Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Nalar, Vol. 8, No.

1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

IMPLIKASI KUALITAS SHALAT SUBUH


DALAM KEHIDUPAN REMAJA
(Studi Fenomenologi Pada Remaja Tarbiyah)

A. Ahmad Ridha
Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar

Abstract

Purpose of this research is know the implication and the main of early morning prayer of teenage’s
life. Subject of the research 4 teenagers Tarbiyah and usually took prayer together on the mosque for
every single day. The research instrument by observation and within interview the subject. The result
of the research shown that the quality of early morning prayer have positive effect on their life. The
fourth subject felt the benefit of it, specially on the respect to times, healthy, and thinking better.
Subjects mor respect to the times and increase the ability to manage the times. Life activity being
more variation, controlled, and each moving has meaning because every single day was begin by
comfortable feeling and hoping prayer to do all of the lifes activity.

Keyword: Early morning prayer, teen.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi dan makna shalat subuh bagi kehidupan remaja.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang remaja tarbiyah yang rutin shalat subuh berjamaah di
masjid. Instrumen penelitian berupa observasi dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas shalat subuh memiliki pengaruh positif dalam
kehidupan sehari-hari remaja. Keempat subjek merasakan manfaat shalat subuh dalam kehidupan
sehari-hari terutama dalam hal penghargaan terhadap waktu, kesehatan, dan kejernihan dalam
berpikir. Subjek menjadi lebih menghargai waktu dan terjadi peningkatan kemampuan dalam
manajemen waktu. Aktivitas keseharian remaja menjadi lebih variatif, terkontrol, dan setiap gerak
laku menjadi lebih bermakna karena tiap paginya diawali dengan perasaan yang nyaman dan niat
untuk beribadah dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Kata kunci: Kualitas Shalat Subuh, Remaja

PENDAHULUAN karena begadang dan rasa malas, meskipun


Waktu pagi merupakan awal bermulanya telah memasang alarm agar dapat bangun tidur,
aktivitas, hal ini ditandai dengan bangun tidur namun remaja tidak beranjak dari tempat
dan langsung menunaikan shalat subuh bagi tidurnya untuk langsung shalat subuh dengan
umat Islam. Shalat subuh merupakan aktivitas alasan masih mengantuk dan malas. Oleh
pertama yang dilakukan oleh umat Islam setelah karena kesulitan bangun tidur, akhirnya ada
bangun tidur. Namun pada kenyataannya, yang melaksanakan shalat subuh meskipun
remaja seringkali lalai melaksanakan shalat tergesa-gesa dan ada pula yang tidak sempat
subuh karena terlena oleh nyenyaknya tidur. lagi shalat subuh.
Hasil survei terhadap 50 remaja laki-laki, Keterlambatan bangun tidur dapat
menunjukkan 84% remaja sering melalaikan memengaruhi kondisi psikologis remaja.
shalat subuh. Dari hasil survei pula, dapat Remaja yang terlambat bangun tidur maka akan
diketahui penyebab kesulitan bangun tidur yaitu memulai aktivitasnya dengan tergesa-gesa atau

886
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

dengan kata lain diburu waktu. Shalat subuh orang yang stress, emosional, dan berpenyakit
yang dilakukan dengan tergesa-gesa maka akan kronis sebagai terapi penyembuhan [14].
memengaruhi kualitas shalat subuh remaja. Selain itu, Susanto menyatakan bahwa
Shalat subuh yang merupakan aktivitas pertama bangun pada pagi hari dapat menyegarkan
umat Islam di pagi hari, jika dilakukan dengan metabolisme tubuh dan menyehatkan mental
tidak baik dan tergesa-gesa, maka akan [1]. Selain itu, Browis mengemukakan bahwa
memengaruhi aktivitas berikutnya dan kecenderungan bangun pagi yang disertai
berikutnya lagi. Seluruh aktivitas yang dengan exercise seperti shalat subuh, dapat
dilakukan akan terganggu dan berantakan mengurangi kecenderungan terjadinya
karena diawali dengan kondisi shalat subuh gangguan kardiovaskular dan mampu
yang tidak berkualitas [1]. menyehatkan mental [1]. Berdasarkan
Sementara itu, hasil survey terhadap 30 pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti
remaja laki-laki yang memiliki kelompok merasa tertarik untuk meneliti fenomena shalat
tarbiyah, menunjukkan 96,67% remaja rutin subuh di kalangan remaja.
shalat subuh di masjid. Hasil wawancara Kualitas Shalat Subuh
terhadap salah seorang remaja tersebut Kualitas shalat merupakan peningkatan
menyatakan bahwa shalat subuh sangat khusyuk dalam aktivitas shalat. Dengan kata
bermanfaat dan membuatnya lebih menghargai lain, semakin tinggi kekhusyukan dalam shalat,
waktu. Dari hasil survey terhadap dua maka shalat akan semakin berkualitas [13].
kelompok remaja tersebut, dapat disimpulkan Kualitas shalat subuh sebagai shalat subuh yang
bahwa ada remaja yang rutin shalat subuh tepat dilakukan dengan gerakan yang tenang dan
waktu meskipun remaja seusianya cenderung bacaan yang benar disertai dengan perasaan
melalaikan shalat subuh. Hal ini menandakan takut dan tunduk kepada Allah [15].
adanya masalah terhadap kualitas shalat subuh Aspek-aspek kualitas shalat berdasarkan
remaja pada umumnya. ayat dalam Al-Qur’an, yaitu khusyuk dengan
Shiddieqy mendefinisikan kualitas shalat suara, khusyuk dengan qalbu, khusyuk dengan
yaitu suatu aktivitas shalat dengan menangis dan bersujud, khusyuk karena takut
menghadapkan hati (jiwa) kepada Allah dan kepada Allah, khusyuk karena takut dan harap,
mendatangkan takut kepada-Nya, serta khusyuk dalam pandangan, dan khusyuk dengan
menumbuhkan di dalam jiwa rasa keagungan, wajah [11].
kebesaran, dan kesempurnaan kekuasaan-Nya. Aspek-aspek diatas secara keseluruhan
Jika saja manusia bangun tidur pada waktu memberi isyarat bahwa khusyuk bisa diraih
subuh dan mengawali dengan shalat subuh yang dengan melibatkan tunduknya seluruh organ
baik tentu saja aktivitas-aktivitas berikutnya tubuh berlandaskan iman yang terwujud dalam
akan berjalan dengan lancar. Hal ini disebabkan rasa takut dan harap kepada Allah. Dengan
karena aktivitas manusia diawali dengan kekhusukan, maka kualitas shalat pun bisa
kondisi psikologis yang baik. Jadi dapat diraih [11].
dikatakan bahwa kualitas shalat subuh dapat Fenomena Shalat Subuh
meningkatkan kualitas hidup jika dilakukan Kualitas atau nilai shalat yang dikerjakan
secara konsisten [6]. sangat tergantung pada kualitas
Shalat yang berkualitas dapat diibaratkan kekhusyukannya. Kekhusyukan adalah
seperti meditasi atau pemusatan pikiran dan ketenangan hati dan anggota badan, merendah
perasaan untuk mencapai ketenangan pikiran dan menunjukkan ketundukan, serta
dan jiwa. Riset Davidson, menemukan bahwa menghinakan diri karena takut kepada Allah
shalat yang berkualitas berguna bagi orang- dengan menghadirkan keagungan-Nya. Hal ini

887
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

akan membuahkan sikap menundukkan Shalat subuh memiliki kaitan yang erat
pandangan, tidak menoleh ke sana kemari, serta dengan pemanfaatan waktu yang baik. Atkinson
tidak bermain-main ketika sedang mengerjakan mendefinisikan manajemen waktu sebagai
shalat [13]. kemampuan menggunakan waktu seefisien dan
Setiap hari terjadi siklus perputaran waktu. seefektif mungkin untuk memperoleh manfaat
Shubuh merupakan siklus penuh kesejukan dan yang maksimal [7]. Waktu merupakan sumber
keheningan. Sebagai makhluk-Nya, manusia daya yang paling berharga [9].
mesti mengisi waktu dengan berbagai aktivitas Taylor menyatakan bahwa untuk mencapai
yang bernilai disisi-Nya. Selain itu, adanya manajemen waktu yang baik diperlukan
pergantian siang dan malam mengajar manusia kesadaran diri yang tinggi terhadap
untuk mengelola hidup, menyelaraskan hidup penghargaan waktu, ditunjang dengan
dengan ketentuan Tuhan, serta menempatkan kedisiplinan pribadi, motivasi, konsentrasi, dan
sesuatu pada tempatnya [4]. kekuatan untuk menolak hal-hal yang dapat
Dengan membiasakan diri bangun pagi dan merusak, sehingga waktu dapat dimanfaatkan
shalat subuh tepat waktu akan berdampak pada dengan bijaksana [7].
perilaku individu, shalat sangat berperan bagi Abidin mengemukakan bahwa shalat
pembentukan jiwa individu. Kesuksesan mampu mendidik individu dalam hal
individu bisa diukur dari amal shalatnya yang manajemen waktu. Shalat lima waktu terikat
berdasarkan kesadaran bukan sekadar dengan waktu, individu yang shalat harus
memenuhi kewajiban dan agar terlepas dari prihatin dan peka dengan waktu. Kepekaan pada
beban [4]. waktu tersebut jika dikembangkan pada semua
Individu yang menunaikan shalat subuh aspek kehidupan akan menjadikan individu
tepat waktu mengindikasikan bahwa individu lebih menghargai waktu dan individu yang
tersebut menghargai waktu. Dengan menghargai waktu akan cemerlang [12].
menghargai waktu, maka individu mampu Manfaat positif yang dapat diperoleh dari
mengelola dan meningkatkan kemampuan kebiasaan bangun pagi yaitu: 1) Segi spiritual,
dalam memanajemen waktu sehingga aktivitas individu yang bangun lebih pagi memiliki
berjalan sesuai rencana. Selain itu, dengan kesempatan beribadah lebih banyak. Ketika
memanfaatkan waktu di pagi hari maka individu individu bangun lebih pagi dan melaksanakan
tersebut memiliki makna hidup yang baik dan berbagai macam ibadah, maka individu akan
menandakan kesyukuran dirinya [5]. merasa lebih tenang. Jika individu tenang, maka
Dengan disiplin bangun pagi dan shalat pikiran individu akan lebih bagus dan kerja
subuh tepat waktu merupakan faktor yang individu lebih lancar. Individu akan lebih siap,
menentukan keberhasilan individu dalam dibandingkan individu yang bangun kesiangan.
bekerja. Individu yang mengawali hari dengan 2) Segi kesehatan, individu yang tidur di awal
kondisi yang tenang, maka sepanjang hari waktu dan bangun lebih awal mendapat cukup
tersebut, kegiatan dan akitivitas yang dilakukan waktu istirahat dan bangun dalam kondisi yang
akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah segar-bugar. Dengan kondisi ini, individu bisa
ditentukan sebelumnya. Sebaliknya jika lebih meningkatkan produktivitas hidup
individu mengawali hari dengan perasaan yang sepanjang hari. Selain itu, kemampuan berpikir
tidak tenang, dalam hal ini adalah terlambat di pagi hari lebih optimal dan bangun pagi
shalat subuh, maka aktivitas yang telah memungkinkan individu untuk menghirup udara
direncanakan akan mengalami hambatan dan segar dan mendapatkan nutrisi dari sinar
kesulitan disebabkan oleh permulaan aktivitas matahari yang bermanfaat bagi kesehatan. 3)
dengan kondisi psikologis yang tidak baik [2]. Segi ekonomi, bangun lebih pagi akan

888
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

mendatangkan rezeki, jika individu adalah keempat subjek, diperoleh gambaran fenomena
seorang pengusaha dan ternyata selalu bangun shalat subuh sebagai berikut:
kesiangan maka sudah dapat diprediksikan 1. Responden XY
bahwa hasilnya tidak begitu bagus. 4) Segi XY merasa seperti ada sesuatu yang hilang
prestasi, waktu bangun pagi merupakan waktu jika dirinya tidak melaksanakan shalat subuh
yang paling produktif bagi otak dalam bekerja. tepat waktu. XY memandang orang-orang yang
Individu yang belajar dini hari akan lebih tidak shalat subuh tepat waktu sebagai orang-
efektif karena ketika pagi pikiran masih segar. orang yang merugi, karena shalat subuh telah
Hal ini menyebabkan individu lebih berprestasi jelas manfaatnya. XY menyatakan bahwa jelas-
dibandingkan yang bangun kesiangan [10]. jelas shalat subuh itu lebih baik dari tidur.
Shalat subuh itu manfaatnya buat diri sendiri
METODE PENELITIAN dan tidak ada sejarahnya kalau dengan shalat
Penelitian yang dilakukan adalah jenis subuh akan membuat seseorang menjadi sakit.
penelitian kualitatif dengan pendekatan XY mengakui bahwa dirinya juga biasa
fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini ketiduran, tapi XY mengingat bahwa segala
adalah remaja laki-laki usia 17-20 tahun yang perbuatan manusia kelak akan dipertanggung-
rutin melaksanakan shalat subuh tepat waktu jawabkan.
secara berjamaah dan memiliki kelompok 2. Responden MK
tarbiyah. Teknik yang digunakan untuk memilih Perasaan tenang dan damai dalam hati
subjek dalam penelitian ini adalah purposive dirasakan MK saat melaksanakan shalat subuh.
sampling (typical sampling), yaitu peneliti MK merasa cemas saat dirinya tidak
memilih subjek dengan ciri khas tertentu [8]. mengerjakan shalat subuh tepat waktu, ada rasa
Instrumen penelitian yang digunakan bersalah, kecewa, dan malu pada diri sendiri.
berupa teknik observasi dan wawancara MK memilih shalat subuh tepat waktu karena
mendalam. Peneliti menerapkan member mengingat bahwa perbuatan seseorang
checking untuk mengetahui akurasi hasil ditanggung oleh dirinya sendiri, hal inilah yang
penelitian. Member checking dilakukan dengan memotivasi MK agar tetap melaksanakan shalat
membawa kembali laporan akhir atau deskripsi- subuh tepat waktu. MK menganggap shalat
deskripsi spesifik ke hadapan partisipan untuk subuh sebagai media untuk menguji keimanan
mengecek apakah partisipan merasa bahwa seseorang, karena pada waktu subuh merupakan
laporan/deskripsi tersebut sudah akurat [3]. waktu yang sulit bagi kebanyakan orang untuk
Selain itu, peneliti mengecek hasil bangun tidur dan melaksanakan shalat subuh.
transkripsi untuk mengetahui reliabilitas Shalat subuh membuat MK dapat
kualitatif. Gibbs mengemukakan salah satu melaksanakan banyak aktivitas, pikiran lebih
prosedur reliabilitas, yaitu mengecek hasil segar dan membuatnya terbiasa bangun pagi
transkripsi untuk memastikan tidak adanya serta lebih disiplin. MK berupaya untuk
kesalahan yang dibuat selama proses transkripsi mengajak teman-temannya agar dapat
[3]. melaksanakan shalat subuh, karena tugas kitalah
untuk mengingatkan mereka ketika ia lalai dan
HASIL PENELITIAN meninggalkan shalat subuh.
Hasil penelitian ini menekankan pada 3. Responden JM
makna shalat subuh tepat waktu bagi remaja JM merasa ada keganjilan dalam hatinya
dan implikasinya. Penelitian ini melibatkan jika tidak melaksanakan shalat subuh, bahkan
empat orang subjek remaja tarbiyah yang rutin jika JM terlambat shalat subuh ia merasa tidak
shalat subuh. Berdasarkan wawancara terhadap enak dan kurang nyaman. Oleh karena itu, JM

889
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

berusaha untuk bangun tepat waktu dan bisa ditarik satu rasi yang mengarah pada fokus
melaksanakan shalat subuh. penelitian.
Ada keistimewaan tersendiri bagi JM dalam 1. Manfaat dan Makna Shalat Subuh
memaknai shalat subuh. Kehidupan menjadi Shalat subuh membuat remaja menjadi
lebih terarah ketika aktivitas dimulai dengan terbiasa bangun lebih awal, lebih disiplin, dan
shalat subuh tepat waktu. Shalat subuh pikiran menjadi lebih tenang. Adanya waktu
memberikan rasa nyaman dalam hati, pahala luang di pagi hari dapat membuat aktivitas
yang berlimpah dan adanya keinginan untuk remaja menjadi lebih teratur.
selalu meningkatkan nilai-nilai spiritual. Oleh Remaja menyatakan bahwa shalat subuh
karena itu, rasa keikhlasan dalam beribadah menjadi penyegar rohani di pagi hari saat
sangat diperlukan agar ibadah tidak bangun tidur. Ada rasa semangat yang dialami
memberatkan. JM menyatakan bahwa dirinya ketika selesai mengerjakan shalat subuh.
senantiasa menumbuhkan keinginan yang kuat Kehidupan remaja menjadi lebih terarah ketika
dan keikhlasan dalam menjaga shalat subuhnya, aktivitas dimulai dengan shalat subuh tepat
karena JM tidak memungkiri bahwa diriya juga waktu serta memberikan rasa nyaman dalam
sering merasa kesulitan bangun tidur untuk hati bagi remaja.
melaksanakan shalat subuh. Shalat subuh tepat waktu ternyata
4. Responden HJ berpengaruh positif terhadap kehidupan remaja.
HJ menemukan bahwa dengan shalat subuh Remaja menyatakan setelah shalat subuh tepat
tepat waktu, pikiran menjadi lebih jernih dan waktu, dirinya menjadi lebih peka terhadap
mempunyai waktu di pagi hari untuk keluarga. Dengan shalat subuh, pikiran menjadi
beraktivitas. HJ memaknai shalat subuh sebagai lebih tenang, lebih dekat pada Allah dan lebih
sarana untuk mendapatkan rahmat Allah SWT, mudah dalam menjalankan aktivitas.
mengerjakan shalat subuh sebagai pembeda Selain itu, remaja menyatakan bahwa ada
antara orang mukmin dan orang munafik. HJ rasa nyaman dalam menjalani kehidupan. Ada
merasakan kedisiplinannya meningkat dengan keinginan untuk selalu meningkatkan nilai-nilai
konsisten shalat subuh tepat waktu. Namun, HJ spiritual ketika dapat melaksanakan shalat
merasa masih belum khusyuk dalam shalat subuh dengan tepat waktu. Ada rasa semangat
subuh karena HJ belum meresapi maknanya dalam menjalani kehidupan yang dibarengi
dalam melakukan ibadah shalat subuh. dengan energi positif yang didapatkan dari
HJ merasa bahwa kepribadiannya terbentuk shalat subuh sehingga berdampak pada
dengan shalat subuh, lebih disiplin, lebih siap kehidupan remaja yang dapat dijalani dengan
menghadapi hari yang akan dilalui. HJ baik.
menjadikan shalat subuh sebagai kebutuhan Shalat subuh tepat waktu menuntut remaja
primernya sehingga baginya sangat mudah untuk bangun tidur lebih pagi, remaja pun dapat
untuk menjaga agar shalat subuh tidak mengambil manfaat dari bangun pagi. Dengan
terlewatkan. HJ mengungkapkan bahwa bangun pagi, remaja tidak terlambat ke kampus
keuntungan shalat subuh adalah untuk manusia untuk mengikuti perkuliahan dan remaja dapat
sendiri, tidak ada keuntungan yang Allah menyelesaikan banyak pekerjaan di waktu pagi
peroleh dari shalat subuh hamba-hambanya. setelah shalat subuh.
Bangun pagi dapat membentuk kepribadian
PEMBAHASAN remaja khususnya sikap disiplin. Remaja bisa
Berdasarkan hasil analisis terhadap data- mengerjakan semua pekerjaan sesuai dengan
data penelitian dari keempat subjek, maka dapat waktunya masing-masing. Ada rasa kesenangan
tersendiri yang dialami ketika remaja mampu

890
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

bangun di waktu subuh dan melaksanakan masih ada remaja yang dapat melaksanakan
shalat subuh yang membuat remaja menjadi shalat subuh dengan tepat waktu. Remaja-
bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari- remaja menanggapi bahwa rekan-rekan
hari. seusianya yang melalaikan shalat subuh
Shalat dapat mendidik individu untuk merupakan suatu kerugian dan keprihatinan
menghargai waktu dengan baik, bagi remaja.
mengoptimalkan setiap kesempatan yang ada Para remaja yang melalaikan shalat subuh,
untuk memacu kreativitas diri, mengembangkan sudah seharusnya menyadari dirinya sebagai
kompetensi diri dan mempertahankan eksistensi seorang muslim yang memiliki kewajiban untuk
diri sebagai seorang khalifah. Shalat yang beribadah. Jika ada remaja yang melalaikan
dilakukan dengan gerakan yang tepat, teratur shalat subuh, maka kewajiban bagi yang lain
dan khusyuk menjadi faktor penentu untuk untuk mengingatkannya. Remaja beranggapan
merasakan manfaat shalat subuh [12]. Selain bahwa dirinya sangat sedih dan malu karena
itu, dengan disiplin bangun pagi dan shalat rekan-rekan seusianya tidak menjalankan shalat
subuh tepat waktu merupakan faktor yang subuh. Bagi remaja yang tidak shalat subuh,
menentukan keberhasilan individu dalam maka kerugian itu akan ditanggung oleh dirinya
bekerja [2]. sendiri, karena shalat subuh telah jelas
Individu yang bangun lebih pagi memiliki keutamaan dan pahalanya.
kesempatan beribadah lebih banyak. Individu Adanya stigma bahwa shalat subuh itu
bisa melaksanakan shalat malam, memberatkan karena mesti bangun pagi-pagi
memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran dan saat masih mengantuk sehingga menimbulkan
shalawat. Jika individu bangun terlambat, maka rasa malas yang seringkali mengalahkan niat
shalat subuh saja sudah terlambat. Ketika untuk bangun dan melaksanakan shalat subuh.
individu bangun lebih pagi dan melaksanakan Shalat subuh merupakan ujian tersendiri bagi
berbagai macam ibadah, maka individu akan remaja untuk dapat melaksanakannya dengan
merasa lebih tenang. Jika individu tenang, maka ikhlas dan tepat waktu. Rasionalisasi dalam diri
pikiran individu akan lebih bagus dan kerja remaja yang sedang mengalami berbagai
individu lebih lancar. Individu akan lebih siap, macam perubahan seringkali diombang-
dibandingkan individu yang bangun kesiangan ambingkan oleh pemikirannya sendiri. Pada
[10]. dasarnya keinginan untuk melaksanakan suatu
Waktu bangun pagi merupakan waktu yang ibadah diawali dengan niat, jika niat sudah
paling produktif bagi otak dalam bekerja. buruk, maka buruklah ibadahnya.
Individu yang belajar dini hari akan lebih Remaja membenarkan bahwa shalat subuh
efektif karena ketika pagi pikiran masih segar. berat untuk dilaksanakan, namun dengan
Hal ini menyebabkan individu lebih berprestasi kesadaran penuh sebagai seorang hamba Allah
dibandingkan yang bangun kesiangan [10]. dan adanya keinginan yang kuat dalam diri
Shalat membuat orang yang melaksanakannya remaja yang disertai dengan usaha untuk
menjadi berwibawa, memiliki kepribadian yang bangun pagi dan melaksanakan shalat subuh,
mulia, dan terangkat derajatnya dari kehinaan maka hal itu dapat menjadikan remaja
[15]. memperoleh pahala. Selain itu, keikhlasan
2. Fenomena Shalat Subuh dalam melaksanakan shalat subuh sangat
Fenomena shalat subuh tepat waktu di berpengaruh terhadap kualitas ibadah seorang
kalangan remaja tarbiyah sangat menarik remaja. Keikhlasan adalah awal dari
perhatian. Di tengah kehidupan remaja yang kesanggupan seorang remaja dalam
penuh gejolak dan kenakalan remaja, namun melaksanakan shalat subuh.

891
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

Shalat merupakan kunci utama meraih [3] Creswell, J. (2010). Qualitative Inquiry and
surga. Dengan mengingat bahwa keutamaan dan Research Design: Choosing Among Five
manfaat shalat subuh sangat besar, maka Traditions. California: Sage Publications.
merugilah orang-orang yang lalai dalam
melaksanakan shalat subuh [15]. [4] El-Ma’rufie, S. (2011). Dahsyatnya Shalat
Shalat merupakan tiang agama. Shalat Shubuh & Tahajud: Bahagia Dunia
menempati posisi yang sangat penting dalam Akhirat Dengan Dua Shalat Yang
Islam karena ia merupakan tiang agama. Istimewa. Cetakan ke-1. Bandung:
Dengan kata lain, tegaknya ke-Islaman dalam Mizania.
diri individu tergantung pada tiang
penyangganya, yaitu shalat. Oleh karena itu, [5] Fattah, S.A. (2012). Manajemen Waktu Para
anggapan bahwa shalat subuh memberatkan Ulama: Potret Gemilang Keberhasilan
harus ditepis untuk meraih surga Allah SWT Manusia Shalih Mengatur Waktu Dalam
yang telah dijanjikan-Nya [15]. Hidupnya. Cetakan ke-1. Diterjemahkan
Oleh Abu Umar Basyir. Solo: Zamzam.
KESIMPULAN
[6] Haryanto, S. (2005). Psikologi Shalat:
Berdasarkan hasil penelitian dan
Aspek-Aspek Kajian Psikologis Ibadah
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
Shalat. Cetakan ke-4. Jogjakarta: Pustaka
kualitas shalat subuh sangat bermanfaat dan
Pelajar.
berpengaruh positif dalam kehidupan remaja.
Kepribadian remaja dapat dibentuk dengan [7] Irma. (2005). Hubungan Antara Manajemen
kekonsistenan shalat subuh. Dengan Waktu Dengan Stress Akademik Pada
memperhatikan kualitas shalat subuh maka Mahasiswa di Makassar. Skripsi. (Tidak
secara alami dapat meningkatkan kemampuan Diterbitkan). Fakultas Psikologi UNM.
dalam manajemen waktu.
Adapun saran peneliti yaitu remaja, [8] Irwandy. (2011). Jenis Pendekatan
disarankan untuk memperbaiki kualitas shalat Purposive Sampling. (Online),
subuh dan merasakan manfaatnya. Remaja (http://irwandys.blogspot.com/2011/10/nor
umumnya merasa kesulitan dalam menjalankan mal-0-false-false-false-en-us-x-
shalat subuh. Rasa keinginan dan keikhlasan none_30.html, diakses 3 April 2013).
pun sangat membantu dalam upaya
menjalankan shalat subuh dengan konsisten. [9] LeBoeuf, M. (2010). Working Smart.
Jakarta: Tangga Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Ikhwani, F. (2012). Dahsyatnya Bangun [10] Masykur, M.S. (2012). Keajaiban Bangun
Pagi, Tahajud, Subuh, & Dhuha: Cara Pagi. Cetakan ke-1. Bandung: Cemerlang:
Hidup Sehat, Berkah, & Rezeki Berlimpah Publishing.
Dimulai Bangun Lebih Pagi. Cetakan ke-4.
[11] Mubarak, S.I. (2008). Sukses Dengan
Surakarta: Shahih.
Shalat Khusyuk. Cetakan ke-1. Bandung:
[2] Bahtiar, D.S. (2012). Manajemen Waktu Madania Prima.
Islami: Menjadikan Hidup Lebih
[12] Rachmat, A. R. (2014). Kedisiplinan Shalat
Bermakna Untuk Meraih Sukses Dunia &
Lima Waktu dan Kemampuan Manajemen
Akhirat. Cetakan ke-1. Jakarta: Amzah.

892
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar
Jurnal Nalar, Vol. 8, No.1, Jan-Jun 2015
A. Ahmad Ridha ISSN: 1639-7503

Waktu. Skripsi. (Tidak Diterbitkan).


Fakultas Psikologi UNM.

[13] Sayid, S.A. (2012). Ku Raih Shalat


Khusyuk Bersama Nabi. Cetakan ke-1.
Solo: Tinta Medina.

[14] Susanto, A. (2012). Islam itu Sangat


Ilmiah: Mengungkap Fakta-fakta Ilmiah
dalam Ajaran Islam. Cetakan ke-1.
Jogjakarta: Najah.

[15] Syarbini, A., & Zayyan, M.S. (2011).


Dahsyatnya Shalat Fardhu & Sunnah:
Rahasia Meraih Sukses, Kaya, & Bahagia.
Cetakan ke-2. Bandung: Ruang Kata.

893
Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran
Universitas Negeri Makassar

Anda mungkin juga menyukai