Anda di halaman 1dari 4

HOW TO MAKES ICE BREAKERS IN TEACHING

Oleh: Aries Setiawan


EDUVISA
Consulting

PENGANTAR ICE BREAKERS


Sesungguhnya pembelajaran di jenjang PAUD sangat mudah dan menyenangkan. Namun setelah
masuk ke jenjang Sekolah Dasar (SD) terus ke SMP bahkan SMA, aspek menyenangkannya menjadi
menurun secara drastis. Karena fakta di lapang, banyak guru masih mengejar ketuntasan materi, yang
sebetulnya bukan ketuntasan materi tetapi lebih pada tersampaikannya semua materi. Hal ini karena
dengan beban materi yang banyak, pembelajaran jadi lebih fokus pada tersampaikannya materi.
Dampaknya, guru tidak sempat memikirkan bagaimana mengemas pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, lebih atraktif dan lebih dinikmati siswa. Di sinilah diperlukan Ice Beakers, yang merupakan
teknik-teknik yang digunakan dalam suatu forum untuk memecahkan kebekuan dan kejenuhan yang
terjadi dalam forum tersebut.
Pemikiran sederhananya dari mengapa perlu ice breakers, bahwa setiap orang punya keterbatasan
fokus dalam mengikuti suatu forum. Tentu kekuatan fokus siswa PAUD dengan siswa SMA berbeda. Nah,
Ice Breakers berperan untuk mengembalikan fokus tersebut, mengembalikan lagi suasana pembelajaran
menjadi cair/segar/semangat. Maka ice breakers juga bisa untuk memotivasi serta mampu membangun
hubungan yang kondusif antara guru dan siswa.
Pada tahapan selanjutnya, ternyata ice breakers ini juga bisa diberi muatan materi pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih hidup. Inilah penerapan ice breakers yang terbaik!

ICE BREAKERS & MACAM-MACAMNYA


Secara umum, ada beberapa prinsip ice breakers yang bisa dikenali, antara lain unik, menggunakan
cara pandang dari sisi lain, melibatkan emosi dan spontan. Namun, semua ice breakers yang ada harus
bersifat mendidik dan menyenangkan.
Klo dipilah-pilah, ice breakers ini ada beberapa macam, antara lain:
1. Tepuk
2. Story Telling
3. Senam
4. Kalimat Indah Bermakna
5. Teknik Visual
6. Kuiz/Teka-Teki
7. Games/Permainan
8. Lagu/Nasyid

Dari bermacam-macam ice breakers yang tersebut di atas, ada yang menggunakan alat
bantu/peralatan, ada juga yang tidak. Tentu proses aplikasi atau penyajian ice breakers, tidak ala kadarnya,
tetapi diperlukan juga kemampuan sponanitas, alamiah dan tidak terduga, agar hasil yang didapatkan
menjadi maksimal.
APLIKASI ICE BREAKERS IN TEACHING

1. TEPUK
Tepuk yang digunakan, bisa Tepuk tangan, Tepuk jari, Tepuk punggung tangan, tepuk paha atau Tepuk
lutut

Contoh:
TEPUK GRAFIK/Matematika
Alat Bantu : spidol besar

Prosedur :
Jika spidol digerakkan mendatar, dibalas di tepuk perlahan-lahan
Jika spidol digerakkan semakin naik, dibalas di tepuk semakin cepat & keras
Jika spidol digerakkan semakin turun, dibalas di tepuk semakin lambat & perlahan-lahan

TEPUK JENIS KATA/Bahasa Indonesia

Prosedur :
Jika disebutkan kata BENDA misalnya “BUKU”, dibalas dengan tepuk 1x
Jika disebutkan kata KERJA misalnya “MAKAN”, dibalas dengan tepuk 2x
Jika disebutkan kata KETERANGAN misalnya “MALAM”, dibalas dengan tepuk 3x
Jika disebutkan kata SIFAT POSITIF misalnya “JUJUR”, dibalas dengan tepuk 4x sambal berkata “PASTI”

2. BERCERITA (STORY TELLING)


Rambu-rambu Story Telling sebagai Ice Breakers

1. Jangan menyampaikan maksud untuk bercerita


2. Jangan bercerita yang sudah pernah diketahui anak
3. Jangan memberi jaminan mutu untuk bercerita

Sumber cerita bisa diambil dari :


- Buku-buku cerita (cerita pendek)
- Kisah pribadi
- Kisah tokoh-tokoh hebat
- Kisah inspiratif dari internet, dsb

3. SENAM
Gerakan-gerakan sederhana yang mudah dilakukan, tidak terlalu menguras tenaga atau memeras
keringat, tidak membahayakan, tidak mengarah ke pornoaksi, ada unsur mendidik dan tetap
mengandung unsur kegembiraan
Contoh :
- Senam kepala
- Senam mata
- Senam wajah, dll.

SENAM COCONUT (Bahasa Inggris)


Prosedur :
Minta siswa membuat Gerakan tubuh seperti huruf C, O, N, U, T
Nyanyikan lagu COCONUT dengan mengeja huruf dan sertakan dengan gerakan tubuh yang seolah-olah
menulis huruf COCONUT.

4. KALIMAT YANG INDAH BERMAKNA


Ada bermacam-macam , antara lain
- Puisi (puisi bebas dll)
- Pantun (pantun jenaka dll)
- Sapaan (tanya kabar, dll)
- Yel-yel
- Kata-kata Mutiara (Vote tokoh dll)

5. TEKNIK VISUAL
Teknik menggunakan gambar atau tayangan berdurasi pendek (1-2 menit), yang ada unsur lucu atau
unik, tidak mengarah ke pornografi, lain dari yang lain atau informasi sederhana tetapi tetap bersifat
mendidik. Teknik ini memerlukan peralatan komputer, lcd dan soundsystem

Tayangan bisa berupa :


- Iklan pendek
- Cuplikan film
- Video edukasi, dll

6. KUIZ/TEKA-TEKI
Merupakan suatu kegiatan yang merangsang rasa ingin tahu siswa serta membangun kreatifitas siswa
dalam membuat dan menjawab permasalahan dari sisi yang unik
Kemaslah Teknik ini secara serius dan tidak terduga.
Soal Kuiz, bisa diambilkan dari internet, dari buku pelajaran atau dari kreativitas guru sendiri.

Contoh :
- Lebih berat mana 1 kg kerupuk dengan 1 kg besi?
+ Sama
- Ikan apa yang baunya harum?
+ I…kan aku..!
- Angka yang paling besar?
+ Angka..sa
7. GAMES
Merupakan suatu kegiatan simulasi yang melibatkan siswa yang mencerminkan suatu hikmah atau
teladan

Contoh :
INILAH WAJAHKU (Tema Diriku)
Prosedur:
Siswa menyiapkan 1 lembar kertas & bolpoin
Minta mereka memejamkan mata, lalu menutup sendiri wajahnya dengan kertas
Minta mereka menggambarkan wajah mereka di kertas tersebut dengan mengikuti lekuk-lekuk
wajahnya.
Setelah selesai, kertas tersebut diberi nama.
Minta peserta bertukar gambar wajahnya dengan milik temannya.

8. LAGU/NASYID
Lagu sebagai Ice breakers berarti berkreasi terhadap syair lagu dengan mengganti syairnya yang
bersifat memotivasi, tanpa mengganti nadanya. Apalagi jika lagu tersebut sedang “in” di kalangan
siswa saat itu. Bukan bermaksud merusak syairnya. Tetapi untuk memberi kesan positif siswa kepada
guru tersebut. Tentunya dengan pengemasan yang bersifat mendidik.

Contoh :

WAY BACK SUBUH – PAI (Way Back Home by Shaun)


Suara Azan subuh…, tlah sayup terdengar
Nikmatnya tidurmu…, sung-guhnya telah kelar
Segeralah bangun dan…, te-gakkanlah badan
Ambil air wudlu…, penuhi-lah panggilan

PENUTUP

Yang perlu diingat :


“Semudah apa pun materi pembelajaran, jika disajikan dalam suasana terpaksa, maka akan sulit
dipahami”.
“Sesulit apa pun materi pembelajaran, jika disajikan dalam suasana riang gembira, maka akan mudah
dipahami”. (Aries Setiawan)

---000OOO&OOO000---

SHARING ICE BREAKERS


DI
0856 0858 1677
Email :
eduvisaconsulting2020@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai