Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM

MOROWALI

MODUL PRAKTIKUM

Kimia Dasar

POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI

2018

1
Percobaan 1
Hukum Kekekalan Massa

A. Tujuan Percobaan
Membuktikan hukum kekekalan massa bahwa massa sebelum dan setelah reaksi sama

B. Alat dan Bahan


1. Erlenmeyer 7 buah
2. Gelas ukur 1 buah
3. Balon 5 buah
4. Timbangan
5. Pengaduk
6. Larutan asam klorida (HCl) 2 M
7. Batu kapur

C. Prosedur Kerja
1. Tuang larutan asam sulfat 2M sebanyak 10 ml ke dalam tabung erlenmeyer.
Gunakan sarung tangan dan lakukan dengan hati-hati.
2. Timbang erlenmeyer beserta isinya dan catat hasilnya
3. Masukkan 2 – 3 biji batu kapur dalam balon dan timbang balon beserta isinya.
Catat hasilnya
4. Tutupkan mulut balon ke mulut erlenmeyer, jaga jangan sampai batu kapur ikut
masuk.
5. Masukkan batu kapur dalam erlenmeyer yang berisi HCl, lakukan dengan hati-
hati.
6. Amati yang terjadi
7. Timbang erlenmeyer beserta balon dan isinya. Cata hasilnya
8. Ulangi percobaan sebanyak 4 kali dengan massa batu kapur yang berbeda.

D. Data Pengamatan
Massa alat dan Percobaan
bahan 1 2 3 4
Erlenmeyer +
larutan HCL
Balon + batu
kapur
Massa total
sebelum reaksi
Massa total
setelah reaksi

E. Tugas untuk Laporan Resmi


1. Buat grafik hasil percobaan dengan massa total sebelum rekasi sebagai absis dan
massa total setelah reaksi sebagai ordinat
2. Buat kesimpulan percobaan

2
Percobaan 2
MELTING POINT (TITIK LELEH)

A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari bagaimana menentukan range leleh (melting range) dari zat padat
2. Mengamati efek dari kemurnian suatu zat pada sifat lelehnya.

B. Bahan dan Alat


1. Bahan
- Asam Salisilat secukupnya
- Gliserin
- Minyak Goreng
2. Alat
- Cawan Petri
- Spatula
- Termometer
- Tabung Thielle
- Pipet Kapiler
- Selotip Bening
- Clamp / Penjepit
- Water Bath
- Hot Plate

C. Langkah Percobaan
1. Pastikan sampel zat padat yang akan diuji dalam
keadaan kering
2. Ambil secukupnya sampel menggunakan spatula,
letakkan pada cawan petri. INGAT, JANGAN
SENTUH SAMPEL DENGAN TANGAN
KOSONG TANPA SARUNG TANGAN!
3. Ambil sebatang pipet kapiler, tekan dengan hati-
hati ujung pipet yang terbuka ke sampel yang
telah diletakkan di cawan petri hingga sampel
masuk ke dalam pipet kira-kira 2-3 mm. Jika
sampel belum cukup, ulangi.
4. Balik pipet kapiler, ketukkan dengan hati-hati
pada bidang datar hingga sampel turun ke dasar
pipet.
5. Tempelkan termometer pada pipet kapiler
menggunakan selotip.
6. Tuang minyak goreng pada tabung thielle hingga
batas lekukan kecil di sisi tabung.
7. Masukkan termometer yang telah ditempelkan

3
dengan pipet kapiler ke dalam tabung Thielle.
8. Jepit tabung Thielle menggunakan clamp (penjepit) dengan hati-hati. INGAT,
JANGAN TERLALU KUAT MEMUTAR SEKRUP CLAMP, TABUNG
BISA PECAH!
9. Pastikan posisi termometer berada di tengah tabung dan dalam posisi
menggantung (tidak menyentuh dasar tabung Thielle)
10. Tuangkan glycerin ke dalam water bath. Nyalakan hot plate pada kondisi 0°C.
11. Untuk mendapatkan titik leleh yang akurat, praktikan harus memanaskan glycerin
dengan tingkat kenaikan suhu setiap menitnya sesuai dengan tabel percobaan pada
data pengamatan.
12. Amati dan catat setiap perubahan ketika terjadi kenaikan suhu.

D. DATA PENGAMATAN.

No. Suhu (°C) Keterangan


1. 35
2. 45
3. 55
4. 65
5. 75
6. 85
7. 95
8. 105
9. 115
10. 125
11. 135
12. 145
13. 155
14. 165
E. LANGKAH PEMBERSIHAN ALAT PRAKTIKUM
1. Setelah peralatan mendingin, lepaskan pipet kapiler dari termometer, buang pipet
kapiler ke trash bottle yang telah disediakan.
2. Buang minyak goreng yang ada pada tabung Thielle ke dalam jerigen limbah yang
tersedia di dalam lab.
3. Cuci tabung Thielle dengan sikat botol dan sabun.
4. Simpan tabung Thielle ditempat yang telah ditentukan.
5. Bersihkan termometer menggunakan tissue

F. TUGAS LAPORAN RESMI

1. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi ketika suhu dinaikkan. Pada suhu
berapakah sampel mulai meleleh? Pada suhu berapakah sampel mencapai melting
range dan meleleh secara keseluruhan?
2. Buat kesimpulan Percobaan

4
Percobaan 3
Refraktometri

A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui fungsi refraktometri
2. Membuat kurva kalibrasi untuk menetukan konsentrasi larutan
3. Menentukan indeks refraktiv dari larutan etanol air

B. Alat dan Bahan


1. Refraktometer 1 set
2. Gelas beaker 2 buah
3. Pipet volume 2 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Botol tempat zat 5 buah

C. Prosedur Kerja
1. Buat larutan etanol – air dengan variasi konsentasi
% volum etanol Etanol (ml) Air (ml)
0 0 5
20 1 4
40 2 3
60 3 2
70 3,5 1,5
75 3,75 1,25
80 4 1
85 4,25 0,75
90 4,5 0,5
100 5 0
Kocok larutan hingga homogen

2. Pipet salah satu larutan dan teteskan ke prisma refraktometer


3. Atur cahaya gelap-terang hingga ketengah tanda silang dengan memutar tombol
adjusment
4. Fokuskan batas dengan memutar tombol pengoreksi adjusment dispersi
5. Baca indeks refraksi pada skala yang tertera
6. Bersihkan sampel larutan dari prisma refraktometer dan tunggu beberapa saat
hingga prisma kering
7. Ulangi pengukuran dengan sampel yang lain
8. Untuk mengurangi terjadinya kesalahan, tentukan nilai maksimum dan minimum
pada setiap pengukuran, dengan cara menagtur cahaya gelap-terang hingga
diketahui simpangannya dari tanda silang.
9. Catat hasil pengukuran pada data pengamatan

5
1. Refraktometer
a. Lensa okuler
b. Pengunci
c. Prisma iluminasi
d. Lubang cahaya masuk ke prisma
e. Lubang keluarnya air
f. Lubang cahaya masuk ke prisma
refraksi (dengan cermin)
g. Prisma refraksi
h. Tempat sirkulasi air
i. Tombol adjusment
j. Tombol adjusmen pengoreksi
dispersi
k. Tombol kalibrasi
l. Jendela iluminasi untuk skala
m. Holder termometer
2. Cairan
3. Blok kalibrasi
4. termometer

Gambar 1. Bagian-bagian refraktometer


D. Data Pengamatan
Nilai
% volum etanol Nilai Minimal Nilai Maksimal Deviasi
Pengukuran
0
20
40
60
70
75
80
85
90
100

E. Langkah Pembersihan Alat Refraktometer


1. Setelah selesai melakukan percobaan, bersihkan sampel dari permukaan prisma
dengan tissue
2. Bersihkan prisma refraktometer dengan tissue yang dibasahi etanol murni

F. Tugas Laporan Resmi


1. Buat grafik hasil percobaan dengan persen volum sebagai sumbu absis dan indeks
refraksi sebagai sumbu ordinat
2. Buat kesimpulan berdasarkan hasil percobaan

6
Percobaan 4
Korosi

A. Tujuan
1. Mengetahui proses korosi pada beberapa logam karena larutan asam
2. Mengetahui sifat – sifat logam pada proses elektrokimia

B. Alat dan Bahan


Alat:
1. Alat pengukur korosi dengan 7 elektoda 1 set
2. Gelas ukur 1 buah
3. Pipet volum 1 buah
4. Gelas beker 1 buah
5. Pengaduk gelas 1 buah

C. Prosedur Kerja
Alat pengukur korosi terdiri atas 7 buah elektroda dengan elektroda karbon digunakan
sebagai elektoda referens.
1. Gosok masing-masing lempengan logam yang berfungsi sebagai elektroda dengan
kertas gosok hingga bersih
2. Jepit elektrode logam dengan penjepit kayu lalu rapatkan pada lubang penutupnya
3. Buat larutan asam sulfat 1% dari larutan asam sulfat 10% dengan cara mengambil
270 ml aquades, letakkan pada gelas beker. Lalu tambahkan 30 ml larutan asam
sulfat 10% ke dalam gelas beker tersebut. Lakukan dengan hati – hati.
4. Aduk hingga larutan homogen
5. Pindahkan larutan ke dalam wadah alat korosi
6. Tutup wadah dengan penutupnya yg telah dipasangi elektoda logam hingga
elektode sedikit tercelup larutan asam
7. Pilih elektoda karbon (pada bagian tengah tutup) sebagai elektrode referens
dengan memasang penjepit merah dan menghubungkannya dengan soket U pada
AV meter.
8. Pasang penjepit buaya biru pada elektrode logam Zn (zinc) lalu hubungkan
dengan soket ground warna biru pada AV meter.
9. Hidupkan AV meter dan ubah arusnya menjadi arus DC
10. Atur range voltase AV meter pada 3 V
11. Tunggu selama 1-2 menit, amati apa yang terjadi pada elektrode Zn dan catat
perbedaan potensialnya pada data pengamatan
12. Ulangi langkah 8 – 11 untuk elektrode logam yang lain
D. Data Pengamatan
Jenis Elektroda Perbedaan potensial (V)
C/Zn
C/Fe
C/Al
C/Ni
C/Cu
C/Ag
E. Langkah Pembersihan Alat Praktikum
1. Cuci elektrode logam dengan air mengalir lalu keringkan
2. Larutan asam sulfat yg telah dipakai buanglah pada tempat limbah, JANGAN
DIBUANG DI WASTAFEL.

7
F. Tugas Laporan Resmi
1. Urutkan elektroda logam tersebut berdasarkan nilai perbedaan potensialnya dari
yang terbesar
2. Elektrode mana yang lebih korosif? Mana yang tidak?
3. Buat kesimpulan hubungan antara nilai perbedaan potensialnya dengan sifat
korosif logam.

Anda mungkin juga menyukai