Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas UAS Infrastrukutr TI
Disusun oleh:
M. Musyfiqurrahman
Dosen Pengampu:
Farid Wajdi, M.T.
TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI
ANNUQAYAH
Tahun Ajaran 2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut data yang dimiliki International Data Corporation (IDC), sejak tahun 2010
kemarin hingga satu dekade ke depan, tren industri teknologi mengarah pada empat hal
yaitu perangkat mobile, cloud, big data, dan sosial media. Cloud computing membuka
peluang baru bagi bisnis yang memungkinkan perusahaan secara terus-menerus dapat
meningkatkan inovasi, mentransformasi bisnis mereka serta mendorong pertumbuhan
bisnis.
Big Data telah menjadi keharusan utama bisnis untuk organisasi yang beroperasi
dalam industri yang sangat kompetitif. Misalnya, bank dan perusahaan jasa keuangan
lainnya menerapkan analisa mendalam data yang dimilikinya untuk menilai risiko
peminjam, mendeteksi churn dan mengidentifikasi cross-selling atau peluang upselling
berdasarkan perilaku belanja.
Menurut laporan, “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh The Economist
Intelligence Unit (EIU) dan disponsori oleh HDS, 10% dari perusahaan APAC telah
berinvestasi dalam analisa data dalam 12 bulan terakhir, dan investasi ini akan
meningkat menjadi 12% di tahun mendatang.
Big Data memungkinkan para pengguna seperti pebisnis menggunakan analitik untuk
membuat keputusan, mendorong perubahan, mentransformasi bisnis dan mencapai
hasil terobosan. Menggunakan Big Data & Analytics untuk mengantisipasi dan
membentuk hasil usaha, menambah nilai pada titik dampak, dan memberikan hasil
yang mengubah peta bisnis demi perkembangan bisnis dan peningkatan keuntungan.
Generasi berikutnya dari solusi Big Data tidak hanya akan membutuhkan platform
infrastruktur baru untuk menyimpan dan mengelola kumpulan data yang luas, tetapi
juga kemampuan untuk menganalisa data secara real-time. Untuk melakukan hal ini,
infrastruktur scale-out dengan mesin yang mampu ‘belajar’, software konteks bisnis
harus terintegrasi dengan erat untuk memungkinkan penggelaran cepat dan dapat
diprediksi dan untuk memastikan operasi yang optimal.
· Hybrid Cloud akan muncul sebagai pendekatan yang lebih disukai untuk
penggelaran aplikasi enterprise
Seiring platform cloud telah mencapai tingkat fungsinya dan telah matang, sudah
saatnya bagi organisasi untuk mengubah aplikasi inti mereka untuk memanfaatkan
perpaduan antara private dan public cloud. Solusi yang dapat mengintegrasikan kedua
platform tersebut untuk memberikan pengalaman hybrid cloud yang lancar akan
memungkinkan organisasi untuk mencapai biaya keselarasan yang lebih baik saat
mempertemukan persyaratan privasi dan kepatuhan.
CIO yang cerdas telah mengambil inisiatif untuk memindahkan aplikasi enterprise
dan mission-critical ke private cloud dan pada saat yang sama mencoba public cloud
untuk beban-kerja internal sementara dan juga aplikasi web bagi pelanggan. Namun,
public cloud bagaimanapun juga menghasilkan “cloud yang tidak teratur”. Hal ini telah
menyebabkan kekhawatiran mengenai apakah bisnis akan dapat melacak sumber daya
dan pengeluaran secara efektif?. Hybrid cloud dapat membantu mengatasi masalah ini
dengan menyederhanakan interaksi antara public dan private cloud, dan memungkinkan
manajemen yang lebih baik dan kontrol.
Laporan: “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh EIU dan HDS
mengungkapkan bahwa 10% dari perusahaan di APAC telah berinvestasi dalam cloud
computing, meski investasinya belum tersebar merata di seluruh wilayah. Untuk tahun
2015, 13% dari perusahaan di APAC akan berinvestasi dalam komputasi awan.
Selama 5 tahun terakhir, organisasi TI dan penyedia layanan cloud telah berinvestasi
dalam teknologi storage object untuk melindungi dan melestarikan data untuk waktu
yang cukup lama. Sebuah fondasi penting untuk ini adalah data-driven storage yang
memungkinkan perusahaan untuk mengelola multi-tenancy, memperpanjang metadata
untuk memungkinkan menghubungkan ke kumpulan data lain, dan melaksanakan
deduplication dan kompresi data untuk membatasi pertumbuhan biaya.
Dengan data yang saat ini bergerak melalui berbagai model cloud, kemampuan ini
juga harus dibuat tersedia di luar 4 dinding pusat data. Enterprise harus menemukan cara
untuk mengaktifkan akses remote cerdas dan efisien ke aplikasi dan data, dan
memungkinkan informasi untuk dibagikan dengan baik sekali melalui perangkat cerdas
sambil memastikan bahwa data sensitif dilindungi.
Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, banyak bisnis yang semakin
berkembang karena tersedianya teknologi pendukung. Pemanfaatan teknologi yang
saat ini sedang trend salah satunya adalah sosial media marketing. Internet telah
menjadi salah satu hal penting dalam bisnis terutama dalam pemasaran atau
marketing.
Dalam perkembangannya, sebuah bisnis selalu mengaitkan sosial media sebagai salah
satu alat yang paling efektif untuk berpromosi. Bayangkan saja jika bisnis yang
dijalankan tanpa adanya dukungan dari media sosial, pastinya marketing atau
pemasaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan sempurna.
Sesuai dengan hasil pantauan yang ada di lapangan, saat ini hampir setiap pebisnis
online memanfaatkan social media sebagai salah satu alat promosi yang terbilang
sangat efektif. Mudahnya cara berpromosi di social media, serta tingginya minat
masyarakat kita untuk berinteraksi melalui social media, menjadikan alat promosi yang
tepat untuk memasarkan produk atau jasa di dunia maya.
Sosial media marketing sangat penting bagi perkembangan bisnis terlebih lagi di era
digital sekarang ini, karena selain mudah digunakan, biaya yang dibutuhkan pelaku bisnis
untuk menjalankan bisnis melalui sosial media juga murah.
· E-business
E-business telah menjadi trend yang mewarnai aktifitas bisnis baik di negara maju
maupun berkembang. Konsep e-business berkembang karena kemajuan teknologi
informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai kunci sukses
perusahaan di era informasi. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan
mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan sesuai dengan permintaan
konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut maka muncul transaksi yang menggunakan
media internet untuk menghubungkan antara produsen dan konsumen. Transaksi melalui
internet ini disebut dengan e-commerce dan ebusiness.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah
danmungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama.
Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-
batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda
meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama.
Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang
kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan
system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan
nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang
tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus
menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi.
Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis
tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal.
Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan
modifikasi atau pengembangan software.
7. Source Code
Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-
compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak
bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau
fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank
mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman
aslinya atau source code.
V. Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit
yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di
Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan. Sebagai
gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang
mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta
nasabahnya. Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut
rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat
pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim
dilakukan meliputi:
· Mengecek saldo
· Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
· Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
· Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line Banking Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas
Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya
perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke
pemanfaatan komputer on-line. Dipicu oleh perkembangan Internet, makin
meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan
penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan
yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank,
Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-
time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
· Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan
persaingan teller-less.
· Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
· Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat
dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya. Kesemua software bantuan tadi dapat
diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank
1. Internet
Merupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi,
yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.
Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang
terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu
dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau
hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.
2. Intranet
Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama
karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media
penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di
internal perusahaannya (private network).
3. Extranet
Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan
lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier,
pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.
4. World Wide Web (www)
Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan
fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui
saluran links “hypertext”. Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang
terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap
komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari
tempat yang jauh.
5. e- commerce
Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang
menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara
digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.
Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:
1. Business to Business
2. Business to Customers
Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu
harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:
1. Interactive order entry and processing
Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan
specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing
sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
2. On-line payment
Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line
antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi
persyaratannya (efulfillment). Fasilitas ini menggantikan proses dagang
konvensional seperti : pesan lewat Fax, email, pembayaran dengan L/C sampai
monitoring kelengkapan dokumennya.
6. e- retail
Forrester Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui
internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur
internet telah memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan
tercepat.
Umumnya kegiatan e-retail meliputi:
a. Pengembangan model bisnis
b. Disain situs WEB
c. Pengembangan dan manajemen kontent
d. Kemitraan dan aliansi
e. Akusisi pelanggan
f. Desain rantai persediaan
g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)
h. Rencana skalabilitas
i. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)
j. Cara mempertahankan pelanggan
k. Ekonomi jangka panjang
Beberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional:
1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.
2. Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date
3. Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan
permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk
4. Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran,
konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.
Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:
1. Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan
konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan
kinerja.
2. Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda
biaya dari tiap proses.
3. Menciptakan kerjasama baru
4. Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika
5. Mengoptimalisasi hal-hal tak terduga
Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam
mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi
berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar
serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing
7. e- government
Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah.
Contoh aplikasinya meliputi: KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line
8. e- resourches
Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi
Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih
diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak
pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam,
kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.
Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut
dikelola secara on-line ke Bank.
9. LAN –sharing
Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan
bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan
pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin
keamanan data base masing-masing pengguna.
10. Portal
Pintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk
pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date
hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)
Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang
saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.
Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di
atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak
manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya,
sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai
keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka
dan meng-global.
BAB III
PENUTUP
Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan
keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan
teknologi yang baik, Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaia target
korporasi dari perbankan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.plimbi.com/article/203/pemanfaatan-mobile-technologyterhadap-bisnis-
car
2. http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/04/perkembangan-teknologikomputer-di-
perbankan/
3. http://www.yudairawan.com/tren-teknologi-mampu-mengubah-businessmodel-
perusahaan/
4. https://datinnufus.wordpress.com/2016/10/30/penerapan-sistem-danteknologi-
informasi-pada-go-jek/
5. http://ekonomisajalah.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-dan-ciri-ciriperusahaan-
jasa.html