DOSEN PEMBIMBING
Endah Wijayanti,M.Keb
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “Peran Kementerian Kesehatan.”dalam bentuk dan isi
yang sangat sederhana.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW,
dimana beliau adalah sosok yang sangat dimuliakan dan dirindukan oleh seluruh
umatnya. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Masalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Pengertian dari program Indonesia sehat 6
B. Pengertian pendekatan kesehatan 7
C. Peran kementerian kesehatan 18
BAB III PENUTUP 23
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda
ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program inididukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia
Pintar, ProgramIndonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program
Indonesia Sehatselanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan
yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian KesehatanTahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan R.I.Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.Sasaran dari
Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatandan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaanmasyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataanpelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
2. Meningkatnya pengendalian penyakit,
3. Meningkatnya akses dan mutupelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggaldan perbatasan,
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universalmelalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
4
dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan
kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan aksespelayanan kesehatan,
optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutumenggunakan
pendekatancontinuum of care dan intervensi berbasis risikokesehatan.
Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasansasaran dan
manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Ke semuanya itu ditujukan
kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari program Indonesia sehat?
2. Bagaimana pengertian pendekatan kesehatan?
3. Bagaimana peran kementerian kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari program Indonesia sehat
2. Untuk mengetahui pengertian pendekatan kesehatan
3. Untuk mengetahui peran kementerian kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Program Indonesia Sehat
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda
ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia
Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program
Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan
yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan
program yang diselenggarakan oleh KEMENKES RI untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan yang
sehat, serta sadar akan pentingnya kesehatan. Program ini diharapkan juga
mampu menyiasati permasalahan akses ke pelayanan kesehatan yang masih
sulit dijangkau di beberapa tempat. Program ini merupakan program lanjutan
dari adanya program kunjungan Puskesmas yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok
RPJMN 2015-2019, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6
6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
7
Kegiatan kunjungan rumah dilakukan untuk:
1. Pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan
peremajaan (updating) pangkalan datanya
2. Promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.
3. Menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk
pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi Sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna
untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk normanorma tingkah
laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-
nilai budaya keluarga.
8
Fungsi Ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
9
Program ini diawali dengan pendataan seluruh keluarga menggunakan
formulir profil kesehatan keluarga (PROKESGA) dan paket Informasi
kesehatan keluarga (PINKESGA). Data tersebut selanjutnya digunakan untuk
penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di tingkat puskesmas.
Dalam pelaksanaannya keluarga akan dibina oleh kader atau pertugas
kesehatan dari puskesmas melalui penyuluhan dan kegiatan lainnya.
Kedua
Data tersebut dianalisis melalui proses manajemen Puskesmas untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan, masalah sumber daya, dan masalah-
masalah lain yang berkaitan analisis data masing-masing keluarga dari
Prokesga. Puskesmas dapat menentukan prioritas masalah kesehatan
untuk dilakukan intervensi masalah kesehatan pada keluarga atau di
wilayah kerjanya.
Ketiga
Puskesmas melaksanakan intervensi terhadap masalah kesehatan pada
keluarga atau di wilayah kerjanya sesuai dengan rencana tindak lanjut
yang telah disusun pada proses pelaksanaan manajemen Puskesmas.
10
Kepada keluarga dapat diberikan Paket Informasi Keluarga (Pinkesga),
berupa flyer, leaflet, buku saku, atau bentuk lainnya.
Keempat
Selanjutnya dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap proses
perubahan masalah kesehatan yang ada pada keluarga atau di wilayah
kerja Puskesmas setelah dilakukan intervensi. Puskesmas melihat
perubahan nilai IKS Keluarga, IKS pada tingkat desa atau kelurahan. Alur
ini berlangsung terus menerus seperti siklus yang dapat dilihat dari
gambar diatas.
Indikator yang di nilai dalam satu keluarga ada 12 indikator yaitu sebagai berikut :
1. Mengikuti KB
2. Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
11
4. Bayi mendapat air susu ibu
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi lakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Tidak ada yang merokok
10. Anggota jaminan kesehatan nasional
11. Keluarga mempunyai akses air bersih
12. Keluarga mempunya akses atau menggunakan jamban sehat
12
ibu dan bayi mendapatkan penanganan segera jika sewaktu-waktu terjadi
komplikasi, bayi akan mendapatkan IMD (inisiasi menyusu dini) dan juga
bayi akan mendapatkan seluruh perawatan yang diperlukan termasuk juga
imunisasi
3. Indikator ketiga
4. Indikator keempat
Bayi mendapat ASI Ekslusif. Pastikan bayi anda hanya diberikan ASI saja
dari usia 0-6 bulan, dan ASI diteruskan sampai usia bayi 2 tahun. Ibu
menyusui sampai 2 tahun lebih hemat dan anak akan tumbuh kembang
secara optimal. Anak akan tumbuh sehat dan cerdas.
5. Indikator ke-lima
6. Indikator keenam
13
Penderita TB Paru mendapat pengobatan sesuai standar. Gejala TB
diantaranya adalah batuk berdahak, sesak nafas dan nyeri dada, badan
lemas, nafsu makan berkurang, dan demam meriang berkepanjangan,
Gejala lainnya adalah berat badan menurun, dan adanya kontak dengan
pasien TB. Bila ada salah satu atau lebih gejala di atas segera periksa ke
Puskesmas
7. Indikator ketujuh
8. Indikator kedelapan
9. Indikator kesembilan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok. Rokok itu sebenarnya adalah
racun. Dalam satu batang rokok yang dibakar, mengandung 4000 zat
kimia beracun dan sebagian diantaranya adalah bersifat karsinogenik.
Racun utama yang terdapat dalam sebatang rokok adalah tar, nikotin, dan
karbonmonoksida.
14
10. Indikator ke sepuluh
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih. Sarana air bersih sangat
penting untuk mencapai keluarga sehat.Harus dijaga kebersihannya seperti
tidak ada genangan air disekitar sumber air, dan dilengkapi dengan saluran
pembuanagan air, tidak ada kotoran atau kuman pencemar air dan
memenuhi syarat-syarat air yang bersih.
15
otomatis). Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu
indikator, mengikuti persyaratan di bawah ini :
1. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
2. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam suatu keluarga bernilai 0
4. Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status
T, maka indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun
didalamnya terdapat status Y ataupun N
16
6. Menggunakan jamban
17
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
Bentuk dan isi dari Profil Kesehatan Keluarga, baik dalam bentuk
manual maupun
elektronik, harus ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai contoh
(prototype). Pengadaan/penggandaannya dapat dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi dan/ atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Demikian
pun isi dari paket informasi kesehatan keluarga, serta kurikulum dan modul
untuk pembekalan tenaga Pembina Keluarga. Secara lebih terinci hal-hal
yang perlu disiapkan oleh Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan dan Pedoman
18
Kebijakan dan pedoman yang harus disiapkan oleh Kementerian
Kesehatan meliputi, hal-hal berikut :
a) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Umum Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
b) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pemantauan dan
Evaluasi Terpadu Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
c) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Peta Jalan (Road Map) Menuju
Kelu- arga Sehat.
d) Buku (Petunjuk Teknis) untuk sosialisasi kepada para pemangku
kepentingan.
e) Buku (Petunjuk Teknis) untuk para petugas Puskesmas pelaksana
kunjungan rumah (Pembina Keluarga), kader, dan petugas Nusantara
Sehat.
f) Buku (Petunjuk Teknis) untuk Petugas Puskesmas Pengolah dan
Penganalisis Profil Kesehatan Keluarga.
g) Buku Saku (Panduan Hidup Sehat) untuk Keluarga.
h) Kurikulum Pembekalan Petugas Pembina Keluarga.
i) Modul-modul untuk Pembekalan Petugas Pembina Keluarga.
j) Kurikulum Pelatihan Petugas Pengolah dan Penganalisis Profil
Kesehatan Keluarga.
k) Blanko atau Prototipe Blanko Profil Kesehatan Keluarga (cetakan dan
elektronik).
l) Paket Informasi Kesehatan Keluarga atau prototipenya.
m)Media penyuluhan/lembar balik untuk petugas Pembina Keluarga atau
prototipenya.
n) Aplikasi (perangkat lunak) pemantauan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga yang terintegrasi dengan Sistem
Informasi yang ada.
19
2. Pengembangan Sumber Daya
Dengan adanya peningkatan alokasi anggaran untuk sektor kesehatan,
Kementerian Kesehatan dapat menyediakan dana untuk pelaksanaan
program kesehatan prioritas dengan pendekatan keluarga. Penyediaan
dana dilakukan secara bertahap, sesuai dengan pentahapan pelaksanaan
program prioritas, dan terutama diperuntukkan bagi:
a) Kelengkapan sarana dan prasa- rana Puskesmas.
b) Penyelenggaraan pelatihan tenaga kesehatan.
c) Biaya operasional.
Khusus untuk pelatihan, Kementerian Kesehatan berkewajiban untuk
menetapkan kurikulum dan modul-modulnya. Pelaksanaannya tentu
bekerjasama dengan dinas kesehatan, khususnya Dinas Kesehatan
Provinsi.
20
4. Pemantauan dan Pengendalian
Pemantauan dan pengendalian dilaksanakan dengan mengembangkan
sistem pelaporan dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Kementerian
Kesehatan, sehingga Kementerian Kesehatan dapat mengetahui IKS
tingkat provinsi dari masing-masing provinsi di Indonesia, dan
menghitung IKS tingkat nasional. Rumus-rumus yang digunakan serupa
dengan yang digunakan di tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota,
atau tingkat provinsi untuk menghasilkan gambaran tingkat nasional.
21
Untuk tujuan perbandingan (bench-marking) guna memacu kompetisi
sehat antar-provinsi dalam mencapai Provinsi Sehat, Kementerian
Kesehatan juga dapat melakukan pemeringkatan/pemetaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program
ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program
Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan
yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Kementerian Kesehatan melakukan penyusunan regulasi, pengembangan
sumber daya, monitoring dan evaluasi pencapaian integrasi program secara
nasional seperti program kesehatan masyarakat, upaya kesehatan, pencegahan
pengendalian penyakit, pelaksanaan regulasi di daerah. Kementerian
Kesehatan sebagai Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan konkuren sebagaimana UU No. 23 Tentang Pemerintahan
Daerah berwenang untuk :
1. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintahan.
2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, selain juga
pengembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta
pemantauan dan evaluasi.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk
kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/USER/Downloads/Buku_Program_Indonesia_Sehat_deng
an_Pend.pdf
23
file:///C:/Users/USER/Downloads/Program%20Indonesia%20Sehat
%20dengan%20Pendekatan%20Keluarga.pdf
https://www.kemkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-
sehat-dengan-pendekatan-keluarga.html
https://kesehatan-ibuanak.net/index.php/blog/item/22-program-
indonesia-sehat-dengan-pendekatan-keluarga-dan-germas
https://docplayer.info/48310031-Program-indonesia-sehat-dengan-
pendekatan-keluarga.html
http://repository.unika.ac.id/16688/2/15.C2.0053%20Odilia
%20Esem.BAB%20I.pdf
https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2020/01/06/150/program-
keluarga-sehat-ks.html
24