Anda di halaman 1dari 12

“Alamaaak… Perasaan saya kerja dari pagi sampe sore, kerjaan numpuk tapi ngga ada yang

selesai satupun, harus gimana ini toh…?


Mana Atasan nagih terus tapi ko ini kerjaan ngga rampung-rampung tohh”.#Plak (Tepuk
Jidat)

Sering dengerkan keluhan kayak gini ? terutama yang masih menjadi karyawan ataupun sudah
menjadi bisnis owner ?

Atau justru ini sedang terjadi pada Anda ?

Kesel iya, penat iya, galau takut dipecat iya, takut bangkrut apalagi, iya kan ? hehe
Itulah yang dirasakan oleh orang yang sedang bingung menghadapi tugas yang tidak kunjung
usai.

Tapi tenang, selama kita masih dijalan yang benar dengan segala KOMITMEN dan FOKUS di
kerahkan, pasti akan menemukan jalan keluar.

Hal diatas adalah hal yang wajar tapi harus segera juga diatasi, karena kalau dibiarkan akan
menjadi sebuah kebiasaan yang melekat pada diri kita. Mau ? hehe

“Mas saya kan baru dibidang ini terus harus gimana?”


“Ya Belajar”
Yang namanya sedang dalam masa pembelajaran, ya wajar masih ada salah-salah sedikit.
Sampai ada sebuah pepatah juga mengatakan “suatu kesalan itu bisa menjadi pembelajaran
berharga”
Setuju ?

Tapi kalau salah mulu kapan mau suksesnya kapan ? Maka dari itu hilangkan kata wajar dalam
mindset Anda dan yakin suatu permasalahan pasti ada jalan keluarnya.

Sebenernya semua orang mempunyai bakat yang tersembunyi dalam dirinya mengenai
management, membuat sebuah pola dan peraturan. Namun ada satu hal kebiasaan yaitu (Lupa)
yang menutupi bakat itu sendiri.

Nah, di eBook kita kupas sebuah strategi agar tugas makin ringan, pikiran tenang dan goal yang
semakin jelas terukur.

Selamat membaca dan selamat belajar.

Agar lebih jelas pembahasannya , kita tuliskan dulu apasaja yang menjadi keresahan dan
kendala yang dihadapi oleh teman-teman.

Saya coba tulis beberapa kendala yang sering terjadi. Seperti:

-Lupa
-Ngga cek tugas
-Tugasnya sulit
-Mentok
-Ngga ada Reverensi
-Pusing
-Bingung ngerjain yang mana dulu.
-Banyak tugas dadakan
-Banyak job tumpang-tindih
-Komunikasi buruk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Kira-kira apa lagi ?


Silahkan tambahkan suatu hal yang menjadi keresahan dan kendala dari teman-teman. Oke ?

Nah.. kalau sudah tau permasalahan diatas, kita bisa cari tau apa solusi terbaik untuk
permasalahan di atas.

Karena beda permasalahannya pasti beda pula solusinya..

CARA PRAKTIS BIKIN JOBDESC

Berikut Langka-langkah yang bisa Anda lakukan dalam membuat Jobdesc dalam bisnis:

1. List Seluruh Pekerjaan dalam Bisnis Anda.

Jika bisnis Anda belum punya karyawan, maka Anda wajib menuliskan segala hal yang kita
lakukan yang berhubungan dengan pekerjaan kita. Setiap detilnya.

Contoh:

Update status jam 12.00 tentang laki-laki terbaik.

Upload artikel di website jam 07.00 tentang funneling marketing.

Breakdown semua pekerjaan Anda jadi sekecil dan sedetail mungkin, bahkan ganti foto profil
pun harus ditulis. Jadi betul-betul detail.
Nah, sekarang, tulis di kolom ini, pekerjaan apa saja di usaha Anda. Ingat ya, sedetail-detailnya.
Seperti biasa, kalau kurang, silakan buat di office excell yang di install di gadget Anda sendiri.
Siap?

Isi kolom keterangan dengan hasil “Sudah selesai” atau “Belum selesai”

Sedangkan pada bisnis yang sudah punya karyawan tapi belum ada jobdescnya, Anda wajib
merinci pekerjaan setiap karyawan.

Anda bisa rinci sendiri atau dengan cara memanggil setiap karyawan lalu diminta buat list
pekerjaan hariannya.

Semakin banyak pekerjaan yang terstandar, semakin mudah kita dalam mengontrol bisnis.
Semua harus terukur, terstruktur dan terkontrol, apalagi untuk pekerjaan rutin dan berulang.

Sekarang coba tulis pekerjaan karyawan Anda di kolom ini.

Jika kurang, Anda bisa membuat kolom excel . Tulis secara detail.
Diharapkan Anda membuat dan mengisi semua kolom jobdesc yang ada pada contoh diatas
akan semakin jelas dan terukur.

Jobdesc akan semakin membantu Anda sebagai bisnis owner untuk mengukur ke efektifan
kerja karyawan Anda.

2. Pisahkan List Pekerjaan ke dalam Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

Setelah itu, silakan Anda pisahkan mana yang tugas, tanggung jawab, atau wewenang sesuai
dengan yang dilakukan selama ini dan yang akan dilakukan.

A. Tugas (pekerjaan rutin dan berulang)

Hal-hal yang merupakan tugas harian rutin yang pasti atau wajib dikerjakan, seperti :

 Cek divisi setiap pagi

 Mencari mitra tenaga kerja

 Mencari topik menarik yang sedang tenar

 Menulis artikel hits

 Menanggapi kesulitan reseller.


B. Wewenang

Ini artinya sudah ada persetujuan di awal bahwa ada pengalihan sebagian hak dari owner,
seperti :

 Menjelaskan Pendaftaran Agen

 Cek Riset kebutuhan pasar

 Cek market

 Berhubungan dengan penulis

 Memlih judul produk

 Menentukan design yang cocok

 Menentukan produk launch

 Membuat copywriting awareness

Wewenang ini sudah disepakati bersama bahwa ini merupakan beberapa pekerjaan owner yang
didelegasikan kepada karyawan tersebut.

Tentunya jangan sampai diserahkan semuanya ke karyawan.

Contohnya wewenang membuat copywriting ada di copywriter sedangkan di delegasikan


kepada bagian pergudangan tentunya tidak akan sesuai.Pemberian tugas, tanggung jawab,
wewenang ini dilakukan bertahap, ya, agar aman terkendali dan optimal.

C. Tanggung Jawab

Ini yang perlu atau wajib dilaporkan pekerjaannya, seperti :

 Iklan facebook berbayar.


Jelas harus dilaporkan berapa yang harus dibayar, kepada siapa, untuk apa, kapan, dan
bukti pembayaran.

 Konfirmasi pembayaran konsumen, dari website ke rekening.


Ini juga penting dilaporkan supaya bagian keuangan bisa menindaklanjuti proses pesanan
konsumen. Jangan sampai konsumen sudah transfer tapi di diemin aja dan tidak dilaporkan
ke bagian keuangan.

 Konfirmasi persediaan stock barang dan pengiriman ke bagian gudang.


Ini juga proses vital dalam proses pesanan supaya jelas apakah produk yang dipesan
tersedia atau tidak, dan jadi diambil atau tidak oleh pesanan, supaya bagian gudang bisa
mengirim pesanan tsb.

 Penjadwalan foto dan posting artikel.


Foto dan posting artikel ini harus jelas jadwalnya. Intinya agar semua tetap dalam time
frame yang direncanakan di awal, misal posting artikel direncanakan 2 hari sekali ya harus
dilaporkan apa betul dilakukan seperti jadwal.

 Pendataan reseller baru.


Ini jelas harus dilaporkan untuk mengetahui perkembangan bisnis dan database bisnis.
Jangan sampai agen baru malah ngambil barang langsung ke karyawan tanpa melalui
perusahaan, karena tidak ada laporan data agen baru.

Segala yang menimbulkan laporan, masuk ke tanggung jawab.

Dengan semakin detail kita bikin jobdesc, maka semakin sedikit celah yang memungkinkan
karyawan kita untuk berbuat yang tidak baik.

CATATAN PENTING SEBUAH JOBDESC!

1. Tuliskan Jobdesc karyawan dan Anda (jika Anda memang masih bekerja aktif). Supaya
semua pekerjaan terkerjakan dengan baik, tanpa ada yang ketinggalan atau dilakukan dua
kali.

2. Luangkan waktu. Sempatkan.

3. Tulis serinci mungkin. Caranya bisa di breakdown pekerjaan per jam untuk memudahkan
pemetaan pekerjaan.

4. Jobdesc yang sudah dibuat, sosialisasikan. Karyawan perlu tahu ekspektasi Anda untuk
pekerjaan mereka. Jangan sampai hanya Anda yang tahu.

5. Tidak apa-apa untuk merevisi Jobdesc yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Jangan lupa
menuliskan tanggal revisi lalu simpan.

Gimana sampai sini pusing? Hehe

DELEEGASI YANG EFEKTIF

Pendelegasian yang efektif adalah pemberian wewenang dan memperbolehkan orang lain
untuk melakukantugas mereka dengan cara cara terbaik yang mungkin di lakukan

Untuk itu,manajerharus menganalisis faktor2 yang akan mempengaruhi efektifitas delegasi


wewenang sehingga bawahan mau menerima wewenang yang di delegasikan.

Ada 3 prasaratan yang harus di penuhi agar proses pendelegasian dapat berjalan dengan efektif
yaitu
a. kesedian manager untuk memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk menselesaikan
tugas di delegasikan.

b. Komunikasi terbuka antar manajer dan karyawan.

c.Kemampuan manager untuk menganalisis faktor faktor seperti sasaran orgnisasi,persyaratan


tugas,dan kemampuan karyawan.prasarat di atas sangat penting untuk untuk melaksanakan
tugas

Apapun jenis pekerjaannya, Anda harus bisa memahami tim Anda. Ingat. Tim juga manusia.
Mereka butuh bimbingan, petunjuk, dan nggak hanya omelan, ya. Hehe..

Jadi, jangan harap tim langsung bisa melakukan sama persis seperti yang kita minta ya.
Bertambahnya tim, maka bertambah pula stok kesabarnya.

Berikut prinsip ilmu delegasi yang bisa Anda terapkan pada tim Anda.

1. Aku melakukan, kamu melihat.

2. Aku melakukan, kamu membantuku melakukan.

3. Kamu melakukan, aku membantumu melakukan.

4. Kamu melakukan, aku melihat.

5. Kamu melakukan, aku tidak perlu melihat.

Sudah terbayang? ^_^

Oya, sebelum mendelegasikan sesuatu, pastikan beberapa hal ini dalam prosesnya terpenuhi
ya:

1. Segala peralatan pendukung sudah siap.

Tim tidak perlu kebingungan menyiapkan peralatan, ini di mana, itu di mana. Hehehe.

2. SDM pendukung sudah siap.

Jangan lupa sosialisasikan atau kenalkan tim yang baru ke tim lama. Jangan tiba-tiba kerja
aja. Haha.
Silahkan tulis apasaja pekerjaan yang akan Anda delegasikan di sebuah kertas:

Pekerjaan yang akan Saya delegasikan :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Yess gimana udah terisi kan pekerjaan yag akan segera di delegasikannya…?

Selain teknis dibidang jobdesc saya juga akan sampaikan, bagaimana tips dan trik untuk
membangun tim yang loyal, kerja keras, dan efektif dalam bekerja.
Yuk lanjuut…

7 STRATEGI MEMBANGUN TIM YANG EFISIEN DAN PRODUKTIF.


Aturan pertama dalam membangun tim yaitu :

1.Memimpin tim secara Efektif,

Anda harus terlebih dahulu membangun kepemimpinan kepada setiap anggota tim. Ingat
bahwa pemimpin tim yang paling efektif membangun hubungan kepercayaan dan loyalitas,
bukannya rasa takut atau kekuatan dalam posisi tim atau karyawan.

Jangan sampai suasana di dalam pekerjaan merasa tertekan dan tidak nyaman hingga ide yang
ada pada tim tidak akan muncul karena tekanan.

2. Pertimbangkan ide masing-masing karyawan sebagai hal yang berharga

Ingat bahwa tidak ada hal berupa sebuah ide yang bodoh.

Semua ide tim Anda adalah potensi dalam penggalian lebih dalam, baik berupa mencari akar
masalah ataupun alternatif solusi.

Semua ide perlu Anda berdayakan pada porsinya masing-masing.

Semakin Anda mempercayakan kepada tim semakin Anda bisa leluasa untuk memikirkan what
next bukan hanya berkutat di teknis yang taka da ujungnya.

Tapi jika Anda semakin tidak percaya dengan tim Anda, maka secara fisikologi akan muncul
rasa ketidak percaya dirian dari tim kita sendiri

3. Menyadari perasaan yang tak terucapkan oleh karyawan

Memberi contoh kepada anggota tim dengan menjadi terbuka kepada karyawan dan peka
terhadap suasana hati dan perasaan mereka.

Saat Anda sadar bahwa mereka sulit berbicara, maka buatlah suasana yang mendukung
terjadinya komunikasi.

Dan sebagai bisnis owner tidak hanya menanyakan masalah targetan ataupun goal ya, ingat!!!.
Tim Anda, Karyawan anda adalah orang yang memiliki perasaan yang berbeda-beda jika Anda
perlakukan sama, Anda tidak akan mendapatkan hasil dari sebuah perekrutan yang Anda
lakukan.

Coba tanyakan ke tim Anda:

-Tentang kabar keluarga


-Tentang kondisi saat ini.
-Kendala di pekerjaan
-Beri solusi terbaik
-Ajak makan berdua
Tidak hanya mengomel dan ngasih targetan saja seperti layaknya Bos hehe.

Jujur menurut Saya bos itu julukan yang mengerikan soalnya yang namanya bos pasti dijelekan
oleh karyawan iya nggak hehe..

Semoga bukan Anda.

4. Bertindak memberi pengaruh Harmonisasi

Tim adalah sebuah bentuk dari harmonisasi berbagai hal semakin Anda bisa menentukan arah
keharmonisan, tim itu sendiri akan memberikan feedback yang luarbiasa.

Carilah peluang untuk menengahi dan menyelesaikan permasalahan kecil.


Buatlah tim Anda untuk terus fokus pada tujuan tim yang lebih tinggi.
Tidak mencari perbedaan dan perdebatan yang sifatnya minor dan personal.
Dan lain sebagainya.

Semakin Anda harmonis dengan tim, maka semakin baik Anda menyampaikan maksud dan
target perusahaan.

Ada yang pernah bertanya kaya ini:


“ Mas ko karyawan saya setiap dikasi targetan Cuma iya iya saja?”

Saya jawab
“ya masa jawab ngga” hehe. Bercanda ya.

Pertanyaan balik saya Cuma :” Siapa Anda dimata mereka?”


Apakah Monster, spamer, deepcollector, teroris atau apa? hehe

Silahkan Jawab dalam diri Anda masing masing.

5. Jelas ketika berkomunikasi

Pemimpin Tim harus berhati-hati untuk memperjelas arahan. Arahan, Tugas, Perintah atau
Instruksi perlu disampaikan dengan jelas dan terarah. Maksud dan Tujuan serta rules
pertanggung jawaban perlu diinformasikan dengan gamblang.

Dan kebanyakan seorang bos hanya mengutamakan emosinya sendiri, tanpa tidak sadar
informasi dan arahan yang disampaikan awal berbeda dengan informasi dan arahan
selanjutnya.
Baiknya seorang leader, mencatat informasi dan goal secara jelas terukur agar tidak ada mis
komunikasi antara leader dan tim.

6. Mendorong kepercayaan dan kerjasama antar anggota dalam tim


Ingat bahwa hubungan antar anggota tim sama pentingnya dengan hubungan yang Anda
bangun dengan mereka.

Hubungan vertikal harus diimbangi dengan hubungan vertikal antar anggota. Sebagai tim yang
baru mulai terbentuk, Anda harus konsen memperhatikan cara-cara anggota tim bekerja sama
dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan komunikasi, kerjasama, kepercayaan,
dan rasa hormat dalam hubungan mereka.

7. Mendorong anggota tim untuk berbagi informasi


Menekankan pentingnya kontribusi masing-masing anggota tim dan menunjukkan bagaimana
semua pekerjaan mereka beroperasi bersama-sama untuk memindahkan seluruh tim lebih dekat
dengan tujuannya.

JADI Anda pilih yang mana Like a Boss or Leader ?

Nah itulah Cara menentukan Jobdesc dan cara membagun tim yang loyal, pekerja keras dan
efektif, Silahkan Anda coba dalam bisnis Anda.

INGIN MENDAPATKAN EDUKASI BISNIS LEBIH LENGKAP?

Join disini :
Grup Facebook “Jago Bisnis Online Bersama Billionaire Store"
Link Join : bit.ly/jagobisnisonlineBS

ATAU MAU DAPATKAN PRODUK-PRODUK BILLIONAIRE STORE?


CEK DISINI :

Website : www.BillionaireStore.co.id

Fanpage Billionaire Store : fb.com/BillionaireStore.co.id

Channel Telegram : t.me/billionairestorecoid

Instagram : instagram.com/BillionaireStorecoid/

Anda mungkin juga menyukai