Anda di halaman 1dari 2

Golkar Kecam dan Kutuk Keras Penusukan Menkopolhukam

Kompas.com - 11/10/2019, 14:00 WIB

Ketua Tim Sukses Airlangga Hartarto, Happy Bone Zulkarnaen.(KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO) Editor
Kurniasih Budi KOMPAS.com.

Pengurus Partai Golkar mengecam dan mengutuk keras peristiwa penusukan


Menkopolhukam, Wiranto, di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Ketua Koordinator
Bidang Hankam DPP Partai Golkar, Happy Bone Zulkarnain, menyatakan peristiwa tersebut
menunjukkan anasir radikalisme masih berkembang di Tanah Air.

Selain mencederai demokrasi, imbuh dia, peristiwa itu akan berdampak terhadap terganggunya
investasi dan pertumbuhan ekonomi. "Peristiwa penusukan Menkopolhukam tentu berefek pada
investasi dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Pandeglang dan Indonesia pada umumnya,"
kata Happy Bone Zulkarnain dalam pernyataan tertulis, Jumat (11/10/2019).
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) turun dari mobil sebelum diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang,
Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami
istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.(ANTARA FOTO/HANDOUT)

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk bahu membahu bersama aparat penegak
hukum membentengi ancaman radikalisme tersebut.

"Tanggung jawab masyarakat, individu atau kelompok sebagai bagian dari negara sangat penting
dalam mengantisipasi dan menghindari terulangnya kejadian seperti yang dialami oleh
Menkopolhukam, Wiranto," ujarnya. Ia menegaskan, seluruh elemen bangsa bertanggung jawab
terhadap keamanan di Indonesia.

"Keamanan negara bukan hanya tanggung jawab TNI, Polri, dan aparat penegak hukum lainnya.
Tapi juga membutuhkan partisipasi masyarakat dalam melakukan antispasi dini, pencerahan,
pencegahan dan pendidikan terhadap munculnya benih-benih radikalisme di tanah air," kata
Happy.

Anda mungkin juga menyukai