kotak itu. menjadi “rumah”,
sehingga ketika melewati Kotak yang
menjadi “rumah"nya pemain berhenti
dengan dua kaki dan pemain lain tidak
boleh menginjak kotak tersebut, Rumah
‘akan “bakar" atau hangus jika pemiliknya
‘melewati rumah dengan baingka.
Proses melempar undas akan tepat
sasaran jika pemain mengerti tentang
tgerak parabola Hal ini terjadi Karena
pergerakan wndas mulai lepas dari tangan
ISBN 978-602-6483-63-8
Seminar Nasional Pendidikan
Banjarmasin, 24 Maret 2018
hhingga_menyentuh tanah _membentuk
suafu lintasan berupa garis parabola.
Sehingga proses permainan baingkaan
dapat dijadikan sebagai pendekatan dalam
mengajarkan gerak parabola,
Fenomens Konsep Fiske
Undas yang Jarak——— Tinlasan
dlilempar pemain terjauh pada sumbu
hharus— mendarat_X dirumuskar:
tepat di kotak yang y?sin29
dityje— Pemain eats = —
aingkaan —harus
rmengatur —strategi
‘agar undas. jatuh
dengan jarak yang
slinginkan,
Pelemparany —wndas TWH tering pada
‘akan melambung ke sumbu Y
‘udara sampai titik —dirumuskan:
ketinggian tertentu, vp? sin? @
setelah tu undas
akan turun ke tana 79
tempat permainen,
Vu =
‘Agar sampai_ ke Waktu nik
fanah, —unddasmencapaii—titk
‘memerlukan waktu terjauh:
fertentu. — Wakt ys = 2X ty ets
‘mulai undas v, sing
dilempar —sampai€Yeke =
rmendarat_—adalal
dua kali waka
undas untuk
mencapai—ttik
tertingsi
Posisi undas pada Kecepatan undas di
setigp —-wakte sumbuX_konstan
linyatakan dalam Posisi benda adalah
dua ttik, —yaknihasil kali keeepatan
sumbu Xda di sumbu X dengan
sumbu Y. wokt.
Kungas
C05 0.
Keecepatan undas di
sumbu Y berubah-
Uubah akibat adanya
pereepatan
gravilasi.—Posis
benda di sumbu ¥
dlinyatakan
Venda
= yy.sin8.t
Loe
zat
eePayung Sinoman Haderah untuk
Materi Gerak Melingkar
Kesenian Sinoman Hadrah adalah
bagian dari adat masyarakat Banjar di
Kalimantan Selatan dalam kegiatan
petkawinan, Secara_umum, — adat
petkawinan rang Banjar menurut
Prawiro (2013) berupa _kegiatan
asasuluh, — badatang, —baantaran,
bapingit, badudus, akad nikal, maarak
pengantin, dan pengantin —batatai
‘Maarak pengantin adalah kegiatan iring-
fringan dari rumah pihtak laki-laki
‘menuju rumah mempelai wanita, dan
pengantin batatai adalah proses
persandingan kedua mempelai di
pelaminan, Maarak pengantin pada
umumnya diikuti dengan kesenian
sinoman hadrah.
Sinoman berarti kelompok gasidah
pria_yang menyambut tamusamu atau
pejabat, sedangkan hadrah_artinya
‘menghadirkan dengan mengambil teknik
(Depdikbud, 1978 dalam Khair (2003).
Menurut Khair (2003), Sinoman hadrah
‘merupakan kesenian yang terdiri dari
lima atau lebih pendendang syair
sekaligus pemukul rebana, serta pemutar
payung ubur-ubur ditambah dengan
penari rudat sebanyak 20 hingga 30 orang
sambil memainkan bendera berbentuk
‘Gambar 2, Payung Sinoman Hadrah
(Sumber:http:/inewportbeach=
wahyu4. blogspot.com)
161
ISBN 978-602-6483-63-8
Seminar Nasional Pendidikan
Banjarmasin, 24 Maret 2018
Berikut ini adalah berbagaifenomena
yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar materi gerak melingkar,
Fenomena ‘Konsep Fisika
Payung sinoman Perputaran — payang
hhaderah diputar sinoman—aderah
dengan kecepatan teri dari dua
tertent ecepatan, —_yakni
kecepatan’ linear dan
keeepatan sudut,
va
Payung sinoman Pengulangan
hhaderah berputar perputaran—payung
secara berulange sinoman ——haderah
slang. rmemunclkan besaran
{sik yak fekuensi
yaitu banyaknya
putaran setigp satuan
vwaktu
= 2nf
tau
v= 2nkf
Selain frekuens
terdapat besaran lain
yakni-periode, yaitu
wwaktu ‘yang
sliperlukan untuk
rmelakukan satu kali
pataran
1
Tr
‘Untuk memutar Lingkaran payung dan
payung. sinoman
hhaderah, pemain
smenggunakan
kayu yang.
terhubung dengan
ayy terletak dalam
tit atau sumbuy pusat
yang sama, schingga
hilai Kecepatan sudut
antara batang pemutar
Tingkaran payung. dengan lingkaran
payung bernilai sama
hye = pone
Gerobak Sapi dari Pelathari untuk
Materi Usaha dan Energi
Gerobak sapi menjadi ikon dari
‘ibukota Laut, yakni kecamatan Pelaihari
Alat transportasi tradisional ini memang
masih bertahan dan digunakan oleh
‘masyarakat Kalimantan Selatan, Berbagai‘fenomena pada saat pengeunaan gerobak
sapi dapat dijadika sebagai sumber belajar
ika materi Usaha dan Energi
Gambar 3. Tugu Gerobak Sapi di
Polaihari
(Sumber:https:/finstakalimantan.blogspot
com)
Fenomena| Konsep Fist
‘Sapi yang menarik Usaha — dirumuskan
‘gerobak sebagai
mengeluarken W=F.Ax
usaba agar gerobak Jka ‘gerobak
berpindan, rmembentuk — sudut
tertentu—terhedap
arah
perpindahannya,
maka persamaan di
alas berubah
menjadl:
W= (Fos 8) Ax
Saat hari, Amang Sapi __melakukan
din mengangkut
hasil— kebunnya
berupa buah naga
untuk —dijual ke
pasar. Gerobak sapi
yang digunakannya
berjalan dengan
kelajuan 20. mvs
‘Akan tetapi, cuaea
tipasibaberubah
uusaha agar berjalan
lebih. cepat. Usaha
dalam Keadaan ini
adalah besar
pperubehan — energi
ik sapi_ yang
firumuskan sebagai
menjadi -mendung
schingga— Amang
Udin—cerpaksa
rmemukul —sapinya
agar bergerak lebih
expat. Setelah
sipukul, sapi_ ini
berjalan lebih cepat
162
ISBN 978-6002-6483-63-8
Seminar Nasional Pendidikan
Banjarmasin, 24 Maret 2018
Tenomena Konsep Fiske
‘dengan kelajuan 25,
mis.
Saat gevobak sap Usaha Ketika terjadh
ibe gi rumahnya, perubahen
cil Ijum meminta ketinggian karung
‘uiwh Dari untuk yang. pada awalnya
‘menurunkan i alas gerobak
arungekarung padi berpindah ke
fersebut ke tanah, permukaan tanh
Memindabkan ——dirumuskan:
karung padi ini dari W=-AEp =~ (Bp
ats gerubak Epi)
‘momerlukan usaha,
Seat Amang Udin Pada val buah naga
‘mengangkut asi! berada—dipuncak
ppanen berupa bush gundukan, lai
haga, gerobak sapienergi potensialnya
yang digunakan adalah maksimum
{ibaetibamelintasi dan energi
suatu gundukan kinetiknya nol. Akan
kecil di salah satu tetapi saat jatuh dan
roda, Hal inj mendekati——tanah,
‘membuat gerobak nila energi
‘menjadi miring dan _potensiainya
sebiji bush naga menjadi minimum,
jatuh dari gerobak, dan’ energi_kineti
(disebabkan bush
nage memiliki
kecepatan) menjadi
rmaksimum,
Hal jni-merupakan
bukti —_kekekalan
cenergi mekanik yang.
sirumuskan:
EpitPk = EpstPks
Balogo dan Bagasing untuk Materi
Momentum dan Impuls
Balogo merupakan__permainan
tradisional wang Banjar di Kalimantan
Selatan, Nama balogo berasal dari kata
“Togo” yang mendapatkan imbuhan “ba”
(dari bahasa Banjar) yang berarti
permainan yang menggunakan alat logo.
Logo metupakan alat permainan yang
dibuat dari bahan tempurung kelapa. Agar
Jogo memiliki massa yang besar, maka
bagian permukaan tempurung kelapa
ditambah lelehan plastik yang disatukan
dengan cetakan (Humaidi, 2016).Bentuk alat_ logo bermacam-
‘macam, ada berbentuk bidawang (bulus),
segi tiga, layang-layang, dan daun
Permainan ini selain menggunakan logo,
{juga memerlukan alat bantuk yang disebut
‘Panapak atau campa, yakni stik atau alat
ppemukul yang berfungsi mendorong logo
agar bisa meluncur dan menjatuhkan logo
Jawan (Romadoni, 2017).
Permainan’ balogo _ menurut
Disporbudpar Kalsel ditkuti paling sedikit
dua orang yang saling bersaing, tetapi
juga bisa diikuti oleh empat orang dengan
formasi dua orang pertim. Terlebih dahulu
pemain basiun untuk menentukan siapa
yang “naik” dan “pasang”, Pemain yang
‘naik” akan berditi di garis “naikan”,
sedangkan yang “pasang” —harus
mendirikan fogo-nya. Permainan akan